Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bintang Baru di Langit Hollywood

image-profil

Oleh

image-gnews
Bradley Cooper dan Lady Gaga bermain dalam film A Star Is Born (2018)
Bradley Cooper dan Lady Gaga bermain dalam film A Star Is Born (2018)
Iklan

Mungkin, mungkin bintang yang besar hanya lahir setiap beberapa dekade. Paling tidak Hollywood menganggapnya demikian sehingga inilah kali keempat  mereka memproduksi dan melakukan tafsir ulang tentang bagaimana seorang bintang besar lahir di dunia hiburan melalui A Star is Born.

Bagi generasi saya, paling tidak masih sempat menyaksikan film A Star is Born (1976, Frank Pierson) yang menampilkan Barbara Streisand dan Kris Kristofferson yang hingga kini masih bergaung suaranya yang melampaui beberapa oktaf dan menembus ruang dan waktu. Tetapi sesungguhnya film karya Pierson juga sebuah tafsir ulang dari dua film sebelumnya dengan judul dan cerita sama. Produksi pertama adalah produksi tahun 1937 arahan William A.Wellman yang menampilkan Janet Gaynor dan Fredic March di mana pasangan ini berperan sebagai aktor dan aktris Hollywood. Pada pada tahun 1954 film ini ditafsir sebagai film musikal dengan pemain Judy Garland dan James  Mason dan disutradarai George Cukor.

Tahun ini kita menikmati versi paling segar dari aktor Bradley Cooper yang sekaligus menyutradarai dirinya dan Lady Gaga. Sebagaimana tafsir versi Barbara Streisand, film terbaru ini juga bicara soal dunia musik dengan kerangka plot yang sama: Jackson Maine, penyanyi lelaki besar yang dipuja-puja penggemarnya dan  mulai redup karena alkohol dan narkoba. Sedangkan lawannya Ally, adalah bintang baru yang ditemukan si bintang besar, dididik, dibesarkan dan melejit melebihi diri si bintang besar.

A Star Is Born (2018)

Cerita ini jelas sebuah drama tragedi karena mereka yang sudah menyaksikan sudah mengetahui drama tiga babak ini: perkenalan, klimaks dan akhir yang merontokkan hati. Bradley Cooper  yang tampil sebagai penyanyi balada-country brewok, rambut gondrong berminyak dan  bersuara parau itu sudah pada tahap letih dan  tak mungkin lagi bisa meningkatkan diri karena candunya yang begitu parah pada narkoba dan alkohol.

Baca Juga:

Malam itu, seperti biasa, setelah pertunjukan, dia meminta supir setianya membawanya ke salah satu bar untuk menyiram rasa haus pada alkohol. Tak disadari bar yang masih buka adalah sebuah bar khusus waria. Tetapi Jackson tidak peduli karena dia hanya butuh alkohol. Lantas tiba-tiba seorang perempuan bersuara emas berdiri di atas panggung yang mengalunkan suara emasnya hingga  meringkus perhatian Jackson. Ally (Lady Gaga) bukan hanya bernyanyi di atas panggung, dia menyanyikan La Vie en Rose sembari melangkah dan celentang di atas bar. Pandangan Jackson dan Ally bertemu. Dan seterusnya adalah sejarah.

Bradley tampil bersinar sebagai Jakson seorang tokoh tragis: intens, brilian sekaligus destruktif. Dia tulus mengajak dan melontarkan Ally   ke langit popularitas. Bukan karena ia ingin menolong, tetapi karena Ally memang luar biasa berbakat. Tak heran ketika Ally sudah memiliki agen yang mengatur-atur kehidupannya dan bahkan membelokkan kemampuannya bernyanyi ke jalur pop dengan penari latar, Jakcson kecewa dan kembali jatuh ke botol minuman. Meski penampilan Lady Gaga sebagai Ally tidak mengecewakan, ternyata bintang yang lahir dalam film ini adalah Bradley Cooper. Sebagai aktor  dan sebagai sutradara.

Sebagai sutradara, Bradley Cooper berhasil menggarap sebuah cerita yang  sudah dikunyah berulang-ulang ini menjadi  satu paket modern yang segar dan tetap relevan. Meski film ini tidak memasukkan unsur baru dalam industri musik –bahwa bibit baru kini juga ditemukan melalui internet dan reality show macam American Idol—tetapi persoalan konflik manajer, penyanyi dan pasangan penyanyi yang klasik dan tak akan pernah usai.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebagai aktor, Bradley Cooper berhasil menampilkan kompleksitas karakter si penyanyi yang perlahan merosot dan hancur lebur sementara isterinya justru berhasil melejit dan meraih berbagai penghargaan prestisius. Meski film ini diperhitungkan bakal masuk ke Academy Awards tahun depan, salah satu problem Cooper sebagai sutradara sebetulnya sekaligus kelemahannya. Dia berhasil membuat pasangan Ally-Jackson sebagai duo yang mengandung dinamit, tetapi ternyata “the star” yang lahir justru dirinya sendiri.

Tetapi sebagai debut, film “A Star is Born” adalah film yang tampaknya akan bertanding dengan film-film lainnya tahun depan pada musim festival. Untuk sebuah karya pertama, Cooper berhasil meluncurkan bintangnya yang pertama di langit Hollywood.

A STAR IS BORN

Sutradara: Bradley Cooper

Skenario: Bradley Cooper, Eric Roth, Will Fetters

Pemain: Lady Gaga, Bradley Cooper, Sam Elliot

           

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

16 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


18 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

24 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

28 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

43 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

44 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.


PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

6 Februari 2024

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.