Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Teror Di Siang Bolong

Oleh

image-gnews
Menko Polhukam RI,  Wiranto, ditusuk pada Kamis 10 Oktober 2019 sekitar pukul 11.55 WIB di depan Gerbang Lapangan Alun-alun Menes Desa Purwaraja Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang. ANTARA
Menko Polhukam RI, Wiranto, ditusuk pada Kamis 10 Oktober 2019 sekitar pukul 11.55 WIB di depan Gerbang Lapangan Alun-alun Menes Desa Purwaraja Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang. ANTARA
Iklan

SERANGAN terhadap Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto secara menohok telah mempermalukan aparat intelijen dan kepolisian. Meski gagal, percobaan pembunuhan itu juga membunyikan alarm bahwa sel-sel terorisme masih hidup dan membahayakan.

Wiranto diserang di tempat terbuka, dari jarak dekat, di alun-alun Menes, Pandeglang, Banten, pekan lalu. Penyerangnya bukan penembak jitu yang mengintai dari tempat tersembunyi, melainkan lelaki kerempeng yang cuma berbekal pisau tajam.

Si penyerang, Syahrial Alamsyah alias Abu Rara, menunggu targetnya di belakang polisi. Begitu Wiranto turun dari mobil, secepat kilat dia menerobos pengawalan, lalu menusuk perut mantan Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia itu. Dari rekaman video yang beredar luas, Wiranto dan pengawalnya tampak tak siap menghadapi serangan mendadak itu.

Peristiwa ini jelas mencemaskan. Bila dalam mengamankan pejabat tinggi saja aparat teledor, bagaimana mereka bisa melindungi rakyat biasa. Padahal Kepala Badan Intelijen Negara dan petinggi Kepolisian RI menyatakan Abu Rara sudah lama masuk radar aparat. Informasi intelijen juga menyebutkan Abu Rara dan istrinya, Fitria Diana, adalah anggota Jamaah Ansharud Daulah (JAD) Bekasi, yang disebut terkait dengan jaringan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Aparat intelijen dan kepolisian juga mengklaim sudah memantau pergerakan Abu Rara sejak September lalu, ketika pentolan JAD Bekasi, Fazri Pahlawan alias Abu Zee Ghuroba, ditangkap bersama sejumlah pengikutnya. Aparat bahkan tahu bahwa Abu Rara belakangan sibuk mengumpulkan senjata tajamtindakan yang bisa dibaca sebagai persiapan melakukan serangan. Sungguh aneh jika aparat tidak mengambil tindakan, sementara undang-undang terorisme yang baru menyebutkan mereka yang melakukan persiapan, percobaan, bahkan sekadar pemufakatan untuk melakukan teror sudah bisa ditindak.

Penyerang pejabat negara harus dihukum. Jaringan terorisme di belakang mereka juga mesti diberantas. Tapi pengejaran terhadap jaringan teroris hendaknya tetap menghormati hak asasi manusia. Berkaca pada pengalaman dalam merespons beberapa serangan terorisme sebelumnya, perburuan jaringan teroris yang tak memperhatikan hak asasi malah menjadi teror baru bagi masyarakat.

Pemberantasan terorisme tak cukup dengan penegakan hukum atau pemulihan keamanan semata. Apalagi rekrutmen dan pengorganisasian teroris belakangan ini berlangsung dalam sel-sel kecil yang otonom. Jaringan teroris kini lebih sulit dipetakan. Terorisme pun menjadi kian berbahaya karena kian tidak kasatmata. Dengan analisis intelijen yang baik sekalipun, pencegahan serangan terorisme tak akan 100 persen berhasil.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam konteks ini, yang penting diperhatikan adalah mengubah aspirasi ideologis anggota jaringan teroris serta memutus jaringan mereka. Upaya deradikalisasi paham keagamaan mantan teroris harus menjadi perhatian serius. Memang proses deradikalisasi membutuhkan waktu panjangkalah cepat oleh radikalisasi yang bisa dipicu pelbagai kondisi dan peristiwa. Sampai di sini, deradikalisasi mesti dilaksanakan bersamaan dengan upaya memerangi kemiskinan dan ketidakadilan sosial, yang dipercaya menjadi salah satu penyebab radikalisme. Abu Rara, misalnya, ditengarai menjadi makin radikal setelah keluarganya di Medan menjadi korban penggusuran.

Karena itu, perang melawan terorisme juga harus memperhatikan aspek sosial dan ekonomi. Mereka yang sempat terpapar paham radikal, setelah disadarkan, mesti mendapat kesempatan untuk bisa kembali hidup normal di tengah masyarakat. Mereka juga harus mendapat peluang berusaha agar bisa hidup layak secara ekonomi. Tanpa kesempatan itu, mantan anggota jaringan teroris rawan kembali ke pangkuan jaringan lama atau malah membentuk jaringan teroris baru.

Sembari melanjutkan upaya deradikalisasi, pemerintah mesti menjadikan penyerangan terhadap Wiranto sebagai momentum untuk membenahi lembaga intelijen dan pasukan antiteror. Keduanya adalah lembaga negara, bukan lembaga pemerintah. Keluhan bahwa badan intel terlalu sibuk memetakan dan memberangus oposisi harus menjadi perhatian. Penyalahgunaan wewenang yang diduga dilakukan mereka, termasuk penggunaan perangkat intelijen untuk menjatuhkan lawan politikjuga pesaing dalam memperebutkan jabatan publikhendaknya dihentikan.

Catatan:

Ini merupakan artikel opini majalah tempo edisi 14-20 Oktober 2019

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

1 hari lalu

Sertijab Pj Bupati Musi Banyuasin
Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

22 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


24 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

30 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

34 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

49 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

50 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.