Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ibnu Arabi

image-profil

Oleh

image-gnews
Iklan

Di Cordoba, suatu hari di abad ke-12, seorang muda yang belum tumbuh janggutnya mengejutkan seorang filosof ternama. Pemuda itu kelak dikenal sebagai Ibnu Arabi, sufi yang termasyhur, dan filosof itu-jauh lebih tua-Ibnu Rushd.

Ibnu Arabi lahir di Mursia, Andalusia, 28 Juli 1165, ketika Spanyol masih bersinar dengan sastra dan pemikiran, ketika Islam belum dihabisi Raja Filipe II, ketika agama ini belum dipadamkan dari dalam, ketika filsafat masih belum berhenti bertanya, ketika para sufi belum disisihkan penjaga fiqih. Ibnu Arabi lahir dalam keluarga kelas atas; ayahnya pejabat militer dalam pemerintahan. Masa kanaknya menyenangkan-sampai pada suatu hari, pada usia 16 tahun, ia tiba-tiba merasakan dengan intens Tuhan memanifestasikan diri kepadanya, dalam dirinya. Ia berhenti jadi remaja yang bersenang-senang.

Pengalaman mistiknya membawanya masuk ke mubashshira, mimpi dengan penampakan, di mana Isa, Musa, dan Muhammad datang membimbing. Dari Yesus ia meneladankan sikap zuhud, hidup asketik; dari Musa al-‘ilm al-ladunni, dari Muhammad: laku yang tak sesat.

Syahdan, Ibnu Rushd mendengar keistimewaan remaja itu. Ayah Ibnu Arabi, teman dekat sang filosof, menyuruh anaknya berkunjung. Cerita sang sufi kemudian:

Ketika aku memasuki rumahnya, sang filosof berdiri dan menyambutku dengan bersahabat dan rasa sayang, dan memelukku. Lalu ia bertanya, "Pencerahan mistik dan ilham keilahian... adakah itu sesuai dengan apa yang dicapai pemikiran filsafat?"

Baca Juga:

Aku pun menjawab: "Ya dan Tidak.

Antara Ya dan Tidak ruh melayang melampaui materi dan leher memisahkan diri dari tubuh."

Mendengar ini, wajah Ibnu Rushd pucat dan aku melihatnya gemetar ketika ia berbisik, "Tak ada kuasa selain yang datang dari Tuhan." Sang filosof memahami maksudku.

Saya-yang jauh dari khazanah filsafat dan sufisme Islam-tak mengerti maksud kalimat Ibnu Arabi. Tapi agaknya anak muda dengan pengalaman religius yang intens itu ingin menunjukkan, pemikiran filsafat tak sebaiknya terputus dari pencerahan mistik. Kalau tidak, ada yang rapuh. Tapi tetap ada beda. Tuhan bagi Ibnu Rushd adalah Tuhan yang "dibuktikan" dengan cara rasional; Tuhan bagi Ibnu Arabi bukan sebuah kesimpulan nalar, melainkan pengalaman di dalam kehadiran yang mempesona, membuat gentar, dan takzim.

Saya kira konsep yang terkenal dari Ibnu Arabi, wahdat al-wujd (satunya segala hal yang ada), menegaskan itu. Wujud, bahasa Arab untuk being atau eksistensi, itu satu: yang benar-benar ada hanya Tuhan. Kosmos yang mewadahi semua fenomena hanyalah teater manifestasi-Nya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Apa sakit yang merundungmu hingga tak kaurasakan Aku dalam yang tersentuh? Apa sakit yang kautanggung hingga tak kautangkap isyarat-Ku di bau harum? Apa gerangan sakitmu hingga tak mau memandang-Ku, tak hendak mendengar-Ku? Apa sakit yang merundungmu? Apa sakit yang merundungmu?

Dunia fenomena, yang hadir di sekeliling kita, adalah isyarat yang hidup. "Tak ada yang berjalan dalam semesta ini tanpa berjalan sebagai utusan (rasûl) dengan pesan," kata Ibnu Arabi dalam Al-Futhât al-Makkiyya. "Bahkan cacing, dalam gerak mereka, bergegas dengan pesan bagi orang yang memahaminya."

Mereka itu, juga cacing, bukan problem yang menghadang untuk dipecahkan. Mereka misteri yang tak habis-habisnya mengelak dari analisis. Dalam tiap ciptaan Tuhan bertaut apa yang bertentangan: yang tampak dan yang tersembunyi, yang imanen dan yang transenden.

Penegak syariat dan fikih, pandangan rasional dan akal praktis, tak akan betah dengan ambiguitas itu. Bagi mereka, manusia hidup untuk menguasai hal-ihwal: jiwa, ruang, waktu, badan, ilmu; semua harus dibuat linear, hitam-putih, diringkas, gampang dikomunikasikan.

Tapi sang sufi tak hendak menaklukkan semesta. Di kancah "teater manifestasi" Tuhan, ia hanya mengulurkan tangan dan hatinya ke sana. Manusia yang ikhlas-untuk meminjam kata-kata penyair Holderlin-tinggal di bumi "secara puitis". Dalam posisi itu, sebagaimana Holderlin memandang Sungai Danube, ia berhadapan dengan takjub dan tergetar oleh enigma-rahasia yang tak hendak terungkap. Ibnu Arabi dikenal sebagai "penganut Khidir"; ia merasa pernah "bersua" dengan nabi yang digambarkan tak pernah hadir, tak pernah terang dan masuk akal itu.

Di pertengahan hidupnya, Ibnu Arabi meninggalkan Spanyol. Ia pindah ke Timur: Irak, Iran, Mekah. Oleh Henry Corbin, dalam L’imagination creatrice dans le soufisme d’Ibn ‘Arabi, "hijrah" ini dihubungkan dengan makin kuatnya semangat rasional Ibnu Rushd di dalam pemikiran Islam di Barat. Ibnu Rushd, penafsir utama Aristoteles, mengukuhkan hegemoninya, dan Ibnu Arabi, yang dijuluki "putra Plato" (Ibn Aflatun), mencari lingkungan yang lebih pas bagi dirinya.

Tentu, keduanya mendapat tempat terhormat dalam sejarah pemikiran. Tapi di zaman ketika agama dijalankan dengan angkuh oleh mereka yang merasa bisa menguasai yang lain-para hakim yang bisa membuat hidup hanya hitam atau putih-sang "pengikut Khidir" perlu dikenang kembali.

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

15 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


17 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

23 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

27 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

42 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

43 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.


PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

6 Februari 2024

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.