Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nehru

Oleh

image-gnews
Iklan
KETIKA 8 Januari 1964 Jawaharlal Nehru terkena stroke, krisis politik berjangkit di India. Sisi kiri tubuhnya lumpuh. Usianya sudah 75. Tapi dia masih tetap pemegang kekuasaan yang menjulang tinggi - seorang yang seperti kesepian dan tanpa pengganti di tengah manusia beratus juta. Hari itu tubuhnya cepat digotong lewat udara, dari Bhubasnewar ke Delhi. Sejak itu berhari-hari ia tak beranjak dari Wisma Teen Murti, rumah kediamannya. Seperti biasanya, pengawal berbaju hitam mengelilinginya. Tapi lebih dari biasa, teka-teki, cemas, desas-desus dan intrik kian pekat merubung. Dan kita tahu kenapa. Itulah senjakala Nehru. Rembang petang bagi seorang pemimpin besar. Musim gugur seorang patriakh. Seorang ahli astrologi kepercayaan Menteri Perburuhan G.L. Nanda konon telah menujum: Yang Mulia Perdana Menteri akan wafat, segera, kecuali bila ada tindakan untuk memperpanjang hayatnya. Maka mantera "penangkal kematian" pun dibaca 425.000 kali di sebuah kuil begitulah tulis Michael Edwardes dalam Nehru: A Political Biography. Upacara itu, disertai korban api, berlangsung dari akhir Januari sampai akhir April. Panjang, dan rahasia. Tapi akhirnya upacara dan mantera hanyalah sebuah permintaan. Tuhan bisa menolak. Nujuman, yang konon mengatakan bahwa Perdana Menteri Nehru tak akan hidup lebih lama dari tanggal 27 Mei, ternyata benar. 22 Mei Nehru menyelenggarakan sebuah konperensi pers, setelah dua hari ditunda. Ia menjawab pelbagai pertanyaan dengan reaksi yang kian sangat lambat. Esoknya ia berlibur ke bukit kegemarannya, di Dehru Dun. Malam 26 Mei ia kembali ke Delhi dengan-helikopter angkatan udara. Ia tidur dengan susah payah malam itu. Akhirnya, pukul 6.45 pagi dokter menemukan aortanya pecah. Nyawanya hilang. Hampir semua tokoh politik India telah tahu bahwa saat seperti itu tak akan bisa lebih lama diulur oleh orang yang paling berkuasa di India ini. Hampir semua orang tahu, kecuali mungkin Nehru sendiri. Dalam konperensi pers 22 Mei itu seorang wartawan bertanya: "Tidak perlukah, bagi kepentingan negara, Tuan memecahkan problem pergantian kepemimpinan sewaktu Tuan masih hidup?" Nehru menyahut setelah agak lama terdiam, "Hidup saya belum akan berakhir segera." Bagaimana dia tahu? Yakinkah dia ketika berkata kepada seorang pembantunya, di malam 26 Mei, bahwa ia akan mengajaknya ke London sebulan lagi? Tidakkah itu ketakaburan seorang yang berkuasa - ketika tubuhnya sudah separuh lumpuh? Mungkin Nehru tidak takabur. Mungkin optimisme itu harus ia bikin sendiri. Ia sadar di hadapannya menunggu ketidakpastian, bagaikan sahara kelam yang panang. Ia merasa maut dekat sudah, tapi ia tak bisa memecahkan satu soal: siapa yang bakal menggantikannya untuk memimpin India. Maka ia harus menahan sakit dan mungkin sunyi. Ia mengulur waktu. Di akhir Maret dia menolak untuk mengangkat seorang wakil perdana menteri. Di bulan April dia mengatakan tak akan mencalonkan seorang pengganti. Sebab, katanya, "jika saya calonkan seseorang, itu pasti berarti ia tak akan jadi perdana menteri." Lalu ia tak menyiapkan siapa pun. Nehru pasti tahu pengalaman seorang lain. Lenin, pemimpin besar Uni Soviet itu, meninggal dengan sepucuk surat wasiat yang tak menghendaki Stalin sebagai pengganti. Tapi toh akhirnya Stalin juga yang jadi pengganti. Itulah agaknya nasib pemimpin yang punya begitu besar kekuasaan di tangannya sampai menjelang mati: kian besar kekuasaan itu, kian bengis pula persaingan untuk memperolehnya - apalagi Jika yang kalah berarti tamat. Surat wasiat apa pun tak akan bisa cukup suci buat ditaati. Nasib seorang pemimpin besar juga untuk pada akhirnya bimbang: ukuran kepemimpinan yang dia tinggalkan jadi begitu luas dan membikin gentar, hingga tak pernah terasa pas untuk siapa pun yang menyusul. Maka jika orang seperti Nehru merasa bahwa dia harus lebih lama hidup - kalau tak mungkin kekal - bukanlah karena dia serakah. Tapi karena waswas. Sang patriakh bukanlah dengan sendirinya seorang yang tak mau mati atau berhenti, melainkan karena ingin terus melindungi. Niatnya baik, tapi hasilnya sebuah lingkaran setan. Hanya Gabriel Garcia Marquez agaknya yang bisa secara menakjubkan melukiskan kekuasaan yang berkepanjangan itu - sampai pada akhirnya suatu hari burung-burung nasar pada hinggap dan merobek dengan paruh mereka tirai jendela istana kepresidenan di sebuah negeri Amerika Selatan. Ternyata sang patriakh telah mati. Mahligai telah koson. Seekor sapi sempat masuk: ia nampak di balkon kepala negara. Lalu, seperti ditulis di akhir novel El Ototo del Patriarca atau TheAutumnof the Patriarch itu, orang pun bersuka. Kabar baik bahwa waktu yan tak terhitung dalam kekal itu telah berhenti.
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Timnas Qatar U-23 Kalahkan Yordania, Jadi Tim Pertama yang Lolos ke Perempat Final Piala Asia U-23 2024

