Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jawaharlal nehru benci agama

Oleh

image-gnews
Iklan
ADA seorang India bernama Jawaharlal Nehru dan ia tidak beragama. Ia orang besar. Ketika ia wafat, tubuhnya dibakar di tepi Jumna, sungai suci. Di air abu jenazahnya ditebarkan. Helikopter menaburkan kembang. Mantera didengungkan. Juga tembakan meriam. Musik militer melagukan sebuah lagu puja Kristen, Abide With Me. Betapa mudahnya kematian, betapa muskilnya pernyataan duka. Ada yang menuduh, bahwa upacara berwarna agama itu tak sesuai dengan pandangan pemimpin yang sosialis dan sekuler itu. Tetek bengek itu hanya untuk mengipas emosi rakyat. Tapi ada juga yang mencela bahwa perjalanan terakhir tokoh India itu justru melanggar ritus agama. Padahal Nehru "dilahirkan sebagai seorang Hindu," ujar Dr. Rammanohar Lohia, wakil kaum ortodoks, dan "hidup sebagai seorang Hindu." Dr. Lohia, Nehru memang dilahirkan Hindu. Tapi ketika kecil Jawaharlal punya ayah yang tak gemar membaca Upanishad. Buku bacaan Motilal, sang bapak, berbahasa Inggris. Judulnya, misalnya, "Suatu Risalah Praktis Tentang Bagaimana Memasang Alat Air Panas". Keluarga Nehru, dari kasta tinggi yang terpelajar dan kaya itu, tak mencari di India Mekah mereka, melainkan di London. Pandangan mereka mirip pandangan para cendekiawan Eropa yang maju, melintasi kotak-kotak sempit. Keluarga itu tak cuma merayakan hari raya Hindu. Di Allahabad mereka ikut berlebaran dengan kenalan yang muslim, bila puasa usai. Dan di hari Natal, dari rumah megah di Church Road.itu selalu datang berbakul-bakul kembang kiriman ke gereja di sebelah . . . Di hari tuanya Nehru menulis sebuah otobiografi. Di sana tercantum jelas bagaimana ia membenci "agama yang terorganisasi". Tulisnya, terus-terang, "Pemandangan dari apa yang disebut agama, atau lebih pasti lagi agama yang terorganisasi, di India dan di lain tempat, telah menimbulkan rasa ngeri dalam diriku." Baginya, agama dalam bentuknya seperti itu selalu memihak "keyakinan buta" dan mendukung "kefanatikan" alias bigotry. "Saya," tulisnya, "berkeinginan menyapunya sampai bersih." Tentu bukan cuma karena masa kecilnya maka Nehru bersikap demikian. Juga bukan karena sekolahnya di Inggris, tempat ia mendapatkan, antara lain, ilmu eksakta dan sosialisme. Tapi karena India. Inilah negeri, di mana bentrokan bisa panjang dan berdarah antara penganut Islam dan orang Hindu. Dalam indeks biografi Nehru yang ditulis Michael Edwardes dapat dibaca bahwa deretan bentrokan itu terjadi berkali-kali sejak Nehru muda sampai dengan menjelang ajal. Berpisahnya Pakistan yang Islam dari India rupanya tak kunjung membereskan pertikaian itu. "Anda sekalian toh tahu betapa jauh racun itu merasuki kita sampai ke inti," kata Nehru di tahun 1957. Tapi bagaimana menangkal racun itu? Nehru tak mampu menjawab. Ia sendiri nampaknya lebih berharap konfrontasi akan berlangsung di medan lain. Perjuangan yang sebenarnya di India kini, begitulah tulisnya, "bukanlah antara kebudayaan Hindu dan kebudayaan Islam, tapi antara keduanya dengan kebudayaan ilmu yang menaklukkan, dari peradaban modern." TAK sukar menebak di mana Nehru mempertaruhkan harap. Dia tak pernah punya respek pada agama-agama. Tapi untung bagi agama-agama bahwa India bukan hanya oleh Nehru didirikan. Gandhi, seorang tokoh jenis lain dalam cerita sedih ini, juga menderita oleh rangkaian bentrokan antarumat. Namun ia seorang religius yang sanggup berkata, dengan tulus, "Rasa hormatku kepada iman yang lain sama seperti kepada imanku sendiri." Gandhi ditembak mati oleh seorang fanatik Hindu di tahun 1948, dan kita tambah tahu betapa bisa mengerikannya keyakinan manusia. Mungkin itulah sebabnya ketika Nehru wafat 26 Mei 1964, ia tak berbisik--seperti Gandhi-"Ya Tuhan Ya Tuhan". Tapi apakah yang diketahui manusia Esoknya gempa mengguncang New Delhi. Sebulan sebelumnya penujum telah meramal orang besar itu akan pergi.
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

1 detik lalu

Paiya Mountain, Cina (dpxq.gov.cn)
Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

Warganet menyayangkan sikap turis di Cina tersebut karena tidak hanya membahayakan diri sendiri tetapi juga pihak lain.


