Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rekayasa Sosial Pengolahan Limbah

image-profil

image-gnews
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meresmikan peluncuran PAL Andri Tech System di Instalasi Pengolahan Limbah Tinja Duri Kosambi, Jakarta Barat, Rabu, 23 Mei 2018. TEMPO/Budiarti Utami Putri.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meresmikan peluncuran PAL Andri Tech System di Instalasi Pengolahan Limbah Tinja Duri Kosambi, Jakarta Barat, Rabu, 23 Mei 2018. TEMPO/Budiarti Utami Putri.
Iklan

IGG Maha Adi
Pegiat Ekoliterasi Indonesia

Uji coba teknologi pengolah tinja menjadi air minum oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno dipandang sinis oleh publik. Masyarakat belum dapat membayangkan air minumnya disuling dari limbah, apalagi tinja manusia. Betapa menjijikkan. Selain efek negatif pemberitaan, acara uji coba itu punya satu kelemahan dalam perspektif rekayasa sosial, yaitu tidak secara tegas dihubungkan dengan masalah-masalah sosial Jakarta yang harus diselesaikan.

Terminologi "rekayasa sosial" mengalami peyorasi makna karena belakangan ini identik dengan kejahatan Internet, padahal memiliki makna lain yang lebih luas. Industrialis Belanda, J.C. van Merken, tercatat sebagai orang pertama yang memakai istilah ini pada 1894. Bila urusan mesin ditangani oleh spesialis (engineer), urusan manusia, menurut Merken, juga membutuhkan para spesialis yang disebutnya perekayasa sosial (Belanda: sociale ingenieurs).

Banyak pemerintah dan lembaga memetik manfaat dari rekayasa sosial karena berskala besar. Singapura, misalnya, memakai cara ini ketika mencampurkan berbagai ras untuk menempati rumah susun bersubsidi dari pemerintah dengan tujuan meningkatkan kohesi sosial dan loyalitas warga negaranya.

Di Indonesia, program keluarga berencana dan transmigrasi dapat disebut sebagai program rekayasa sosial yang sukses membawa perubahan sosial besar. Bila mengikuti penjelasan pakar psikologi komunikasi Jalaluddin Rakhmat, rekayasa sosial tidak pernah kehilangan momentum selama masih ada masalah sosial yang harus diselesaikan. Jadi, rekayasa sosial adalah upaya intervensi terencana dalam mempengaruhi sikap dan perilaku sosial tertentu untuk mencapai perubahan sosial.

Baca Juga:

Moda transportasi bus Transjakarta adalah salah satu contoh rekayasa sosial berdampak luas. Bebas macet dan polusi, peningkatan disiplin dan solidaritas sosial, serta membaiknya kesehatan adalah beberapa manfaat yang dapat terjadi bagi warga Jakarta yang memilih Transjakarta.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di Dakar, Senegal, teknologi pengolah tinja Omni Processor, yang beroperasi sejak 2015, telah menghasilkan air, listrik, dan memperbaiki sanitasi secara luas. Instalasi yang dibiayai oleh Bill and Melinda Gates Foundation itu didahului oleh identifikasi terhadap masalah sosial mendesak yang harus dituntaskan dan menentukan jenis intervensi.

Jakarta mungkin terancam krisis air bersih sehingga membutuhkan tambahan dari pengolahan tinja, tapi tidak ada konektivitas yang dibangun antara uji coba teknologi itu dan krisis yang diperkirakan terjadi. Singkatnya, uji coba teknologi tersebut terkesan berdiri sendiri dan tidak direncanakan menyelesaikan masalah sosial atau melakukan perubahan sosial apa pun.

Ekonom Thorstein Veblen adalah tokoh utama yang menyebut teknologi sebagai determinan perubahan sosial. Perspektif materialis ini memiliki satu fenomena yang oleh sosiolog William Ogburn disebut culture-lag dan terjadi saat kecepatan perubahan kultural tidak mampu mengimbangi perubahan teknologi. Contoh nyata culture-lag adalah tanggapan sinis dan pesimistis sebagian masyarakat atas uji coba mesin pengolah tinja di Jakarta.

Strategi para perekayasa sosial untuk mempersempit kesenjangan tujuan dan hasil umumnya memakai tiga metode, yaitu rasional empiris, normatif, dan koersif. Dua metode pertama mengoptimalkan peran para tokoh, lembaga, promosi, serta persuasi melalui media massa dan sosial. Adapun metode terakhir melalui penerbitan peraturan dan sanksi. Tiga metode ini relatif mudah dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi DKI karena anggaran yang cukup dan ketokohan gubernur dan wakilnya yang dapat membawa pengaruh besar (social leverage).

DKI perlu memilih kawasan tertentu sebagai pusat eksperimen rekayasa sosial, khususnya untuk masalah lingkungan hidup Ibu Kota. Mesin pengolah tinja dapat diuji bersama dengan pengolah limbah domestik lainnya; pembangunan rumah dan gedung ramah lingkungan; instalasi energi ramah lingkungan; pencadangan daerah tangkapan air; dan ruang terbuka hijau. Kawasan itu dapat ditransformasikan secara lebih radikal agar menjelma sebagai daerah nirlimbah (zero waste) pertama di Indonesia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

16 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


18 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

24 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

28 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

43 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

44 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.


PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

6 Februari 2024

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.