Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Roem

Oleh

image-gnews
Iklan
RUMAH itu scbuah rumah bcrlantai batu di jalan kampung. Ketika saya masih kccil dan tinggal sebentar di Kota Parakan, Jawa Tengah, salah seorang kakak perempuan saya menunukkan bangunan tua yang agak kumuh itu sambil berbisik, "Itu rumah Meester Roem, waktu segede kamu." Nama "Meester Roem" pasti punya daya tersendiri sudah, di tahun 1947 itu. Saya tak tahu persis kenapa. Tapi yang jelas mbakyu saya menunjukkan rumah di Desa Klewogan itu bagaikan seorang pandu turis menunjukkan sebuah tempat bersejarah. Kami tentu saja bukan turis. Kami hanya salah satu rombongan pengungsi yang menyingkir dari kota yang diduduki Belanda, untuk bergabung dengan "orang republik". Dan Parakan termasuk penduduk kota yang masih beban. Setelah agresi Belanda pertama, kota itu pun padat dengan keluarga gerilya, atau sejenisnya, yang percaya betul bahwa sekali merdeka tetap merdeka, dan karena itu mereka mengungsi dan karena itu mereka bicara banyak tentang "perjuangan" - biarpun kepada anak-anak. Meester Roem pasti orang penting dalam perjuangan, begitu kesimpulan saya pada umur ,enam tahun, remang-remang. Kini, 37 tahun kemudian, saya coba membayangkan kembali rumah gebyok di jalan kampung itu. Jelas bangunan itu lebih menonjol ketimbang rumah lain yang berdesak. Tapi jelas pula, ia bagian dari daerah lapisan rakyat. Saya kemudian tahu bahwa Meester Roem itu, yakni Mr. Mohamad Roem, diplomat dan tokoh politik terkenal itu, adalah anak lurah desa. Desa itu, sebagai bagian dari Parakan yang tak teramat rapi, bukan desa yang terkucil. Kenangan saya dari masa kecil di sana itu ialah sebuah jalan dekat pasar. Di tepinya beberapa gerobak diparkir. Isinya: babi-babi dalam keranjang panjang, yang disiapkan ke abatoar. Tapi jangan menyangka kota ini kota ham. Parakan, di sekitar 1947 itu, justru terkenal oleh sebuah dongeng: ratusan pemuda datang untuk beroleh senjata sakti menghadapi militer Belanda - sepucuk bambu runcing dari Kiai Subekhi. Demikianlah: ada babi, ada revolusi, ada takhayul, ada kiai. Parakan memang bukan kota tertutup. Dan Roem dibesarkan di kota itu. Sebagaimana banyak orang Jawa Tengah pada abad ke-20, ia pasti memergoki pelbagai konfrontasi sosial dan budaya sejak masa kecilnya. Dari sana, seorang bisa ringan hati dan berpandangan lunak, atau sebaliknya. Roem termasuk yang pertama. Ia memang tidak dibesarkan di bawah tangan seorang bapak yang kaku dan keras, yang sering menumbuhkan anak yang kaku dan keras pula. Suatu hari, Roem kecil dapat instruksi dari neneknya di meja makan: ia tak boleh makan ati, rempelo, brutu - bagian-bagian dari ayam yang disajikan. Ora ilok, kata nenek, itu pemali. Roem pun mencoba protes. Tapi ayahnya, yang juga hadir di meja makan, memberi isyarat agar ia tunduk. Roem pun tunduk. Namun, ayah yang baik itu tak cuma sckadar melarang. Ia menjelaskan, sembari ketawa, ati, rempelo, brutu itu bagian-bagian ayam yang enak, dan karena itu cuma hak khusus nenek, ayah, ibu. Tentang ora ilok? Itu takhayul, kata sang ayah. Tapi kita tak usah menyatakan hal itu di depan nenek. Kita harus menghormati kepercayaan nenek, meskipun kita tak setuju dan tak membenarkan. Lalu Roem kecilpun ditraktir ayahnya, di sebuah warung nasi, ati ayam. Dengan syarat: di rumah ia tak usah bercerita kepada nenek tentang pengalaman istimewanya itu . Anekdot seperti itu, dalam buku Mohamad Roem 70 Tahun, segar, hangat, dan juga membukakan pintu ke dunia Roem: sejak mula ia menyadari bagaimana orang harus hidup dengan orang yang berbeda pandangan, bahkan berbeda kepercayaan. Rumah Lurah Dulkarnen Djojosasmito, juga Desa Klewogan, Kota Parakan, dan pengalaman masa kecil itu, semuanya adalah miniatur dari Indonesia yang berubah dan sekaligus beragam. Di dalamnya, orang harus bijaksana tak mendesak-desak dan tak memaksa, tapi menolak didesak dan dipaksa. Karena itulah Roem mengecam keras para "pengkhabar Injil" yang dulu suka mengetuk pintu orang-orang Islam - bahkan, dengan humor khas Roem, mendatangi pula rumah Bapak Uskup agar mengubah agamanya. Karena itu, juga dalam sebuah tulisan pada 1973, tentang Piagam Jakarta, ia tak menganggap bahwa kewajiban menjalankan syari'at Islam punya arti yundis, "yang membawa akibat hukum yang dapat dipaksakan". Bila Roem bicara tentang toleransi, ia sebenarnya juga bicara tentang demokrasi. Dan ia hidup sehari-hari dengan pendirian itu. Kemudian ia meninggal. Kemudian orang, seperti biasa, segera melupakannya. Maka, ketika pada hari Proklamasi 1984 ia dinyatakan akan menerima Bintang Mahaputra kelas II, tiba-tiba saya pun teringat orang tua itu, yang lahir di sebuah rumah gebyok di Parakan. Goenawan Mohamad
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

1 detik lalu

Paiya Mountain, Cina (dpxq.gov.cn)
Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

Warganet menyayangkan sikap turis di Cina tersebut karena tidak hanya membahayakan diri sendiri tetapi juga pihak lain.


