Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menyimpan dengan halus tersembunyi

Oleh

image-gnews
Iklan
KENAPA seorang bisa jadi jutawan, dan yang lain tidak? Di abad yang silam di Amerika Serikat seorang yang bernama William Graham Summer menjawab: jutawan adalah "hasil dari seleksi alamiah". Ia menerapkan di dalam masalah sosial teori Darwin tentang survival of the fittest -- bahwa yang paling fit yang akan bisa terus hidup. Dan dengan itu orang-orang kaya pun diterima sebagai layak, sedang yang miskin .... Bahwa suatu apologi seperti itu diperlukan, menunjukkan bahwa orang kaya sering diterima dengan sikap cemburu. Ada yang mengatakan, bahwa hal itu khususnya terjadi di Indonesia: di sini kekayaan menimbulkan kecurigaan, tapi kekuasaan tidak. Di Barat, konon justru sebaliknya yang terjadi. Tentu saja penilaian seperti itu agak menyederhanakan soal. Kekuasaan dan kekayaan sering bukan dua hal yang mudah dipisahkan. Raja Amangkurat dari Mataram abad ke-17 melarang rakyatnya untuk berdagang, biarpun buat seketip dua ketip. Semua harus milik raja. Tapi itu dilakukannya karena ia menyadari, bahwa tanpa itu, seperti dikatakannya kepada seorang tamu Belanda, "aku tak akan jadi raja biarpun buat seharl". Kekayaan, dengan demikian, diperhitungkan punya hubungan fungsional kekuasaan. Nah, seperti Amangkurat kepada rakyatnya, Raja Inggris Henry VIII juga menghardik Gereja agar menyerahkan sebagian tanahnya buat baginda. Betapa pun, nampaknya ada kecenderungan untuk lebih memaklumi kekayaan sebagai gabungan dari kekuasaan ketimbang kekayaan tanpa kekuasaan. Terutama, tentu saja, bila gabungan kekayaan dan kekuasaan itu punya legitimasi yang berakar kokoh. Para bangsawan yang hidup bersenang-senang umumnya toh cuma dilihat sebagai orang-orang beruntung yang elok, eksentrik atau pun enak untuk diintip. Tapi kelas menengah, kaum borjuis itu? Tak ayal lagi mereka bekerja keras. Tapi justru karena itu mereka nampak kurang cantik: seorang yang berkeringat dan sibuk menghitung duit memang jarang menampilkan sikap yang elegan. Dan dalam tampang yang kurang elegan itulah orang-orang kaya barangkali dilihat dengan rasa kurang sreg. Terutama di suatu masyarakat, yang memandang st'yle dengan mata yang hormat. Dari sinilah S. Takdir Alisjahbana pernah mengemukakan teorinya tentang korupsi di Indonesia. Korupsi, kata Takdir, adalah cara yang estetik untuk menjadi kaya. "Estetik", dalam arti tanpa kerjngat, dan karena itu elegan. Orang kepingin dapat harta sebanyak-banyaknya tapi tak nampak habis bergulat dalam pasar yang bau ikan asin atau petai. Syahdan, lahirlah dua jenis orang kaya: yang dengan bau dan yang tidak. Orang kaya yang meyakinkan diri sebagai "hasil seleksi alamiah" sudah tentu merasa haknya untuk jadi demikian. Meskipun ia diterima dengan hati kurang sreg, ia tak punya rasa risih --barangkali hanya rasa syukur. Di lain pihak, orang-orang kaya yang menjadi jutawan secara "estetik", juga tak banyak punya rasa berdosa: bukankah mereka lebih pintar dari yang lain -- dan berhasil memelihara suatu gaya? Barangkali karena itulah kekayaan di sekitar kita nampak sebagai kekayaan yang tanpa rasa bersalah. Benar, di sanasini, agama berpengaruh, juga rasa solidaritas tradisional, hingga kekayaan bisa juga menggelisahkan hati si kaya sendiri. Namun pada umumnya, para jutawan menikmati hartanya tanpa banyak peduli, dan tak teramat gentar untuk menyolok. "Perbedaan pendapatan di Indonesia mungkin kurang besar dibanding di India dan Pakistan," tulis Gustav F. Papanek ketika mencoba menjelaskan kerusuhan tahun 1974 dalam bukunya yang baru terbit, The Indonesian Economy "namun orang-orang kaya di kedua negara tersebut telah tahu menyimpan kekayaannya secara lebih halus tersembunyi." Barangkali karena mereka lebih munafik -- atau barangkali karena mereka punya fakir dan Mahatma Gandhi.
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


DPR Sisir Kembali Belanja Tidak Prioritas

1 menit lalu

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi di Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta, Sabtu (20/4/2024). Foto : Oji/Novel
DPR Sisir Kembali Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.


