Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Diktatur hasil revolusi

Oleh

image-gnews
Iklan
Mangkya darajating praja kawuryan wus sunya-ruri, rurah pangrehing ukara, karana tanpa palupi .... RANGGAWARSITA terdengar seakan seorang penyair protes. Tapi ketika ia menuliskan baris-baris itu dalam Kalatida, adakah ia sebenarnya mengecam suatu pemerintahan? Derajat kerajaan telah penyap, aturan kacau, zaman seperti gila .... adakah Ranggawarsita seorang pengritik penguasa? Mungkin tidak. Karena dalam bait berikutnya ia juga menulis, menyebutkan bagaimana tingginya mutu sang raja, juga para pembantunya: Ratune ratu utama patihe patih linuwih pra nayaka tyas raharja panakare becik-becik . . . Kesuraman zaman yang dilukiskannya, dengan kata lain, bukanlah kesalahan penguasa. Yang berlaku adalah semacam takdir, datangnya masa terkutuk. Sejarah terbentuk dari siklus. Riwayat berputar seperti roda gerobak sapi. Masa baik datang, tapi nanti masa buruk menggantikan. Bila itu terjadi, bagaimana pun baiknya manusia, malapetaka tak akan terelakkan. Ranggawarsita bukan orang Indonesia kemudian yang melihat sejarah sebagai progresi: garis lurus yang terdiri dari titik-titik kemajuan. Maka dia mengeluh, tapi juga dia tak berbuat. Dia menunggu tapi juga ia tahu akan sia-sia. Yang perlu ialah menyelamatkan batin. "Betapa pun beruntungnya mereka yang lupa lakan nilai-nilai," demikian kata-katanya yang termashur, "masih beruntung mereka yang tetap ingat serta waspada." Sang pujangga menganjurkan kita berpaling ke dalam diri. Lingkungan di luar, kondisi di sekitar, tak usah diubah. SALAHKAH Ranggawarsita? Barangkali demikian -- seandainya ia berada di abad ke 20. Seorang revolusioner pernah mengatakan, siapa yang ingin tenteram jangan hidup di abad ini. Di abad ini sejarah seakan sebuah roket. Sekali lepas landas, ia akan meluncur naik, terus -- mungkin ke bulan. Hari esok pasti akan lebih baik dari hari ini. Atau setidak-tidaknya kita percaya bisa bikin dia lebih baik. Kita mewarisi optimisme, yang entah datang dari mana tapi yang jelas bukan dari Serat Kalatida. Ketidak-tenteraman abad ini barangkali justru gejala demam dari oplimisme itu. Namun sang optimisme, yang mencetuskan pelbagai bentuk revolusi, pada babak kemudian harus ketabrak-tabrak. Revolusi ternyata kemudian menghasilkan kediktaturan. Atau hanya kekalutan. Pembangunan ekonomi ternyata mengakibatkan ketidak-adilan. Atau rusaknya kehidupan. Apa yang semula dianggap kurang dan karena itu diterjang ternyata sesuatu yang lebih bisa bahagia. Roket yang meluncur itu memang menderu terus, tapi mungkin tak menuju bulan. Dan seandainya pun sampai di bulan, yang ditemukan hanya batu. Seorang pemikir pernah mengatakan satu kalimat pintar tentang revolusi, yang agaknya berlaku bagi segala aksi manusia besar-besaran dalam membentuk masa depannya: "Sifat yang ganjil pada revolusi ialah bahwa ia harus yakin akan dirinya sebagai sesuatu yang mutlak, dan ia justru menjadi tak mutlak karena keyakinannya itu." Mungkin kita tidak perlu seperti Ranggawarsita: mengeluh, dan hanya tertunduk mengikuti peruntungan. Ada selalu risiko dalam tindakan ke masa depan. Tetapi diam juga suatu perjudian dengan nasib. Tentunya ada catatan baru. Percaya atau tidak kita kepada riwayat manusia sebagai lingkaran yang berputar, zaman edan nampaknya selalu berulang kembali. Kemarin, kini, dan juga nanti, suatu tahapan akan seperti ini: Mangkya darajating praja kawuryan wus sunya-ruri, rurah pangrehing ukara, karana tanpa palupi. . .
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perhatikan Jumlah Tanduk Kambing di Atap Rumah Limas Palembang, Ini Filosofinya yang Penuh Makna

4 menit lalu

Pada bagian atap Rumah Limas terdapat ornamen menyerupai tanduk kambing dengan jumlah beragam. Jumlah tersebut melambangkan manusia dan Islam. TEMPO/Parliza Hendrawan
Perhatikan Jumlah Tanduk Kambing di Atap Rumah Limas Palembang, Ini Filosofinya yang Penuh Makna

Rumah Limas dibangun dengan perencanaan matang dan penuh dengan pesan moral dan filosofi yang dapat diambil hikmahnya. Salah satunya, di bagian atap rumah Limas terdapat ornamen menyerupai tanduk kambing dengan jumlah beragam.


Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

4 menit lalu

Cacar monyet. WHO
Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

Cacar monyet atau Mpox bukanlah penyakit yang berasal dari Indonesia.


Demo di Patung Kuda, Pendukung AMIN Minta MK Diskualifikasi Gibran

5 menit lalu

Massa yang tergabung dalam Aksi 164 menggelar unjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Selasa 16 April 2024. Dalam aksinya massa menuntut Mahkamah Konstitusi memutus sengketa Pilpres 2024 dengan adil. Aksi ini merupakan respons masyarakat terhadap kecurangan yang terjadi dalam kontestasi Pilpres 2024. TEMPO/Subekti.
Demo di Patung Kuda, Pendukung AMIN Minta MK Diskualifikasi Gibran

Pendukung pasangan calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau AMIN, berunjuk rasa jelang putusan MK soal gugatan pilpres


4 Rekor Baru Shin Tae-yong Bersama Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024

11 menit lalu

Pelatih timnas U-23 Indonesia, Shin Tae-yong, saat konferensi pers menjelang laga melawan tuan rumah Qatar di Piala Asia U-23 2024. Kredit: Tim Media PSSI
4 Rekor Baru Shin Tae-yong Bersama Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024

Shin Tae-yong bersama timnas U-23 Indonesia mencatatkan empat rekor baru di Piala Asia U-23 2024 setelah kemenangan 1-0 atas Australia di laga kedua.


Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

18 menit lalu

Kebiasaan Anak Berbohong
Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.


Dugaan Serangan Israel di Isfahan, Iran: Hanya Burung Kecil

25 menit lalu

Komandan Militer Iran Nyatakan Siap Hadapi Serangan Israel
Dugaan Serangan Israel di Isfahan, Iran: Hanya Burung Kecil

Militer Iran memastikan bahwa suara ledakan yang terdengar di Kota Isfahan bukan serangan peluru kendali Israel tapi suara sistem pertahanan udara.


Survei LSI Usai Pemilu: 76,2 Persen Masyarakat Puas dengan Kinerja Jokowi

26 menit lalu

Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan dalam pemaparan hasil survei yang dipantau secara daring dari Jakarta, Rabu 30 Agustus 2023. ANTARA/Fath Putra Mulya
Survei LSI Usai Pemilu: 76,2 Persen Masyarakat Puas dengan Kinerja Jokowi

Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, menyebut hasil survei LSI menunjukkan tingkat kepuasan kepada kinerja Presiden Jokowi berada di angka 76,2 persen.


Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

27 menit lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko memberi keterangan di depan Patung Kuda, Jakarta Pusat, soal kedatangannya jelang aksi demonstrasi pada hari ini, Jumat, 19 April 2024, terkait gugatan Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi.  TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024


Survei LSI Sebut Mayoritas Pemilih Percaya Putusan KPU soal Hasil Pemilu 2024

27 menit lalu

Ketua KPU Hasyim Asy'ari bersamaKomisioner KPU Mochammad Afifuddin saat menghadiri sidang perselisihan hasil Pilpres 2024 dengan pemohon calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Selasa 2 April 2024. Adapun agenda sidang hari ketiga perkara PHPU Pilpres 2024 itu masih berupa pemeriksaan perkara dengan jadwal acara pembuktian pemohon. Mendengarkan keterangan ahli dan saksi Pemohon dan Pengesahan alat bukti tambahan Pemohon. TIM Hukum TPN Ganjar-Mahfud menghadirkan 9 ahli dan 10 saksi. TEMPO/Subekti.
Survei LSI Sebut Mayoritas Pemilih Percaya Putusan KPU soal Hasil Pemilu 2024

Mayoritas pemilih pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar tidak percaya pada keputusan KPU


Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

29 menit lalu

Menteri  Sosial Tri Rismaharini  menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD)di Paris Prancis, Rabu  pagi, 10 April 2024. (Sumber: Istimewa)
Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

Menurut sejumlah pengamat politik, Menteri Sosial Tri Rismaharini memiliki nama besar di Jakarta.