Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kampanye Memerangi Terorisme

Oleh

image-gnews
Iklan

Tertangkapnya sejumlah terduga teroris menunjukkan bahwa kejahatan berbahaya ini belum punah. Kelompok teroris seolah tak pernah kekurangan kader. Inilah pentingnya membenahi strategi pemberantasan terorisme. Tak cukup mengandalkan kekuatan senjata, memerangi terorisme juga perlu melibatkan masyarakat.

Kampanye bahaya kejahatan kemanusiaan itu perlu digencarkan lagi lantaran publik terkesan semakin kurang peduli. Hal ini terlihat dari reaksi masyarakat yang agak dingin atas penyergapan terduga teroris. Padahal Detasemen Khusus 88 melakukan serangkaian penangkapan yang cukup besar di sejumlah daerah. Setidaknya 24 terduga teroris dibekuk. Bahkan tujuh di antara mereka ditembak mati.

Kepolisian menyebutkan jaringan teroris itu dipimpin oleh Abu Roban, yang tewas ditembak. Kelompok ini mula-mula berkembang di Poso, Sulawesi Tengah, tapi kemudian beraktivitas di banyak tempat. Jangan heran bila Densus 88 menangkap anggota kelompok itu di berbagai daerah, seperti Tangerang Selatan, Bandung, Kebumen, dan Lampung.

Jaringan mereka cukup kuat, terutama di Sulawesi Tengah. Hingga sekarang beberapa pentolan kelompok itu, seperti Autat Rawa dan Santoso, juga belum tertangkap. Menurut polisi, mereka kerap merampok bank dan toko emas. Duit rampokan itulah yang kemudian dipakai untuk membiayai pelatihan, merencanakan, dan melakukan teror.

Merajalelanya terorisme amat mencengangkan karena begitu banyak teroris yang telah ditangkap. Sejak kasus Bom Bali I pada 2002, Densus 88 sudah menangkap sekitar 800 teroris dan menembak mati 60 orang. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme memperkirakan saat ini masih ada sekitar 100 orang terduga teroris yang berkeliaran. Jumlah itu dikhawatirkan akan bertambah karena rekrutmen terus berlangsung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemerintah selama ini cukup berhasil dalam memburu terduga teroris, bahkan mencegah sebelum teror terjadi, seperti operasi besar-besaran kali ini. Hanya, diperlukan kebijakan jangka panjang untuk menangkal terorisme. Hal itu bisa dilakukan lewat pendidikan dan kampanye antiterorisme secara nasional dengan melibatkan para guru dan ulama.

Lewat kampanye, masyarakat diharapkan juga bisa membantu menangkap teroris. Setidaknya penduduk menjadi waspada dan tidak mudah, misalnya, menyewakan rumah kepada orang yang mencurigakan. Kampanye ini akan berhasil bila polisi juga bersikap terbuka kepada publik, terutama dalam menangani para pelaku teroris. Misalnya, kenapa sejumlah terduga teroris sampai ditembak mati, seperti yang terjadi dalam operasi penyergapan baru-baru ini. Polisi mesti memberi penjelasan dan argumen yang kuat.

Terorisme bukanlah kejahatan biasa, melainkan berkaitan dengan keyakinan dan ideologi. Bahkan mungkin ada sebagian masyarakat yang justru bersimpati kepada mereka. Karena itu, memerangi terorisme akan lebih mudah bila orang mendapat pemahaman yang cukup tentang bahaya kejahatan ini bagi masyarakat dan negara.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dolar AS Semakin Menguat, Nilai Tukar Rupiah Capai Rp 16.301

28 detik lalu

Ilustrasi rupiah. Pexels/Ahsanjaya
Dolar AS Semakin Menguat, Nilai Tukar Rupiah Capai Rp 16.301

Nilai tukar dolar Singapura terhadap rupiah malah cenderung lebih turun yakni Rp 11.854


Adu Fitur Ponsel Lipat Galaxy Z Fold 6 Versus Pixel Fold, Mana yang Unggul?

