Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tutup kepala

Oleh

image-gnews
Iklan
REVOLUSI, ternyata, dapat juga berlangsung dari atas. Hampir 60 tahun yang lalu, Mustafa Kemal, orang yang mengubah Turki jadi "negeri sekuler", berkeliing mengunjungi wilayah Kastamonu. Ia waktu itu sudah berada di pucuk kekuasaan. Ia presiden, ia mengontrol kepemimpinan parlemen, dan ia juga memimpin partai tunggal. Seorang temannya mengolok-olokkannya bahwa dengan demikian ia sudah jadi semacam Trinitas. Ia menjawab: "Betul juga -- tapi jangan bilang siapa pun." Namun lebih dari semua itu, ia -- di mata rakyat -- seorang pahlawan, sang Gazi, yang mengalahkan si kafir Inggris. Karena itulah mereka menyambutnya dengan luar biasa di Kastamonu, meskipun rakyat tak tahu siapa Kemal sebenarnya, Di sebuah desa, misalnya, seorang pelukis menggambar pada tembok imajinasinya tentang sang Gazi: seorang jagoan perang yang brewok dengan pedang sepanjang tujuh kaki. Kastamonu memang provinsi yang udik, yang tak mungkin mengharapkan bahwa pahlawan perang Turki yang berkunjung itu ternyata tidak berjenggot dan tidak berpedang. Hari itu rakyat dusun memasang karpet di jalanan. Mustafa Kemal turun dari mobilnya. Ia melangkah menghampiri khalayak. Tak sedecah pun terdengar suara, ketika mereka melihat bahwa sang Gazi ternyata adalah lelaki dengan wajah yang tercukur bersih, dan -- yang lebih mengejutkan berpakaian Eropa. Ia mengenakan topi Panama. Adakah Kemal sengaja? Pasti. Sudah beberapa waktu sebelumnya ia memikirkan soal penutup kepala ini. Ia mengakui, selama beberapa bulan terakhir ia sudah tiga kali bermimpi tentang fez, alias terbus, alias kupluk Turki yang merah berkucir itu. Kemal menganggapnya sebagai pertanda keterbelakangan, lambang reaksioner, yang harus diberantas. Tiap kali ia bermimpi tentang terbus, katanya setengah melucu, tiap kali pintu kamarnya diketuk dan sahabatnya memberitahu ada gerakan menentang revolusi di suatu tempat. Kemal bukanlah Kemal bila ia biarkan orang menentang revolusinya yang hendak meniadikan Turki seperti angsa Barat. Ia sudah lama terpengaruh oleh ide-ide Abdullah Jevdet, sejak 1912. Melalui majalahnya Ichtihad, Jevdet menyatakan bahwa di zaman ini tak ada peradaban selain peradaban Barat. Orang ini juga yang membayangkan fez diganti, turban dan jubah hanya untuk kaum ulama profesional, dan sekolah agama ataupun perkumpulan tarekat ditutup. Di tahun 1912 pikiran seperti itu terasa seperti sebuah khayal. Tapi kemudian Kemal menang -- dan ia ingin mengubah, secara paksa dan segera, impian Jevdet jadi kenyataan. Dalam perJalanan di Kastamonu itu ia mulai. Tapi betapa pun, ia bukan orang gegabah. Ia cukup gugup mengawali rencananya. Tangannya gemetar ketika mengangkat gelas untuk minum. Maka sebelum ia meledakkan bom pembaharuannya, ia dengan sengaja mengikuti kehendak rakyat: ia ikut dalam pesta yang mengelu-elukannya. Ia menerima saja ketika kambing-kambing disembelih, meskipun ia sebenarnya tak menyukai adat itu. Ia menyambut buah apel yang dipersembahkan. Ia mendengarkan anak-anak menyanyikan lagu perjuangannya, dan menyaksikan tarian orang perahu. Ia memuji wilayah yang makmur itu, ia menyalami penduduknya yang "maju". Lalu, akhirnya, ia berpidato. "Saudara-saudara sekalian," katanya, "sebuah pakaian yang beradab, yan internasional, layak dan tepat bagi bangsa kita, dan kita akan mengenakannya. Sepatu atau lars untuk telapak kita, pantalon untuk kaki kita, dan juga kemeja, dasi -- dan tentu saja, untuk melengkapi semua itu, kita perlu tutup di kepala kita. Saya ingin pertegas hal ini. Tutup kepala ini bernama 'topi'." Revolusi telah dicanangkan. Orang Turki harus mengganti pakaiannya, khususnya tutup kepalanya. Di wilayah Timur huru-hara meletus, meskipun kemudian dipadamkan. Di seluruh Turki cara membongkok pun harus diubah, agar topi jangan jatuh. Ada juga kain yang spesial dipasang supaya orang bisa rukuk dan sujud waktu bersembahyang. Lalu terbus pun punah. 60 tahun kemudian, kita mungkin mengingat kembali semua dengan sedikit geli: terlampau banyak orang geger untuk hal yang ternyata sepele. Kemal toh tak bisa menjadikan Turki sebuah masyarakat Barat, sementara kaum ulama tak bisa mengembalikan Turki ke bawah terbus. Ironisnya, pici yang lucu itu ternyata pada mulanya adalah mode Yunani Kristen. Ia dikenakan sebagai tanda kemajuan revolusioner menghadapi turban, yang dianggap kolot di awal abad ke-19. Dan segera ia jadi simbol kekolotan baru. Tutup kepala apa pun bisa beku jika pikiran membeku.
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Harga Emas Turun, Analis: Kekhawatiran terhadap Konflik Timur Tengah Mereda

