Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Optimisme

Oleh

image-gnews
Iklan
NIPPON cahaya Asia. Pelindung Asia. Pemimpin Asia. Kata-kata itu memang propaganda yang menggelembung seperti lampion dan seperti lampion, sebenarnya rapuh. Tapi bulan April, 41 tahun yang lalu, sebuah gerakan dibentuk dengan nama itu. Singkatannya "Tiga A". Gerakan itu "secara psikologis keliru," begitu komentar Bung Karno dalam otobiografinya. "Gerakan itu tidak betul," gerutu Bung Syahrir. Gerakan itu "dibenci orang", kata Bung Hatta. Semua komentar para pemimpin politik ke arah kemerdekaan itu agaknya benar, tapi apa mau dikata? Kekuasaan Jepang telah mendiktekannya. Bung Karno sendiri kemudian ikut. Menurut dia, ia masuk "untuk merombaknya". Bung Hatta, sebagaimana ditulisnya dalam Memoir-nya, tak setuju. "Bagiku ternyatalah," demikian ia menulis, "bahwa maksud Soekarno kerja sama dengan Pemerintah Militer Jepang ialah untuk mencapai cita-citanya memperoleh kesempatan mendirikan sebuah partai baru, terutama untuk memuaskan nafsunya untuk beragitasi". Toh Bung Hatta pada dasarnya tak hendak bersikeras. Ketika Amir Sjarifuddin datang kepadanya - sehabis ditahan dan disiksa Kenpetei - bahwa ia diminta ikut dalam "Gerakan Tiga A", Bung Hatta menyatakan "tidak berkeberatan". Maka agak mengherankan bahwa ia bersikap lain menghadapi ide Bung Karno. Dari semua itu nampaklah, betapa menduanya sikap para pemimpin pergerakan Indonesia terhadap Jepang. Kecuali Sjahrir, - satu dari sedikit pemimpin pergerakan yang secara kategoris bilang "tidak" kepada Dai Nippon. Ketika berita perang saudara di Spanyol sampai kepadanya dalam pembuangan Belanda di Banda Neira, Sjahrir mencatatnya dengan cemas. Fascisme sedang berbaris menang di seluruh dunia, demikianlah tulisnya dalam buku Out of Exile. Di Asia, bentuknya adalah supernasionalisme Jepang. Tak heran bila di tahun 1938 ia mengatakan perlunya."berdiri di kubu yang sama dengan Belanda". Kita tak tahu apa jadinya Indonesia seandainya pendirian Sjahrir yang dijadikan pegangan dalam pergerakan nasional waktu itu. Yang agak bisa dipastikan ialah bahwa pendirian semacam itu secara politis bukanlah pendirian yang laku - dan karena itu mungkin sia-sia. Sebab sebagaimana Sjahrir melihat Belanda tidak semata-mata warna hitam, banyak para pemimpin pergerakan nasional juga melihat Jepang tidak semata-mata hitam. Beberapa waktu sebelum Perang Pasifik pecah, propaganda Jepang ke Indonesia nampaknya sudah cukup intensif. Menurut sebuah catatan Belanda di tahun 1940 Jepang menghadiahi para pemimpin pergerakan nasional sebuah buku yang sangat prolepang, The Drama of the Pasific tulisan R.V.C. Bradley. Sebuah koran di Padang, Dagblad Radio, juga dikatakan dibeli dengan modal Jepang. Orang yang memimpinnya, A. Madjid Oesman, pernah 4 tahun belajar di Tokyo dan konon ipar dari Tuan Sakata, wakil Osaka Nichi Nichi dan Tokyo Mainichi untuk Hindia Belanda. September 1940 bahkan sebuah delegasi Jepang tiba di Batavia, dipimpin oleh Tuan Kobayashi, menteri perdagangan dan industri. Meskipun niat utusan itu sematamata dagang - begitulah resminya - di Batavia mereka bertemu juga dengan Douwes Dekker dan M. Husni Thamrin, dua pemimpin pergerakan nasional. Tak lama sesudah pertemuan ini, Douwes Dekker dan Thamrin pun ditangkap pemerintah Belanda .... "Dan meskipun orang-orang pribumi, di seantero Lautan Teduh, mungkin tak teramat mencintai Jepang, mereka membenci orang putih," begitulah satu kalimat dari Antoine Zischka dalam Le Japon dans le monde, yang dikutip seorang Belanda yang cemas dalam salah satu penerbitan De Volksraad di tahun 1940. Adakah semangat rasial begitu penting di situ? Mungkin tidak. Bahwa begitu banyak orang berkolaborasi dengan Jepang barang kali karena memang Jepang sendiri menampakkan sikap ambivalen menghadapi kemerdekaan Indonesia: ketika ribuan orang ditempelengi sebagai romusha atau disiksa Kenpetei, lambang cita-cita Indonesia Merdeka, Bung Karno dan Bung Hatta, disalami oleh Tenno Heika di Tokyo. Memang membingungkan. Sejarah jugabelum cukup tuntas menjawab tanda tanya itu. Tapi mungkin soalnya sederhana saja: perjuangan pada akhirnya bukan soal analisa dan strategi, melainkan optimisme. Kemerdekaan pasti didapat. Dan bukankah Jayabaya telah meramal si penjajah kuning yang cebol itu cuma akan tahan "seumur jagung" ?
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lagu Like Crazy Jimin BTS Puncaki 50 Hot World Song

