Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keresahan Petani

Oleh

image-gnews
Iklan
CIOMAS, Pebruari 1886. Camat dibunuh orang! Kegemparan telah terjadi. Dan aku, Apan, dicari. Malam itu pun segera aku dan kawan-kawanku mundur ke Pasir Paok. Aku tak mau menyerah kepada tentara kumpeni. Kenapa aku harus menyerah? Aku di besarkan di tanah ini, yang subur, cantik, tapi tergencet Gunung Salak dari jauh memang masih tegak, di antara langit segar dan cahaya hangat, tapi hanya gunung itu yang bisa tegak di depan de Struler. Tuan tanah kulit putih yang bangsat! 1500 penduduk meringkuk di bawahnya terkena cuke. Dia kirim mandor dan centeng, yang bisa bikin kakek, nenek, perawan, bocah, pada gemetaran. Dia biarkan orang luar datang ikut paner. ke sini, hingga kami tak kebagian banyak padi. Dia paksa petani membawa panenan Tuan Besar ke gudang, terbongkok-bongkok 18 kilometer. Dia paksa serahkan petani aren, dia paksa kami tanam kopi. Dia sita tanah, rumah dan kerbau, ketika kami tak bisa bayar hutang! Maka aku, Apan, tak bisa tinggal diam. Sudah hampir 2000 orang lari menghindari hukuman yang tak adil. Sudah beratus kali kami mengadu kepada pegawai gubernemen, tapi tak digubris. Malam itu kami bunuh Camat Abdurrakhim. Aku, Apan, anak tani ini, biarlah jadi sang Ratu Adil. Biarlah kuangkat diriku jadi Imam Mahdi. Karena, dari mana lagi keadilan akan datang kepada kami? Sejarah pedesaan Jawa di abad ke-19 dll awal abad ke-20 ditandai oleh gerakan keresahan petani yang berulang-ulang . . . -- Sartono Kartodirdjo, Protest Movements in Rural Java. *** PURWAKARTA, Agustus 1913. Bapa Eming, jangan menangis. Rumahmu digeledah. Keris dan jimatmu dirampas polisi. Hidupmu terancam. Tapi kau telah hina Tuan Regent -- kau telah tuduh ia disuap tuan tanah, dan kami tahu kau telah suarakan hati kami. Sebab Regent manakah yang tak melihat kami ditindas? Pagi itu kami, 230 orang, datang kehadapannya. Kami protes. Cuke yang dikenakan kepada kami teramat mencekik. Tuan Regent musti tahu. 200% naik! Bukankah tuan tanah sebenarnya cuma boleh dapat seperlima dari panenan? Lihatlah, kami tidak sendiri. Empat bulan yang lalu sudah datang ke Tuan Regent 400 petani, juga protes. Di bulan Juni datang lagi 350 orang, turun dari pedalaman. Kini kami datang dari Babakansawah dan sekitarnya. Dan Tuan Regent, Bapa Eming hanyalah sebagian dari kami. Gerakan protes dari kaum petani tidak hanya merupakan pernyataan tidak puas terhadap mereka yang berkuasa, tetapi juga merupakan cerminan dari jawaban mereka terhadap suatu masalah komunikasi yang mereka hadapi -- Sejarah Nasional Indonesia, Jilid IV. * * * * DI Burma di tahun 1930 adalah seorang yang bernama Saya San. Ia mengaku sebagai Setkya-min raja yang membalas dendam dalam legenda rakyat. Ia juga mengaku sebagai Budha Yaza, pencipta utopia Budhis yang dikirim dari langit. Dalam semua hal itu, ia agaknya hanya konsekwensi dari impian rakyat Burma miskin yang terpojok. Ratu Adil seperti itu telah berkali-kali tampil dalam kepercayaan rakyat, yang sudah praktis mengigau merindukan penyelamatan. Dan ketika Saya San pun datang, pemberontakah meletus meliputi sebagian besar wilayah utara, tengah dan timur. Api itu berlangsung setengah tahun. Pada akhirnya, 9000 orang ditahan, 3000 terbunuh atau luka, 350 dihukum. Saya San sendiri digantung oleh penguasa Inggeris. Kemudian, sepi. Tapi apakah itu damai ? "Bahkan para pejabat kolonial . . . di Burma Bawah di tahun 1930-an siap mengakui, bahwa perdamaian di daerah agraris itu mungkin perdamaian penindasan, dan bukannya perdamaian kepusaan" -- James C. Scott, The Moral Economy of the Peasant.
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

12 jam lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


MK Terima 52 Amicus Curiae Terhadap Sengketa Pilpres 2024, Berapa Amicus Curiae yang Akan Dipakai?

2 hari lalu

Perwakilan dari tiga ratus guru besar, akademisi dan masyarakat sipil, Sulistyowari Iriani (kanan) dan Ubedilah Badrun memberikan keterangan pers saat menyampaikan berkas Amicus Curiae terkait kasus Perkara Nomor 1/PHPU.PRES/XXII/2024 dan Perkara Nomor 2/PHPU.PRES/XXII/2024 perihal Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024 kepada Mahkamah Konstitusi (MK) di Gedung 2 MK, Jakarta, Kamis, 28 Maret 2024. TEMPO/Subekti
MK Terima 52 Amicus Curiae Terhadap Sengketa Pilpres 2024, Berapa Amicus Curiae yang Akan Dipakai?

Hakim MK telah memutuskan hanya 14 amicus curiae, yang dikirimkan ke MK sebelum 16 April 2024 pukul 16.00 WIB yang akan didalami di sengketa Pilpres.


Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

2 hari lalu

Seorang pekerja mengangkut pupuk urea bersubsidi dari Gudang Lini III Pupuk Kujang di Pasir Hayam, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. (ISTIMEWA)
Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.


Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

2 hari lalu

Seorang pembeli memilih buah Manggis yang dijajakan masyarakat di jalan nasional menuju Banda Aceh, di kawasan Meureudu, Kec. Simpang Tiga, Kab. Pidie, Aceh. Selasa (10/7). ANTARA/Rahmad
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.


Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

13 hari lalu

Warga melihat kondisi bangunan yang terseret banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Sabtu, 6 April 2024. Data Nagari Bukik Batabuah menyebutkan  banjir lahar dingin  yang terjadi pada Jumat (5/4) itu menerjang 17 unit mobil dan sejumlah motor dan 40 rumah, tiga di antaranya rusak berat, serta areal pesawahan dan memutus sementara jalan alternatif mudik Pekanbaru - Padang.   ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.


Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

25 hari lalu

Pemandangan sawah teras siring di Jatipurno Wonogiri. Maps.Google/Novi Ardianto
Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.


Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

27 hari lalu

Presiden RI Jokowi (tengah mimbar) didampingi Menteri Pertanian, Bupati Sigi dan Gubernur Sulawesi Tengah meresmikan rehabilitasi dan rekonstruksi Bendung D.I Gumbasa dengan membunyikan sirene secara bersama-sama. (ANTARA/Moh Salam)
Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.


Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

28 hari lalu

Petani memanen padi di Padangan, Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis 7 Maret 2024. Sekitar 20 hektare lahan pertanian di kawasan itu terdampak banjir akibat tanggul waduk jebol. ANTARA FOTO/Muhammad Mada
Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.


Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

36 hari lalu

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

Kukar merupakan daerah lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Timur


Dedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara

39 hari lalu

Dedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara

Program pengairan dan alsintan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Kukar.