Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Reaganomics

Oleh

image-gnews
Iklan
ILMU ekonomi, kata orang, adalah ilmu yang murung. Warna muram ilmu ekonomi tentu bukan disebabkan oleh ketidakbecusan para sarjananya untuk menulis dengan anis, segar, jernih dan hangat. Bahwa ilmu ini nampaknya agak sukar untuk tampil berseri-seri, hal itu karena zaman modern yang melahirkannya nampaknya memang menghendaki demikian. Di zaman kuno Yunani misalnya, ristoteles hanya bicara soal oikonomia: sekedar "manajemen rumah tangga". Ia bicara soal kebutuhan yang dasar dan terbatas. Ia bicara tentang suatu himpunan--sebuah rumah tangga, bukan individu-individu -- sebagai unit yang punya kebutuhan itu. Dalam rumah tangga tersebut kebutuhan yang "berlebihan" dengan langsung dianggap tak wajar. Sang kepala rumah tangga punya hak memutuskan. Tapi ketika datang zaman modern, olkonomia Aristoteles tak memadai lagi. Di zaman modern ini, tentu saja di Barat, masyarakat tengah bergerak dengan individu sebagai peran utama. Kebunlhan-kebutuhan pun kian beraneka ragam. Jenis dan jumlahnya praktis tak tepermanai. Apalagi ketika hal-hal yang sebelumnya hanya tergolong "keinginan" kemudian jadi kebutuhan pula. Maka kegiatan perekonomian pun kian lama kian jadi "seni", atau lebih tepat "kiat", yang sulit: bagaimana mengalakasikan barang-barang yang langka ke seantero permintaan yang saling bertentangan. Ilmu ekonomi kemudian menelaah kiat yang berat itu. Ketika lambat laun bertambah terpampang bahwa permintaan, manusia tak kunjung turun, sementara sumber-sumber semakin terbatas, wajah ilmu ekonomi pun semakin masygul. Sejak Malthus sampai dengan Mishan, ilmu pengetahuan itu bermuram durja. Tentu saja dengan kekecualian. Salah satu kekecualian--yang tetap juga menakjubkan--ialah yang kini terjadi di Amerika Serikat. Dari sini terdengar orang bicara tentang perekonomian dengan optimisme film Hollywood tahun 1950-an, seolah dunia adalah taman impian yang necis dan berwarna ceria, tapi tanpa layar lebar. Itulah yang oleh sejumlah wartawan pintar disebut sebagai Reaganomics. Personifikasinya tentu saja Presiden Ronald Reagan. Tokoh yang charmant ini selalu nampak rapi dan riang, bergas dan berada. Paras mukanya menunjukkan kepercayaan, bahwa jika orang kaya diberi keleluasaan luas untuk menambah kekayaannya, seluruh Amerika Serikat akan beres. Maka tingkat pajak pun diturunkan, dengan harapan orang akan bekerja lebih keras dan kehidupan ekonomi bergairah lagi--hingga kemakmuran menjalar dan pembayar pajak bertambah banyak. "Anggapan dasarnya ialah," kata Dr. Arthur Laffer, ekonom muda yang mengilhami Reaganomics, "orang bekerja bukan untuk membayar pajak." Dengan kata lain, cukup sah bila orang mementingkan dirinya sendiri. Jangan berharap orang akan berkorban untuk menaikkan pendapatan negara. Dan bila pendapatan negara tak naik lantaran tingkat pajak dikurangi, bagaimana menghindari defisit? Jawabnya: pengeluaran pemerintah dipotong. Sejumlah bantuan untuk orang miskin misalnya tak perlu lagi. Demikianlah Reaganomics pada akhirnya adalah contoh "perekonomian untuk si kaya". Di sana asas utama adalah kebebasan, bukan persamaan ataupun pemerataan. Tak heran bila Reagan memuji buku Milton Friedman, yang laris itu, Kebebasan Untuk Memilih, suatu suara kapitalisme dengan gairah baru. Sayangnya buku itu condong melupakan, bahwa bagi si kakek George yang tak mampu lagi naik bis ke tempat bekerja (karena subsidi karcis bis telah dicabut), tak ada lagi kerja. Artinya tak ada penghasilan. Tak ada pula kebebasan. Di balik wajah berseri-seri Ronald Reagan kenyataan akhirnya toh tetap: dalam kelangkaan ini, ada yang disingkirkan dari perhitungan. Rebutan survival berlangsung diam, tapi keras, di mana yang lemah dibiarkan terlindas. Benar, ilmu ekonomi adalah ilmu yang murung dan muram.
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jokowi dan Maruf Amin jadi Saksi Nikah Puteri Kelima Bamsoet

1 menit lalu

Jokowi dan Maruf Amin jadi Saksi Nikah Puteri Kelima Bamsoet

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, menikahkan puteri kelimanya, Saras Shintya Putri (Chacha) dengan Avicenna Athalla Zaki Ghani Alli (Athalla), di Hotel Mulia, Jakarta, Sabtu 20 April 2024.


