Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Virus Corona dan Perdagangan Satwa Liar

image-profil

image-gnews
Petugas medis menggunakan alat pelindung diri (APD) di dalam Gedung Pinere, RSUP Persahabatan, Jakarta, Rabu, 4 Maret 2020. Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan telah menerima sepuluh pasien rujukan dalam pengawasan terkait virus corona. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Petugas medis menggunakan alat pelindung diri (APD) di dalam Gedung Pinere, RSUP Persahabatan, Jakarta, Rabu, 4 Maret 2020. Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan telah menerima sepuluh pasien rujukan dalam pengawasan terkait virus corona. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Iklan

Gugah Praharawati
Mahasiswa Program Doktoral Konservasi Biodiversitas Tropika IPB

Fachruddin M. Mangunjaya
Dosen Magister Biologi Sekolah Pascasarjana, Universitas Nasional

Akhirnya pemerintah Cina secara resmi melarang impor satwa liar sekaligus mengeluarkan peraturan yang melarang warganya mengkonsumsi satwa liar. Walaupun aturan ini sifatnya sementara, beberapa ahli menganjurkan agar pelarangan itu bersifat permanen. Ini memang dilematis ketika mengkonsumsi satwa liar sudah menjadi budaya. Di Cina, memperdagangkan satwa liar dan mengkonsumsinya dapat menjadi gengsi. Selain dikonsumsi, satwa menjadi hadiah.

Pelarangan resmi ini juga menetapkan sanksi operasional produksi penangkaran satwa liar senilai US$ 20 miliar. Sebagian satwa liar memang ditangkar guna memasok kebutuhan pasar di Negeri Tirai Bambu. Adapun nilai konsumsi dan perdagangan satwa liar di Cina mencapai Rp 1.000 triliun.

Wuhan adalah salah satu kota terpadat di Cina, selain Shanghai dan Beijing. Wabah yang terjadi akibat virus corona Covid-19 menjadikan kota itu terkenal. Kota ini memiliki pasar tradisional yang menjual satwa liar. Menurut laporan South China Morning Post (2020), terdapat 112 jenis satwa liar yang dijual di sana, dari rubah, buaya, anak anjing serigala, salamander, ular, tikus, burung merak, landak, hingga koala. Wabah corona diduga terjadi karena ada penjual daging atau pedagang di sana yang terinfeksi virus corona, sehingga pemerintah akhirnya menutup pasar ini.

Penelitian Peng Zhou bersama 26 rekannya yang dipublikasikan dalam jurnal Nature (2020) mengindikasikan bahwa virus Covid-19 identik 96 persen dengan gen virus corona pada kelelawar. Bagaimana virus tersebut dapat menjadi berbahaya dan menular kepada manusia, pasti kambing hitamnya adalah perdagangan dan konsumsi satwa liar. Tidak dapat dipastikan awal mula penularan terjadi. Ada kemungkinan karena kebersihan dan penggunaan alat di pasar yang berpindah-pindah atau kebiasaan memasak makanan setengah matang yang digemari sebagai menu yang sensasional.

Jika melihat daftar satwa yang dikonsumsi tersebut, sebagian merupakan binatang langka yang statusnya dilindungi. Maraknya perdagangan satwa belakangan ini mengakibatkan satwa tertentu masuk Daftar Merah Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN). Beberapa di antaranya akibat masif diperdagangkan sehingga berstatus kritis, di ambang punah di alam aslinya. Status kritis diberikan kepada tenggiling, yang juga diduga sebagai salah satu penyebar virus corona meskipun masih dalam perdebatan. Berdasarkan hasil pantauan terakhir IUCN, populasi satwa ini menurun hingga 80 persen dalam 21 tahun terakhir.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Satwa liar merupakan pendamping kehidupan. Mereka membantu manusia, terutama dalam fungsi menyeimbangkan ekosistem. Penyerbukan dan produktivitas kelapa sawit tidak mungkin terjadi tanpa serangga penyerbuk yang sedia hadir setiap saat. Burung-burung pemakan biji-bijan setiap hari menyebarkan bibit, yang mereka makan dan terbawa jauh dari pohon induknya, sehingga tumbuhlah pohon di hutan. Kelelawar, selain menyebarkan biji-bijian, berfungsi untuk membantu penyerbukan durian ketika berbunga. Bunga durian dibuka oleh kelelawar sehingga durian berbuah lebat dan produktif.

