Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Orang kecil

Oleh

image-gnews
Iklan
HARI itu Guru Isa berangkat pagi-pagi, dengan motornya yang berbunyi sember. Angin dan matahari bagus, tapi dia capek. Lalu lintas Jakarta mulai meradang. Sejumlah kepundan karbondioksida meletup. Guru Isa merasakan otot-ototnya linu. Dia tahu dia semalam kurang tidur: memeriksa hasil ulangan 50 murid untuk kelas pagi, lalu 52 murid untuk kelas sore -- setelah tiga jam sebelumnya memberi les ilmu fisika. Di persimpangan Palmerah, lampu lalu lintas menghentikannya. Ia mengistirahatkan sarafnya sejenak. Tapi hatinya toh gelisah melihat jam. Dia takut telat. Maka ketika lampu kembali menyala hijau, ia memutar pegangan gasnya. Motor itu bergerak ke depan. Tapi di saat itu mendadak sebuah motor lain -- seperti kilatan nasib buruk -- menyambarnya. Seseorang telah melanggar aturan, begitu pikirnya di detik itu. Dari arah sana semua kendaraan semestinya berhenti, tapi seseorang telah melanggar aturan. Ototnya yang linu, matanya yang setengah berat, tiba-tiba bertaut dengan suatu rasa tak berdaya yang terakhir. Guru Isa roboh. Seluruh dunia di sekitarnya seakan serentak memekik, bersamaan dengan datangnya gelap. Tujuh hari lamanya Guru Isa terbaring di ranjang rumah sakit. Di hari kedelapan ia meninggal, dengan otak yang gegar. Kita tak tahu bagaimana orang-orang kecil dilindungi. Siapakah yang menabraknya? "Saya -- memang saya yang menabraknya." Laki-laki itu menundukkan kepala. Di bawah potongan rambutnya yang amat pendek wajahnya sebenarnya wajah yang tegas, tapi kali ini ia seakan habis direndam es. Ia kini tahu siapa yang telah ia celakakan: seorang guru, berumur 47 tahun, yang menanggung empat anak yang harus dapat biaya buat pendaftaran sekolah. Berarti pada saat ia roboh di aspal itu, seluruh masa depan keluarga itu terjungkal. "Memang saya yang menabraknya," suaranya lirih sekali. Beberapa detik setelah tabrakan itu terjadi, laki-laki berambut pendek itu segera meloncat dari sepeda motornya yang juga ambruk. Ia menyingkirkan kendaraan itu ke tepi, lalu mendatangi tubuh Guru Isa. Orang-orang yang berkerumun -- menonton atau mencoba menolong -- memandanginya dengan tajam. Ia tak menatap balik. Ia sadar apa vonnis yang telah dijatuhkan kepadanya. Sejenak ia ingin menjelaskan, memberi dalih, membela diri atau yang semacam itu, tapi kemudian ia lihat wajah pada tubuh yang terbaring di aspal itu. Entah untuk mengelak, entah karena terkesiap, ia segera bertindak. Ia menyetop sebuah kolt yang lewat. Tubuh Guru Isa diangkatnya ke sana. Lalu dengan motornya yang penyok ia ikuti mobil itu ke rumah sakit. Ia urus sang korban sampai rapi terbaring di sebuah sal yang bersih. Dari KTP Guru Isa ia kemudian bisa menghubungi keluarganya. Ia antar mereka ke kamar tempat tubuh Guru Isa tak sadarkan diri. Ia ikut menunggui. Ia mencoba menghibur. Ia berbuat segala-galanya -- kecuali mengakui, bahwa dialah si penabrak. Sampai akhirnya, karena sesuatu hal, rahasianya terbongkar -- hanya beberapa jam sebelum Guru Isa dinyatakan meninggal oleh dokter. Laki-laki itu pun berdiri lemas, oleh rasa malu, cemas dan rasa berdosa sekaligus. Terutama ketika anak sulung sang korban, pemuda berumur 17 tahun, berkata: "Bapak seorang polisi -- bapak kok sampai melanggar lampu lalu lintas, lalu mencoba melepaskan diri ...." Laki-laki itu tunduk. Ia ingin menjawab, tapi tak bisa. Hanya rongga dadanya yang penuh statemen yang tak terucapkan. Benar, Nak. Saya seorang sersan polisi. Tapi saya juga mengenal rasa takut untuk mengaku -- setelah kesalahan seperti itu. Tahukah kau apa yang terjadi? Saya juga seperti bapakmu almarhum. Saya punya tiga anak. Mereka juga harus bayar uang pendaftaran sekolah. Pagi itu saya harus tergesa-gesa, supaya bisa ke kantor cepat-cepat -- setelah semalaman melek. Saya jadi penjaga malam, Nak ....Tanpa begitu, apa yang akan melindungi keluarga saya? Kita memang tak tahu bagaimana orang-orang kecil dilindungi, dan bagaimana pula orang-orang kecil diciptakan. Adakah mereka proyek percontohan kemalangan? Ataukah petunjuk adanya sikap lalai dan kesewenang-wenangan di sekitarnya? Syahdan Tolstoi pernah mendatangi mereka. Ia berikan segala yang ia punya, sampai habis. Tapi orang-orang miskin itu tak habis. Filantropi itu akhirnya hanya seakan memuji dirinya sendiri. Dan di Rusia waktu itu orang pun kemudian menembakkan bedil revolusi.
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

