Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sosialis sama dengan kapitalis

Oleh

image-gnews
Iklan
REPOTNYA sosialisme, kata penyair Oscar Wilde, ialah terlalu banyak malam. Sosialisme memang memustikan kerja tambahan. Kapitalisme boleh tidur-atau iseng--setelah pukul 21: sistem ini percaya, bahwa jika tiap orang mengejar kepentingannya sendiri, suatu "tangan yang tak terlihat" akan Insya Allah membangun masyarakat yang sejahtera. Tapi bagi kaum sosialis, "tangan yang tak terlihat" itu cuma sebuah takh.yul. Karena itulah mereka, dengan api di hati dan asap di rokok, merancang. Pembangunan sosialis--seperti kita ketahui sejak di bangku kuliah -- ialah pembangunan dengan rencana. Itu berarti orang perlu berdiskusi, berapat, pungut suara, gebrak meja, bikin program, mengetik makalah dan lain-lain. Sosialisme memang nampaknya membutuhkan lebih banyak kata. Ketika Engels menengok Marx di Paris di tahun 1844, dia sebenarnya cuma mau manmpir sebentar ternyata kedua bapak sosialisme itu ngomong sampai 10 hari. Beratus tahun kemudian, Mao mensosialiskan Cina. Sejak itu para buruh harus banyak ikut rapat penataran dan indoktrinasi sepulang kerja sore hari. Agaknya memang teramat sulit untuk mempertahankan anggapan, bahwa manusia --juga kaum proletariat yang helat itu--bisa dengan sendirinya melangkah ke "jalan yang benar". Pikiran hrus selalu dikoreksi. Ideologi diajarkan. Contohnya setelah Mao mangkat. Deng Xiao-ping muncul. Deng Xiao-ping menggantikan puritanisme ideologi dengan pragmatisme. Deng Xiao-ping menggantikan rapat indoktrinasi dengan sistem bonus untuk buruh. Artinya, bila si Liu atau si Chen dan regunya berhasil meningkatkan produktivitas di pabrik tempat mereka bekerja, mereka akan dapa uang tambahan--bukan cuma pujian sebagai pengabdi sosialisme. Tapi akibatnya mencemaskan. Harian Rakyat, koran resmi di Beijing itu, sekitar Maret yang lalu memuat satu tulisan yang memperingatkan: semangat mengejar bonus itu telah "menggerogoti ideologi orang-orang," dan "menggalakkan segelintir oknum untuk jadi mata duitan." Peringatan dalam Harian Rakyat juga tertuju ke sudut lain yang tak kurang pentingnya. Semangat mengejar bonus, begitulah di sana dikatakan, telah "merintangi persatuan intern antara tetangga dan pekerja." Sebab, siapa pun mafhum: sistem bonus pada akhirnya memang sistem yang menggarisbawahi semangat untuk mementingkan diri sendiri. Dan jika begitulah jadinya apa bedalniya sistem sosialis dengan sistem kapitalis? Sosialisme sudah tentu satu hal dan kapitalisme hal lain. Tapi yang menyedihkan ialah bahwa sosialisme juga ternyata--dengan atau sonder sistem bonus--melahirkan sejumlah Ivanko. Ivanko bernama lengkap Sergei Sergeevich Ivanko. Dia tokoh novel The Ivankiad dari Vladimir Voinovich, pengarang lucu yang suka merepotkan pemerintahnya itu. Adapun Ivanko adalah sebuah bantahan terhadap anggapan orang Barat: tak benar bahwa Uni Soviet kini diperintah oleh orangorang yang ortodoks pandangannya dalam faham komunisme. Karena Ivanko, bukanlah tokoh seperti itu yang "memegangijenggot Marx dengan satu tangan, dan membuka-buka halaman Das Kapital dengan tangan lain . . . " Ivanko adalah "satu tokoh tipe baru". Tokoh tipe lama, orang ortodoks dan dogmatis itu, "telah mati diam-diam dan dikuburkan tanpa penghormatan". Penggantinya sebaliknya adalah dia, sang birokrat tulen. "Satu-satunya ideologi yang dia puja adalah kepuasan maksimum kebutuhan pribadinya . . ." Jadi apa artinya dia bagi sebuah negeri sosialis Artinya besar. Sosialisme sebagai sistem toh membutuhkan para birokrat. Bahkan lebih dari sistem yang percaya kepada "tangan yang tak terlihat," sosialisme amat tergantung pada mereka. Voinovich mengatakan bahwa Ivanko itulah 'yang membutuhkan sistem Uni Soviet, tapi agaknya pendapat itu tak lengkap. Sebab semua pemerinuh, sosialis ataupun kapitalis, melayani baik-baik kelompok yang dukungannya dianggap paling penting untuk menjaga diri tetap berkuasa. Kelompok itu mungkin para intel, atau para birokrat, para pengusaha, atau para ulama. Bagi merekalah bagian kue yang terbesar: Apa boleh buat.
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

1 detik lalu

Paiya Mountain, Cina (dpxq.gov.cn)
Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

Warganet menyayangkan sikap turis di Cina tersebut karena tidak hanya membahayakan diri sendiri tetapi juga pihak lain.