5 menit lalu

Timnas Qatar U-23. ANTARA/AFC
Timnas Qatar U-23 Kalahkan Yordania, Jadi Tim Pertama yang Lolos ke Perempat Final Piala Asia U-23 2024

Timnas Qatar U-23 memastikan diri lolos ke perempat final Piala Asia U-23 2024 setelah menang 2-1 atas Yordania.


2 Cara Masak Tahu Petis, Kudapan Asal Jawa Tengah

17 menit lalu

Tahu petis. Shutterstock
2 Cara Masak Tahu Petis, Kudapan Asal Jawa Tengah

Tahu petis adalah kudapan asli dari Jawa Tengah, paduan antara tahu goreng dengan sambal petis


Hasil Perempat Final Liga Europa: Hanya Menang 1-0, Liverpool Disingkirkan Atalanta dengan Agregat 1-3

20 menit lalu

Pemain Atalanta berselebrasi. Action Images via Reuters/Lee Smith
Hasil Perempat Final Liga Europa: Hanya Menang 1-0, Liverpool Disingkirkan Atalanta dengan Agregat 1-3

Atalanta melaju ke semifinal Liga Europa 2023/24 usai menyingkirkan Liverpool dengan agregat 3-1.


Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Demo di MK Hari Ini

1 jam lalu

Sidang sengketa hasil Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK) dengan agenda pemeriksaan saksi dan ahli pihak terkait atau Kubu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Gedung MK, Jakarta pada Kamis, 4 April 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Demo di MK Hari Ini

Rencana unjuk rasa seratusan ribu pendukung Prabowo-Gibran di depan Gedung MK hari ini versus membanjirnya permohonan amicus curiae dalam persidangan.


Siti Nurhaliza akan Menggelar Konser dengan Tajuk Cinta di Awan, Simak Jadwalnya!

2 jam lalu

Siti Nurhaliza. Foto: Instagram.
Siti Nurhaliza akan Menggelar Konser dengan Tajuk Cinta di Awan, Simak Jadwalnya!

Penyanyi Malaysia, Siti Nurhaliza mengabarkan akan menggelar konser di Arena of Stars, Genting Highlands.


Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

3 jam lalu

Ilustrasi badai taifun yang muncul di Samudera Pasifik. (friendsofnasa.org)
Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.


Key SHINee Bakal Konser di Jakarta, Begini Perjalanan Kariernya

4 jam lalu

Key SHINee. Foto: Instagram.
Key SHINee Bakal Konser di Jakarta, Begini Perjalanan Kariernya

Key SHINee, mengumumkan akan menggelar konser solo di Indonesia pada 20 Juli 2024 mendatang.


Indeks Pembangunan Manusia Jakarta 2023 Meningkat, Angka Harapan Hidup 75,81 Tahun

4 jam lalu

Pj Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono di depan Istana Merdeka, kawasan Jakarta Pusat, Senin, 8 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Indeks Pembangunan Manusia Jakarta 2023 Meningkat, Angka Harapan Hidup 75,81 Tahun

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebut Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jakarta menjadi yang tertinggi di Indonesia.


Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

4 jam lalu

Logo Tesla. Istimewa
Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

Tesla akan terus mengembangkan robotaksis self-driving, yang dikembangkan dari platform kecil, yang akan digunakan untuk mobil listrik murah Tesla.


Sonic The Hedgehog 3: Keanu Reeves Pengisi Suara Karakter Shadow?

5 jam lalu

Film Sonic The Hedgehog 2. antaranews.com
Sonic The Hedgehog 3: Keanu Reeves Pengisi Suara Karakter Shadow?

Aktor Keanu Reeves dikabarkan akan menjadi pengisi suara peran Shadow di Sonic The Hedgehog 3