Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hindari Debat Petai Hampa

image-profil

Tempo.co

Editorial

image-gnews
Debat Pilpres 2019: HAM, Korupsi, dan Terorisme - Live di TEMPO.CO
Debat Pilpres 2019: HAM, Korupsi, dan Terorisme - Live di TEMPO.CO
Iklan

TAHAP pemilihan presiden memasuki waktu penting nanti malam. Dua calon presiden dan wakil presiden akan mempertunjukkan apa yang bakal mereka lakukan dalam lima tahun ke depan jika terpilih. Meskipun debat calon presiden biasanya tak terlalu banyak mempengaruhi preferensi pemilih, dalam konteks Indonesia, debat ini menjadi penting mengingat jumlah mereka yang belum menentukan pilihan masih tinggi.

Menurut survei Indikator Politik yang dirilis 8 Januari 2019, terlihat jumlah swing voters ini berkisar 25 persen, kebanyakan dari kelas menengah yang melek informasi di perkotaan. Jika melihat pengaruh debat terhadap preferensi pemilih dalam pemilihan Gubernur Jakarta dua tahun lalu, debat cukup mempengaruhi "pemilih mengambang" ini.

Maka berdebat dengan mengedepankan gagasan menjadi penting. Banyak hal krusial yang harus dibenahi di Indonesia. Dari urusan penegakan dan penanganan pelanggaran hak asasi manusia, konsolidasi politik, pendidikan, kesehatan, hingga penanganan ekonomi yang menjadi problem krusial hari ini. Kita ingin tahu apa strategi setiap calon presiden dalam menyelesaikan masalah yang ruwet itu.

Apalagi Indonesia kini sudah diperhitungkan dalam percaturan ekonomi global. Perusahaan rintisan Indonesia masuk kategori unicorn-perusahaan dengan valuasi melebihi Rp 13 triliun. Dengan jumlah pemilih muda yang mencapai 98,6 juta atau 50,1 persen, masa depan ekonomi digital menjadi sangat penting diperbincangkan dalam debat kali ini.

Debat memang perlu modal retorika untuk menaklukkan pemahaman publik terhadap masalah dan solusi yang inklusif dalam waktu sempit. Tapi seyogianya gagasan tetap menjadi pokok soal. Tim calon presiden kedua kubu harus melihat debat di Amerika Serikat dalam pemilihan 2016. Donald Trump memakai retorika untuk mengubur gagasan-gagasan rivalnya, Hillary Clinton.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ulah Donald Trump diamplifikasi oleh tim kampanyenya di media sosial dengan menyulut polemik lanjutan tentang retorika yang hanya berakhir dengan keributan dunia maya tanpa substansi. Kita ingin menghadirkan kualitas demokrasi Indonesia yang lebih baik. Debat dengan gagasan merupakan salah satu cara mewujudkannya.

Pemilihan adalah sarana berjualan gagasan bagi calon-calon pemimpin kita. Adapun debat merupakan salah satu sarana kampanye sekaligus menjadi pengingat bagi publik untuk menagihnya kelak ketika salah satu dari calon pasangan ini terpilih. Maka setiap calon harus memanfaatkannya semaksimal mungkin untuk mengukuhkan keyakinan mereka yang sudah menjatuhkan pilihan sekaligus menggaet mereka yang belum menentukan calon.

Kuncinya adalah menghindari debat petai hampa, bual-bual tanpa isi. Calon presiden mesti menjadikan debat ini sebagai penumbuh harapan bagi publik tentang Indonesia yang lebih baik. Optimisme dengan strategi dan gagasan yang bernas dengan menyorongkan solusi atas pelbagai masalah itu akan menggairahkan kembali demokrasi kita, yang kini dikotori oleh polarisasi dan persekusi antar-pendukung kedua calon.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

3 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

7 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

22 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

23 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

43 hari lalu

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

46 hari lalu

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

46 hari lalu

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.


PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

52 hari lalu

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.


Terkini: Seruan Pemakzulan Jokowi karena Penyelewengan Bansos, Gaji Ketua KPU yang Melanggar Etik Loloskan Gibran

53 hari lalu

Warga membawa beras dan bantuan presiden pada acara Penyaluran Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah di Gudang Bulog, Telukan, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis 1 Februari 2024. Presiden memastikan pemerintah akan menyalurkan bantuan 10 kilogram beras yang akan dibagikan hingga bulan Juni kepada 22 juta masyarakat Penerima Bantuan Pangan (PBP) di seluruh Indonesia. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Terkini: Seruan Pemakzulan Jokowi karena Penyelewengan Bansos, Gaji Ketua KPU yang Melanggar Etik Loloskan Gibran

Berita terkini: Seruan pemakzulan Presiden Jokowi karena dugaan penyelewengan Bansos, gaji Ketua KPU yang terbukti langgar etik meloloskan Gibran.


Bagaimana Bongbong Memenangkan Pilpres Filipina

53 hari lalu

Ferdinand
Bagaimana Bongbong Memenangkan Pilpres Filipina

Kemenangan Bongbong, nama beken dari Ferdinand Marcos Jr. sering dikaitkan dengan penggunaan media sosial seperti Tiktok, Instagram dan Facebook secara masif, selain politik gimmick nir substansi berupa joget-joget yang diperagakan Bongbong.