Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Masalah Biaya Logistik Tol Trans Jawa

image-profil

image-gnews
Presiden Joko Widodo atau Jokowi, meninjau ruas jalan Trans Jawa di Interchange Bandar kilometer 671, Jombang, Jawa Timur, Kamis, 20 Desember 2018. Peresmian tujuh ruas jalan tol Trans Jawa oleh Presiden Joko Widodo menandai terhubungnya Tol Merak hingga Surabaya. ANTARA
Presiden Joko Widodo atau Jokowi, meninjau ruas jalan Trans Jawa di Interchange Bandar kilometer 671, Jombang, Jawa Timur, Kamis, 20 Desember 2018. Peresmian tujuh ruas jalan tol Trans Jawa oleh Presiden Joko Widodo menandai terhubungnya Tol Merak hingga Surabaya. ANTARA
Iklan

Tulus Abadi
Ketua Pengurus Harian YLKI

Melancarkan arus distribusi dan menurunkan biaya logistik adalah kredo Presiden Joko Widodo saat melakukan akselerasi pembangunan jalan tol. Pasalnya, selama ini tidak optimalnya jalan arteri menjadi kambing hitam atas tingginya ongkos logistik, entah karena acap mengalami kerusakan, macet, dan padatnya lalu lintas, plus praktik pungutan liar (pungli). Jalan tol "dimimpikan" untuk memperlancar arus distribusi barang dan ujung-ujungnya turunnya biaya logistik. Di atas kertas, kredo Presiden Jokowi ini tidak salah, bahkan menjadi solusi. Apalagi jalan tol Trans Jawa sepertinya tak bisa dielakkan manakala jalur Pantura dan Pansela Jawa kian padat volumenya. Eksistensi jalan tol Trans Jawa, yang kini telah tersambung secara penuh dari Merak sampai Pasuruan, merupakan kabar gembira dari sisi transportasi.

Namun, jika merujuk pada fakta empiris, tampaknya kredo tersebut untuk sementara waktu tak terbukti. Terbukti, angkutan logistik ogah masuk ke ruas jalan tol Trans Jawa, bahkan kendaraan pribadi sekalipun. Saya bersama beberapa pemerhati transportasi, Kementerian Perhubungan, dan Badan Pengatur Jalan Tol dalam acara "Susur Tol Trans Jawa" yang diselenggarakan oleh PT Jasa Marga pada awal Februari lalu membuktikan hal itu. Selepas jalan tol Cikampek, tak banyak truk yang masuk ruas jalan tol. Bahkan selepas ruas Pejagan-Brebes, jalan tol pun tampak lengang dari lalu-lalang kendaraan pribadi.

Persoalan tarif tampaknya menjadi isu utama. Pengguna kendaraan pribadi harus merogoh kocek tidak kurang dari Rp 371 ribu, mulai dari ruas Pemalang sampai Surabaya. Untuk angkutan truk, ongkosnya tidak kurang dari Rp 1,3 juta. Untuk truk, Gemilang Tarigan, Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia, mengkonfirmasi bahwa sopir truk tidak dibekali uang untuk membayar tol, kecuali di jalan tol dalam kota dan jalan tol Cikampek. Sopir truk hanya dibekali uang Rp 3 juta, yang dipakai untuk biaya bahan bakar, uang makan, dan uang harian sopir plus "uang mel" untuk oknum polisi. Tak ada komponen biaya tol Trans Jawa. Truk akan masuk ke jalan tol Trans Jawa jika penerima barang mau menanggungnya.

Selain soal tarif, ada beberapa fenomena menarik yang menyebabkan sopir truk malas menyambangi jalan tol Trans Jawa, baik karena alasan sosiologis maupun teknis. Misalnya, jika melewati jalan non-tol, sopir truk dapat mencari tambahan penghasilan, seperti mencari muatan di pasar yang dilewatinya. Hal semacam ini tentu tidak akan didapat saat sopir truk melewati jalan tol.

Baca Juga:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sopir juga malas ke jalan tol yang terkesan "antisosial", terutama saat sopir mengalami kendala atas truknya, seperti ban gembos atau mogok. Solusinya pasti diderek, yang belum tentu gratis. Sementara itu, jika hal ini terjadi di jalan non-tol, sopir akan dengan mudah mendapat bantuan dari masyarakat sekitar. Fenomena yang juga empiris adalah tidak adanya "warung remang-remang" di jalan tol yang konon juga menjadi pemicu. Di sepanjang jalur Pantura hal ini gampang ditemukan. Selain itu, dari sisi teknis, truk harus didinginkan suhu rem tromol dan bannya setiap 3-4 jam selama minimal 30 menit untuk mengantisipasi terjadinya ban pecah atau kebakaran.

Dengan gambaran semacam itu, sepertinya jalan tol Trans Jawa sebagai instrumen pendorong turunnya biaya logistik masih jauh panggang dari api. Memang ini bisa saja sebagai masa transisi, tapi bisa juga menjadi fenomena permanen. Jalan keluarnya, angkutan logistik perlu diberikan insentif berupa tarif yang lebih murah. Untuk merespons hal ini memang PT Jasa Marga, sebagai salah satu badan usaha jalan tol (BUJT), telah memberikan diskon tarif sebesar 15 persen. Namun hal itu sepertinya belum cukup dan terbukti tidak mendorong minat pengusaha truk melewati jalan tol Trans Jawa. Ini bisa jadi karena diskonnya kurang besar atau kurang lama, atau diperlukan evaluasi struktur tarif untuk angkutan logistik sehingga tarif tol untuk kategori angkutan truk bisa diturunkan. Hal semacam ini memang seharusnya tidak serta-merta dibebankan kepada BUJT, tapi menjadi tanggung jawab pemerin tah sebagai regulator. Tanpa insentif, turunnya biaya logistik akan makin sulit, malah hanya sebuah utopia belaka.

Bila hal ini dibiarkan, pada akhirnya jalan tol Trans Jawa hanya menjadi karpet merah bagi lalu lintas kendaraan bermotor pribadi. Apalagi setelah Otoritas Jasa Keuangan meluncurkan uang muka nol persen untuk kredit mobil dan/atau sepeda motor. Kendaraan pribadi akan menggerojok jalan tol Trans Jawa dan Trans Sumatera. Jika fenomena ini yang lebih dominan, alih-alih akan menurunkan biaya logistik, jalan tol Trans Jawa justru menjadi beban baru bagi negara. Salah satunya beban tingginya alokasi subsidi energi, dan akhirnya anggaran negara menjadi berdarah-darah. Apakah hal ini yang diinginkan?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

15 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


17 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

23 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

27 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

42 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

43 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.


PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

6 Februari 2024

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.