Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Puing

Oleh

image-gnews
Iklan
SEMBILAN stupa Borobudur pecah, Keraton Surakarta terbakat. Pada setiap puing benda bersejarah kita mungkin tertegun, merasakan suatu sejak masa silam yang hilang - semakin hilang. Tapi barangkali Anda akan bertanya, seperti saya dan tetangga saya bertanya: Masa silam siapa yang lenyap itu? Ketika berumur 7 tahun, saya, dalam suatu piknik keluarga, mengunjungi Borobudur. Candi itu sepi pengunjung Sekitarnya belum berjejal rumah. Yang saya ingat ada sebuah pohon, tak teramat teduh, di lapangan di sekitar bangunan tua dan sunyi itu, tempat kami berhenti dan ditemui seorang penjaga. Waktu itu masa perang kemerdekadn. Sampai sekarang saya tak tahu adakah penjaga itu bekerja secara sukarela atau dikaji pemerintah Republik yang belum seumur jagung, atau ia hidup dari turis (tentu saja bukan dari luar negeri) yang sangat jarang. Tapi ia berkata, dan kata-katanya tak saya lupakan sampai kini, "Harap jangan makan selama di atas candi. Sebab, dulu para pembangunnya juga berpuasa selama bekerja menyusun dan memahat batu." Suaranya meyakinkan, setidaknya kami, yang masih kanak- kanak dalam rombongan itu, patuh: tak memakan nasi dan bihun goreng dan entah apa lagi yang dibawa. Tapi mungkin bukan cuma itu yang penting. Sang penjaga, yang tampaknya sangat mencintai candi itu, yang mungkin tidak digaji pemerintah Republik, telah menghubungkan - agaknya dengan sebuah cerita bohong untuk anak-anak yang suka membuang sampah - badan saya di masa kini dengan suatu kerja besar di masa silam. Antara saya, yang ingusan, dan para pembangun Borobudur, yang tak dikenal, tersusun sebuah sejarah yang satu. Masa lalu yang tersisa di sebuah bukit di Kedu itu adalah masa lalu saya. Tapi tak semua warisan adalah Borobudur. Tak setiap kali ada tambatan yang tulus antara diri kita kini dan sebuah bangunan bersejarah. Apa artinya Istana Versailles bagi saya? Dan apa pula artinya Keraton Surakarta bagi seorang anak pesisir di Cilacap atau Weleri, meskipun dua tempat itu terletak, seperti halnya kerajaan Paku Buwana di Solo, dalam wilayah Jawa Tengah? Jauh atau dekat sebuah peninggalan masa lalu tak ditentukan oleh peta bumi, bahkan tak selamanya ditentukan oleh kronologi. Coba lihat album: Siapa yang tampak di sana, dengan baju kerah putih tahun 1930-an dan sebuah kebun yang luas yang dihias pucuk oleander? Si anak bedinde tak akan melihat bagian dari dirinya pada foto tua yang menguning itu - ia bukan bagian dari kebanggaan itu. Ia malah mungkin melihat sesuatu yang pahit dan menyakitkan: rekaman statusnya sebagai keturunan abdi, keterjerumusan yang kekal di lapisan yang rendah, yang tak terhapus. Atau ia memandang album itu dengan mata netral: sebuah cendera mata yang menarik karena antik, sesuatu yang bisa dikirimkan ke rubrik "Kisah & Foto Tempo Doeloe" majalah Femina boleh jadi kelak selembar benda penting bagi pencatat tarikh. Karena itulah barangkali pelbagai sisa bangunan Weltevreden dihancurkan dan Batavia lama tersingkir, untuk tampilnya sebuah kota besar Republik yang menghendaki sejarah yang lain, dengan rasa bangga yang lain. Siapa yang di tahun 1980-an ini membaca kisah sedih Si Jamin dan Si Johan saduran Merari Siregar, atau Si Dul Anak Betawi karya Aman, akan merasakan lanskap yang mungkin memberi kenikmatan tersendiri, tapi bisa juga tak boleh kita agung-agungkan. Kita tahu, dalam hidup, biarpun ringkas, selalu ada sesuatu yang mesti dilepas - mungkin tak ke arah yang lebih baik, mungkin ke bentuk yang lebih buruk. Dan apa yang "lebih baik" dan "lebih buruk" bagi suatu zaman tak pernah ditentukan oleh setiap orang. Dan kita tak selamanya berdaya untuk mencegah, seperti kita tak bisa mencegah sejumlah peninggalan "sejarah" lain harus dibongkar - misalnya rumah tempat anak kita dilahirkan, di jalur hijau. Di Tahun 1950, sejumlah seniman dan cendekiawan menyusun sebuah pernyataan yang pernah terkenal tapi kini tak bergema lagi. Mereka memberi nama manifesto itu "Surat Kepercayaan Gelanggang", bertanggal 18 Februari. Isinya penuh semangat, karena bagi mereka waktu itu, "revolusi di tanah air kami sendiri belum selesai". Revolusi bagi mereka adalah "penempatan nilai-nilai baru atas nilai-nilai usang yang harus dihancurkan". Dan bila mereka bicara tentang "kebudayaan Indonesia", mereka "tidak ingat kepada melap-lap hasil kebudayaan lama sampai berkilap dan untuk dibanggakan". Yang mereka pikirkan, kata mereka, tak lain adalah "suatu kebudayaan baru yang sehat". Ada kepongahan tertentu dalam nada suara itu. Ada salah sangka yang besar bahwa kita adalah bayi tabung tanpa sambungan dengan masa silam di luar itu. Tapi 9 stupa Borobudur hancur, Keraton Surakarta terbakar, dan mungkin memang benar bahwa yang penting akhirnya bukanlah mempertahankan, suatu sikap defensif, tetapi menciptakan. Sebab, tanda peradaban, pada hakikatnya, ialah peri laku kita yang hidup dengan rasa hormat kepada segala yang tumbuh dari Hidup. Goenawan Mohamad
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rencana Jokowi Bertemu Megawati, Ditanggapi Gibran Dikomentari Hasto