1 menit lalu

Smartphone lipat Galaxy Z Flip 5 dan Z Fold 5 baru dari Samsung Electronics yang dipamerkan dalam acara Samsung Galaxy Unpacked 2023 di Seoul, Korea Selatan, 26 Juli 2023. Samsung Galaxy Z Flip 5 dan  Z Fold 5 menggunakan mekanisme engsel baru yang membuat ponsel ini dapat dilipat rata tanpa ada celah sehingga tidak ada debu atau air yang masuk. REUTERS/Kim Hong-Ji
Adu Fitur Ponsel Lipat Galaxy Z Fold 6 Versus Pixel Fold, Mana yang Unggul?

Galazy Z Fold 6 yang akan dirilis pafa pertengahan 2024 kerap dibandingkan dengan Pixel Fold yang ramai dipakai sejak tahun lalu.


5 Tes Kesehatan yang Perlu Dilakukan Bagi Pasangan Pra Nikah

4 menit lalu

Ilustrasi pernikahan outdoor di Candi Prambanan. Dok. istimewa
5 Tes Kesehatan yang Perlu Dilakukan Bagi Pasangan Pra Nikah

Tes kesehatan pra-nikah adalah langkah proaktif yang dapat membantu membangun dasar yang kuat untuk pernikahan yang sehat dan bahagia.


6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

6 menit lalu

Uji terbatas chatbot Meta AI di versi terbaru aplikasi WhatsApp. Foto : Gsmarena
6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

Ada beberapa cara mengetahui WhatsApp disadap. Salah satunya adalah adanya perangkat asing yang tersambung. Berikut ciri dan tips mencegahnya.


72 Tahun Kopassus, Ini Makna Kalimat dan Simbol Korps Baret Merah

9 menit lalu

Logo Kopasus. Istimewa
72 Tahun Kopassus, Ini Makna Kalimat dan Simbol Korps Baret Merah

16 April diperingati sebagai hari Kopassus. Ini makna tulisan dan simbol yang terdapat pada baret merah Kopassus.


Beda Sikap Prabowo dan Gibran soal Rencana Demo Pendukungnya di MK

9 menit lalu

Capres-Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabumingraka saat menghadiri di acara buka bersama di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat, 29 Maret 2024. Pertemuan tersebut bertujuan untuk bersilaturahmi sekaligus bersyukur karena telah memenangkan Pemilu 2024 meskipun masih ada tahapan-tahapan yang belum mengesahkan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Beda Sikap Prabowo dan Gibran soal Rencana Demo Pendukungnya di MK

Prabowo dan Gibran berbeda sikap saat menanggapi rencana demo para pendukungnya menjelang putusan sidang sengketa Pilpres di Gedung MK.


Shin Tae-yong Yakin Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Perempat Final Piala Asia U-23 2024, Ingin Lawan Jepang Ketimbang Korea Selatan

9 menit lalu

Timnas U-23 Indonesia. (foto: PSSI)
Shin Tae-yong Yakin Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Perempat Final Piala Asia U-23 2024, Ingin Lawan Jepang Ketimbang Korea Selatan

Shin Tae-yong sudah mulai menganalisis kekuatan tim yang berpotensi menjadi lawan timnas U-23 Indonesia di perempat final Piala Asia U-23 2024.


Cara Menonaktifkan dan Menghapus Akun GetContact

13 menit lalu

Simak cara hapus tag nama pribadi di Getcontact. Cara ini memungkinkan pengguna menghapus tag yang tidak sesuai atau tidak diinginkan. Foto: Canva
Cara Menonaktifkan dan Menghapus Akun GetContact

Akun yang terdaftar dalam GetContact dapat dihapus secara permanen dengan cara mudah.


7 Drama Korea tentang Putra Mahkota

14 menit lalu

Kang Hoon berperan sebagai Heong Deok Ro di drama Korea The Red Sleeve. Dok. Viu.
7 Drama Korea tentang Putra Mahkota

Drama Korea saeguk kerap mengisahkan berbagai intrik di istana


Kata Gerindra Soal Pertemuan Prabowo dan Megawati, Ada Pembicaraan Intensif dengan PDIP

16 menit lalu

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kanan) menerima Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediamannya di Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu, 24 Juli 2019. Dalam pertemuan ini Megawati dan Prabowo akan membahas sejumlah hal. TEMPO/Muhammad Hidayat
Kata Gerindra Soal Pertemuan Prabowo dan Megawati, Ada Pembicaraan Intensif dengan PDIP

Sekjen Gerindra menyebut jadwal pertemuan Prabowo dan Megawati sedang disusun dan kemungkinan usai sidang sengketa Pilpres di MK.