Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenangan ahli ekonomi

Oleh

image-gnews
Iklan
WALL Street, 24 Oktober 1929, adalah saat yang sampai kini dikenang ahli sejarah ekonomi. Hari itu orang panik. Pasar modal di New York, pusat kapitalisme Amerika itu, bagaikan diseruduk air terjun Niagara: orang-orang menyerbu menJual saham mereka. Di dalam gedung Stock Excellange itu kegaduhan bukan main. Di luarnya orang juga pada bergerombol, ingin tahu apa yang tengah terjadi. Mungkin kapitalisme sedang runtuh, mungkin juga orang sedang berkelahi untuk tidak tertipu para broker saham dari perusahaan-perusahaan yang patgulipat. Yang jelas, sejenis putus asa berkecamuk. Tak heran bila orang setengah berharap setengah ngeri waktu menyaksikan ada seorang laki-laki muncul di pucuk sebuah gedung tinggi. Dia mau bunuh diri, bisik terdengar di kerumunan itu. Ternyata lelaki itu cuma tukang yang mau memperbaiki talang. Tapi bunuh diri memang bukan kemustahilan di hari seperti itu. Lelucon terdengar sadis: jika tuan beli saham Goldman Sachs - perusahaan yang beroperasi menanam modal di perusahaan lain - tuan akan dapat bonus sebuah revolver. Kalau ada orang mau sewa kamar hotel, resepsionis akan bertanya, "Buat tidur atau buat loncat ke luar jendela?" Sejarah perekonomian tak henti-hentinya menganalisa apa sebenarnya yang terjadi di tahun 1929 itu - awal dari periode yang kemudian termasyhur dengan sebutan "Zaman Maleise" atau Depresi. Sebab tak banyak orang yang menyangka bahwa Amerika Serikat, raja perekonomian dunia itu, akan ambyar begitu saja di akhir sebuah dasawarsa yang penuh warna. Memasuki 1929, memang tak ada tanda buruk di dataran ekonomi. Hampir seluruh tenaga kerja dapat lowongan. Penghasilan per jam meningkat lebih 100% dari beberapa belas tahun sebelumnya, sementara harga barang hanya merayap pelan naiknya. Di saat itulah dikampanyekan cara bagaimana menjadi kaya - yakni dengan membeli saham di pasar modal. Dan Presiden Hoover berpidato, bahwa "kita akan segera menyaksikan, Insya Allah, hari ketika kemiskinan hapus dari bangsa ini". Namun ternyata optimisme bisa terlampau mudah. Dalam waktu empat tahun setelah hari yang mengejutkan itu, di tahun 1933 GNP Amerika merosot hampir 100%. Pengangguran berlipat delapan kali. Di negara bagian Kentucky para buruh tambang menelan jelai yang biasanya buat ternak. Di Virginia Barat, orang mulai merampok untuk tidak kelaparan. Di California, seorang anak mati, tak dapat makan. Tapi mestikah segala harapan dikubur? Jawabannya diperoleh di masa lalu. "Dunia telah jadi tua dan telah kehilangan semangatnya yang dulu... gunung-gunung telah dikuras dan lebih sedikit pualam yang dihasilkan, tambang telah kering dan kurang pula emas serta peraknya". Kata-kata itu bukan dari para perumus makalah yang disebut Batas-batas Pertumbuhan di tahun 70-an, melainkan dari seorang alim 1.700 tahun yang lalu. Dengan kata lain, tiap kali orang cemas, tapi tiap kali manusia bisa membangun kembali hidupnya. Sejarah telah mencatat itu - meskipun sejarah juga mencatat, bahwa dalam membangun kembali hidup, menghadapi berjubelnya masalah, tak ada pemecahan yang permanen, tak ada solusi yang tuntas. Di tengah Depresi muncul John Maynard Keynes. Ia dianggap ahli ekonomi yang bisa mengatur kapitalisme hingga kembali sehat. John Kenneth Galbraith, seorang yang pernah dituduh sebagai Putra Mahkota Keynesisme di Harvard (dan bangga karena itu), toh kemudian menulis: "Abad Keynes ada buat suatu masa, tapi tidak untuk sepanjang masa". Barangkali karena Galbraith teramat pandai bicara dan pandai mencemooh. Barangkali karena dia sangat terdidik, dan seperti dikatakannya dalam The Age of Uncertainty, orang yang terdidik percaya bahwa "lebih aman untuk tidak merenungkan kembali prestasinya". Tapi ia toh benar ketika mengatakan bahwa kehidupan sosial adalah suatu proses yang terus-menerus. "Begitu satu soal terpecahkan, soal-soal lain muncul, sering datangnya dari pemecahan yang terdahulu itu sendiri. Kebiasaan kita ialah untuk meminta solusi. Tapi pemecahan yang terbagus hanya akan bersifat sementara..." Tak ada zaman yang sempurna, memang. Tapi bila karena itu kita bisa memaafkan suatu keadaan, kita juga harus bisa memperoleh alternatif lain di samping cara yang sudah ada.
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Tips Padu Padan Pakaian dengan Sepatu Kets