Begini Cara Membuat Video Singkat di Instagram Notes

2 menit lalu

Logo Instagram. Kredit: TechCrunch
Begini Cara Membuat Video Singkat di Instagram Notes

Selain teks dan emoji, pengguna dapat memposting video looping berdurasi dua detik yang hanya akan tayang selama 24 jam di Instagram Notes.


Kata Bobby Nasution dan Tito Karnavian soal Gibran Tak Ada Dalam Daftar Penerima Satyalancana

5 menit lalu

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyerahkan penghargaan Satyalencana kepada Wali Kota Medan Bobby Nasution dalam acara Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVIII  tahun 2024 di Surabaya, Jawa Timur Kamis 25 April 2024. Humas Pemkot Surabaya
Kata Bobby Nasution dan Tito Karnavian soal Gibran Tak Ada Dalam Daftar Penerima Satyalancana

Nama Gibran sebelumnya diagendakan menerima Satyalancana. Begini jawaban Bobby Nasution dan Mendagri Tito Karnavian.


Riwayat Berkembangnya Mustika Ratu sampai Menjadi PT

5 menit lalu

Logo Mustika Ratu. Istimewa
Riwayat Berkembangnya Mustika Ratu sampai Menjadi PT

Pendiri perusahaan kosmetik Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo meninggal pada usia 96 tahun


Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile

11 menit lalu

Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile

Kompetisi profesional kasta tertinggi di Indonesia yaitu PLN Mobile Proliga 2024 siap digelar mulai 25 April 2024. Untuk memudahkan pecinta voli yang ingin menonton langsung gelaran ini di lokasi pertandingan, tiket pertandingan dapat dibeli melalui aplikasi PLN Mobile.


Daftar Harga Kebutuhan Pokok Terkini, Bawang Merah dan Gula Meroket

11 menit lalu

Warga membeli bahan kebutuhan pokok di Pasar Kosambi, Bandung, Jawa Barat, 11 Maret 2024. Harga daging sapi juga naik di kisaran Rp 140.000 per kg, cabai merah keriting dan tanjung naik di kisaran Rp 120.000 per kg. Sedangkan beras kualitas medium turun tipis di kisaran Rp 14.500 per kg. TEMPO/Prima Mulia
Daftar Harga Kebutuhan Pokok Terkini, Bawang Merah dan Gula Meroket

Harga sejumlah kebutuhan pokok terpantau naik pada hari ini. Sejumlah bahan pangan itu adalah bawang, cabai daging, gula pasir, ikan dan garam.


Blak-blakan Nirina Zubir Bongkar Geng Mafia Tanah yang Libatkan Bekas ART

13 menit lalu

Nirina Zubir mendapatkan kembali sertifikat tanah milik keluarganya yang sempat dikuasai oleh mafia tanah, Selasa, 13 Februari 2024. Foto: Instagram/@nirinazubir_
Blak-blakan Nirina Zubir Bongkar Geng Mafia Tanah yang Libatkan Bekas ART

Wawancara eksklusif Tempo dengan Nirina Zubir seputar kasus dugaan mafia tanah yang melibatkan bekas ART ibunya


Cerita Byeon Woo Seok Pernah Ditolak Casting 100 Kali Sebelum Sukses Jadi Aktor

16 menit lalu

Kim Hye Yoon dan Byeon Woo Seok dalam poster drama Lovely Runner. Dok. Vidio
Cerita Byeon Woo Seok Pernah Ditolak Casting 100 Kali Sebelum Sukses Jadi Aktor

Bagaimana Byeon Woo Seok jatuh bangun membangun kariernya di dunia seni peran?


Preschool SIS Group of Schools Meresmikan Sekolah Baru Berkualitas Tinggi

17 menit lalu

Preschool SIS Group of Schools Meresmikan Sekolah Baru Berkualitas Tinggi

SIS Group of Schools dengan bangga mempersembahkan pendekatan inovatif kami dalam pendidikan usia dini dengan peluncuran SIS Preschool di Sedayu City.


Pendaftar ke Universitas Jember Jalur SNBT 32.833, Kesehatan Bidang Paling Diminati

21 menit lalu

Tim Mahasiswa Unej yang meraih medali emas di ajang AISEEF 2022 di Kampus Unej, Jember, Jawa Timur, Jumat, 18 Februari 2022. Foto: Humas Unej
Pendaftar ke Universitas Jember Jalur SNBT 32.833, Kesehatan Bidang Paling Diminati

Sebanyak 32.833 peserta ikut tes jalur SNBT di Universitas Jember. Daya tampungnya 4.280 kursi.