Namun kini hewan-hewan liar itu diburu dan diperdagangkan sehingga menjadi langka. Hutan dan kebun akan segera dikeroyok rayap dan semut karena tidak ada kontrol biologis, yaitu tenggiling pemakan semut. Pendeknya, tanpa kehadiran mereka, manusia pada ujungnya akan dilanda kesulitan. Maraknya perdagangan dan penyelundupan satwa secara ilegal ditimbulkan oleh permintaan pasar yang dipicu oleh pola konsumsi, gaya hidup, dan sikap hedonistik manusia yang selalu ingin mencari hal baru.

Para ahli parasitologi dan ilmuwan sudah lama meneliti interaksi inang dan hospes terkait dengan adanya kemungkinan binatang-binatang liar dapat membawa penyakit yang disebut zoonosis. Karena itu, perdagangan satwa liar, terutama yang sifatnya tidak terkontrol, bahkan mengorbankan satwa dilindungi, ditentang keras oleh para aktivis lingkungan, termasuk ahli kesehatan.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 70 persen penyakit global yang menjadi penyebab penyakit yang ditemukan dalam 50 tahun terakhir ditularkan dari binatang. Penyebab wabah Sindrom saluran pernapasan akut (SARS) pada 2003, misalnya, ternyata berasal dari musang. Namun pengalaman ini tidak menjadi pembelajaran. Manusia tetap mengambil risiko dengan mengkonsumsi langsung satwa liar.

Karesh dkk. (2015) mencatat, sejak 1980, ditemukan 35 penyakit menular yang menjangkiti manusia. Penyakit HIV, misalnya, disebabkan oleh manusia yang memakan daging primata. Demam ebola juga berasal dari pasien yang bersentuhan dengan kera besar dan memburunya untuk dimakan.

Indonesia juga merupakan pemasok dagangan satwa liar yang sangat besar. Pada 2017, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat pendapatan dari perdagangan itu mencapai Rp 8,7 miliar. Sebagian dari perdagangan itu sudah berasal dari penangkaran. Namun permintaan pasar yang masif dan tidak mudahnya menangkar satwa liar mengakibatkan perburuan liar yang tidak mudah dikendalikan. Banyak satwa tersebut diburu dan diperdagangkan secara ilegal.

 
Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips Berwisata saat Musim Hujan agar Rencana Liburan Tidak Berantakan

6 jam lalu

Ilustrasi gaya liburan (pixabay.com)
Tips Berwisata saat Musim Hujan agar Rencana Liburan Tidak Berantakan

Mulai dari memilih tempat yang tepat sampai jadwal penerbangan, berikut traveling saat musim hujan.


Pemilihan Presiden Tanpa Penyalahgunaan Jabatan

1 hari lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyampaikan paparan dihadapan ribuan orang kepala desa dan pengurus Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia di GOR C-Tra Arena, Bandung, Jawa Barat, 23 November 2023. Prabowo Subianto bersama mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, menghadiri Rakerda Apdesi Jawa Barat yang dihadiri sekitar 5.000 orang kepala desa dan pengurus pemerintah desa. TEMPO/Prima Mulia
Pemilihan Presiden Tanpa Penyalahgunaan Jabatan

Agar pemilihan presiden dan wakil presiden terhindar dari mudarat kecurangan dan ketidakadilan, semestinya para menteri dan kepala daerah yang menjadi calon melepas jabatan.


