Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jatuhnya persia

Oleh

image-gnews
Iklan
Hatiku penuh dengan kata-kata karena itu tak kuucapkan sepatah pun suara. TAK mudah untuk menebak dalam situasi apa Jalaluddin Rumi, penyair sufi itu menuliskan kalimatnya. Barangkali kata-kata itu mengandung kedalaman pikiran seorang yang lama merenung dalam tasawuf. Tapi barangkali itu juga pernyataan sikap seorang cendekia, di suatu zaman yang tak mudah. Zaman seperti itu memang pernah ada bahkan siapa tahu selalu saja terasa bekasnya. Di Persia, misalnya, adalah seorang yang bernama Omar Khayyam. Dia termasyhur hingga sekarang karena sajaksajaknya, dalam bentuk rubayyat, yang diterjemahkan ke seluruh bahasa di dunia termasuk ke dalam bahasa Indonesia. Yang agak kurang kita ketahui ialah kenapa justru ia hanya dikenang karena puisi itu. Padahal Omar Khayyam adalah seorang ahli matematika, juga astronom terpandang. Dia seorang pengikut Ibnu Sinna, dan dikenal pula sebagai seorang pemikir yang didatangi orang untuk bertanya jawab. Tapi toh ia tak meninggalkan buku yang menakjubkan di bidang-bidang keilmuan yang dikuasainya itu. Apa sebabnya? Teramat sedikit diketahui tentang Khayyam, namun ada suatu kalimat menarik dalam risalah singkatnya tentang aljabar yang ia tulis di abad ke-12 itu. Di situ Omar Khayyam menyelipkan satu keluhan: "Kita adalah korban dari suatu zaman ketika para ahli ilmu dijatuhkan namanya . . . " Khayyam, salah seorang ahli ilmu, mungkin mengalami sesuatu yang pahit. Dan karena itu ia memilih diam. Seperti kata-kata Rumi: hatinya penuh dengan isi, tapi ia tak mencoba mengundang orang lain bertukar pikiran. Ia malah menolak disebut sebagai ahli filsafat. Dengan cara mengelak yang agaknya khas melalui rubayyatnya, Khayyam berkata: . . . sejak aku tiba di lembah air mata ini, bahkan tak bisa kukatakan siapa diriku. Kita seperti merasa bahwa tokoh ini sesungguhnya berolok-olok. Dan barangkali saja seluruh karya rubayyatnya cuma sekadar cara mengelakkan diri agar tidak dianggap teramat serius. Di sana ia tampil sebagai seorang epikurian: menyerukan agar anggur ditenggak dan cinta dinikmati, tanpa menunda lagi hari esok -- karena di hari esok segalanya berakhir. Bagaimana mungkin seorang ahli aljabar bicara demikian, sementara di dalam kesempatan lain ia nampak orang yang alim dan hati-hati? Ali Dashti, seorang penelaah kesusastraan klasik Persia, menulis tentang teka-teki Omar Khayyam ini dan melukiskan suasana zamannya: inilah abad yang, beberapa tahun setelah Khayyam wafat, Einolqozat Hamadani dihukum bakar sampai mati. Inilah masa setelah Al Hallaj disalibkan, dan kemudian Shehaboddin Soravardi dibunuh. "Mereka semua orang-orang yang penuh pengabdian, orang yang beriman kepada Allah yang Satu dan para zuhud yang terkenal tak seorang di antara mereka itu punya maksud menumbangkan pemerintah atau mengganggu tata politik. Satu-satunya kejahatan mereka ialah karena menggabungkan diri dengan ajaran filsafat yang tak sesuai dengan kaum formalis, para budak tradisi dan keortodoksan . . . " Ali Dashti, dengan mengatakan demikian, memang menunjukkan sesalnya yang besar terhadap zaman seperti itu. Kita tentu tidak perlu marah kepada sebuah masa yang lampau, yang mungkin punya soal-soal tersendiri dan mencoba penyelesaian yang tersendiri pula. Dari dalam ketakutannya bicara di bidang ilmu dan filsafat Omar Khayyam toh menuliskan rubayyat, yang mengilhami banyak orang dengan keindahan yang asyik. Namun tentu saja kita juga tak bisa membebaskan diri dari kenyataan bahwa kita semua hidup dalam zaman yang berbeda: yang melihat dengan ngeri kekejaman terhadap pikiran, dan merasa gelap mendekat di saat seperti itu. Sebab dunia yang menyembunyikan keresahan dan pergolakannya sendiri adalah dunia yang pura-pura dan rapuh. Orang kemudian bisa bilang bahwa kerapuhan itulah yang menyebabkan Persia yang dulu, Baghdad yang dulu, tidak bertahan. Alternatif yang mungkin menyelamatkannya telah ditutup, karena alternatif dianggap tak seharusnya ada.
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


The Sahira Hotel Menyambut Zasly Perdana Kusuma sebagai General Manager Baru

2 hari lalu

Zasly Perdana Kusuma, General Manager The Sahira Hotel yang baru,
The Sahira Hotel Menyambut Zasly Perdana Kusuma sebagai General Manager Baru

The Sahira Hotel adalah sebuah akomodasi bintang 4 yang berkonsep madani eksklusif dengan sentuhan nuansa Timur Tengah.


