Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Saling bertentangan

Oleh

image-gnews
Iklan
WANG Shih-wei ditembak mati. Itu terjadi di tahun 1947, di musim semi yang genting. Pasukan komunis Cina sedang menyingkir, dari tempat persembunyian mereka di Yenan. Dan mungkin daripada membawa tahanan, mereka meniadakan Wang Shih-wei. Kesalahan Wang: ia "menyerang revolusi dan memfitnah Partai." 15 tahun kemudian Mao Tse-tung menyebut insiden itu. Ia menyesalkan bahwa hukuman tembak itu dilakukan, tapi ia masih menyebut Wang sebagai "agen rahasia yang bekerja untuk Kuomintang". Ia tak menyebut Wang sekedar sebagai seorang intelektual yang mengritik -- meskipun ia mengatakan, bahwa tindakan keras terhadap orang itu menyebabkan "tak akan banyaknya demokrasi". Dalam kata-kata Mao, "Akibat akhirnya ialah . . . tak seorang pun akan berani bicara." Dengan demikian, Wang Shih-wei secara tak langsung diakui sebagai korban keberanian bicara. Orang Belgia Simon Leys, yang menulis buku terkenal Ombres Chinoises atau Chinese Shadows (buat membantahi para cendekiawan Barat yang memuja Mao), bahkan menyebut Wang sama sekali tak bersalah. Ia orang revolusioner. Ia menterjemahkan karya-karya klasik MarxisLeninis. Ketika di Yenan, ia malah mengajar pada sekolah kader partai. Tapi rupanya Wang bicara terlalu keras dan teramat terang. Ketika Mao membiarkan diskusi bebas berlangsung, Wang menulis sejumlah artikel pendek dengan judul Yeh pai-ho hua (BungaBunga Leli Liar). Ia menyebut, bahwa tak benar di masyarakat orang-orang komunis di Yenan tak ada kelas dan tak ada hierarki. Wang mengerti ada alasan untuk itu. Tapi dia menghimbau, agar "mereka yang mengemban tanggungjawab terberat, seharusnya justru bersumpah untuk menanggung juga penderitaan orang bawahan mereka". Salahkah Wang, bila dia menuntut egalitarianisme dan sama-rata-sama-rasa? Dari segi moral mungkin tidak. Tapi dari segi politik--dan juga ideologi--dia bisa dengan mudah ditangkis. Sebab, seperti sebenarnya dia katakan sendiri waktu menyebut komunisme, Marxisme "tidak sinonim dengan egalitarianisme." Dalam Kritik Terhadap Program Gotha Karl Marx memang menyebut adanya "hak untuk tidak-sama". Secara jelas Marx mengakui adanya pembawaan individual yang berlainan. Masyarakat sosialis, dengan demikian, masih membeda-bedakan upah. Hanya dalam masyarakat komunis kelak--tatkala segala hal konon akan tersedia melimpah -masing-masing orang akan.bisa mendapatkan apa saja sebanyak yang dibutuhkannya. Dalam keadaan seindah itu, beda tingkat kebutuhan tentu tak akan jadi soal yang merepotkan. Namun masyarakat serba melimpah itu masih jauh--bahkan kita tak tahu bisakah sorga itu tercapai. Yang pasti, negeri-negeri sosialis yang ada sekarang tak menunjukkan diri sebagai contoh sama-rata-sama-rasa. Sebuah studi pernah terbit di tahun 1979, lewat Columbia University Press, berjudul Socialism, Politics, and Equality. Ada seorang pembahas yang, setelah membaca buku itu, berkesimpulan bahwa "pemerintahan-pemerintahan sosialis bahkan tak pernah mencoba mengurangi ketidak-samaan ekonomis secara berarti." KECUALI di Cekoslowaskia. Konon negeri ini pernah berusaha mengecilkan perbedaan upah antara pekerja "kerah putih" yang berketrampilan tinggi dengan upah para pekerja lainnya. Tapi hasilnya suatu gejolak. Penyempitan jurang upah itulah yang dianggap jadi penyebab kemandekan ekonomi di tahun 1950-an dan awal 1960-an. Orang tak terangsang bekerja keras. Kerusuhan pun menjalar. Cekoslowakia menuntut "liberalisasi". Lalu muncul tokoh Alexander Dubcek--untuk kemudian dibikin gepeng kembali oleh pasukan Soviet. Memang tak gampang: nampaknya tiap negara di abad ke-20 ini tak bisa lepas dari pilihan antara dua kebutuhan yang saling bertentangan: di satu pihak mereka perlu penghimpunan modal di lain pihak mereka inginkan terciptanya suatu kondisi untuk harmoni sosial.
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Tips Padu Padan Pakaian dengan Sepatu Kets

