Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mungkinkah sistem sosialis keliru ?

Oleh

image-gnews
Iklan
ORDE baru berumur 15 tahun. Hari itu pertama kalinya saya makan siang di Kentucky Fried Chicken di belakang bioskop Menteng, dan membaca tentang krisis ekonomi Vietnam. Majalah Far Eastern Economic Review, yang saya pelototi sembari menggenggam sepotong paha ayam gemuk, bercerita dengan kering. Ataukah konsentrasi saya memang mudah terganggu? Di sebelah saya duduk seorang cewek muda, memakai jeans mutakhir: menggelembung buruh di bagian pinggul. T-shirtnya bergambar Bung Karno. Toh artikel itu kembali berhasil menyeret perhatian saya. "Produksi kita merosot," begitulah dikutip pengarahan Politbiro Partai Komunis di Hanoi, November 1980. "Kehidupan rakyat pekerja sedang memburuk." Dan seorang pegawai muda di ibukota Vietnam yang komunis itu dikutip berkata, "Gaji bulanan saya hanya bisa untuk membeli 20 kobis." (Kini cewek di samping mereguk Sprite-nya, Saya mencelupkan paha ayam di tangan saya ke saus yang pedas). Problem terbesar Vietnam kini adalah pangan. Sebuah tim PBB berkeliling di sana tahun lalu. Mereka memperkirakan, bahwa antara Oktober 1980 dan September 1981 Vietnam akan menghadapi defisit sebesar 4,4 juta ton padi. Jika tak ada bantuan darurat, enam juta orang Vietnam akan menderita kurang gizi. (Sebuah lagu yang saya kenal tapi tak saya ketahui namanya tiba-tiba mendebur dari salah satu sudut. Di dinding, di dalam pigura berkaca dan bercahaya, ada daftar harga dalam bahasa Inggris hanya angkanya ditulis dalam rupiah. Gambar Kolonel Sanders di dekatnya tak tersenyum. Ia seperti sedang menatap bintang. Harland Sanders. Di tahun 1956 ia memulai bisnis ayam goreng ini. Orang tua yang sukses ini, wiraswasta dari kota Louisville ini, bertelekan pada tongkat: air mukanya puas. Rambutnya putih, kumisnya putih, jasnya putih. Seperti layaknya seorang entrepenuer yang menikmati hasil jerih-payahnya, ia percaya kepada kerja keras dan kekayaan yang diraih. Ia seorang yang percaya kepada kapitalisme Amerika). "Kami telah melakukan kesalahan," kata Hoang Tung, pemimpin redaksi koran Partai, Nhan Dan (saya kembali membaca artikel tentang Viemam itu). "Semangat pemerataan, egalitarianisme, dalam ekonomi kami, telah menyedot kegairahan para pekerja yang baik." Sebuah kartun Vietnam yang dilukiskan dengan gaya bersahaja pun nampak mengejek: petani yang bekerja di sawah milik negara hanya bersikap santai, sementara petani yang bekerja di ladang pribadi sampai melemburkan kerbaunya ke larut malam. Adakah Vietnam seperti halnya RRC -- kini juga sedang mencoba menempuh "jalan kapitalis"? Adakah terbit kesadaran dalam diri para pemimpin komunis di sana, bahwa orang pada umumnya, pada suatu taraf kesulitan hidup, akhirnya akan mementingkan diri sendiri? Bahwa dengan begitu ia tak acuh tentang keadaan tetangganya, nasib buruk koleganya dan kepincangan sosial orang sebangsanya? "Hanya dengan pembagian yang tak merata, kita dapat menegakkan pemerataan," kata Tung menyimpulkan -- seolah mengucapkan teka-teki. Maka, baginya, orang pun boleh mencari untung. Siapa yang bekerja lebih produktif, berhak jadi lebih kaya. Ada kebebasan, meskipun harus menunda keadilan. Seakan-akan Tung percaya bahwa dengan itu sosialisme toh tetap tak akan dikhianati. Ia seorang pragmatis. Percaya atau tidak, wajah Tung, dengan rambutnya yang putih kapas itu tiba-tiba mengingatkan saya pada Kolonel Sanders... Ketika dua karyawan restoran dengan peci kain yang ganjil tapi necis datang membersihkan meja dan menyingkirkan piring yang kotor, saya kembali membaca laporan wartawan Nanyan Chanda tentang krisis ekonomi Vietnam, dan bagaimana orang pragmatis seperti Tung mencoba mengatasinya. Tak lama kemudian, sejumlah anak muda masuk ke restoran Kentucky Fried Chicken dengan gambar Kolonel Sanders di Menteng itu, mengambil baki. Dan di Kota Ho Chi-minh, dulu Saigon, anak-anak muda penganggur konon mendengarkan musik rock sepanjang hari di kedai kopi. Wah, Orde Baru sudah 15 tahun.
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anies Baswedan di Ijtima Ulama Sebut Tak Kompromi dengan Komunisme

18 November 2023

Calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan memberikan sambutan saat deklarasi relawan Garda Matahari di Jakarta, Jumat 17 November 2023. Relawan Garda Matahari mendeklarasikan dukungan terhadap calon presiden dan wakil presiden dari koalisi perubahan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar pada Pilpres 2024. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Anies Baswedan di Ijtima Ulama Sebut Tak Kompromi dengan Komunisme

Anies Baswedan mengatakan, pihaknya memahami betul bahwa Indonesia adalah sebuah negeri yang berdasar Pancasila.


