Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Seutas pohon rambat

Oleh

image-gnews
Iklan
PADA suatu malam, seorang ahli ilmu masuk ke perpustakaannya. Dilihatnya seutas pohon rambat menjalar lewat jendela. Ujungnya menyentuh rak buku. Sang sarjana senang. Di ruangnya kini ada variasi warna hijau, yang hadir dari kebun. Tapi ternyata pohon rambat itu tumbuh tak tertahankan cepatnya. Ketika esok tiba, ia saksikan tanaman itu telah merangkut buku kumpulan puisi, menjelajah jilid-jilid sejarah dan membelenggu geografi politik. Akhirnya, semua kitab, semua naskah berharga, ditelikung. Sang sarjana kecut: "Kusambut kau ke rumah ini untuk hiasan, bukan untuk merusakkan." Ia pun segera lari ke halaman. Ternyata, di sana semua tetangga telah berkumpul: rumah mereka juga diambil alih sang pohon jalar. Bahkan akhirnya seluruh negeri, juga beberapa negeri tetangga, terpasung. Kisah Ini memang mirip dengan cerita terkenal tentang tanaman trifit yang mengancam dunia. Namun, inspirasinya lain. Cerita pendek ini ditulis dalam bahasa Parsi. Judulnya Giyahi ast Kamelan Aadi, dan dimuat dalam majalah Cheragh nomor musim gugur 1981. Penulisnya, J. Majabi, agaknya memperingatkan, dengan sebuah alegori, dua tahun setelah Revolusi Iran: bagaimana ekspresi ilmu dan kesenian (dilambangkan dengan perpustakaan) dijaring, dan bagaimana seluruh negeri terjerat. Tak jelas benar adakah itu sindiran kepada kekuasaan Ayatullah Khomeini. Teramat banyak tulisan yang membikin buruk citra tokoh itu dan pemerintahannya, dan tak semuanya meyakinkan. Namun, memang sulit buat menawarkan suatu analisa yang dingin tentang perkara seperti Revolusi Iran dan paham-pahamnya. Bani Sadr yang kecewa mengatakan, ia bisa mengutip 37 nukilan dari Quran "yang jelas membuktikan Khomeini melanggar hak-hak asasi manusia." Tapi Khomeini mungkin cuma senyum: sang ayatullah bisa mengutip lebih banyak ayat untuk membuktikan ia benar dan yang salah Bani Sadr. Dengan kata lain, pendapat sudah dimutlakkan. Pada saat seperti itu analisa hanya embel-embel, argumentasi tempelan. Kita mengutip 37 ayat Kitab Suci, kita sebut diri kita akil suara paling mulia. Kita klaim kebenaran yang terakhir. Telaah, diskusi, sikap mencari lebih jauh, semuanya harus tutup. Tak heran bila kita hidup dengan bayang-bayang seutas pohon jalar raksasa. Maka, adalah seorang dari Kota Thus di Persia abad ke-12. Namanya kita kenal: al-Ghazali. Ia tersohor sebagai seorang pemikir yang menentang filsafat. Salah satu karyanya berjudul Tahafut al-Falasifah, atau "Kekacauan Para Filosof". Konon, di situ al-Ghazali cemas: ia lihat berkecamuknya pikiran bebas dan orang meninggalkan ibadat. Al-Ghazali mungkin ingin membiarkan orang hidup tanpa filsafat -- dan tanpa kebebasan berpikir, bila perlu -- ketimbang melihat suatu kekacauan. Namun, ia sendiri tahu tampaknya, ada sejenis kekacauan lain: yakni bila sebuah pendapat dianggap mutlak dan bila perbedaan harus dibasmi. Sebuah buku yang baru-baru ini terbit yang diusahakan oleh Yayasan Obor dan dihimpunkan dengan prakata oleh Nurcholish Madjid, Khazanah Intelektual Islam mencantumkan sikap al-Ghazali itu. Sang pengarang Ihya Ulum al-Din tengah membela diri. Ia dituduh "kafir" karena karya-karyanya. Dalam posisi itu, al-Ghazali pun membela perbedaan pendapat, dan memukul balik: "Orang yang menjadikan kebenaran tergantung kepada salah seorang ahli ilmu saja, maka orang itu lebih dekat kepada kekafiran dan pertentangan." Tak seorang pun, bagi al-Ghazali layak didudukkan dalam posisi seperti Nabi, yang "bebas dari kesalahan". Sejarah pemikiran Islam, seperti yang di bentangkan Nurcholish Madjid, membuktikan itu. Al-Ghazali sendiri, tak berapa lama sepeninggalnya, diserang pikirannya oleh Ibn Rusyd dari Cordoba di Spanyol. Dan semangat berpikir maju pun tetap hidup. Yang merisaukan ialah bahwa ternyata kemudian Ibn Rusyd menghadapi konfrontasi yang lain. Penguasa Spanyol di Seville, al-Manshur, memerintahkan bakar semua karyanya. Ia dituduh berbuat bid'ah. Kita tak tahu adakah sejak hari itu ada seorang ahli ilmu yang melihat di perpustakaannya seutas pohon rambat, seperti seperangkat kawat berduri. Goenawan Mohamad
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Konflik Iran-Israel Berpotensi Bikin Harga Material Naik, Bagaimana Nasib IKN?