5 menit lalu

Presiden Joko Widodo memberi pengarahan dalam acara Peringatan 22 Tahun Gerakan Nasional Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) di Istana Negara, Jakarta, Rabu 17 April 2024. Indonesia telah dinyatakan secara aklamasi diterima sebagai Anggota Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrorism Financing (full membership). Keberhasilan tersebut diperoleh dalam FATF Plenary Meeting di Paris, Perancis yang dipimpin oleh Presiden FATF, MR. T. Raja Kumar pada Rabu, 25 Oktober 2023. TEMPO/Subekti.
Rencana Jokowi Bertemu Megawati, Ditanggapi Gibran Dikomentari Hasto

Gibran Rakabuming Raka berharap ada peluang untuk pertemuan antara Jokowi dan Megawati


Tembus 2,5 Juta Penonton di Hari ke-9, Siksa Kubur Akan Tayang di 7 Negara

18 menit lalu

Poster film Siksa Kubur. Dok. Poplicist
Tembus 2,5 Juta Penonton di Hari ke-9, Siksa Kubur Akan Tayang di 7 Negara

Film Siksa Kubur juga direncanakan akan tayang di tujuh negara di Asia dan Luar Asia.


Serangan Militer Israel di Tepi Barat Tewaskan Lima Warga Palestina

20 menit lalu

Kendaraan militer melaju di jalan selama serangan Israel di Tulkarm, di Tepi Barat yang diduduki Israel, 18 Februari 2024. REUTERS/Raneen Sawafta
Serangan Militer Israel di Tepi Barat Tewaskan Lima Warga Palestina

Setidaknya lima warga Palestina, termasuk seorang remaja, tewas dalam serangan militer Israel di kota Tulkarem, Tepi Barat yang diduduki.


Cara Cek Hasil Seleksi Rekrutmen Bersama BUMN 2024

28 menit lalu

Situs Rekrutmen Bersama FHCI BUMN menyampaikan pengumuman tahap tahap 1 berupa registrasi online dan seleksi administasi yang akan berakhir pada esok hari, Rabu, 11 Mei 2022. (Sumber: rekrutmenbersama.fhcibumn.id)
Cara Cek Hasil Seleksi Rekrutmen Bersama BUMN 2024

Jika Anda termasuk pelamar rekrutmen bersama BUMN, wajib mengetahui cara cek hasil rekrutmen bersama BUMN 2024. Berikut daftarnya.