Film Siksa Kubur Beri Dampak Spiritual Bagi Reza Rahadian

4 menit lalu

Poster film Siksa Kubur. Dok. Poplicist
Film Siksa Kubur Beri Dampak Spiritual Bagi Reza Rahadian

Reza Rahadian mengaku berhasil melewati masa-masa stressnya selama syuting dan berhasil melewatkan dengan baik usai membintangi film Siksa Kubur.


7 Amalan Terbaik Menyambut Malam Lailatul Qadar

13 menit lalu

Malam Lailatul Qadar adalah malam yang ditunggu-tunggu umat Islam di bulan Ramadan, karena pada malam ini Allah turunkan rahmat bagi umatNya. Foto: Canva
7 Amalan Terbaik Menyambut Malam Lailatul Qadar

Malam Lailatul Qadar adalah malam penuh misteri dan keberkahan. Raih keberkahan dalam malam Lailatul Qadar dengan amalan-amalan penuh berkah.


James Maddison Percaya Diri Bisa Masuk Skuad Timnas Inggris untuk Euro 2024

17 menit lalu

Pemain Inggris  James Maddison. REUTERS
James Maddison Percaya Diri Bisa Masuk Skuad Timnas Inggris untuk Euro 2024

James Maddison menciptakan assist terjadinya gol Jude Bellingham saat timnas Inggris bermain imbang 2-2 melawan Belgia di laga persahabatan Selasa.


Komite HAM PBB Soroti Isu Pembunuhan di Luar Hukum di Papua

18 menit lalu

Mahasiswa papua memegang poster bergambar penyiksaan oleh oknum TNI terhadap warga Papua mengikuti Aksi Kamisan 811 di seberang Istana Negara, Jakarta, Kamis 28 Maret 2024. Dalam aksinya mahasiswa Papua mengecam penyiksaan yang dilakukan TNI kepada warga Papua yang belakangan menajdi sorotan publik karena videonya tersebar di media sosial. Mereka menuntut pelaku dipecat dan dihukum sesuai perbuatannya. TEMPO/Subekti.
Komite HAM PBB Soroti Isu Pembunuhan di Luar Hukum di Papua

Komite HAM PBB membacakan temuan pelanggaran HAM di Indonesia, salah satunya isu extrajudicial killing terhadap orang Papua.


Pro-Kontra soal 4 Menteri Jokowi Diminta Jadi Saksi di Sidang Sengketa Pilpres

32 menit lalu

Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 03, Ganjar - Mahfud saat mengikuti Sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) atau sengketa Pemilu 2024 atas gugatan Membatalkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 360 Tahun 2024 tentang Penetapan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota secara Nasional Dalam Pemilihan Umum Tahun 2024 tertanggal 20 Maret 2024, sepanjang mengenai pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2024 di Gedung Mahkamah Kontitusi, Jakarta, Rabu 27 Maret 2024. TEMPO/Subekti.
Pro-Kontra soal 4 Menteri Jokowi Diminta Jadi Saksi di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud meminta MK memanggil sejumlah menteri Jokowi untuk menjadi saksi di sidang sengketa pilpres.


Mau Magang? Ini Syarat Serta Cara Legal untuk Magang di Jerman dan Australia

34 menit lalu

Ferienjob. Istimewa
Mau Magang? Ini Syarat Serta Cara Legal untuk Magang di Jerman dan Australia

Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) berkedok program magang terungkap setelah 4 mahasiswa yang sedang mengikuti ferienjob mendatangi KBRI.


Profil Tonny Harjono, Mantan Ajudan Jokowi yang Jadi Calon Kuat KSAU Pengganti Fadjar Prasetyo

36 menit lalu

Marsdya Tonny Hardjono. wikipedia.org
Profil Tonny Harjono, Mantan Ajudan Jokowi yang Jadi Calon Kuat KSAU Pengganti Fadjar Prasetyo

Berikut profil Pangkogabwilhan II TNI AU Marsdya Mohamad Tonny Harjono yang disebut sebagai calon kuat Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) baru.


6,8 Juta Kendaraan Akan Melintas pada Arus Mudik Lebaran, Astra Infra Beberkan Langkah Antisipasinya

36 menit lalu

Foto udara kendaraan berjalan satu arah menuju Cikampek di Tol Cikopo-Palimanan, Jawa Barat, Kamis, 27 April 2023. Pada arus balik Lebaran 2023, Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri masih akan memperpanjang skema rekayasa lalu lintas satu arah di km 414 Tol Kalikangkung hingga km 72 Tol Cikampek hingga Kamis, 27 April 2023 pukul 24.00 WIB. ANTARA/Rivan Awal Lingga
6,8 Juta Kendaraan Akan Melintas pada Arus Mudik Lebaran, Astra Infra Beberkan Langkah Antisipasinya

Astra Infra mengantisipasi lonjakan pemudik Lebaran tahun ini yang diperkirakan mencapai 6,8 juta kendaraan. Apa saja yang dilakukan perusahaan?


Ragam Radang Telinga yang Paling Sering Dialami Anak

37 menit lalu

Ilustrasi periksa telinga. Shutterstock
Ragam Radang Telinga yang Paling Sering Dialami Anak

Radang telinga yang paling sering dialami anak adalah otitis media akut, di mana infeksi rongga hidung menyerang secara cepat.