1 menit lalu

Pengerjaan kembaran bentang pendek Jembatan Pulau Balang di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, sebagai salah satu pendukung pelaksanaan upacara kemerdekaan ke-79 di Kota Nusantara pada 17 Agustus 2024 (ANTARA/Nyaman Bagus Purwaniawan)
Konflik Iran-Israel Berpotensi Bikin Harga Material Naik, Bagaimana Nasib IKN?

Konflik Iran-Israel dan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diprediksi memicu kenaikan harga-harga.


MK Pastikan Rapat Hakim Soal Sengketa Pilpres 2024 Tak Akan Bocor

3 menit lalu

Delapan hakim Mahkamah Konstitusi dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum untuk Pemilihan Presiden 2024 atau PHPU Pilpres di Gedung MK, Jakarta Pusat pada Senin, 1 April 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
MK Pastikan Rapat Hakim Soal Sengketa Pilpres 2024 Tak Akan Bocor

MK memastikan rapat permusyawaratan hakim soal sengketa Pilpres 2024 tidak akan bocor. Pengamanan sangat ketat.


Sekelompok Pemuda dari Makassar Demo ke Patung Kuda: Disuruh Berangkat Membela Prabowo

5 menit lalu

Massa aksi pendukung Prabowo-Gibran tetap melakukan aksi demonstrasi di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat, 19 April 2024. Mereka menuntut Mahkamah Konstitusi (MK) menolak sepenuhnya permohonan yang diajukan oleh kubu 01 dan 03. Mereka berharap MK bisa membuat keputusan tanpa intervensi dari berbagai pihak. TEMPO/Subekti.
Sekelompok Pemuda dari Makassar Demo ke Patung Kuda: Disuruh Berangkat Membela Prabowo

Sekelompok pemuda yang mengaku dari Makassar ikut demo di kawasan Patung Kuda Jakarta. Salah seorang mengatakan datang membela Prabowo.


Demokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya

14 menit lalu

Koordinator Tim Kuasa Hukum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Mehbob memberi keterangan kepada wartawan saat ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Selasa 23 Maret 2021. ANTARA/Genta Tenri Mawangi
Demokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya

Salah satu caleg Demokrat dilaporkan atas dugaan politik uang.


Anggota TNI Suami Anandira Puspita Ditahan Pomdam Udayana atas Dugaan KDRT dan Perselingkuhan

20 menit lalu

Anandira Puspita (baju merah muda), istri anggota TNI yang menjadi tersangka usai mengungkap dugaan perselingkuhan suaminya, dalam jumpa pers di sebuah kafe di Jalan Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Anggota TNI Suami Anandira Puspita Ditahan Pomdam Udayana atas Dugaan KDRT dan Perselingkuhan

Letnan Satu Malik Hanro Agam disebut telah ditahan oleh Pomdam Udayana sejak Senin, 18 April 2024 atas dugaan KDRT dan perselingkuhan.


Sudah Diputuskan Jokowi, Satgas Judi Online Janji Telusuri Backing Bandar

27 menit lalu

Ilustrasi Judi Online (Tempo)
Sudah Diputuskan Jokowi, Satgas Judi Online Janji Telusuri Backing Bandar

Satgas pemberantasan judi online disebut akan menelusuri kebenaran adanya backing bandar judi.


Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

32 menit lalu

Direktur ID FOOD Bernadetta Raras saat menjadi pembicara di Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) Workshop on Promoting Women Economic Empowermen Across Agri-Food Chain di Hanoi, Vietnam, 16 April 2024. (ID FOOD)
Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

APEC Workshop ini diikuti oleh para delegasi negara di kawasan Asia Pacifik.


Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

33 menit lalu

Kawanan domba di sebuah peternakan dekat Delegate, New South Wales, Australia, 19 November 2023. REUTERS/Peter Hobson
Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

Pasangan suami istri lanjut usia di Selandia Baru tewas setelah diseruduk domba jantan di sebuah peternakan. Oleh polisi, domba itu ditembak mati.


Singgung Anwar Usman, Feri Amsari Heran Amicus Curiae Megawati Dianggap Konflik Kepentingan

34 menit lalu

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (tengah) menunjukkan tulisan tangan Megawati dalam surat Amicus Curiae yang disampaikan oleh Megawati Soekarnoputri di Gedung II Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Selasa (16/4/2024). ANTARA/Nadia Putri Rahmani
Singgung Anwar Usman, Feri Amsari Heran Amicus Curiae Megawati Dianggap Konflik Kepentingan

Feri Amsari, mengklaim pengajuan Amicus Curiae atau Sahabat Pengadilan dari Megawati Soekarnoputri ke Mahkamah Konstitusi bukan konflik kepentingan.


MK Gabung Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres dari Anies dan Ganjar

38 menit lalu

Juru Bicara Mahkamah Konstitusi (MK) Fajar Laksono saat ditemui di Gedung MK I, Jakarta Pusat pada Selasa, 16 April 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
MK Gabung Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres dari Anies dan Ganjar

MK memastikan pembacaan putusan sengketa hasil Pilpres yang dimohonkan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud akan digabung pada Senin, 22 April 2024.