Kilas Balik Hari Hansip yang Berganti Nama Jadi Linmas atau Perindungan Masyarakat

32 menit lalu

Ratusan PAM TPS mengikuti apel di Silang Monas, Jakarta, Selasa (17/4). Sekitar 35.000 lebih sukarelawan hansip diturunkan untuk lakukan pengaman langsung di sekitar 15.000 Tempat Pemungutan Suara saat Pilkada DKI Jakarta digelar pada tanggal 11 Juli 2012. Tempo/Tony Hartawan
Kilas Balik Hari Hansip yang Berganti Nama Jadi Linmas atau Perindungan Masyarakat

Pada 12 Agustus 1972 keluar Kepres No. 55 tahun 1972 tentang penyempurnaan organisasi Hansip, fungsi utamanya perlindungan masyarakat (Linmas)


5 Poin Pertemuan Prabowo dan Wang Yi

34 menit lalu

Menteri Pertahanan Indonesia dan Presiden terpilih Prabowo Subianto, menyambut Menteri Luar Negeri China Wang Yi saat pertemuan mereka di Jakarta, 18 April 2024. REUTERS/Willy Kurniawan
5 Poin Pertemuan Prabowo dan Wang Yi

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang juga calon presiden tepilih telah bertemu Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi


Meski Sakit, Giovanna Milana Ngotot Ingin Hadir dalam Laga Red Sparks vs Indonesia All Star

37 menit lalu

Pevoli Reds Spark Giovanna Milana. Instagram
Meski Sakit, Giovanna Milana Ngotot Ingin Hadir dalam Laga Red Sparks vs Indonesia All Star

Kehadiran Giovanna Milana di laga Red Sparks vs Indonesia All Star akan bergantung pada rekomendasi dokter yang merawatnya.


Harga Bawang Merah di Kota Solo Melonjak, Eceran Ada yang Tembus Rp 80 Ribu per Kilogram

39 menit lalu

Pekerja mengupas bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Senin, 4 Maret 2024. Melansir data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Senin (4/3/2024), berbagai jenis bawang tercatat naik signifikan. Harga bawang merah naik sebesar 8,75 persen menjadi Rp36.770 per kilogram dan bawang putih bonggol naik 6,79 persen menjadi Rp41.670 per kilogram. TEMPO/Tony Hartawan
Harga Bawang Merah di Kota Solo Melonjak, Eceran Ada yang Tembus Rp 80 Ribu per Kilogram

Harga bawang merah untuk pembelian secara eceran bahkan mencapai Rp 80 ribu per kg.


Ungkap Hasil Visum Mayat Perempuan di Pulau Pari, Polisi Sebut Ada Luka di Dada dan Leher

39 menit lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi pada saat Konferensi Pers di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2024. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Bea dan Cukai telah berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku kasus peredaran gelap narkotika jenis kokain cair, serbuk MDMA dan narkotika jenis sabu jaringan internasional. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Ungkap Hasil Visum Mayat Perempuan di Pulau Pari, Polisi Sebut Ada Luka di Dada dan Leher

Polda Metro Jaya mengungkap hasil visum terhadap mayat perempuan berinisial R yang ditemukan di Pulau Pari,


10 Sneakers Termahal di Dunia yang Pernah Dijual, Mencapai 130 Miliar

43 menit lalu

Sepatu Air Jordan 13 milik bintang NBA Michael Jordan yang dia kenakan selama Game 2 Final NBA 1998 menuju gelar kejuaraan NBA keenam dan terakhirnya. (twitter.com/Sothebys)
10 Sneakers Termahal di Dunia yang Pernah Dijual, Mencapai 130 Miliar

Sneakers kini menjadi barang mewah, bahkan dijadikan investasi. Berikut sneakers termahal di dunia yang harganya mencapai Rp130 miliar.