Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Yang menang tanpa merendahkan

Oleh

image-gnews
Iklan
JENDERAL, seperti manusia yang lain, bisa bermacam-macam. Salah satu dari mereka pernah hidup antara 1880 - 1964. Namanya Douglas MacArthur. Kepadanya Jepang menyerah di tahun 1945, setelah perang panjang yang pedih. Tapi kepadanya juga Jepang berutang budi. Akhir Agustus 1945, Jenderal MacArthur mendarat di lapangan Atsugi. Suatu langkah yang menegangkan. Kaisar Hirohito memang telah berseru kepada bangsanya, agar meletakkan senjata. Tapi ancaman belum habis. Sejumlah pemuda militan, bergabung dalam Sonno Joi Gigun, menampik untuk takluk. Mereka membakar dua rumah menteri, malah mencoba menyerbu istana. Beberapa sisa pilot kamikaze juga dikabarkan merencanakan berperang sampai titik darah terakhir. Tapi MacArthur yang angkuh tak peduli nasihat stafnya. Ia tetap ingin mendarat di Atsugi -- tempat latihan pilot kamikaze--dan berniat membuka markasnya cepat-cepat di Tokyo. Sementara para perwira bawahannya berdebar-debar mencemaskan situasi keamanan, MacArthur dengan tenang naik mobil Lincoln tua yang disediakan pemerintah Jepang, dari Atsugi ke The New Grand Hotel, Tokyo, 25 km jaraknya. Di Hotel itu ia makan malam bersama stafnya. Ketika dihidangkan steak, ia mengunyahnya tanpa curiga -- meskipun salah seorang bawahannya menghendaki agar daging panggang itu dicicipi dulu oleh seorang Jepang, kalau-kalau diracun. Tapi MacArthur memang lain. Manajer hotel, saking terharunya akan sikap tanpa curiga panglima Amerika itu, berpidato mengucapkan terimakasih. MacArthur senang. Ia tahu ia telah memberi isyarat kepada bangsa Jepang: bahwa pasukan pendudukan AS akan bersikap murah hati. Di samping itu memang ada pertimbangan yang lebih sederhana tapi penting dalam keadaan berantakan oleh perang, Tokyo bukanlah tempat yang mudah mendapatkan steak. Esoknya sang panglima memang cuma ber oleh sebutir telur untuk sarapannya--itu pun setelah tentara dikerahkan mencari, semalam suntuk. Isyarat murah hati MacArthur tak cuma berupa sebuah instruksi pagi hari itu, bahwa pasukan pendudukan dilarang mengambil makanan setempat. Yang lebih dikenang adalah pidatonya pada upacara penandatanganan dokumen pernyataan takluk Jepang di kapal perang Missouri. Hari itu 2 September 1945. Udara panas, menurut catatan perwira Amerika. Delegasi Jepang datang, dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Moramu Shigemitsu. Lelaki tua ini berkaki satu yang sebelah sudah kena bom teroris di Shanghai. Jalannya bertongkat tertatih-tatih, apalagi waktu naik ke kapal, dan para perwira Sekutu menyaksikan itu, menurut catatan seorang reporter yang hadir, dengan "rasa senang yang ganas". Meskipun demikian, dan meskipun seorang anggota delegasi Sekutu yang agak mabuk malah bertingkah kasar kepada delegasi Jepang, peristiwa itu telah dibikin MacArthur bukan sebagai pertunjukan kemenangan. Ia muncul tanpa medali sebuah pun di dadanya. Sikap tegaknya sempurna, tapi tangannya agak gemetar, ketika ia membaca pidato yang disiapkannya sendiri "Kita berkumpul di sini, para wakil kekuatan-kekuatan utama yang berperang, untuk menyimpulkan suatu persetujuan yang khidmat, yang akan merupakan jalan untuk memulihkan perdamaian:" Baginya, baik para penakluk dan pihak yang ditaklukkan, harus bangkit ke arah sebuah kehidupan, yang ditujukan bagi "kemerdekaan, toleransi dan keadilan." Toshikazu Kase, seorang anggota delegasi Jepang, agak kaget mendengar pidato seperti itu. Menurut Kase yang pernah dididik di Amerika itu MacArthur bisa mendiktekan hukuman yang berat dan menghina kepada bangsa Jepang. Tapi tidak. Dek kapal Missouri pagi itu tiba-tiba "berubah jadi sebuah altar perdamaian". Dalam bahasa Jawa ada petuah agar kita menang tanpa ngasorake, atau menang tanpa merendahkan martabat musuh. Memang ada batas juga bagi permusuhan, dan Kemenangan dalam dunia yang tak abadi.
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

4 menit lalu

Amsterdam, Belanda. Unsplash.com/Mathilda Khoo
Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

Jumlah kapal pesiar sungai di Amsterdam meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2011.


