Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ring

Oleh

image-gnews
Iklan
RING itu kini kosong. Di satu sudut, pada kanvas, ada bercak tampak, mungkin bercak darah. Lalu lampu satu-satu padam. Penonton - yang tadi riuh rendah seperti batu bata yang roboh dari sejuta gerbang - sudah pulang. Seorang telah kalah. Seorang lagi telah menang. Ada dada yang jadi peyot dan ada yang dibusungkan. Sejak 2.000 tahun yang lalu, mungkin lebih, semua itu berulang kali terjadi. "Tak ada kejayaan yang lebih besar bagi seorang manusia ketimbang apa yang dimenangkannya dengan tangan serta kakinya sendiri," begitulah tertulis dalam Odyssey. Demikianlah dalam Ramayana sang pahlawan, dengan seluruh kalori di ototnya, mengangkat busur raksasa. Dan dalam satu episode Mahabharata, Bima bertanding menghadapi Surantimantra. Untuk apa? Dalam hal Bima, untuk keselamatan keluarganya yang menyamar dalam pengasingan. Dalam hal Rama, untuk seorang perempuan cantik. Dalam pertandingan di Olympia di Yunani berabad-abad yang silam, untuk seutas mahkota daun - untuk kehormatan". Orang Yunani mendongengkan ini dengan bangga (tentu tak seluruhnya benar), dan bercerita tentang seorang Persia, anak buah Xerxes, yang berkata heran kepada jenderalnya, "Wahai, manusia macam apakah yang Tuan suruh kami perangi ini - orang-orang yang berjuang satu sama lain bukan untuk uang, tapi untuk kehormatan!" Di zaman kita, uang dan kehormatan bercampur baur. Tidak seluruhnya benar Ellias Pical hanya berkelahi untuk Rp 14 juta meskipun uang itu sangat banyak buat seorang anak bekas penyelam mutiara dari Saparua. Tapi juga jelas, kita tidak menyaksikan sebuah pertandingan olah raga "amatir", yang di Yunani kuno dilakukan oleh para warga yang hidup nyaman dengan layanan budak-budak. Apalagi bahkan pada masa itu pun sogok-menyogok sudah terjadi, hadiah-hadiah dihamburkan, dan pesta olah raga di Olympia yang ramai itu tak kalah komersialnya dibandingkan dengan yang berlangsung di abad ke-20. Seorang sejarawan merumuskan festlval itu dalam hma kata benda yang ringkas: "orang ramai, pasar, akrobat, hiburan, maling". Orang ramai dan pasar itulah, jika ditilik benar, kemudian yang menentukan. Sebab, ring itu bukan cuma bagi mereka yang bertanding. Arena itu, medan pertempuran itu, justru terutama diperuntukkan bagi orang-orang yang datang - yang dengan satu dan lain cara telah membayar, agar bisa merasa puas. Mereka menghendaki ayam aduan dan perkelahian. Untuk apa pula? Beberapa puluh tahun yang lalu, Robert Lowry menulis dengan bagusnya sebuah laporan tentang pertandingan antara Sugar Ray Robinson dan Jake LaMotta di Chicago, dan mencoba menjawab. LaMotta sang juara. Robinson sang penantang. LaMotta, berlatih di Gealson's Gym, di salah satu sudut Bronx di Kota New York, dengan tubuh pendek yang kukuh dan berbulu, dengan wajah datar yang melankolis setelah menerima sekian jotosan: ia telah bertanding 95 kali dan tak pernah roboh. Tapi dalam lima pertandingan antara 1942 dan 1945, Robinson pernah mengalahkannya empat kali, meskipun dengan angka. Maka, orang bertepuk buat LaMotta. Buat seorang kulit putih yang akan menghajar seorang hitam. Buat seorang yang tak berada di atas angin. Dan - dari sejumlah penonton keturunan Italia - buat seorang rekan, mungkin bisa disebut saudara, seasal usul. Tapi ketika ronde ke 1-2 lewat memasuki ronde ke-13, La-Motta hanya bisa bangga bahwa ia tetap tak tergoyahkan dengan kaki pada kanvas. Sebab, mukanya, wajah itu, sudah tidak seperti sedia kala lagi. Robinson telah memahatnya, dengan hook, dengan jab. dengan sarung tinju yang mulai berbau darah. Dan dengan segera orang ramai itu pun melupakan LaMotta. Mereka berdiri, meneriakkan suatu suara hewan yang serak dan mengatasi manusia, dan "menjerit untuk apa yang sebenarnya mereka ingin lihat: darah itu, kesakitan itu, kekerasan itu, dan seorang juara baru, yang juga terluka . . ." Toh, tidak bisa dikatakan, sebenarnya bahwa di sekeliling ring itu yang ada hanya orgi yang bergairah untuk melihat, dalam kata-kata Lowry, sebuah blood wedding. Ketika Ellias Pical menjadi semacam Ray Robinson di Senayan, belasan ribu penonton itu pada dasarnya ingin melihat seorang Indonesia menjadi juara dunia. Kita tiba-tiba seperti orang Yunani kuno pada saat yang terbaik: bukan uang itu, melainkan seuntai daun dan kehormatan itu yang perlu. Tentu, momen seperti itu akan segera melintas. Ring akan kembali kosong. Lampu akan padam. Penonton akan pulang, puas bahwa petinju Korea itu - rahangnya besar, dagunya bagaikan lebah raksasa yang bergayut - kini tak bisa ketawa lagi seperti anak remaja yang manja dan pemberani. Pokoknya, Ellias Pical telah menang. Indonesia telah menang. Lalu besok kita akan lupa apa arti "Indonesia" itu, di depan secangkir kopi dan koran pagi. Goenawan Mohamad
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


