Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Film dengan Konsep Campur-Aduk

image-profil

Oleh

image-gnews
Reza Rahadian akan perankan sosok Benyamin Sueb dalam film Benyamin SI Biang Kerok garapan sutradara Hanung Bramantyo/ Youtube
Reza Rahadian akan perankan sosok Benyamin Sueb dalam film Benyamin SI Biang Kerok garapan sutradara Hanung Bramantyo/ Youtube
Iklan

Benyamin Biang Kerok
Sutradara : Hanung Bramantyo
Skenario : Bagus Bramanti, Senoaji Julius, Hilman Mutasi
Pemain : Reza Rahadian, Meriam Belina, Rano Karno, Lydia Kandou, Delia Husein, Qomar, Tora Sudiro
Produksi : Falcon Pictures

Film Benyamin Biang Kerok bukan sebuah biopik tentang aktor legendaris Benyamin Suaeb; bukan pula sebuah produksi ulang film Benyamin Biang Kerok yang pada 1972 disutradarai Nawi Ismail.

Film Benyamin Biang Kerok versi lama berkisah tentang seorang sopir yang gemar mengganggu majikannya. Ternyata film ini adalah sebuah upaya sutradara Hanung Bramantyo membuat film berjudul sama dengan meletakkan Reza Rahadian berperan sebagai Benyamin yang berperan sebagai Pengki.

Bingung?
Iya. Memang bingung.

Mari kita coba jabarkan plotnya. Film ini dimulai dengan Tora Sudiro yang berperan sebagai ‘Tora Sudiro’. Masuk ke kasino milik Said (Qomar), bos mafia yang mengerikan kejinya. Duit kasino ditilep, kejar-kejaran gaya James Bond, hingga kita mulai menyangka salah masuk bioskop.

Belakangan ‘Tora Sudiro’ membuka topeng kulitnya gaya film-film Mission Impossible dan muncul Reza Rahadian yang berperan sebagai Pengki. Barulah kita menyadari bahwa kita tidak salah masuk bioskop. Ini memang film Biang Kerok versi Hanung.

Implikasi dari ‘versi Hanung’ adalah: dari cerita hingga tokoh, dari penerjemahan roh Benyamin hingga ‘unsur Betawi’ , dari main-main ‘teknologi tinggi’ hingga tabrakan dengan rumah tradisional dan oplet semua dicemplungkan dalam satu panci diaduk-aduk menjadi satu masakan yang tak jelas rasanya. Film Benyamin Biang Kerok. Grabmyshow.co.id

Tokoh Pengki (Reza Rahadian) dalam film ini sama sekali bukan si sopir Betawi melainkan anak konglomerat IT kaya raya yang manja, yang sering merengek pada ibunya (yang diperankan dengan akting tegangan tinggi Meriam Belina). Tetapi Pengki dalam versi Hanung tetap peka dan memberi perhatian pada penduduk rumah susun yang nyaris digusur geng mafia si Said.

Lantas Pengki berkenalan dengan Aida (Delia Husein), si manis yang kehidupannya dikuasai Said. Pengki tentu saja ingin menyelamatkan si manis itu. Caranya? Hanung mencemplungkan berbagai bumbu ke dalam pancinya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ada elemen Star Wars di mana setiap kali Pengki menelepon, maka imaji yang ditelepon muncul di hadapannya; atau robot Android (Bella Barbie) yang melaksanakan semua perintah si Bos Mafia termasuk mendeteksi orang-orang yang tak dikenalnya.

Belum lagi rumah gigantik Pengki yang super modern di mana Pengki tinggal main perintah pada semua peralatan high-tech yang nyaris seperti Artificial Intelligence.

Jangan lupa di antara kecanggihan ini semua, Pengki masih punya Ayah (Rano Karno) yang sudah berpisah dari Ibunya. Si Ayah menetap di rumah tradisional Betawi sembari membereskan mesin oplet seolah kita terlempar ke dalam jagat si Doel.

Selingan lain yang lebih ajaib adalah ketika tiba-tiba saja Pengki melesat ke sebuah setting panggung untuk bernyanyi dan joget lagu-lagu Benyamin bersama Aida. Adegan yang diberi latar Betawi, dari ondel-ondel sampai kerak telur itu, seperti adegan yang terputus dari adegan-adegan realis sebelumnya. Jika pun kita menganggap itu adalah mimpi atau hasrat Pengki terhadap Aida, tetap saja selipan adegan menyanyi ini menambah daftar kekacauan film ini.Adegan Film Benyamin Biang Kerok. Youtube.comB

Sebetulnya, apa yang diinginkan sutradara dan produser film ini? Sebuah interpretasi ulang dari film Benyamin Biang Kerok? Kalau begitu mengapa Reza Rahadian tak dibiarkan membuat interpretasinya sendiri sebagai Pengki versi baru? Atau ingin mempertahankan elemen Benyamin dalam film baru ini? Kenapa tak membuat film tentang Benyamin saat dia membuat film ini? Atau sekaligus biopik Benyamin?

Begitu banyak keinginan yang tanggung (musikal, drama, parodi film-film Hollywood, komedi) yang dicampur aduk, akhirnya tak menghasilkan apa pun. Harus diakui melihat Qomar dengan gaya mafia dan Rano Karno yang kembali ke elemennya dengan mulus seolah dia hanya sempat cuti sebentar, adalah sesuatu yang menyegarkan.

Tapi kehadiran mereka dan betapapun serba-bisanya Reza Rahadian, tetap tak bisa menyelamatkan film dengan skenario dan konsep yang tak jelas fokusnya. Lalu film ini belum berakhir? Ada lanjutannya pula? Aduh, Hanung….

LEILA S. CHUDORI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

2 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

6 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

21 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

22 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

42 hari lalu

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

45 hari lalu

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

45 hari lalu

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.


PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

51 hari lalu

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.


Terkini: Seruan Pemakzulan Jokowi karena Penyelewengan Bansos, Gaji Ketua KPU yang Melanggar Etik Loloskan Gibran

52 hari lalu

Warga membawa beras dan bantuan presiden pada acara Penyaluran Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah di Gudang Bulog, Telukan, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis 1 Februari 2024. Presiden memastikan pemerintah akan menyalurkan bantuan 10 kilogram beras yang akan dibagikan hingga bulan Juni kepada 22 juta masyarakat Penerima Bantuan Pangan (PBP) di seluruh Indonesia. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Terkini: Seruan Pemakzulan Jokowi karena Penyelewengan Bansos, Gaji Ketua KPU yang Melanggar Etik Loloskan Gibran

Berita terkini: Seruan pemakzulan Presiden Jokowi karena dugaan penyelewengan Bansos, gaji Ketua KPU yang terbukti langgar etik meloloskan Gibran.


Bagaimana Bongbong Memenangkan Pilpres Filipina

52 hari lalu

Ferdinand
Bagaimana Bongbong Memenangkan Pilpres Filipina

Kemenangan Bongbong, nama beken dari Ferdinand Marcos Jr. sering dikaitkan dengan penggunaan media sosial seperti Tiktok, Instagram dan Facebook secara masif, selain politik gimmick nir substansi berupa joget-joget yang diperagakan Bongbong.