Proliga 2024: Jakarta Bhayangkara Presisi dan Jakarta Popsivo Polwan Dibebani Target Final

6 menit lalu

Manajer Tim Jakarta Bhayangkara Presisi dan Jakarta Popsivo Polwan, Irjen Pol Pipit Rismanto (kedua kiri) bersama perwakilan pemain dalam kegiatan peluncuran skuad untuk Proliga 2024 di Jakarta, Selasa, 23 April 2023. ANTARA/Donny Aditra
Proliga 2024: Jakarta Bhayangkara Presisi dan Jakarta Popsivo Polwan Dibebani Target Final

Jakarta Bhayangkara Presisi dan Jakarta Popsivo Polwan memasang target final untuk kompetisi bola voli Proliga 2024.


Profil Jeno NCT yang Menapaki 24 Tahun Hari Ini, Begini Sepenggal Karirnya

6 menit lalu

Jeno NCT saat konferensi pers konser The Dream Show 2: In A Dream di ICE BSD, Sabtu, 4 Maret 2023. TEMPO/Marvela
Profil Jeno NCT yang Menapaki 24 Tahun Hari Ini, Begini Sepenggal Karirnya

Lee Jeno alias Jeno NCT adalah idol Korea kelahiran 2000 yang kini aktif berkarir sebagai member dari boy grup NCT. Simak profilnya.


Perkuat Kolaborasi Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Dukung PEVS

10 menit lalu

Perkuat Kolaborasi Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Dukung PEVS

Guna memperkuat kolaborasi dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di tanah air, PT PLN (Persero) mendukung penyelenggaraan Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024.


Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

14 menit lalu

Ilustrasi sabu. Reuters
Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

ISESS sebut penangkapan polisi yang diduga terlibat kasus narkoba perlu diapresiasi.


Jadwal MotoGP Spanyol 2024, Fakta Penting, dan Klasemen Pembalap

28 menit lalu

Fabio Quartararo dan Alex Rins saat berakhsi di MotoGP 2024. (Foto: Yamaha)
Jadwal MotoGP Spanyol 2024, Fakta Penting, dan Klasemen Pembalap

MotoGP Spanyol 2024 akan bergulir akhir pekan ini. Simak jadwal lengkap dan klasemennya.


Kata Presiden PKS Syaikhu Soal Hak Angket: Kami Terbatas pada Realitas

37 menit lalu

(Dari kiri) Mantan calon presiden nomor urut 01 Anies Baswedan bersama Presiden PKS Ahmad Syaikhu, mantan calon wakil presiden Muhaimin Iskandar, dan Sekjen PKS Aboe Bakar Al Habsyi ketika memberikan keterangan pers di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Defara
Kata Presiden PKS Syaikhu Soal Hak Angket: Kami Terbatas pada Realitas

Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengatakan ada keterbatasan realitas untuk mengajukan hak angket terkait dugaan kecurangan pemilu 2024 di DPR.


OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

41 menit lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?


Soal Gugatan PDIP di PTUN, Zulhas: Proses Politik Sudah Selesai

45 menit lalu

Zulkifli Hasan (Zulhas), Ketua Umum PAN saat mendampingi Calon Presiden (Capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto, di Konferensi Pers acara Buka Puasa Bersama DPP PAN dan Konferensi Pers yang berlokasi di Kantor DPP PAN, Kalibata, Jakarta Selatan, pada Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Soal Gugatan PDIP di PTUN, Zulhas: Proses Politik Sudah Selesai

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menanggapi gugatan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Pengadilan Tata Usaha Negara atau PTUN. PDIP sebelumnya menggugat Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang menyatakan Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden Joko Widodo alias Jokowi, sebagai calon wakil presiden pemenang Pilpres 2024 mendampingi Prabowo Subianto.


Azwar Anas Minta Kalbar Optimalkan Potensi untuk Birokrasi Berdampak

47 menit lalu

Azwar Anas Minta Kalbar Optimalkan Potensi untuk Birokrasi Berdampak

Anas berpesan agar ASN mampu mengubah wajah birokrasi.