Perludem: Capaian Keterwakilan Perempuan di DPR Periode 2024-2029 Tertinggi Sepanjang Sejarah

47 detik lalu

Masyarakat Peduli Keterwakilan Perempuan melakukan aksi menolak PKPU 10 pasal 8 ayat 2 di kantor Bawaslu RI, Jakarta Pusat, Senin, 8 Mei 2023. Dalam aksinya mereka menolak peraturan PKPU nomor 10 tahun 2023 itu dianggap dapat mengancam keterwakilan perempuan dalam berpolitik di masa pemilu yang akan datang, Mereka juga mendesak agar KPU mengembalikannya pada ketentuan pembulatan ke atas sesuai ketentuan sebelumnya. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Perludem: Capaian Keterwakilan Perempuan di DPR Periode 2024-2029 Tertinggi Sepanjang Sejarah

Angka keterwakilan perempuan di parlemen diproyeksikan meningkat di DPR RI pada periode 2024-2029. Anggota legislatif perempuan diperkirakan akan menempati 128 dari 580 kursi yang tersedia di Senayan atau 22,1 persen. Jumlah itu lebih tinggi 1,6 persen dari hasil Pemilu 2019.


Ramadhan Jazz Festival: Menyatukan Nada Harmoni Cinta Negeri dalam Sebuah Konser Amal untuk Palestina

1 menit lalu

Ramadhan Jazz Festival
Ramadhan Jazz Festival: Menyatukan Nada Harmoni Cinta Negeri dalam Sebuah Konser Amal untuk Palestina

Sederet artis papan atas mengisi line up Ramadhan Jazz Festival.


Film dan Drakor yang Dibintangi Jeon So Nee

7 menit lalu

Jeon So Nee dalam serial Parasyte: The Grey. Dok. Netflix
Film dan Drakor yang Dibintangi Jeon So Nee

Parasyte: The Grey akan tayang pada di Netflix, Jumat, 5 April 2024 di Netflix. Jeon So Nee menjadi pemeran utama serial ini


DPR Sahkan RUU DKJ Jadi Undang-undang, Jakarta Bukan Lagi Ibu Kota Negara

9 menit lalu

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menghadiri Rapat Paripurna ke-14 Masa Persidangan IV tahun 2023-2024 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 28 Maret 2024. DPR RI mengesahkan Rancangan Undang-undang (RUU) Daerah Khusus Jakarta (DKJ) menjadi Undang-Undang (UU) yang terdiri atas 12 bab dan 73 pasal berisi ketentuan soal status Jakarta usai tak lagi menjadi ibu kota. TEMPO/M Taufan Rengganis
DPR Sahkan RUU DKJ Jadi Undang-undang, Jakarta Bukan Lagi Ibu Kota Negara

Mendagri mengatakan RUU DKJ adalah wujud komitmen mengupayakan Jakarta menjadi kota kelas dunia.


Kadin: Potensi Perputaran Uang Selama Libur Lebaran Capai Rp 157,3 Triliun

10 menit lalu

Ilustrasi uang rupiah. Shutterstock
Kadin: Potensi Perputaran Uang Selama Libur Lebaran Capai Rp 157,3 Triliun

Kadin Indonesia memprediksi adanya kenaikan perputaran uang selama libur Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024 dibandingkan tahun lalu.


Fakta Menarik Nuuk Greenland, Salah Satu Kota dengan Durasi Puasa Terlama

11 menit lalu

Nuuk, Greenland (Pixabay)
Fakta Menarik Nuuk Greenland, Salah Satu Kota dengan Durasi Puasa Terlama

Selain jadi salah satu kota memiliki durasi puasa terlama di dunia, Nuuk, Greenland juga menyimpan beberapa fakta menarik. Simak artikel menarik ini.


Hikayat Dunia Distopia di Furiosa: A Mad Max Saga yang Akan Premier di Festival Film Cannes

11 menit lalu

Anya Taylor-Joy. Instagram.com/@greggoryrussellhair
Hikayat Dunia Distopia di Furiosa: A Mad Max Saga yang Akan Premier di Festival Film Cannes

Film terbaru dari George Miller yang berjudul Furiosa: A Mad Max Saga, akan tampil di Festival Film Cannes ke-77 bulan Mei 2024.


Ganjar-Mahfud Siapkan 8 Saksi Ahli di Sidang Sengketa Pilpres di MK

13 menit lalu

Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis memberikan kketerangan pers di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta, Selasa, 30 Januari 2024. Konferensi pers tersebut membahas perkembangan kasus hukum Aiman Witjaksono atas dugaan Polisi tidak netral dalam Pemilu 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Ganjar-Mahfud Siapkan 8 Saksi Ahli di Sidang Sengketa Pilpres di MK

Tim Hukum Ganjar-Mahfud menyiapkan delapan ahli yang akan dihadirkan sebagai saksi di sidang sengketa, termasuk ahli dalam berbagai bidang seperti tata negara, psikologi politik, dan ekonomi.


Serba-serbi Perayaan Tri Hari Suci Paskah di Gereja Katedral Jakarta Hari Ini

13 menit lalu

Umat Katolik mengikuti misa pertama ibadat Jumat Agung pada perayaan Tri Hari Suci Paskah di Gereja Katedral Jakarta, Jumat (29/3/2024). (ANTARA/Astrid Faidlatul Habibah)
Serba-serbi Perayaan Tri Hari Suci Paskah di Gereja Katedral Jakarta Hari Ini

Gereja Katedral Jakarta mempersiapkan perayaan Tri Hari Suci Paskah dengan dekorasi ruangan yang mengusung adat Betawi dan Dayak.