1 jam lalu

Padu Padan Pakaian dengan Sepatu Kets/Pexels-Antara
5 Tips Padu Padan Pakaian dengan Sepatu Kets

Ini beberapa tips fashion yang bisa dikombinasikan dengan sepatu kets yang membuat Anda terlihat berbeda.


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

2 jam lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Bos Apple Tim Cook Kunjungi Apple Developer Academy Binus di Tangerang

3 jam lalu

CEO Apple, Tim Cook (kiri) melambaikan tangan setibanya di  Apple Developer Academy di Green Office Park, BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu 17 April 2024. Kunjungan tersebut dalam rangka rencana Apple membuat pengembangan (offset) tingkat komponen dalam negeri atau TKDN untuk produk-produk buatan Apple. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Bos Apple Tim Cook Kunjungi Apple Developer Academy Binus di Tangerang

CEO Apple Tim Cook kunjungi Apple Developer Academy Binus di BSD City, Tangerang. Sudah memiliki 1.500 lulusan.


Erick Thohir Buka Peluang Naturalisasi Emil Audero, tapi Tak Ingin Memaksa

3 jam lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan penjaga gawang Inter Milan Emil Audero. Sumber Instagram @erickthohir.
Erick Thohir Buka Peluang Naturalisasi Emil Audero, tapi Tak Ingin Memaksa

Erick Thohir memberi sinyal positif soal rencana naturalisasi penjaga gawang keturunan Indonesia, Emil Audero Mulyadi.


ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

3 jam lalu

Kampus ITB Jatinangor. Dokumentasi: ITB.
ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar bursa kerja selama dua hari 19-20 April 2024 di gedung Sasana Budaya Ganesha.


Ini Prediksi Setlist Konser TVXQ 20&2 di Jakarta, Siap-siap Nyanyi Bareng!

4 jam lalu

Grup idola K-pop TVXQ yang beranggotakan Yunho dan Changmin.  Foto: Instagram/@tvxq.official
Ini Prediksi Setlist Konser TVXQ 20&2 di Jakarta, Siap-siap Nyanyi Bareng!

Prediksi setlist konser TVXQ 20&2 di Jakarta, Sabtu, 20 April 2024 di ICE BSD.


Film Dokumenter Celine Dion akan Tayang di Prime Video

4 jam lalu

Celine Dion menghadiri Grammy Awards 2024 di Los Angeles, California, 4 Februari 2024. Foto: Instagram/@recordingacademy
Film Dokumenter Celine Dion akan Tayang di Prime Video

Film dokumenter I Am: Celine Dion akan tayang di Prime Video pada 25 Juni 2024


Jawab Protes Warga Soal Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN Akan Sediakan Sentra UMKM di Jalan Lingkar

5 jam lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan menutup akses menuju kantor BRIN, Kamis 18 April 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Jawab Protes Warga Soal Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN Akan Sediakan Sentra UMKM di Jalan Lingkar

Warga Bogor dan Tangsel memprotes rencana BRIN menutup jalan yang selama ini berada di kawasan lembaga riset itu.


Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

5 jam lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni


TKN Sebut Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi Saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres

5 jam lalu

Ketua Koordinator Strategis Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Sufmi Dasco Ahmad memberikan keterangan pers di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta, Kamis, 30 November 2023. TKN Prabowo-Gibran meminta agar tidak ada lagi yang menuding pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapres cacat hukum. TEMPO/M Taufan Rengganis
TKN Sebut Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi Saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres

Menurut Dasco, Prabowo juga berpesan kepada para pendukungnya untuk mempercayakan hasil putusan sengketa PHPU Pilpres 2024 ke hakim MK.