Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hukum tanda mahkamah

Oleh

image-gnews
Iklan
INI kisah dari Palestina, di masa Perang Salib sekitar 900 tahun yang lalu. Di Kota Nabulus, yang dikuasai para kesatria dari Eropa, suatu proses pengadilan terjadi. Seorang petani dituduh membantu sekawanan bandit yang menyerang sebuah desa. Mendengar tuduhan ini, pak tani itu pun melarikan diri. Tapi syahdan, para penguasa menyandera anak istrinya, hingga terpaksalah orang tua itu kembali. Ia kembali, tapi di depan raja yang berkuasa di situ ia berkata: "Beri hamba keadilan. Hamba menantang orang yang menuduh hamba." Maka raja itu pun memerintahkan kepala desa memenuhi permintaan itu. Oleh si kepala desa lalu didatangkanlah seorang pandai besi. Ia kuat lagi muda -- dan mungkin karena itulah ia dipilih: kepala desa itu agaknya tak hendak mengorbankan anggotanya yang lain dalam perkelahian. Di sebuah arena, kedua orang itu dipertemukan. Mereka masing-masing dilengkapi dengan sebuah godam dan sehelai perisai. Si pandai bes memang kokoh, tapi nampaknya kecil nyalinya. Ia kelihatan enggan bertempur. Sebaliknya si petani tua yang dihadapinya -- yang merasa telah difitnah dan hendak membersihkan nama baiknya nampak siap benar dalam sikap. Dalam duel yang lamban itu, tapi penuh darah berceceran, beberapa kali si petani dapat mendesak si pandai besi ke pojok. Melihat ini bangsawan yang mengatur pertandingan pun rupanya tak sabar, dan berteriak, "Ayo, cepatlah!" Si pandai besi pun maju kembali. Ia tentu saja lebih berpengalaman dengan godam, dan akhirnya satu hantaman menyebabkan petani itu roboh. Si pemenang tak ayal lagi berdiri mengangkangi tubuhnya yang tergeletak itu, lalu berulang kali menggocoh kepala korbannya yang telah berlumur merah pekat dengan godam, sampai tewas. Setelah itu, tubuh petani tua yang telah setengah lumat itu pun diseret dengan tali lalu digantung. Dalam adat masa itu di tempat itu, keadilan telah dijalankan. Orang puas. Hanya seorang pengamat yang menyaksikan peristiwa itu yang kemudian berkata, "Semoga Tuhan mengutuknya". Tak aneh. Pengamat itu seorang asing, Usama bin Munqidh namanya. Ia datang dari Syria. Dalam kunjungannya menyaksikan cara hidup orang-orang Eropa yang datang ke Tanah Suci dalam Perang Salib, ia banyak menuliskan catatan. Di Nabulus itu, ia melihat sesuatu yang memuakkan -- sesuatu yang tak pernah dialaminya di negerinya sendiri. Ia melihat suatu proses penghukuman yang tanpa mahkamah, tanpa hakim dan tanpa argumentasi. Ia menyaksikan suatu keputusan kebenaran yang hanya berdasarkan kekuatan fisik dalam tes yang brutal. Ia menemukan orang divonis bersalah hanya karena kalah, remuk, mati. Bukti? Saksi? Tak ada. Satu-satunya yang lumayan hanya: bahwa si tertuduh diberi kesempatan membela diri. Ada sedikit sikap kesatria: orang itu tak telanjang, lemah, dan tinggal dibasmi. Eropa, masa itu, memang berada pada taraf paling kasar dalam soal peradilan. Ada orang yang harus memegang besi panas untuk diuji ia berjusta atau tidak. Adapula yang dibuang ke air dengan tangan dan kaki dikungkung: bila ia terapung, berarti ia bersalah bila tenggelam, tak berdosa. "Mereka", tulis seorang pengelana muslim ke Eropa di abad pertengahan itu, "memang punya adat yang ganjil". Tapi zaman berganti, Eropa berubah. Di abad ke-18, misalnya, seorang pengamat muslim lain kagum akan cara pengadilan militer Prancis di Mesir memproses seorang terdakwa. Orang itu tertangkap basah, dengan senjata masih mengucurkan darah, setelah membunuh Jenderal Kleber, pengganti Napoleon Bonaparte. Tapi penguasa militer Prancis di Mesir itu toh mengadilinya secara terbuka, dan tak sewenang-wenang. "Mereka tak terburu-buru membunuh", begitu tulis sejarawan Mesir Jabarti setelah menyaksikan proses itu, "meskipun mereka menangkap pembunuh itu dalam keadaan bersenjata yang masih basah oleh darah panglima mereka". Orang-orang Prancis itu juga rela membebaskan orang yang dituduh terlibat tapi tak cukup terbukti. Bagi Jabarti, betapa berbeda hal itu dengan yang pernah disaksikannya di antara kaumnya sendiri. Ia tak urung menyebut "pasukan yang menyatakan diri muslim", yang "berpura-pura berperang jihad", tapi "membunuhi orang, dan merusak umat manusia, hanya untuk memuaskan nafsu hewani". Demikianlah, seperti dikisahkan oleh Bernard Lewis dalam The Muslim Discovery of Europe, Usama bin Munqidh dan Jabarti hidup di masa yang berbeda, mereka menemukan "adat" Eropa yang berbeda pula. Tapi keduanya saksi yang sama-sama tersintuh untuk proses yang lebih adil dalam menghukum orang -- suatu petunjuk bahwa keprihatinan tentang ini bukan cuma hasil sebuah bangsa dari sebuah zaman. Keprihatinan itu mungkin sekekal manusia -- karya terbagus dan Tuhan.
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


The Sahira Hotel Menyambut Zasly Perdana Kusuma sebagai General Manager Baru

2 hari lalu

Zasly Perdana Kusuma, General Manager The Sahira Hotel yang baru,
The Sahira Hotel Menyambut Zasly Perdana Kusuma sebagai General Manager Baru

The Sahira Hotel adalah sebuah akomodasi bintang 4 yang berkonsep madani eksklusif dengan sentuhan nuansa Timur Tengah.


