Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gaya Olivia Colman sebagai Ratu Elizabeth II

image-profil

Oleh

image-gnews
Poster serial The Crown. instagram.com/thecrownnetflix
Poster serial The Crown. instagram.com/thecrownnetflix
Iklan

Gaya Olivia Colman sebagai Ratu Elizabeth II

Seorang pemegang piala Oscar menjadi Ratu Elizabeth di serial Netflix? Tentu saja dengan mudah dia meraih Golden Globes tahun ini.

THE CROWN

(MUSIM TAYANG 3)

Kreator            : Peter Morgan

Sutradara        : Benyamin Caron, Christian Schwochow, Sam Donovan, Jessica Hobbs

Skenario          : Peter Morgan

Pemain            : Olivia Colman, Tobias Menzies, Helena Bonham Carter, Charles Dance Geraldine Chaplin

Ketika para penonton Netflix sudah terlanjur jatuh cinta pada Claire Foy sebagai Elizabeth II muda, kreator Peter Morgan mengumumkan sesuatu yang mengejutkan. Peter Morgan dan timnya sudah sejak awal memutuskan akan mengganti para pemeran utama setiap dua musim tayang. Mereka tidak ingin bergantung pada bahan prosthetic yang mampu menambah kerutan pada wajah aktor. Mereka memilih mengganti para peran utama dengan pemain yang usianya sesuai dengan tokoh-tokoh yang diperankannya, meski itu berarti akan mengorbankan persamaan atau presisi kemiripan wajah antara aktor dan tokoh nyata.

Bisa dibayangkan ketika Peter Morgan mengumumkan pemeran Ratu Elizabeth II di musim tayang tiga adalah Olivia Colman, para penonton Netflix yang sudah melekat erat dengan serial ini tercenung. Sebentar! Coleman memang aktris yang luar biasa. Di dalam mini seri The Night Manager (2016) , dia menjadi intelijen Inggris yang meyakinkan. Apalagi di dalam film The Favourite  (Yorgos Lanthimos, 2018) di mana Coleman berhasil mengalahkan para nominasi Oscar yang dahsyat tahun lalu itu dan menempatkan namanya sejajar dengan para aktris kelas A lainnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tapi, seperti biasa, wartawan, kritikus, komentator yang tak sabar untuk menanti  musim tayang ketiga, buru-buru berkomentar tak berkesudahan. Mereka tak rela Claire Foy yang bermata bintang penuh cahaya, mungil dan sekaligus tegas itu digusur oleh seorang aktris yang wajahnya terlanjur dianggap “cocok untuk memerankan tokoh yang  “kekiri-kirian” oleh kolumnis Inggris The Telegraph, apapun artinya itu.

Ketika akhirnya serial ini mulai ditayangkan, para pecinta serial ini berkerumun menyaksikan dan ternyata  mereka sama sekali tidak kecewa. Olivia Coleman yang wajahnya memang cukup berbeda dengan tokoh nyata Elizabeth II tetap tampil meyakinkan, dingin, berjarak sekaligus mampu menjadi seorang kakak yang manusiawi pada adiknya Margaret (kali ini diperankan oleh Helena Carter Bonham). Sang adik  pada periode ini,  semakin berumur malah semakin jumpalitan.

Serial terbaru ini meliputi periode tahun 1964 hingga 1977 saat Inggris baru saja memilih Harold Wilson sebagai Perdana Menteri baru. Berbagai peristiwa terjadi di dalam periode ini yang menantang Elizabeth II sebagai Ratu. Misalnya peristiwa tragedi Aberfan di selatan Wales yang memakan korban 116 anak-anak sekolah dan 28 orang dewasa. Bahwa sang menantu Lord Snowden dan juga belakangan Pangeran Philip mengunjungi dan ikut upacara pemakaman adalah satu hal. Tetapi Ratu Elizabeth sebagai simbol negara selama beberapa hari pertama masih berjarak dan tak kunjung muncul. Meski PM Wilson sudah mendorongnya untuk datang, Ratu tetap menjaga jarak dan tak membuat inisatif untuk datang menghibur keluarga korban. Ini salah satu episode terbaik di mana Olivia Colman  berhasil menunjukkan seorang ratu yang rapuh ketika sendirian dan penuh dilemma sehingga akhirnya  memutuskan untuk datang.