4 hari lalu


Bapak-isme

8 hari lalu

Ribuan mahasiswa menduduki Gedung MPR/DPR saat unjuk rasa menuntut Soeharto mundur sebagai Presiden RI, Jakarta, Mei 1998. Selain menuntut diturunkannya Soeharto dari Presiden, Mahasiswa juga menuntut turunkan harga sembako, dan cabut dwifungsi ABRI. TEMPO/Rully Kesuma
Bapak-isme

Adakah jalan untuk mencegah kemunduran demokrasi? Panduan dari Bung Hatta perlu dijadikan pedoman


Wajah Kusam Penegakan Hukum

8 hari lalu

Kepala Kejaksaan Negeri Bondowoso, Puji Triasmoro (depan) dan Kepala seksi Tindak Pidana Khusus Kejari Bondowoso, Alexander Kristian Diliyanto Silaen, resmi memakai rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan pasca terjaring Operasi Tangkap Tangan KPK, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Kamis, 16 November 2023. KPK resmi meningkatkan status perkara ke tahap penyidikan dengan menetapkan dan melakukan penahanan secara paksa selama 20 hari pertama terhadap 4 orang tersangka baru Kepala Kejaksaan Negeri Bondowoso, Puji Triasmoro dan Kepala seksi Tindak Pidana Khusus Kejari Bondowoso, Alexander Kristian Diliyanto Silaen, dua orang pengendali CV. Wijaya Gumilang, Yossy S. Setiawan dan  Andhika Imam Wijaya, serta mengamankan barang bukti uang tunai sebesar Rp.225 juta dalam tindak pidana korupsi berupa pemberian hadiah atau janji dalam rangka pengurusan perkara di Kejaksaan Negeri Bondowoso Jawa Timur. TEMPO/Imam Sukamto
Wajah Kusam Penegakan Hukum

Satu per satu aparat penegak hukum tertangkap kasus korupsi. Nasib penegakan hukum kian buram.


Fanatisme Pemilih Indonesia Dalam Kontestasi Politik

8 hari lalu

Ilustrasi Pemilu. ANTARA
Fanatisme Pemilih Indonesia Dalam Kontestasi Politik

Ada sebuah tantangan besar bagi penyelenggara pemilu dan Pemerintah dalam pengejawantahan demokrasi tersebut yakni fanatisme politik dari sebagian pemilih di Indonesia.


Bamsoet Dukung Perlindungan Hak Intelektual Pendidikan

14 hari lalu

Bamsoet Dukung Perlindungan Hak Intelektual Pendidikan

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menjadi penguji ahli disertasi mahasiswa S3 Ilmu Hukum UNPAD yang mengangkat tema tentang Urgensi Pengaturan Penggandaan Karya Tulis Ilmiah di Perguruan Tinggi.


Lika-liku Mahkamah Konstitusi dan Gejala Kemerosotan Sejak 2020

14 hari lalu

Sebagian demonstran di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, yang mendatangi Gedung Mahkamah Konstitusi (MK)  hari ini, Senin 16 Oktober 2023. MK membacakan putusannya atas sejumlah gugatan terhadap batasan usia capres dan cawapres. Tempo/ I Gusti Ayu Putu Puspasari.
Lika-liku Mahkamah Konstitusi dan Gejala Kemerosotan Sejak 2020

Majalah Tempo pada Maret lalu menyebut Mahkamah Konstitusi atau MK mengalami kemerosotan sejak 2020.


Wajah Neo Orba di Ujung Pemerintahan Jokowi

15 hari lalu

Ekspresi Presiden Joko Widodo saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penyelenggara Pemilu di Jakarta, Rabu 8 November 2023. Rakornas diikuti sekitar 1.200 penyelenggara pemilu yang terdiri dari dari Ketua KPU dan Ketua Bawaslu provinsi dan kabupaten/kota serta Sekretaris KPU se-Indonesia. TEMPO/Subekti.
Wajah Neo Orba di Ujung Pemerintahan Jokowi

Intimidasi menimpa sejumlah kalangan dan kelompok yang menentang dinasti politik keluarga Jokowi. Meniru tindakan lancung Soeharto.


Kesempatan MKMK Menjaga Demokrasi

22 hari lalu

Anggota Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) Jimly Asshiddiqie memimpin rapat rapat MKMK di gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis 26 Oktober 2023. Rapat dengan  agenda klarifikasi kepada pihak-pihak terkait laporan dugaan pelanggaran kode etik hakim konstitusi. TEMPO/Subekti.
Kesempatan MKMK Menjaga Demokrasi

Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi akan membuat putusan penting besok. Kesempatan menyelamatkan demokrasi.