Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Arogansi Partai Politik

Oleh

image-gnews
Iklan

Buruknya kualitas calon legislator menandakan keadaan partai politik kita yang amburadul. Partai-partai mencalonkan lagi para anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang dikenal bermasalah. Kalaupun muncul wajah baru, mereka berlatar belakang pengusaha, artis, atau kerabat tokoh partai. Para pemimpin partai tak hanya membodohi rakyat, tapi juga mengabaikan kaderisasi.

Sulit membayangkan ada proses kaderisasi yang wajar bila sekitar 80 persen anggota DPR dicalonkan kembali. Kader yang telah bekerja keras semakin tak dihargai karena partai suka pula merekrut pengusaha atau artis. Rekrutmen ini sering didasari pertimbangan dangkal. Artis dianggap bisa mendongkrak popularitas partai dan pengusaha diharapkan mampu mendatangkan banyak duit.

Para tokoh partai juga tak malu memasang keluarga atau kerabat dalam daftar calon legislator. Sebagian besar dari mereka dipasang di urutan pertama atau nomor jadi. Ini terjadi di banyak partai, seperti Partai Demokrat, Golkar, PDI Perjuangan, dan Partai Persatuan Pembangunan. Nepotisme bahkan merambah ke daerah. Banyak kerabat tokoh partai di suatu wilayah yang memborong posisi di legislatif maupun eksekutif.

Semua itu menggambarkan arogansi partai politik. Kalangan partai cenderung mendikte masyarakat, dan bukannya menyerap aspirasi mereka. Partai seolah memanfaatkan pemahaman dan pengetahuan politik masyarakat yang masih rendah. Rakyat umumnya gampang terkecoh oleh janji dan jargon partai serta tidak terlalu jeli melihat kualitas dan integritas calon legislator. Apalagi beberapa partai juga menguasai stasiun televisi yang sanggup menebarkan citra yang menguntungkan mereka.

Perilaku partai politik itu berpotensi menghancurkan demokrasi. Teramat cepat partai terjebak dalam praktek oligarki serta kolusi, korupsi, dan nepotisme-penyakit Orde Baru yang dikutuk pada awal Reformasi, 15 tahun lalu. Kekuasaan besar yang dinikmati partai politik merupakan berkah gelombang reformasi yang menjatuhkan rezim Orde Baru. Tapi kini kalangan partai mulai terjangkit penyakit yang sama.

Masalahnya, tidak mungkin partai politik mampu mengecoh rakyat dalam setiap pemilu atau selamanya. Hal ini perlu diperhitungkan oleh kalangan partai politik. Orang tak akan percaya lagi kepada janji memerangi korupsi bila realitasnya banyak kader partai terlibat kasus suap. Rakyat pun bakal ragu akan kemampuan partai politik mengelola negara jika mereka tidak bisa membiayai kegiatan politik dengan duit yang bersih.

Sehebat apa pun jargon atau slogan kampanye mereka, hal itu tidak akan memiliki daya tarik bila perilaku kalangan partai tak berubah. Tak hanya serampangan memasang calon legislator, banyak partai politik juga masih menyembunyikan sumber keuangannya. Inilah yang menimbulkan kecurigaan, jangan-jangan mereka masih mengandalkan duit hasil korupsi untuk kegiatan politik.

Perilaku buruk itu sungguh berbahaya karena rakyat bisa tak percaya lagi kepada partai politik, bahkan demokrasi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


LPDP Buka Beasiswa S2 dan S3 di UST Korea Selatan, Ini Syarat dan Jadwalnya

39 detik lalu

LPDP. lpdp.kemenkeu.go.id
LPDP Buka Beasiswa S2 dan S3 di UST Korea Selatan, Ini Syarat dan Jadwalnya

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan memberikan beasiswa S2 dan S3 di The University of Science & Technology Korea Selatan


Cara Hapus Nama Tag Pribadi di Getcontact Secara Permanen

3 menit lalu

Simak cara hapus tag nama pribadi di Getcontact. Cara ini memungkinkan pengguna menghapus tag yang tidak sesuai atau tidak diinginkan. Foto: Canva
Cara Hapus Nama Tag Pribadi di Getcontact Secara Permanen

Simak cara hapus tag nama pribadi di Getcontact. Cara ini memungkinkan pengguna menghapus tag yang tidak sesuai atau tidak diinginkan.


DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

6 menit lalu

Delapan awak kapal WNI di  kapal kargo di Taiwan, 28 Oktober 2022. (ANTARA FOTO/FAHMI FAHMAL SUKARDI)
DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.


Waspadai Celah Peretasan pada iMessage iPhone, Berikut Tips untuk Menghindarinya

8 menit lalu

iMessage (support.apple.com)
Waspadai Celah Peretasan pada iMessage iPhone, Berikut Tips untuk Menghindarinya

Trust Wallet menemukan kerentanan pembobolan data pada iMessage. Pengguna dengan aset keuangan besar diimbau waspada.


Jokowi Sampaikan 3 Pesan dalam Pertemuan dengan Menlu Cina Wang Yi

10 menit lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Istana Kepresidenan Jakarta usai mendampingi Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Sampaikan 3 Pesan dalam Pertemuan dengan Menlu Cina Wang Yi

Jokowi menyoroti bidang perdagangan Indonesia-Cina terus meningkat sebesar 127 miliar USD.


Bank Islam Terbesar di Abu Dhabi Dikabarkan Incar Saham BRI di BSI, Ini Profilnya

14 menit lalu

Ilustrasi BSI, 8 Juni 2021. REUTERS/Willy Kurniawan/ File photo
Bank Islam Terbesar di Abu Dhabi Dikabarkan Incar Saham BRI di BSI, Ini Profilnya

Bank Islam terbesar di Abu Dhabi ADIB dikabarkan sedang dalam pembicaraan untuk membeli saham minoritas senilai sekitar $1,1 miliar di BSI.


Selain Badarawuhi di Desa Penari, Ini Film-Film yang Dibintangi Aulia Sarah

15 menit lalu

Aulia Sarah, pemeran Badarawuhi dalam Film KKN di Desa Penari/Foto: Instagram/Aulia Sarah
Selain Badarawuhi di Desa Penari, Ini Film-Film yang Dibintangi Aulia Sarah

Tak hanya Badarawuhi di Desa Penari, Aulia Sarah telah membintangi beberapa film layar lebar lain. Apa saja selain KKN di Desa Penari?


Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

15 menit lalu

Tenaga Kesehatan menyuntikkan vaksin Inavac kepada warga saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di kawasan Budaran HI, Jakarta, Minggu, 17 Desember 2023. Dinas Kesehatan DKI Jakarta dalam rangka Hari Kesehatan Nasional ke-59 menyelanggarakan cek kesehatan dan pencegahan obesitas serta vaksinasi gratis kepada warga untuk mencegah kenaikan kasus Covid-19. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

Anggota DPR geram atas kasus dugaan pemecatan 249 Tenaga Kesehatan (Nakes) non-ASN di Manggarai, NTT.


5 Artis yang Sukses Memerankan Tokoh Chaebol Dalam Drama Korea

16 menit lalu

Song Joong Ki dan Kim Ji Won dalam drama Queen of Tears episode 8. Foto: Soompi/tvN
5 Artis yang Sukses Memerankan Tokoh Chaebol Dalam Drama Korea

Drama Korea tentang keluarga chaebol kerap menyuguhkan cerita yang menarik. Siapa saja artis yang piawai memerankannya


Amerika Serikat Siap Jatuhkan Sanksi Baru ke Tehran Dampak Serangan Iran ke Israel

16 menit lalu

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan berbicara dalam konferensi pers, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Tel Aviv, Israel, 15 Desember 2023. REUTERS/Violeta Santos Moura
Amerika Serikat Siap Jatuhkan Sanksi Baru ke Tehran Dampak Serangan Iran ke Israel

Pemerintah Amerika Serikat sedang berupaya menjatuhkan sanksi baru ke Iran sebagai bentuk balasan atas serangan Iran ke Israel pada akhir pekan lalu.