12 jam lalu

Petugas tengah menunjukkan contoh emas berukuran 1 kilogram di butik Galery24 Salemba, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. Harga emas 24 karat PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam terpantau naik pada perdagangan hari ini menjelang rapat The Fed soal kebijakan suku bunga. TEMPO/Tony Hartawan
Harga Emas Turun, Analis: Kekhawatiran terhadap Konflik Timur Tengah Mereda

Analisis Deu Calion Futures (DCFX) menyebut harga emas turun karena kekhawatiran terhadap konflik di Timur Tengah mereda.


Ekonom: Rupiah Hadapi Tekanan, BI Sebaiknya Tak Naikkan Suku Bunga Acuan

19 jam lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersama jajaran Deputi Bank Indonesia saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00% tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Ekonom: Rupiah Hadapi Tekanan, BI Sebaiknya Tak Naikkan Suku Bunga Acuan

Rupiah saat ini sedang menghadapi tekanan mata uang yang sangat besar dan lonjakan arus keluar modal.


Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

1 hari lalu

Aktivitas pengisian truk tangki untuk distribusi bahan bakar minyak (BBM) di Depo BBM Pertamina di Plumpang, Jakarta, Selasa 2 April 2024. Menjelang libur panjang Idul Fitri 1445 H, Pertamina telah menyiapkan sarana dan fasilitas tambahan yang meliputi 1.792 SPBU Siaga 24 Jam, 5.027 Agen LPG Siaga 24 Jam, 200 Mobil Tangki Stand By, 61 Kiosk Pertamina Siaga, 54 Motorist, dan 281 Pertamina Delivery Service. TEMPO/Tony Hartawan
Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.


Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

2 hari lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

Kepala Ekonom BCA David Sumual merespons pelemahan rupiah. Ia menilai depresiasi rupiah karena ketegangan konflik geopolitik di Timur Tengah.


Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

2 hari lalu

Paus Fransiskus memimpin doa Angelus di Vatikan, 17 Desember 2023. REUTERS/Guglielmo Mangiapane
Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

Paus Fransiskus pada Ahad mengemukakan kekhawatiran mengenai situasi di Timur Tengah serta menyerukan untuk terus dilakukan dialog dan diplomasi.


BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

2 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.


11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

2 hari lalu

Orang-orang berjalan di Lapangan Naqsh-e Jahan, setelah laporan serangan Israel ke Iran, di Provinsi Isfahan, Iran 19 April 2024. Rasoul Shojaie/IRNA/WANA
11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.


Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

2 hari lalu

Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung, Priok, Jakarta, Senin, 15 Januari 2024.  Badan Pusat Statistik atau BPS mengumumkan total nilai ekspor Indonesia pada Desember 2023 mencapai US$ 22,41 miliar. Tempo/Tony Hartawan
Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.


Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah


Deretan Kasus Kawin Kontrak di Indonesia, Terakhir Terjadi Lagi di Cianjur

3 hari lalu

Dua orang perempuan RN dan LR ditangkap polisi karena terlibat dalam kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan modus kawin kontrak setelah korban yang dijebak melapor, Ahad, 14 April 2024. Foto: ANTARA/Ahmad Fikri
Deretan Kasus Kawin Kontrak di Indonesia, Terakhir Terjadi Lagi di Cianjur

Kawin kontrak telah marak menjadi modus baru dalam TPPO di Indonesia.