Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Seperti halnya tukang roti

Oleh

image-gnews
Iklan
ORANG Yahudi sama perlunya bagi kita, seperti halnya tukang roti. Kata-kata itu berasal dari tahun 1519. Yang mengucapkannya seorang bangsawan Venesia, Marin Sanudo. Ia tampaknya mengakui suatu kenyataan - suatu yang juga dikisahkan Shakespeare dalam lakonnya yang kita kenal: orang Yahudi adalah tempat orang "pribumi" meminjam uang. Dan meminjam uang, biarpun dengan bunga, itu sesuatu yang kian tak terelakkan. Sebermula, kata orang, adalah Kitab Suci. Buku kelima dari Pentateuchum memang mengamanatkan kepada bangsa Yahudi bahwa kepada seorang saudara mereka tak boleh meminjamkan apa pun dengan riba. Tapi kepada orang asing riba diizinkan. Soalnya kemudian: siapa yang bisa dianggap saudara, dan siapa orang asing? Bagi orang Yahudi, garis pemisah itu jelas. Tinggal sebagai minoritas yang beberapa kali diancam kekerasan orang sekitarnya, mereka memandang setiap orang Eropa Kristen, tetangga yang banyak itu, sebagai asing. Dengan kata lain: kepada mereka itu orang Yahudi merasa halal memungut bunga. Lewat proses inilah akumulasi modal terjadi. Mereka memperoLeh monopoli sebagai bankir, biarpun dengan bank yang tetap bernama "pribumi". Sebaliknya bagi orang Eropa Kristen yang juga harus menaati Perjanjian Lama. Bagi mereka, batas antara orang aslng dan saudara tak pernah jelas benar. Gereja Kristen mengumandangkan tiap manusia adalah saudara, dan itu berarti riba tertutup rapat ke mana pun arahnya. Mereka memang perlahan-lahan kemudian mengikuti keniscayaan ekonomi, menyusul orang Yahudi yang telah berada jauh di depan .... Tapi hanya itukah sebabnya? Nasib manusia tampaknya tidak pernah ditentukan oleh sebab yang tunggal. Minoritas Yahudi menjadi demikian penting kekuasaan ekonominya, dan di Jerman orang bicara tentang Hofjuden - orang-orang "Yahudi Istana" yang melicinkan jalan keuangan para pangeran - tapi mereka bukan satu-satunya yang beruntung dalam kekayaan. Pentateuchum toh tak berlaku bagi orang lain yang kebetulan jadi minoritas. Minoritas, dalam sejarah ekonomi, lazimnya adalah sekelompok kecil pendatang yang memasuki wilayah orang lain dan tinggal di sana. Biasanya, suatu mekanisme sosial mendorong mereka ke pekerjaan yang perlu tapi kurang enak - misalnya meminjamkan uang dan terpaksa memungut riba, urusan yang "nista" itu. Dalam kondisi seperti itu pula mereka biasanya berkumpul, dalam kelompok sendiri, bantu-membantu, terutama bila risiko demikian besar. Salah satu risiko besar ialah ketika mereka menjalankan suatu pekerjaan yang sulit, tapi cuma mcreka yang biasanya mampu: berdagang jarak jauh. Hidup di negeri yang lain dari tanah kelahiran sendiri, mereka mengenal dua dunia - atau dua macam pasar. Pengenalan ini menyebabkan mereka yang paling siap jadi penghubung antara pasar tempat barang ditawarkan dan pasar tempat barang diminta. Apalagi pada masa lalu, jarak antara supply dan demand itu amat jauh. Tapi dengan jarak seperti itu seorang pedagang bisa bermain dengan angka-angka yang fantastis, karena si pembeli tak tahu benar berapa harga pokok sebenarnya. Perdagangan jarak jauh ini oleh orang Jerman bahkan disebut seakan-akan kategori tersendiri, Fernhandel, mungkin karena ia merupakan lalu lintas barang mewah yang tak mudah didapat: sutera Cina atau cengkih Maluku. Inilah bisnis besar yang sebenarnya, kata Sejarawan Fernand Braudel. Dalam jilid kedua karya besarnya tentang kapitalisme, The Wheels of Commerce, ia punya bab khusus tentang itu. Tak heran bila ada sebuah sumber Cina pada tahun 1618 yang mengatakan, "Karena Sumatera terletak sangat jauh, siapa pun yang pergi ke sana untuk mencari keuntungan berlipat ganda." Tak heran bila para saudagar dari sana, yang tak banyak bisa bergerak di negerinya sendiri yang dikuasai kaum Mandarin anti pedagang, pada berangkat menempuh ombak. Keturunannya beratus-ratus tahun kemudian berdiam di sini. Mereka tak membaca Pentateuchum, mereka bukan orang Yahudi. Tapi mereka pun, yang berkali-kali terlibat dalam peristiwa tak enak dengan orang "pribumi", ternyata selalu diperlukan. Seperti tukang roti. Goenawan Mohamad
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

15 menit lalu

Ilustrasi wanita menyikat gigi. Foto: Unsplash.com/Diana Polekhina
Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?


