Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kepala pemuda lontang-lantung

Oleh

image-gnews
Iklan
SEPOTONG kepala nyengir tanpa nyawa. Tanpa tubuh. Dia dijumpai orang di pinggir sebuah boulevard terkenal di kota itu: mendongak dalam sebuah peti kardus yang berlepotan darah. Di kotak bekas tempat bir kalengan itulah sang kepala hadir bersama cincangan daging, tulang, kulit, usus, jari, dengkul, kuku, paru-paru dan sebagainya. Baunya meluas, busuk. Dan sementara deretan belatung kecil mulai menggeliat-geliat mengerumuninya--demikianlah dalam kisah yang sangat menjijikkan ini--sang kepala pun memandang tiap orang di depannya dengan mata yang mati, yang kelabu, dingin, mendesak. Dia seperti sphinx. Dan seperti sphinx dalam dongeng Yunani kuno, dia bertanya: "Siapakah aku?" Seluruh kota berpenduduk 10 juta itu gempar. Dan harap maklum: semua ini nyata, faktual, dan tak menghasut. Semua ini bukan cuma imajinasi dalam cerita pendek Putu Wijaya, sehingga ketika mayat itu bertanya, "Siapakah aku?", serombongan dokter ahli berpikir keras. Juga sejumlah detektif. Juga para pejabat. Mereka bekerja berjam-jam, lupa berolahraga atau mandi dan makan malam dengan anak istri mereka. Mereka mengkonsinyir diri. Mereka berusaha betul untuk menjawab pertanyaan sphinx itu. Sebab konon, bila pertanyaan itu tak terjawab, kota akan ditulari sejenis penyakit yang tak jelas namanya dan belum ada obatnya. Yang jelas penyakit itu bersangkut paut dengan kejiwaan. "Siapakah aku?" Tapi hari berganti hari, Jumat berganti Jumat. Pengorbanan para dokter, para detektif dan para pejabat itu ternyata sia-sia belaka. Jawaban tak diketemukan. Maka bertekadlah pemimpin kota itu untuk mengundang--buat pertama kalinya sejak 12 tahun --apa yang disebut sebagai partisipasi sosial. Artinya: dia minta masyarakat banyak ikut menebak. Lalu di arah depan kepala mayat itu dibukalah sebuah lapangan kecil 7 m x 5 m, dan di sana didirikan podium. Satu mike dan pengeras suara dipasang. Para penebak' bisa bicara dari sana, ke arah mayat. Orang ramai pun datang berkerumun, bahkan berbondong-bondong. Di hari pertama ada 18 orang naik ke podium dan mencoba menebak. Ada yang mengatakan bahwa kepala itu adalah kepala temannya yang hilang hari Senin lalu. Ada yang mengatakan bahwa dia kepala agen narkotik yang membelot. Ada yang mengatakan bahwa mayat itu dulunya pecandu film silat. Dan seterusnya. Tapi sang kepala yang tanpa nyawa itu teup tak menunjukkan reaksi apaapa. Hanya matanya yang mati itu kini berubah: dari kelabu menjadi membiru gelap, bercampur warna kuning-- semacam air mata yang kenul seperti lendir. Dia masih bertanya, "Siapakah aku?". DEMIKIANLAH hari demi hari tak ada tebakan yang memuaskan. Lalu pelan-pelan, kota pun menunjukkan tanda-tanda penyakit yang diancamkan itu. Orang sukar tidur. Bila malam larut ada suara menerpa kuping: dokrak-dokrak-dokrak . . . Lalu paginya orang pun muntah-muntah, pegal, linu, berdebar-debar dan akhirnya jadi murung. Para pemimpin kota hampir putus asa. Sampai akhirnya daunglah seorang pemuda lantang-lantung yang baru tiba dari kota lain. Ia telah mendengar kasus kepala yang melontarkan teka-teki itu, dan ketika malam tiba, ia datang ke sana. Dilihatnya kepala itu cukup mengerikan, karena dari bagian lehernya kini menetes sesuatu: bukan darah, tapi bagian daging yang mencair. Toh pemuda kita ini dengan cara lantang-lantungnya menenangkan diri. Ia berkata pendek: "Kau adalah kepalaku yang copot--kalau tidak sekarang, nanti". Lalu ia pun melakukan apa yang selama ini tak dilakukan orang lain: menendang kepala itu keras-keras, hingga terbang, jauh, untuk akhirnya terjun ke dalam laut. "Duillah," katanya.
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

6 jam lalu

Kapolres Sukoharjo Ajun Komisaris Besar Polisi Sigit menanyai RM, tersangka pembunuhan Serlina, 22, yang jasadnya ditemukan di sebuah parit di Kabupaten Sukoharjo, Senin, 22 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

Para tersangka sepakat akan menjalankan rencana pembunuhan terhadap wanita itu saat malam takbiran.


Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

18 jam lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi pada saat Konferensi Pers di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2024. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Bea dan Cukai telah berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku kasus peredaran gelap narkotika jenis kokain cair, serbuk MDMA dan narkotika jenis sabu jaringan internasional. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.


Tante Bunuh Keponakan Berusia 7 Tahun di Tangerang, Sakit Hati Ibu Korban Tak Meminjami Uang Rp 300 Ribu

1 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Tante Bunuh Keponakan Berusia 7 Tahun di Tangerang, Sakit Hati Ibu Korban Tak Meminjami Uang Rp 300 Ribu

Seorang tante membunuh keponakan yang berusia 7 tahun di Tangerang karena sakit hati ibu korban tak meminjami uang Rp 300 ribu.


Seorang Wanita 40 Tahun di Tangerang Diduga Membunuh Ponakannya yang Berusia 7 Tahun

1 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Seorang Wanita 40 Tahun di Tangerang Diduga Membunuh Ponakannya yang Berusia 7 Tahun

Polisi menangkap seorang wanita 40 tahun di Tangerang yang diduga membunuh ponakannya yang berusia 7 tahun.


Temuan Kerangka Manusia di Wonogiri, Polisi Tetapkan Pemilik Pekarangan sebagai Tersangka Pembunuhan

1 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Temuan Kerangka Manusia di Wonogiri, Polisi Tetapkan Pemilik Pekarangan sebagai Tersangka Pembunuhan

Polres Wonogiri, menetapkan SPY, 44 tahun, sebagai tersangka pembunuhan dalam kasus penemuan kerangka manusia di Desa Setren, Wonogiri.


Pembunuhan di Kedai Anak Mami, Pelaku Tinggalkan Korban dalam Kondisi Pendarahan Saat Mengugurkan Janin

1 hari lalu

Agustami (27 tahun), tersangka pembunuhan wanita hamil di Kelapa Gading, meminta maaf dan berbela sungkawa atas kematian korban, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Pembunuhan di Kedai Anak Mami, Pelaku Tinggalkan Korban dalam Kondisi Pendarahan Saat Mengugurkan Janin

Seorang wanita menjadi korban pembunuhan. Jasadnya ditemukan di sebuah Kedai Anak Mami di Kelapa Gading. Hendak menggugurkan janin.


Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

1 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi pada saat Konferensi Pers di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2024. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Bea dan Cukai telah berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku kasus peredaran gelap narkotika jenis kokain cair, serbuk MDMA dan narkotika jenis sabu jaringan internasional. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

Pelaku diduga membunuh korban di Pulau Pari karena sakit hati.


Pembunuhan Wanita Hamil di Kelapa Gading Terungkap, Polisi Tangkap Pacarnya yang Kabur ke Lampung

1 hari lalu

Agustami (27 tahun), tersangka pembunuhan wanita hamil di Kelapa Gading, meminta maaf dan berbela sungkawa atas kematian korban, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Pembunuhan Wanita Hamil di Kelapa Gading Terungkap, Polisi Tangkap Pacarnya yang Kabur ke Lampung

Tersangka pembunuhan wanita hamil 4 bulan itu dikenakan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.


Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

2 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

Penemuan kerangka manusia yang diduga korban pembunuhan itu berawal dari laporan orang hilang oleh keluarganya.


Polisi Tangkap Tersangka Pembunuhan Serlina di Sukoharjo, Satu Pelaku Lain Masih Buron

2 hari lalu

Kapolres Sukoharjo Ajun Komisaris Besar Polisi Sigit menanyai RM, tersangka pembunuhan Serlina, 22, yang jasadnya ditemukan di sebuah parit di Kabupaten Sukoharjo, Senin, 22 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Polisi Tangkap Tersangka Pembunuhan Serlina di Sukoharjo, Satu Pelaku Lain Masih Buron

Polisi menjerat RMS dengan pasal perampasan dan pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman maksimal seumur hidup penjara.