Situasi Politik Jakarta Menjelang Peristiwa G30S 1965, PKI dan TNI Bersitegang Soal Angkatan Kelima

28 September 2023

Patung 7 pahlawan di Monumen Lubang Buaya. Shutterstock
Situasi Politik Jakarta Menjelang Peristiwa G30S 1965, PKI dan TNI Bersitegang Soal Angkatan Kelima

Menjelang meletusnya G30S 1965, situasi politik sangat tegang. PKI dan TNI bersitegang soal angkatan kelima.


Hari Ini 205 Tahun Kelahiran Karl Marx, Jejak Filsuf yang Bolak-balik Dideportasi

5 Mei 2023

Monumen Karl Marx di London, Inggris Dirusak. [SKY NEWS]
Hari Ini 205 Tahun Kelahiran Karl Marx, Jejak Filsuf yang Bolak-balik Dideportasi

Pemikiran Karl Marx dituangkan pada sejumlah buku, dua di antaranya adalah Das Kapital dan Communist Manifesto.


Mengenang Tan Malaka, Bapak Republik Indonesia Pemikirannya Diserap Sukarno - Hatta

26 Februari 2023

Tan Malaka. ANTARA/Arief Priyono
Mengenang Tan Malaka, Bapak Republik Indonesia Pemikirannya Diserap Sukarno - Hatta

Tan Malaka salah satu pahlawan nasional, dengan banyak nama. Pemikirannya tentang konsep bangsa Indonesia diserap Sukarno - Hatta.


Anwar Ibrahim Jamin Tak Akui LGBT, Sekularisme, Komunisme di Pemerintahannya

7 Januari 2023

Perdana Menteri baru Malaysia Anwar Ibrahim melambai kepada fotografer saat ia tiba di Istana Nasional di Kuala Lumpur, Malaysia, 24 November 2022. Anwar resmi dilantik sebagai perdana menteri ke-10 Malaysia. Fazry Ismail/Pool via REUTERS
Anwar Ibrahim Jamin Tak Akui LGBT, Sekularisme, Komunisme di Pemerintahannya

PM Malaysia Anwar Ibrahim menegaskan tak akan menerima LGBT, sekularisme, dan komunisme di pemerintahannya. Ia mengatakan telah difitnah.


Pemerintah Sebut Pasal 188 RKUHP Tak Akan Cederai Kebebasan Berpendapat

29 November 2022

Polisi membubarkan aktivis yang membentangkan spanduk saat aksi jalan pagi bersama tolak RKUHP dalam Car Free Day di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu, 27 Noveber 2022. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pemerintah Sebut Pasal 188 RKUHP Tak Akan Cederai Kebebasan Berpendapat

Juru Bicara Tim Sosialisasi RKUHP, Albert Aries mengatakan pasal 188 tidak akan mencederai kebebasan berpikir dan berpendapat.


Perlu Tafsir Ketat Soal Larangan Penyebaran Paham yang Bertentangan dengan Pancasila di RKUHP

29 November 2022

Anggota Komisi Hukum DPR dari Fraksi Nasdem Taufik Basari ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 4 November 2019. TEMPO/Putri.
Perlu Tafsir Ketat Soal Larangan Penyebaran Paham yang Bertentangan dengan Pancasila di RKUHP

Anggota DPR Komisi Hukum Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari, menilai perlu ada tafsir ketat terhadap pasal 188 RKUHP.


5 Situasi Menjelang G30S, Pertentangan TNI dan PKI Makin Memanas

26 September 2022

Diorama penyiksaan Pahlawan Revolusi oleh anggota PKI (Partai Komunis Indonesia) di Kompleks Monumen Pancasila Sakti, Jakarta, 29 September 2015. ANTARA FOTO
5 Situasi Menjelang G30S, Pertentangan TNI dan PKI Makin Memanas

G30S menjadi salah satu peristiwa kelam perjalanan bangsa ini. Berikut situasi-situasi menjadi penyebab peristiwa itu, termasuk dampak setelah G30S.


Draf RKUHP: Ingin Ganti atau Tiadakan Pancasila Diancam 5 Tahun Penjara

11 Juli 2022

Wakil Menteri Hukum dan HAM Edward Omar Sharif Hiariej (kiri) berbincang dengan Wakil Ketua Komisi III DPR Adies Kadir (kanan) dan Pangeran Khairul Saleh (kedua kanan) usai menyerahkan draf RKUHP dan RUU tentang Permasyarakatan yang telah disempurnakan dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 6 Juli 2022. TEMPO/M Taufan Rengganis
Draf RKUHP: Ingin Ganti atau Tiadakan Pancasila Diancam 5 Tahun Penjara

RKUHP juga menyebut penyebaran ideologi komunisme atau marxisme-leninisme juga diancam penjara, kecuali belajar untuk kepentingan ilmu pengetahuan.


Sejak Kapan Hari Lahir Pancasila Jadi Hari Libur Nasional?

1 Juni 2022

Puluhan warga membawa poster bergambar Pancasila dan Bendera Merah Putih bersiap mengikuti kirab memperingati hari lahirnya Pancasila di Desa Wonorejo, Hargobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta, 1 Juni 2017. Kirab Pancasila dilaksanakan untuk menumbuhkan rasa nasionalsme dan mengajarkan nilai-nilai Pancasila. TEMPO/Pius Erlangga
Sejak Kapan Hari Lahir Pancasila Jadi Hari Libur Nasional?

Pemerintah belakangan menetapkan Hari Lahir Pancasila sebagai hari libur nasional. Sejak kapan hal tersebut berlaku?