Piala Asia U-23 2024: Rizky Ridho Bicara Dampak Kembalinya Nathan Tjoe-A-On Jelang Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan

18 menit lalu

Pemain Timnas Indonesia Nathan Tjoe-A-On (kiri). Instagram
Piala Asia U-23 2024: Rizky Ridho Bicara Dampak Kembalinya Nathan Tjoe-A-On Jelang Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan

Rizky Ridho mengungkapkan reaksi rekan-rekannya di timnas U-23 Indonesia saat Nathan Tjoe-A-On beri kabar bisa kembali main di Piala Asia U-23 2024.


Pihak Syahrul Yasin Limpo Belum Bahas Dugaan Uang Hanan Supangkat yang Disita KPK Berhubungan dengan NasDem

18 menit lalu

Tiga terdakwa mantan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (kiri), Sekjen Kementan RI, Kasdi Subagyono dan mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan RI, Muhammad Hatta (kanan), mengikuti sidang lanjutan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 17 April 2024. Sidang ini dengan agenda pemeriksaan keterangan saksi Adc. Mentan, Panji Hartanto, yang telah mendapat perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK untuk ketiga terdakwa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait penyalahgunakan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
Pihak Syahrul Yasin Limpo Belum Bahas Dugaan Uang Hanan Supangkat yang Disita KPK Berhubungan dengan NasDem

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan kliennya belum ada membahas soal penggeledahan KPK di rumah Hanan Supangkat.


Begini Sosok TikToker Asal Bekasi Galih Loss yang Ditangkap Kasus Penistaan Agama

23 menit lalu

Galih Loss. Foto: Instagram.
Begini Sosok TikToker Asal Bekasi Galih Loss yang Ditangkap Kasus Penistaan Agama

Di mata tetangga, Galih Loss disebut jarang bercengkerama dengan warga sekitar.


Cerita di Balik Hotel Chelsea yang Disebut Taylor Swift dalam Lagu The Tortured Poets Department

24 menit lalu

Hotel Chelsea, New York, Amerika Serikat. Unsplash.com/Jon Tyson
Cerita di Balik Hotel Chelsea yang Disebut Taylor Swift dalam Lagu The Tortured Poets Department

Hotel Chelsea merupakan bangunan bersejarah yang dibangun antara tahun 1883 dan 1885


The Fall Guy Tayang Hari Ini, Penuh Aksi Mendebarkan Ryan Gosling dan Emily Blunt

32 menit lalu

The Fall Guy dibintangi Ryan Gosling dan Emily Blunt. Dok. Universal Pictures
The Fall Guy Tayang Hari Ini, Penuh Aksi Mendebarkan Ryan Gosling dan Emily Blunt

The Fall Guy bercerita tentang seorang stuntman yang mengalami kecelakaan serius dan hampir mengakhiri kariernya.


Respons Parpol di Luar KIM Soal Peluang Gabung ke Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

33 menit lalu

Pasangan calon presiden dan Wakil Presiden Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar dan Pasangan calon presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka hadir dalam rapat Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu Tahun 2024 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu 24 April 2024. KPU menetapkan Prabowo-Gibran sebagai calon presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024 - 2029. TEMPO/Subekti.
Respons Parpol di Luar KIM Soal Peluang Gabung ke Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Muhaimin Iskandar mengatakan PKB ingin terus bekerja sama dengan Prabowo Subianto dan Gerindra.


Surya Paloh Tegaskan NasDem dan PKS Siap Gabung Pemerintahan Maupun Oposisi

33 menit lalu

Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu tiba di NasDem Tower bersama jajaran Partai NasDem dan PKS dalam konferensi pers usai pertemuan kedua partai di NasDem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Surya Paloh Tegaskan NasDem dan PKS Siap Gabung Pemerintahan Maupun Oposisi

Surya Paloh meminta PKS untuk merenungkan apa yang terbaik bagi negeri ini, PKS di luar pemerintahan atau di dalam pemerintahan.


Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

33 menit lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat wawancara dengan Tempo di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat, 21 Oktober 2022. TEMPO/Tony Hartawan
Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN


Kuasa Hukum Dirut PT RBT Anggap Penyitaan Smelter oleh Kejagung dalam Kasus Korupsi Timah Sudah Tepat

35 menit lalu

Harris Arthur Hedar, pengacara PT RBT. TEMPO/Istimewa
Kuasa Hukum Dirut PT RBT Anggap Penyitaan Smelter oleh Kejagung dalam Kasus Korupsi Timah Sudah Tepat

Kuasa hukum Direktur PT Refined Bangka Tin memberi penjelasan soal smelter timah PT RBT yang disita oleh Kejagung.