Menhan Israel: Hasil Akhir Perang Gaza akan Berdampak ke Timur Tengah selama Bertahun-tahun

2 hari lalu

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant berbicara selama konferensi pers bersama dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin di Kementerian Pertahanan Israel di Tel Aviv, Israel 18 Desember 2023. REUTERS/Violeta Santos Moura
Menhan Israel: Hasil Akhir Perang Gaza akan Berdampak ke Timur Tengah selama Bertahun-tahun

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan hasil akhir dari perang di Gaza akan memengaruhi Timur Tengah selama bertahun-tahun.


McDonald's Tutup Seluruh Gerai di Sri Lanka, Bagaimana Bisnis McD Pasca Dihujani Boikot?

3 hari lalu

Logo McDonald. REUTERS/Bazuki Muhammad
McDonald's Tutup Seluruh Gerai di Sri Lanka, Bagaimana Bisnis McD Pasca Dihujani Boikot?

McDonald's tutup seluruh gerainya di Sri Lanka. Bisnis McD di Timur Tengah pun terimbas akibat aksi boikot anti-israel.


5 Pemimpin Negara Muslim dan Timur Tengah yang Ucapkan Selamat Kepada Prabowo

4 hari lalu

Presiden AS Joe Biden berbincang dengan Pangeran Mohammed bin Salman saat mengunjungi Al Salman Palace, di Jeddah, Arab Saudi, 15 Juli 2022. Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS
5 Pemimpin Negara Muslim dan Timur Tengah yang Ucapkan Selamat Kepada Prabowo

Raja Salman hingga Presiden Uni Emirat Arab mengucapkan selamat atas kemenangan Prabowo dalam Pemilu 2024.


Al Qaeda Umumkan Kematian Pemimpinnya, Penyebab Masih Misteri

18 hari lalu

Al Qaeda Umumkan Kematian Pemimpinnya, Penyebab Masih Misteri

Al Qaeda Yaman mengumumkan kematian pemimpinnnya. Pemimpin baru telah diumumkan.


Dampak Boikot, Pewaralaba Starbucks di Timur Tengah Pecat 2.000 Pekerja

22 hari lalu

Seorang pekerja membersihkan jendela kedai kopi Starbucks dari Grafiti bertuliskan,
Dampak Boikot, Pewaralaba Starbucks di Timur Tengah Pecat 2.000 Pekerja

Pemilik waralaba Starbucks di Timur Tengah pada Selasa mengakui bahwa mereka telah mulai memecat sekitar 2.000 pekerja akibat boikot anti-Israel


Imigrasi Jakarta Selatan Tangkap 3 WNA Yaman Pelaku Penyelundupan Manusia

35 hari lalu

Kepala Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta Sandi Andaryadi (kiri) bersama Kepala Kantor Imigrasi Jakarta Selatan Felucia Sengky Ratna (kedua kiri) menunjukkan barang bukti di Jakarta, Jumat 23 Februari 2024. ANTARA/Khaerul Izan
Imigrasi Jakarta Selatan Tangkap 3 WNA Yaman Pelaku Penyelundupan Manusia

Imigrasi mengatakan 3 WNA asal Yaman ini dipastikan tidak bekerja sendiri, namun ada juga WNI yang terlibat dalam kasus penyelundupan manusia.


Top 3 Dunia: Menlu Retno di ICJ, Suara Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin di Luar Negeri

37 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Dokumentasi Kementerian Luar Negeri RI
Top 3 Dunia: Menlu Retno di ICJ, Suara Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin di Luar Negeri

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 20 Februari 2024 diawal oleh kabar Menlu Retno akan menyampaikan oral state soal Palestina di ICJ


Daftar Pangkalan Militer Rahasia AS di Timur Tengah, dari Israel hingga Arab Saudi

41 hari lalu

Angaktan laut Taiwan mengambil posisi saat latihan pada bagian dari demonstrasi kepada media untuk menunjukkan kesiapan tempur menjelang liburan Tahun Baru Imlek, di pangkalan militer di Taitung, Taiwan 31 Januari 2024. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
Daftar Pangkalan Militer Rahasia AS di Timur Tengah, dari Israel hingga Arab Saudi

Berikut daftar pangkalan militer rahasia AS di Timur Tengah, diantaranya ada di Israel dan Arab Saudi


Kilas Balik Pecahnya Revolusi Iran 45 Tahun Lalu

47 hari lalu

Pendemo memegang poster yang menunjukkan potret pendiri revolusioner Iran Ayatollah Khomeini, dan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei dalam sebuah demonstrasi pro-pemerintah di kota suci Qom, Iran, 3 Januari 2018. Puluhan ribu warga Iran mengambil bagian dalam demonstrasi pro-pemerintah di beberapa kota di seluruh negeri. AP
Kilas Balik Pecahnya Revolusi Iran 45 Tahun Lalu

Revolusi Iran 45 tahun lalu mengakhiri rezim monarki Pahlavi dipimpin Shah Mohammad Reza Pahlavi dan membawa Ayatollah Ruhollah Khomeini ke kekuasaan