3 menit lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.


5 Tips Padu Padan Pakaian dengan Sepatu Kets

2 jam lalu

Padu Padan Pakaian dengan Sepatu Kets/Pexels-Antara
5 Tips Padu Padan Pakaian dengan Sepatu Kets

Ini beberapa tips fashion yang bisa dikombinasikan dengan sepatu kets yang membuat Anda terlihat berbeda.


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

3 jam lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Bos Apple Tim Cook Kunjungi Apple Developer Academy Binus di Tangerang

4 jam lalu

CEO Apple, Tim Cook (kiri) melambaikan tangan setibanya di  Apple Developer Academy di Green Office Park, BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu 17 April 2024. Kunjungan tersebut dalam rangka rencana Apple membuat pengembangan (offset) tingkat komponen dalam negeri atau TKDN untuk produk-produk buatan Apple. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Bos Apple Tim Cook Kunjungi Apple Developer Academy Binus di Tangerang

CEO Apple Tim Cook kunjungi Apple Developer Academy Binus di BSD City, Tangerang. Sudah memiliki 1.500 lulusan.


Erick Thohir Buka Peluang Naturalisasi Emil Audero, tapi Tak Ingin Memaksa

4 jam lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan penjaga gawang Inter Milan Emil Audero. Sumber Instagram @erickthohir.
Erick Thohir Buka Peluang Naturalisasi Emil Audero, tapi Tak Ingin Memaksa

Erick Thohir memberi sinyal positif soal rencana naturalisasi penjaga gawang keturunan Indonesia, Emil Audero Mulyadi.


ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

4 jam lalu

Kampus ITB Jatinangor. Dokumentasi: ITB.
ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar bursa kerja selama dua hari 19-20 April 2024 di gedung Sasana Budaya Ganesha.


Ini Prediksi Setlist Konser TVXQ 20&2 di Jakarta, Siap-siap Nyanyi Bareng!

5 jam lalu

Grup idola K-pop TVXQ yang beranggotakan Yunho dan Changmin.  Foto: Instagram/@tvxq.official
Ini Prediksi Setlist Konser TVXQ 20&2 di Jakarta, Siap-siap Nyanyi Bareng!

Prediksi setlist konser TVXQ 20&2 di Jakarta, Sabtu, 20 April 2024 di ICE BSD.


Film Dokumenter Celine Dion akan Tayang di Prime Video

5 jam lalu

Celine Dion menghadiri Grammy Awards 2024 di Los Angeles, California, 4 Februari 2024. Foto: Instagram/@recordingacademy
Film Dokumenter Celine Dion akan Tayang di Prime Video

Film dokumenter I Am: Celine Dion akan tayang di Prime Video pada 25 Juni 2024


Jawab Protes Warga Soal Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN Akan Sediakan Sentra UMKM di Jalan Lingkar

5 jam lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan menutup akses menuju kantor BRIN, Kamis 18 April 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Jawab Protes Warga Soal Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN Akan Sediakan Sentra UMKM di Jalan Lingkar

Warga Bogor dan Tangsel memprotes rencana BRIN menutup jalan yang selama ini berada di kawasan lembaga riset itu.


Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

5 jam lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni