Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Erasmus yang murtad

Oleh

image-gnews
Iklan
LAKI-laki itu pendek, kecil. Bicaranya lemah seperti juga sosok tubuhnya. Namanya Erasmus. Ia dipandang sebagai seorang pengecut. Mungkin ia memang seorang pengecut atau sejenis itu. Di Eropa awal abad ke-16 itu, khalayak dan para penguasa bergejolak karena Martin Luther. Eropa (dan dunia Kristen) tengah retak. Luther mengutuk Gereja dan Paus, sebaliknya ia juga dikutuk Gereja dan Paus. Raja-raja mengangkat senjata, para penganut menyalakan api. Tapi Erasmus seakan berputar-putar di tengah. Dan, dengan segera, ia pun jadi seorang yang dicurigai kedua belah pihak. Ada kesedihan dalam sebuah suratnya kepada Paus Adrianus VI di akhir 1522, ketika ia menulis: "Satu pihak mengatakan saya menyetujui Luther karena saya tak menentangnya yang lain menyalahkan saya karena saya menentangnya ...." Erasmus memang merasa terjepit, tapi agaknya bukan karena tingkah orang lain. Sejak I511 ia sudah termasyhur oleh satirnya yang mengejek kemunafikan para rahib dan kemegahan Paus - dan Martin Luther termasuk yang membacanya. Dengan kata lain, memang benar tuduhan bahwa Erasmus-lah yang telah meletakkan telur yang kemudian ditetaskan Luther. Namun, Erasmus sendiri merasa ia tak bisa menyetujui kerasnya protes rahib Jerman itu. "Telur yang saya letakkan berisi seekor babon, sedang yang ditetaskan Luther adalah seekor jago aduan." Jago merah, lambang api yang berbahaya itu, memang bukan impian Erasmus. Anak seorang klerk kecil di dekat Kota Rotterdam yang di usia tuanya sering menderita encok dan kedinginan ini jelas bukan laki-laki yang cepat bertindak. Ia hanya menyukai anggur, tak berambisi untuk jabatan resmi, dan jatuh cinta pada perpustakaan, terutama karya-karya Yunani lama. Dan inilah nasihatnya kepada Luther yang galak: "Tenang, jangan marah, jangan benci kepada siapa pun ...." Tentu saja, dalam hal itu Erasmus gagal. Luther, seperti kemudian tampak dalam perilakunya, bukan seorang yang suka pada sikap toleran dan kata-kata yang bernada rendah. Dalam sebuah risalah yang (seperti biasa) melabrak Gereja di Roma, ia bahkan mengundang para pembaca untuk membasuh tangan dalam darah para uskup serta kardinal. Dan tentang Erasmus, Luther hanya memandangnya sebagai pendamai yang kecut, yang "mengira bahwa semuanya dapat diperoleh dengan sikap sopan santun....." Luther telah memutuskan harapannya pada tokoh yang pernah dikaguminya itu. Tapi itu tak berarti bahwa di pihak sana, Gereja Katolik kemudian menerima Erasmus dengan senang hati. Memang, Paus Leo X bersikap baik kepada pemikir bekas rahib ini. Dalam diri Leo X bagaimanapun terdapat semangat humanisme yang juga membentuk Erasmus - semangat yang membuka diri kepada keluasan berpikir. Tapi, sementara itu, Konsili Trente memusuhinya: karya-karya Erasmus dilarang dibaca umat Katolik, dan sang humanis sendiri dicap murtad. Adakah karena itu ia takut? Ia sendiri hanya mengatakan, "Saya tahan menanggungkan Gereja ini, sampai nanti ketika saya melihat sebuah Gereja yang lebih baik." Dengan kata lain, ia bukan pemberontak. Ia hanya pengkritik. Seperti sepotong kalimat dalam sepucuk suratnya buat Luther, baginya "argumen yang perlahan mungkin lebih banyak hasilnya ketimbang pelaknatan habis-habisan." Kenyataan sejarah kemudian barangkali menunjukkan bahwa Erasmus keliru. Setidaknya yang terbukti ialah: kata-kata keras (dan peperangan agama di Eropa) juga yang kemudian lebih banyak hasilnya dalam mengubah Gereja. Apa gerangan jadinya seandainya Luther meniru Erasmus, dan cuma berbisik-bisik lembut ke seluruh struktur kekuasaan yang lamban berkutik? Namun, Erasmus toh dapat dilihat dengan harga yang lain: humanis ini, yang tak percaya bahwa manusia hanya boneka Tuhan menyadari bahwa dengan demikian manusia membutuhkan keleluasaan proses mencari kebenaran. Dalam sebuah suratnya untuk Kardinal Campeggio pada akhir 1520, Erasmus menuliskan inti keyakinannya yang terkenal: "Bila pendukung suatu pihak disediakan anugerah, dan pendukung pihak yang lain disiapkan tali gantungan atau tiang pembakaran, kebenaran tak akan terdengar." Tanpa ketakutan, dan juga tanpa permusuhan. Syahdan, 500 tahun semenjak itu, 11 November pekan lalu di Leipzig, seorang wakil Paus menghadiri misa memperingati hari lahir Martin Luther. Si pemberontak yang pernah dicap murtad itu kini dipuji sebagai "jenius keanamaan". Erasmus akan minum anggur untuk itu seandainya ia masih hidup.
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Buat White Ocean, Fans Siapkan Kejutan untuk TVXQ

3 menit lalu

Yunho di konser TVXQ. Foto: TEMPO| Raden Putri.
Buat White Ocean, Fans Siapkan Kejutan untuk TVXQ

Salah satu fan project tersebut adalah membuat white ocean atau lautan cahaya putih ketika TVXQ sedang tampil.


Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

6 menit lalu

Ketua Komite Festival Film Indonesia atau FFI 2021, Reza Rahadian saat menghadiri peluncuran FFI 2021 secara virtual pada Kamis, 15 Juli 2021. Dok. FFI 2021.
Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

Dalam YouTube Reza Rahadian mengaku tertarik memerankan Thomas Matulessy jika ada yang menawarkan kepadanya dalam film. Apa hubungan dengannya?


Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

6 menit lalu

Calon presiden nomor urut 01, Anies Baswedan, menyambangi rumah dinas pasangannya dalam kontestasi pilpres 2024, Muhaimin Iskandar, di Jl. Widya Chandra IV No. 23, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 20 April 2024. Anies bersama keluarganya tiba di rumah dinas Cak Imin pukul 14.46 WIB. TEMPO/Defara
Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan enggan menanggapi pertanyaan wartawan apakah akan maju lagi pada Pemilikan Kepala Daerah DKI Jakarta.


Pangkalan Militer Irak Diguncang Ledakan, Satu Tewas Puluhan Luka-luka

12 menit lalu

Anggota Pasukan Khusus Irak melakukan operasi militer 'Solid Will', saat melawan militan ISIS di gurun Anbar, Irak 23 April 2022. REUTERS/Thaier Al-Sudani
Pangkalan Militer Irak Diguncang Ledakan, Satu Tewas Puluhan Luka-luka

Ledakan mengguncang pangkalan militer Irak, sehari setelah klaim bahwa Iran diserang Israel.


Bertambah lagi, MK Terima 52 Amicus Curiae soal Sengketa Pilpres

16 menit lalu

Delapan hakim Mahkamah Konstitusi dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum untuk Pemilihan Presiden 2024 atau PHPU Pilpres di Gedung MK, Jakarta Pusat pada Senin, 1 April 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Bertambah lagi, MK Terima 52 Amicus Curiae soal Sengketa Pilpres

Pengajuan sahabat pengadilan terhadap perkara sengketa Pilpres 2024 terus bertambah menjadi 52 amicus curiae.


Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

25 menit lalu

Amsterdam, Belanda. Unsplash.com/Adrien Olichon
Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

Tahun ini Amsterdam juga menaikkan pajak turis menjadi 12,5 persen untuk wisatawan yang menginap dan penumpang kapal pesiar.


Cak Imin Ungkap Anies Tak Berminat Maju Pilkada Jakarta hingga Detik Ini

26 menit lalu

Calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, ketika ditemui usai halal bihalal di Jalan Widya Chandra IV No. 23, Jakarta Selatan, Sabtu, 20 April 2024. TEMPO/Defara
Cak Imin Ungkap Anies Tak Berminat Maju Pilkada Jakarta hingga Detik Ini

Cak Imin mengungkapkan Anies Baswedan tidak berminat maju dalam Pilkada Jakarta 2024 hingga saat ini.


Jonatan Christie Naik ke Posisi 3 Ranking Bulu Tangkis BWF setelah Raih Gelar di All England dan Kejuaraan Bulu Tangkis Asia

27 menit lalu

Jonatan Christie. Dok TIm Humas PBSI
Jonatan Christie Naik ke Posisi 3 Ranking Bulu Tangkis BWF setelah Raih Gelar di All England dan Kejuaraan Bulu Tangkis Asia

Jonatan Christie melesat ke posisi tiga besar dalam peringkat bulu tangkis dunia (BWF) yang dirilis Sabtu, 20 April 2024


Preview Indonesia vs Yordania di Laga Terakhir Fase Grup Piala Asia U-23 2024

31 menit lalu

Indonesia vs Yordania di Piala Asia U-23 2024. Doc. AFC.
Preview Indonesia vs Yordania di Laga Terakhir Fase Grup Piala Asia U-23 2024

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Yordania akan tersaji pada pertandingan ketiga babak penyishan Grup A Piala Asia U-23 2024.


Kuasa Hukum Robert Bonosusatya Ungkap Isi Pemeriksaan di Kasus Dugaan Korupsi Timah dan Hubungannya dengan Harvey Moeis

40 menit lalu

Robert Bonosusatya. Istimewa
Kuasa Hukum Robert Bonosusatya Ungkap Isi Pemeriksaan di Kasus Dugaan Korupsi Timah dan Hubungannya dengan Harvey Moeis

Nama Robert Bonosusatya terseret dalam pusaran dugaan korupsi timah. Namanya dikaitkan dengan tersangka lain Harvey Moeis dan Helena Lim.