Nichkhun 2PM akan Jumpa Penggemar di Jakarta, Simak Deretan Drama dan Film yang Dibintanginya

2 menit lalu

Nichkhun, personel Boyband 2PM dalam konferensi pers jelang konser World Tour Go Crazy di Jakarta, 27 Maret 2015. Konser ini merupakan penampilan terakhir 2PM sebelum para personilnya menjalani wajib militer di Korsel. TEMPO/Nurdiansah
Nichkhun 2PM akan Jumpa Penggemar di Jakarta, Simak Deretan Drama dan Film yang Dibintanginya

Anggota grup K-Pop 2PM, Nichkhun akan fan meeting perdana di Jakarta pada 27 April 2024


Piala Asia U-23: Ivar Jenner Ungkap Kondisi Terkini Timnas U-23 Jelang Laga Indonesia vs Yordania

6 menit lalu

Ivar Jenner. (Instagram/@ivarjnr)
Piala Asia U-23: Ivar Jenner Ungkap Kondisi Terkini Timnas U-23 Jelang Laga Indonesia vs Yordania

Ivar Jenner menjalani latihan terpisah menjelang laga Timnas U-23 Indonesia vs Yordania di Piala Asia U-23 2024.


Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

7 menit lalu

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto di gedung Kemenkopolhukam RI, Jakarta Pusat, Selasa, 19 Maret 2024. ANTARA/Walda Marison
Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

Pertemuan itu dilakukan untuk membahas berbagai situasi terakhir di Papua.


Yordania Tegaskan Wilayah Udaranya Bukan Medan Tempur Iran-Israel

12 menit lalu

Benda-benda terlihat di langit di atas Amman setelah Iran meluncurkan drone ke arah Israel, di Amman, Yordania 14 April 2024, dalam tangkapan layar yang diperoleh dari video media sosial. Video Obtained by REUTERS/via REUTERS
Yordania Tegaskan Wilayah Udaranya Bukan Medan Tempur Iran-Israel

Pemerintah Yordania menegaskan bahwa wilayah udaranya tidak boleh menjadi medan tempur antara Iran dan Israel.


Pendukung Capres Berebut Pengaruh Sengketa Pilpres

16 menit lalu

Demonstrasi dari masing-masing kubu pasangan calon muncul tiga hari menjelang putusan sengketa pemilihan presiden di Mahkamah Konstitusi.
Pendukung Capres Berebut Pengaruh Sengketa Pilpres

Demonstrasi dari masing-masing kubu pasangan capres muncul tiga hari menjelang putusan sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi


Serba-serbi Kolaborasi Stray Kids dan Charlie Puth

19 menit lalu

Stray Kids. (Instagram/@realstraykids)
Serba-serbi Kolaborasi Stray Kids dan Charlie Puth

Stray Kids akan berkolaborasi dengan Charlie Puth untuk single digital terbaru bertajuk Lose My Breath


Arsenal Bisa Fokus Berburu Gelar Liga Inggris Usai Tersingkir dari Liga Champions

25 menit lalu

Ekspresi manajer Arsenal Mikel Arteta dan manajer Manchester City Pep Guardiola dalam pertandingan Liga Inggris di Etihad Stadium pada Minggu, 31 Maret 2024. REUTERS/Carl Recine.
Arsenal Bisa Fokus Berburu Gelar Liga Inggris Usai Tersingkir dari Liga Champions

Bagaimana Mikel Arteta menakar peluang Arsenal meraih gelar Liga Inggris musim ini?


Analis Ungkap Faktor Prabowo Bisa jadi Juru Damai Jokowi dan Megawati

25 menit lalu

Prabowo Subianto (kiri) dan Megawati Soekarnoputri. TEMPO/ Subekti
Analis Ungkap Faktor Prabowo Bisa jadi Juru Damai Jokowi dan Megawati

Pengamat melihat perlu ada faktor kepastian terlebih dahulu di antara Prabowo dan Megawati, sebelum Ketua Umum Partai Gerindra menjadi juru damai bagi Megawati dan Jokowi.


Erick Thohir Minta BUMN Segera Antisipasi Dampak Penguatan Dolar

32 menit lalu

Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) menyampaikan keterangan pers terkait penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi di SPBU Pertamina MT Haryono, Jakarta, Selasa 3 Januari 2023. Erick Thohir mengumumkan harga Pertamax akan turun dari Rp13.900 per liter menjadi Rp12.800 per liter yang dilakukan seiring dengan penurunan harga minyak dunia dari level 87 dolar AS menjadi 79 dolar AS dan berlaku mulai Selasa (3/1/2023) pukul 14.00 WIB. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Erick Thohir Minta BUMN Segera Antisipasi Dampak Penguatan Dolar

Erick Thohir mengatakan BUMN perlu mengoptimalkan pembelian dolar, artinya adalah terukur dan sesuai dengan kebutuhan.