47 menit lalu

Padu Padan Pakaian dengan Sepatu Kets/Pexels-Antara
5 Tips Padu Padan Pakaian dengan Sepatu Kets

Ini beberapa tips fashion yang bisa dikombinasikan dengan sepatu kets yang membuat Anda terlihat berbeda.


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

1 jam lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Bos Apple Tim Cook Kunjungi Apple Developer Academy Binus di Tangerang

2 jam lalu

CEO Apple, Tim Cook (kiri) melambaikan tangan setibanya di  Apple Developer Academy di Green Office Park, BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu 17 April 2024. Kunjungan tersebut dalam rangka rencana Apple membuat pengembangan (offset) tingkat komponen dalam negeri atau TKDN untuk produk-produk buatan Apple. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Bos Apple Tim Cook Kunjungi Apple Developer Academy Binus di Tangerang

CEO Apple Tim Cook kunjungi Apple Developer Academy Binus di BSD City, Tangerang. Sudah memiliki 1.500 lulusan.


Erick Thohir Buka Peluang Naturalisasi Emil Audero, tapi Tak Ingin Memaksa

2 jam lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan penjaga gawang Inter Milan Emil Audero. Sumber Instagram @erickthohir.
Erick Thohir Buka Peluang Naturalisasi Emil Audero, tapi Tak Ingin Memaksa

Erick Thohir memberi sinyal positif soal rencana naturalisasi penjaga gawang keturunan Indonesia, Emil Audero Mulyadi.


ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

3 jam lalu

Kampus ITB Jatinangor. Dokumentasi: ITB.
ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar bursa kerja selama dua hari 19-20 April 2024 di gedung Sasana Budaya Ganesha.


Ini Prediksi Setlist Konser TVXQ 20&2 di Jakarta, Siap-siap Nyanyi Bareng!

3 jam lalu

Grup idola K-pop TVXQ yang beranggotakan Yunho dan Changmin.  Foto: Instagram/@tvxq.official
Ini Prediksi Setlist Konser TVXQ 20&2 di Jakarta, Siap-siap Nyanyi Bareng!

Prediksi setlist konser TVXQ 20&2 di Jakarta, Sabtu, 20 April 2024 di ICE BSD.


Film Dokumenter Celine Dion akan Tayang di Prime Video

4 jam lalu

Celine Dion menghadiri Grammy Awards 2024 di Los Angeles, California, 4 Februari 2024. Foto: Instagram/@recordingacademy
Film Dokumenter Celine Dion akan Tayang di Prime Video

Film dokumenter I Am: Celine Dion akan tayang di Prime Video pada 25 Juni 2024


Jawab Protes Warga Soal Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN Akan Sediakan Sentra UMKM di Jalan Lingkar

4 jam lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan menutup akses menuju kantor BRIN, Kamis 18 April 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Jawab Protes Warga Soal Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN Akan Sediakan Sentra UMKM di Jalan Lingkar

Warga Bogor dan Tangsel memprotes rencana BRIN menutup jalan yang selama ini berada di kawasan lembaga riset itu.


Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

4 jam lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni


TKN Sebut Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi Saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres

4 jam lalu

Ketua Koordinator Strategis Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Sufmi Dasco Ahmad memberikan keterangan pers di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta, Kamis, 30 November 2023. TKN Prabowo-Gibran meminta agar tidak ada lagi yang menuding pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapres cacat hukum. TEMPO/M Taufan Rengganis
TKN Sebut Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi Saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres

Menurut Dasco, Prabowo juga berpesan kepada para pendukungnya untuk mempercayakan hasil putusan sengketa PHPU Pilpres 2024 ke hakim MK.