Menhan Israel: Hasil Akhir Perang Gaza akan Berdampak ke Timur Tengah selama Bertahun-tahun

2 hari lalu

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant berbicara selama konferensi pers bersama dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin di Kementerian Pertahanan Israel di Tel Aviv, Israel 18 Desember 2023. REUTERS/Violeta Santos Moura
Menhan Israel: Hasil Akhir Perang Gaza akan Berdampak ke Timur Tengah selama Bertahun-tahun

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan hasil akhir dari perang di Gaza akan memengaruhi Timur Tengah selama bertahun-tahun.


McDonald's Tutup Seluruh Gerai di Sri Lanka, Bagaimana Bisnis McD Pasca Dihujani Boikot?

3 hari lalu

Logo McDonald. REUTERS/Bazuki Muhammad
McDonald's Tutup Seluruh Gerai di Sri Lanka, Bagaimana Bisnis McD Pasca Dihujani Boikot?

McDonald's tutup seluruh gerainya di Sri Lanka. Bisnis McD di Timur Tengah pun terimbas akibat aksi boikot anti-israel.


5 Pemimpin Negara Muslim dan Timur Tengah yang Ucapkan Selamat Kepada Prabowo

4 hari lalu

Presiden AS Joe Biden berbincang dengan Pangeran Mohammed bin Salman saat mengunjungi Al Salman Palace, di Jeddah, Arab Saudi, 15 Juli 2022. Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS
5 Pemimpin Negara Muslim dan Timur Tengah yang Ucapkan Selamat Kepada Prabowo

Raja Salman hingga Presiden Uni Emirat Arab mengucapkan selamat atas kemenangan Prabowo dalam Pemilu 2024.


Al Qaeda Umumkan Kematian Pemimpinnya, Penyebab Masih Misteri

17 hari lalu

Al Qaeda Umumkan Kematian Pemimpinnya, Penyebab Masih Misteri

Al Qaeda Yaman mengumumkan kematian pemimpinnnya. Pemimpin baru telah diumumkan.


Dampak Boikot, Pewaralaba Starbucks di Timur Tengah Pecat 2.000 Pekerja

22 hari lalu

Seorang pekerja membersihkan jendela kedai kopi Starbucks dari Grafiti bertuliskan,
Dampak Boikot, Pewaralaba Starbucks di Timur Tengah Pecat 2.000 Pekerja

Pemilik waralaba Starbucks di Timur Tengah pada Selasa mengakui bahwa mereka telah mulai memecat sekitar 2.000 pekerja akibat boikot anti-Israel


Imigrasi Jakarta Selatan Tangkap 3 WNA Yaman Pelaku Penyelundupan Manusia

34 hari lalu

Kepala Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta Sandi Andaryadi (kiri) bersama Kepala Kantor Imigrasi Jakarta Selatan Felucia Sengky Ratna (kedua kiri) menunjukkan barang bukti di Jakarta, Jumat 23 Februari 2024. ANTARA/Khaerul Izan
Imigrasi Jakarta Selatan Tangkap 3 WNA Yaman Pelaku Penyelundupan Manusia

Imigrasi mengatakan 3 WNA asal Yaman ini dipastikan tidak bekerja sendiri, namun ada juga WNI yang terlibat dalam kasus penyelundupan manusia.


Top 3 Dunia: Menlu Retno di ICJ, Suara Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin di Luar Negeri

37 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Dokumentasi Kementerian Luar Negeri RI
Top 3 Dunia: Menlu Retno di ICJ, Suara Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin di Luar Negeri

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 20 Februari 2024 diawal oleh kabar Menlu Retno akan menyampaikan oral state soal Palestina di ICJ


Daftar Pangkalan Militer Rahasia AS di Timur Tengah, dari Israel hingga Arab Saudi

41 hari lalu

Angaktan laut Taiwan mengambil posisi saat latihan pada bagian dari demonstrasi kepada media untuk menunjukkan kesiapan tempur menjelang liburan Tahun Baru Imlek, di pangkalan militer di Taitung, Taiwan 31 Januari 2024. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
Daftar Pangkalan Militer Rahasia AS di Timur Tengah, dari Israel hingga Arab Saudi

Berikut daftar pangkalan militer rahasia AS di Timur Tengah, diantaranya ada di Israel dan Arab Saudi


Kilas Balik Pecahnya Revolusi Iran 45 Tahun Lalu

46 hari lalu

Pendemo memegang poster yang menunjukkan potret pendiri revolusioner Iran Ayatollah Khomeini, dan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei dalam sebuah demonstrasi pro-pemerintah di kota suci Qom, Iran, 3 Januari 2018. Puluhan ribu warga Iran mengambil bagian dalam demonstrasi pro-pemerintah di beberapa kota di seluruh negeri. AP
Kilas Balik Pecahnya Revolusi Iran 45 Tahun Lalu

Revolusi Iran 45 tahun lalu mengakhiri rezim monarki Pahlavi dipimpin Shah Mohammad Reza Pahlavi dan membawa Ayatollah Ruhollah Khomeini ke kekuasaan