Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tercecer

image-profil

Oleh

image-gnews
Pegawai Ditjen Dukcapil Kemendagri menggunting bagian KTP-el yang rusak saat pemusnahan di Gudang Aset Kemendagri, jalan raya Parung, Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, 30 Mei 2018. Pemusnahan dilakukan untuk mengantisipasi penyalahgunaan KTP elektronik invalid saat Pilpres 2019 mendatang. ANTARA
Pegawai Ditjen Dukcapil Kemendagri menggunting bagian KTP-el yang rusak saat pemusnahan di Gudang Aset Kemendagri, jalan raya Parung, Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, 30 Mei 2018. Pemusnahan dilakukan untuk mengantisipasi penyalahgunaan KTP elektronik invalid saat Pilpres 2019 mendatang. ANTARA
Iklan

Putu Setia
@mpujayaprema

JIKA jadi Dewan Perwakilan Rakyat membentuk panitia khusus untuk kasus tercecernya KTP elektronik, barangkali inilah pekerjaan parlemen yang paling receh. Yang diusut adalah sampah, barang bekas yang sudah selayaknya dibuang. Lebih baik Dewan bersidang untuk menyetujui dana abadi kebudayaan yang dijanjikan Presiden Joko Widodo sebesar Rp 5 triliun agar para budayawan yakin bukan mendapat angin surga.

Tapi, yang jadi masalah, KTP elektronik yang tercecer itu tidak hanya di satu tempat. Bukan pula puluhan jumlahnya. Ada ribuan dan dibuang begitu saja di tempat yang berbeda. Dua ribu keping dibuang di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, dan seribuan dibuang di Pariaman Tengah, Sumatera Barat. Sebelumnya juga tercecer di sekitar Bogor. Kasus ini tidak lagi bisa disebut receh ketika persoalan KTP elektronik menghadapi masalah yang tak ringan. Masih ada jutaan penduduk negeri ini yang belum bisa mendapat KTP elektronik karena blangkonya habis. Masih banyak penduduk yang malas merekam data untuk KTP elektronik karena tidak yakin akan mendapat kartu identitas itu dengan segera. Pemerintah sudah main paksa, semua warga negara harus sudah merekam data dirinya sebelum tahun baru tiba.

Adapun pada tahun depan, tepatnya pada 17 April 2019, KTP elektronik menjadi benda yang teramat sakti. Dengan memegang kartu mungil itu, orang bisa mencoblos pasangan calon presiden dan wakil presiden, mencoblos partai peserta pemilu, juga mencoblos calon anggota legislatif yang diusung partai tanpa peduli apakah calon itu mantan koruptor atau tidak. Juga tanpa peduli apakah pencoblos ini namanya tercantum dalam daftar pemilih tetap. Keterkaitan ini yang membuat KTP elektronik yang tercecer itu menjadi misterius, betapa pun Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menegaskan tak ada kaitannya antara KTP yang tercecer dan pemilihan umum serentak nanti.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketika KTP elektronik itu tercecer dari mobil boks di jalanan sekitar Bogor, Menteri Dalam Negeri sudah menginstruksikan agar kasus kecerobohan ini diusut tuntas. Diberikan pula pedoman bagaimana memperlakukan KTP kalau memang tidak dipakai lagi dengan cara mengguntingnya. Yang melanggar akan ditindak tegas. Ternyata ribuan KTP yang tercecer di Duren Sawit dan Pariaman itu tak ada yang kena gunting. Bahkan sebagian KTP di Duren Sawit ada yang masih berlaku, sementara yang di Pariaman memang KTP pengganti dari pembaruan karena perubahan status. Mari kita berandai-andai dengan cara negatif-di tahun politik ini hal yang lumrah-apakah seorang pemilih tanpa ada namanya di DPT akan diperiksa dengan teliti kartu identitasnya ketika memasuki tempat pencoblosan? Belum lagi kalau pikiran kita negatifnya kebablasan, misalnya, dengan menuduh, yang ketahuan karena tercecer itu kan cuma di beberapa tempat, bagaimana dengan KTP abal-abal yang tidak tercecer? Belum lagi pertanyaan yang rada serius, katanya blangko KTP elektronik langka di beberapa daerah, kok ada KTP yang diumbar dalam karung dan konon ada pemasok misterius blangko KTP?

Baca Juga:

Semua ini harus jelas. Bahwa penjelasan itu cukup dengan memanggil menteri terkait ke DPR atau membentuk panitia khusus supaya lebih keren dan seram, biarlah politikus yang lebih tahu. Di tahun politik ini, kecil dan besarnya sebuah kasus tergantung bagaimana kita menggorengnya. Adapun dana abadi kebudayaan, persoalan amat serius ini lebih baik ditanyakan ke Menteri Keuangan, apa ada uangnya dan apa anggaran itu nanti mulus disetujui DPR? Kasihan para budayawan telanjur ceria.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

14 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


16 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

22 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

26 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

41 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

42 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.


PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

6 Februari 2024

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.