NasDem-PKB Oposisi atau Gabung Prabowo, Surya Paloh: Pemerintah Perlu Dukungan

35 menit lalu

Mantan Cawapres nomor urut 01 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menggelar konferensi pers bersama Ketum NasDem Surya Paloh usai pertemuan keduanya terkait putusan MK. Pertemuan tersebut dilakukan di NasDem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
NasDem-PKB Oposisi atau Gabung Prabowo, Surya Paloh: Pemerintah Perlu Dukungan

Surya Paloh mengatakan Partai NasDem dan PKB mengapresiasi kemenangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024


Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

40 menit lalu

Marina Beauty Journey 2024/Marina
Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.


Zulhas Ungkap Arahan Prabowo untuk Bahas Koalisi Lanjutan setelah Penetapan KPU

53 menit lalu

Calon Presiden terpilih Prabowo Subianto (kiri) bersama Ketua Umum PAN Zulkfili Hasan (kanan) menunggu waktu berbuka puasa dalam acara buka puasa bersama DPP PAN di Jakarta, Kamis 21 Maret 2024. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan buka puasa bersama pertama usai Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka diputuskan oleh KPU dalam Keputusan KPU Nomor 360 Tahun 2024 menjadi pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih. ANTARA FOTO/ Rivan Awal Lingga
Zulhas Ungkap Arahan Prabowo untuk Bahas Koalisi Lanjutan setelah Penetapan KPU

Partai NasDem dan PPP santer dirumorkan akan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju di pemerintahan Prabowo-Gibran


UGM Buka Pendaftaran Seleksi Mandiri, Simak Syarat dan Panduan Pendaftaran

58 menit lalu

Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan UGM Djagal Wiseso Marseno meninjau pelaksanaan UTBK Gelombang Pertama di Kampus UGM, Sabtu (13/4/2019). (ANTARA/Luqman Hakim)
UGM Buka Pendaftaran Seleksi Mandiri, Simak Syarat dan Panduan Pendaftaran

Universitas Gajah Mada buka pendaftaran online seleksi mandiri UGM sejak 17 April hingga 7 Mei 2024. Lokasi ujian mandirinya?