Enik Waldkonig, Pemilik SHB Ceritakan Awal Mula 4 Mahasiswa Ferienjob Lapor ke KBRI: Bilang Kalau Bukan Program Magang

2 menit lalu

Mahasiswa Universitas Halu Uleo foto bersama di Bandara Soekarno-Harta saat akan berangkat ferienjob ke Jerman. Istimewa
Enik Waldkonig, Pemilik SHB Ceritakan Awal Mula 4 Mahasiswa Ferienjob Lapor ke KBRI: Bilang Kalau Bukan Program Magang

Enik Waldkonig menceritakan empat mahasiswa ferienjob akhirnya melaporkan kejadian yang mereka alami ke KBRI Jerman.


Cyberpunk 2077 Gratis Sementara untuk Percobaan Permainan

4 menit lalu

Cyberpunk 2077. Kredit: CD Projekt Red
Cyberpunk 2077 Gratis Sementara untuk Percobaan Permainan

Game Cyberpunk 2077 bisa diakses tanpa biaya mulai 28 Maret sampai 1 April 2024


Respons Puan Maharani, PKB, hingga Gerindra Soal Progres Hak Angket Pemilu di DPR

5 menit lalu

Suasana demonstrasi di depan Gedung DPR RI, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Selasa, 5 Maret 2024. Aksi massa tersebut mengangkat isu wacana hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024. Tempo/Sultan
Respons Puan Maharani, PKB, hingga Gerindra Soal Progres Hak Angket Pemilu di DPR

Puan Maharani mengklaim dia tidak memberi instruksi kepada Fraksi PDIP di DPR mengenai pengajuan hak angket.


Hati-hati Penipuan Haji Furoda, Harga Haji VIP Rasa Backpacker

7 menit lalu

Jamaah haji salat di depan Ka'bah, 1 Juli 2022. REUTERS/Mohammed Salem
Hati-hati Penipuan Haji Furoda, Harga Haji VIP Rasa Backpacker

Korban mengeluarkan biaya ONH untuk haji furoda seharga Rp125 juta, namun fasilitasnya seperti haji backpacker.


Benjamin Netanyahu Dikritik Mantan Pegawainya

7 menit lalu

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menunjukkan foto gudang atom di Teheran selama pidatonya di sidang Majelis Umum PBB ke-73, di kantor pusat AS, Kamis, 27 September 2018. (AP Photo / Richard Drew)
Benjamin Netanyahu Dikritik Mantan Pegawainya

Benjamin Netanyahu dianggap bertanggung jawab atas serangan 7 Oktober oleh Hamas karena itu balasan atas serangan sehari-hari yang dialami warga Gaza


Ngabuburit di Pertamina Mandalika International Circuit, Pengunjung Bisa Merasakan jadi Pembalap

7 menit lalu

Ngabuburit di Pertamina Mandalika International Circuit, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat saat Ramadan 2024 (Dok. ITDC)
Ngabuburit di Pertamina Mandalika International Circuit, Pengunjung Bisa Merasakan jadi Pembalap

Pertamina Mandalika International Circuit menggelar ngabuburit Arrive and Drive, Ngabuburide (Open Track Day), dan Lampaq di Sirkuit.


Jasa Marga Menyongsong Idul Fitri 1445H dengan Kesiapan Optimal

9 menit lalu

Jasa Marga Menyongsong Idul Fitri 1445H dengan Kesiapan Optimal

PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengadakan acara Kick Off Tim Satuan Tugas (Satgas) Jasa Marga Siaga Hari Raya Idul Fitri 1445H/Tahun 2024


Workshop Kolaborasi Politeknik Tempo & Shopee, Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech

17 menit lalu

Peserta Workshop Kolaborasi Politeknik Tempo dan Shopee
Workshop Kolaborasi Politeknik Tempo & Shopee, Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech

Workshop Politeknik Tempo Jakarta, Shopee, dan Mandiri Sekuritas bertajuk "Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech".


Cerita Korban Ferienjob UNJ: Mendapat Kekerasan dan Rasisme di Tempat Kerja

17 menit lalu

Mahasiswa Universitas Halu Uleo foto bersama di Bandara Soekarno-Harta saat akan berangkat ferienjob ke Jerman. Istimewa
Cerita Korban Ferienjob UNJ: Mendapat Kekerasan dan Rasisme di Tempat Kerja

Keluhan Achmad Muchlis tentang beban kerja tak pernah digubris saat ferienjob di Jerman yang berkedok magang mahasiswa