Tantangan lain adalah ketika Lord Mounbatten (Charles Dance, yang kita kenal dari serial Game of Thrones) , paman Pangeran Philip yang ambisius yang baru saja dipensiunkan dari jabatannya. Tak nyaman untuk menganggur dan terbiasa sebagai panglima, Mounbatten mencoba-coba untuk menyingkirkan posisi PM Wilson. Pada saat ini, Ratu Elizabeth yang selalu paling patuh untuk selalu netral dalam politik tentu saja mengomeli pamannya itu. Suka atau tak suka pada PM, demikian sang Ratu dengan tegas, Wilson tetap perdana menteri yang sah.

Tetapi dari seluruh tantangan dan gerunjal kasak kusuk politik dan istana, yang selalu menarik dan merebut hati adalah ketika Elizabeth dihadapkan persoalan pribadi. Dari persoalan sang adik Margaret yang perkawinannya hancur dan berladida dengan berondong kesana kemari hingga fotonya tersiar dari ujung ke ujung; hingga percobaan bunuh diri Margaret. Dari tekanan PM Wilson agar Pangeran Charles menempuh pendidikan di Wales agar hubungan Wales dan pusat menjadi lebih mulus dan nyaman, hingga hubungan Charles dengan Camilla Shand (kelak dikenal sebagai Camilla Parker-Bowles) yang tidak direstui para sepuh istana.

Kreator Peter Morgan dan tim sutradara tampak menentukan sikap dalam musim tayang ini untuk menguak sisi lain dari anggota keluarga Windsor. Pangeran Charles lazimnya bukanlah anggota keluarga yang populer, terutama setelah terkuak penderitaan  isterinya, Puteri Diana. Namun dalam film ini,  Morgan mencoba memberikan konteks bagaimana Pangeran Philip yang selalu sangat keras kepada Charles –yang dia anggap tidak jantan dan tegas seperti dirinya—menyebabkan Charles tumbuh menjadi seorang lelaki yang tertekan sepanjang hidupnya, termasuk ketika hubungannya dengan Camilla diobrak abrik istana Buckingham.

Pada satu titik,  Charles yang belajar bahasa Welsh dan memberi pidato dalam bahasa tersebut  diam-diam memberi pernyataan simpati pada orang Welsh, bukan saja sekedar pemberontakan pada Ibunya dan istana Buckingham, tetapi Charles seperti ingin membebaskan dirinya sendiri.

Serial musim tayang yang berhasil membawa Olivia Colman sebagai Aktris Terbaik untuk serial TV kategori Drama Golden Globes ini membuktikan Coleman bisa memerankan apa saja , apakah tokoh “kekirian” atau tokoh ningrat, karena dia adalah aktris sejati.

Leila S.Chudori

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

2 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

6 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

21 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

22 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

42 hari lalu

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

45 hari lalu

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

45 hari lalu

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.


PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

51 hari lalu

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.


Terkini: Seruan Pemakzulan Jokowi karena Penyelewengan Bansos, Gaji Ketua KPU yang Melanggar Etik Loloskan Gibran

52 hari lalu

Warga membawa beras dan bantuan presiden pada acara Penyaluran Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah di Gudang Bulog, Telukan, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis 1 Februari 2024. Presiden memastikan pemerintah akan menyalurkan bantuan 10 kilogram beras yang akan dibagikan hingga bulan Juni kepada 22 juta masyarakat Penerima Bantuan Pangan (PBP) di seluruh Indonesia. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Terkini: Seruan Pemakzulan Jokowi karena Penyelewengan Bansos, Gaji Ketua KPU yang Melanggar Etik Loloskan Gibran

Berita terkini: Seruan pemakzulan Presiden Jokowi karena dugaan penyelewengan Bansos, gaji Ketua KPU yang terbukti langgar etik meloloskan Gibran.


Bagaimana Bongbong Memenangkan Pilpres Filipina

52 hari lalu

Ferdinand
Bagaimana Bongbong Memenangkan Pilpres Filipina

Kemenangan Bongbong, nama beken dari Ferdinand Marcos Jr. sering dikaitkan dengan penggunaan media sosial seperti Tiktok, Instagram dan Facebook secara masif, selain politik gimmick nir substansi berupa joget-joget yang diperagakan Bongbong.