Cak Imin Sungkan Tanya Surya Paloh soal Posisi NasDem Usai Pemilu, Oposisi atau Gabung ke Pemerintah

1 jam lalu

Mantan Cawapres nomor urut 01 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) saat ditemui di area NasDem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat usai pertemuannya dengan Ketum NasDem Surya Paloh pada Selasa, 23 April 2024 terkait hasil putusan sengketa Pilpres 2024 di MK. TEMPO/Adinda Jasmine
Cak Imin Sungkan Tanya Surya Paloh soal Posisi NasDem Usai Pemilu, Oposisi atau Gabung ke Pemerintah

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menemui Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh hari ini. Apa saja yang dibahas?


Incubus Gelar Konser Malam Ini, Fans Padati Tennis Indoor Senayan Sejak Sore

1 jam lalu

Para penggemar Band Metal asal Amerika Serikat, Incubus antusias dalam antrean foto di sebuah standing banner bergambar anggota Incubus, mulai dari Brandon Boyd, Mike Einziger, Jos Pasillas, Chris Kilmore, dan Ben Kenney, untuk mengabadikan momen saat menonton konser yang diselenggarakan di Tennis Indoor Senayan pada Selasa, 23 April 2024. Foto: TEMPO| Yuni Rahmawati.
Incubus Gelar Konser Malam Ini, Fans Padati Tennis Indoor Senayan Sejak Sore

Malam ini merupakan kali keempat Incubus menyambangi dan menghibur penggemarnya yang berada di Indonesia.


Hotman Ungkap Ada Pihak yang Adu Domba Prabowo dan Jokowi

1 jam lalu

Wakil Ketua Tim Pembela Prabowo-Gibran, Otto Hasibuan (kanan) dan Anggota Tim Pembela Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Hotman Paris Hutapea saat memberikan keterangan di konferensi pers pada jeda sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat pada Jumat, 5 April 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Hotman Ungkap Ada Pihak yang Adu Domba Prabowo dan Jokowi

Pada pertemuan tim hukum Prabowo-Gibran hari ini di rumah dinasnya, Prabowo Subianto berpesan soal isu adu domba dia dengan Jokowi.


LBH Padang Desak Pemerintah Cabut Izin Tambang Galian C di Kabupaten Solok

1 jam lalu

Peta pusat gempa Magnitudo 6,2 yang mengguncang Pasaman Barat, Sumatera Barat, pada Jumat pagi 25 Februari 2022. ANTARA/HO-BMKG
LBH Padang Desak Pemerintah Cabut Izin Tambang Galian C di Kabupaten Solok

LBH Padang mendesak pemerintah mencabut izin tambang untuk melindungi lingkungan dan jalan nasional di Air Dingin, Kabupaten Solok.


Rihanna Menggarap Lagu untuk Album Baru

1 jam lalu

Rihanna berpose saat tiba di acara peluncuran Fenty X Puma Creeper Phatty Earth Tone di London, Inggris, 17 April 2024. Pelantun Umbrella itu memamerkan rambut pirang barunya lengkap dengan poni bergaya untuk merayakan peluncuran kolaborasi Fenty x Puma Creeper Phatty Earth Tone. REUTERS/Belinda Jiao
Rihanna Menggarap Lagu untuk Album Baru

Rihanna mengumumkan sedang melakukan pengerjaan lagu yang akan masuk dalam album terbarunya


Sebelum Ditangkap, Chandrika Chika Senang Pamerkan Kulitnya yang Menggelap

1 jam lalu

Chandrika Chika. Foto: Instagram.
Sebelum Ditangkap, Chandrika Chika Senang Pamerkan Kulitnya yang Menggelap

Empat hari sebelum ditangkap, Chandrika Chika mengunggah foto dirinya yang mengekspos sebagian punggungnya yang menggelap karena berjemur.