14 detik lalu

Jimin BTS. Foto: Instagram/@bts.bighitofficial
Lagu Like Crazy Jimin BTS Puncaki 50 Hot World Song

Lagu Like Crazy Jimin itu sudah sembilan kali menduduki posisi puncak 50 Hot World Song


Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

1 menit lalu

Ilustrasi wanita menggunakan penutup mata saat tidur. Foto: Freepik.com/senivpetro
Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.


Sidang Perdana Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Akan Digelar di PN Jaksel Hari Ini

2 menit lalu

Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun Panji Gumilang memasuki mobil tahanan usai menjalani sidang perdana kasus penistaan agama di Pengadilan Negeri (PN) Indramayu, Jawa Barat, Rabu, 8 November 2023. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Sidang Perdana Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Akan Digelar di PN Jaksel Hari Ini

Penyidik Dittipideksus Bareskrim Polri telah menetapkan Panji Gumilang sebagai tersangka dalam kasus dugaan TPPU karena penggelapan uang yayasan.


Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

8 menit lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?


Piala Asia U-23 2024: Timnas Indonesia vs Korea Selatan, Duel Shin Tae-yong dan Hwang Sun-hong

8 menit lalu

Shin Tae-yong dan Hwang Sun-hoong. Nurphoto/Sopa Images
Piala Asia U-23 2024: Timnas Indonesia vs Korea Selatan, Duel Shin Tae-yong dan Hwang Sun-hong

Timnas Indonesia bertemu Korea Selatan di perempatfinal Piala Asia u-23 2024. Ini profil Shin Tae-yong dan Hwang Sun-hong


Rumah Contoh Relokasi PSN Rempang Rampung, Warga: Kampung Kami Lebih Berharga

21 menit lalu

Badan Pengusahaan (BP) Batam, Kepulauan Riau (Kepri) menargetkan pembangunan empat unit rumah contoh di Kawasan Tanjung Banon bagi warga Rempang
Rumah Contoh Relokasi PSN Rempang Rampung, Warga: Kampung Kami Lebih Berharga

BP Batam menyampaikan pembangunan rumah contoh relokasi untuk warga terdampak PSN Rempang Eco-city sudah rampung. Masyarakat tempatan tegaskan menolak pindah


Dugaan Korupsi Dana Pensiun PT Bukit Asam, Kejati DKI Jakarta Kembali Tetapkan Satu Tersangka

23 menit lalu

Ilustrasi Ditangkap / Ditahan / Diborgol. shutterstock.com
Dugaan Korupsi Dana Pensiun PT Bukit Asam, Kejati DKI Jakarta Kembali Tetapkan Satu Tersangka

Total tersangka dugaan korupsi pengelolaan dana pensiun PT Bukit Asam yang telah ditahan oleh penyidik sebanyak enam orang.


Liga Inggris: Liverpool Kalah di Markas Everton, Jurgen Klopp Minta Maaf pada Suporter

25 menit lalu

Pelatihn Liverpool Jurgen Klopp. REUTERS
Liga Inggris: Liverpool Kalah di Markas Everton, Jurgen Klopp Minta Maaf pada Suporter

Manajer Liverpool, Jurgen Klopp, meminta maaf kepada para penggemar setelah timnya kalah 2-0 dari Everton dalam derby Merseyside Liga Inggris.


3,2 Juta Pemain Judi Online di Indonesia, Kenali Modus, Kategori, dan Sanksi Hukumnya

27 menit lalu

Ilustrasi Judi Online (Tempo)
3,2 Juta Pemain Judi Online di Indonesia, Kenali Modus, Kategori, dan Sanksi Hukumnya

Data PPATK menunjukkan sekitar 3,2 juta warga Indonesia yang bermain judi online. Berikut modus, kategori, dan jerat pasal hukum di KUHP dan UU ITE.


Unjuk rasa Pro-Palestina di Kampus-kampus AS Terus Berlangsung, Apa Penyebabnya?

28 menit lalu

Para pengunjuk rasa berkumpul di sudut Grove dan College Streets setelah sebuah perkemahan di Beinecke Plaza dibubarkan.  Demonstran pro-Palestina menyerukan Yale untuk menarik investasi dari produsen senjata militer, di New Haven, Connecticut, AS, 22 April 2024. REUTERS/Melanie Stengel
Unjuk rasa Pro-Palestina di Kampus-kampus AS Terus Berlangsung, Apa Penyebabnya?

Unjuk rasa Pro-Palestina mahasiswa di AS atas perang Gaza kian intensif dan meluas selama seminggu terakhir, termasuk di Yale dan New York University.