Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bukan Segalanya

Oleh

image-gnews
Iklan
KEBEBASAN memang bukan segala-galanya. Banyak kenyataan sepanjang sejarah membuktikan itu: kemerdekaan bisa disisihkan sebagai bukan barang suci, dan si pelaku tetap merasa tanpa dosa. Seorang pemikir pernah berkata-suaranya khas untuk abad ini: "Jika kemerdekaan yang saya miliki menyebabkan sesuatu yang tidak adil, saya harus bersedia melepaskannya." Di bulan Maret 1941 S. Takdir Alisjahbana memuat tulisannya sendiri dalam majalah Poedjangga Baroe. Tulisan itu, sesungguhnya dimaksudkan untuk majalah berbahasa Belanda De Fakkel, berjudul serius: Individualisme en Gemeenschapsbewustzijn in de Moderne Indonesische Letterkunde. Dalam salah satu kalimatnya ia berkata: "Kecenderungan individualisasi dalam masyarakat Indonesia .... harus diartikan begini: membebaskan diri untuk ditawan dengan sukarela dan penuh kesadaran." Lebih 30 tahun kemudian, ketika Takdir telah berusia 70, kata-kata serupa ini masih bisa terdengar kembali--satu hal yang menunjukkan bahwa banyak persoalan masih tetap sama dalam hidup kita. "Kita tidak boleh terhenti pada pengagungan kebebasan," kata Takdir, "bahkan sebaliknya pembebasan individu harus melulu dilihat dalam fungsi kemasyarakatannya." Keluar dari pena Takdir, pendirian itu sebenarnya tak mengejutkan. Di akhir 1936 ia berpolemik dengan rekan segenerasinya, Sanusi Pane. Ia menolak pendirian "seni untuk seni". Alasannya ia nyatakan dengan gaya bersemangat yang khas: "Kita sebagai bangsa yang berpal-pal jauh tertinggal di belakang, kita sebagai bangsa yang dalam segala lapangan masih harus mulai dari semula .... tiap-tiap kita harus penuh sesak oleh pekerjaan pembangunan untuk memberikan tempat yang layak bagi bangsa kita di tengah-tengah dunia .... " Dan Takdir pun menolak kesenian hanya sebagai sport mewah. Dapat kia duga bahwa ia pun akan mengecam kebebasan yang hanya dipergunakan untuk kebebasan, sebab itu pun suatu barang lux. Luxesport semacam ini, bagi Takdir, bukan milik kita. Kita sedang dalam apa yang disebutnya sebagai zaman kerja "rekonstruksi". Kemewahan itu harus kita tunda, sampai "zaman yang lebih masak". Yakni, "apabila perjuangan perbaikan nasib dan kedudukan bangsa sudah menenang di teluk yang sunyi dan tiada berombak," apabila "segala perjuangan dan penderitaan telah melenyap dalam bahagia dan kedamaian." Sebagai seorang yang tajam dan jernih dalam merumuskan fikiran, sebagai seorang penulis esei yang justru jadi hidup di saat-saat Polemik, Takdir seakan-akan tak terbantah. Sanusi Pane pun tak cukup kuat menjawab. Tapi kita yang hidup lebih panjang dari Sanusi, dan menyaksikan perjalanan sejarah yang sering mengecewakan, bisa bertanya: kapankah "teluk yang tiada berombak" yang dijanjikan Takdir itu hadir? Jawabannya: kita tidak tahu. Tapi kita bisa tahu, lebih dari Takdir, bahwa sebuah bangsa yang matang sebaiknya bertolak dari pra-anggapan bahwa teluk sunyi itu hanya mimpi. Bukan untuk berputus-asa, melainkan justru untuk bersiap menghadapi putus-asa. Bukan untuk melihat diri sebagai sesuatu- yang terkutuk membatu, tapi untuk melihat diri sebagai jeram: kita hidup antara arus dan tebing, antara enersi dan perbatasan. Karena memang tak ada bangsa yang akan tanpa konflik, tak akan ada bangsa yang bersih dari penderitaan. Sementara itu juga tak ada bangsa yang Pada dasarnya buntu sama sekali dari kemungkinan menyelesaikan konflik, dan macet sama sekali untuk mengatasi penderitaan. Di situlah sebenarnya kebebasan bisa dilihat sebagai sesuatu yang berperan. Ia bukan kemewahan yang nikmat ia adalah kewajiban yang dalam. Dengan kebebasanlah kemungkinan-kemungkinan baru untuk menyelesaikan konflik dapat dicari. Dengan kebebasan-lah alternatif-alternatif diperoleh. Karena itu bila kebebasan mati, seperti kata seorang cendekia, ia tak akan mati sendirian.
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

3 hari lalu

Ilustrasi kecerdasan buatan atau AI. Dok. Shutterstock
Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

Pendiri perusahaan teknologi Microsoft, Bill Gates, mengatakan bahwa ada tiga profesi yang tahan dari AI. Apa saja?


Inilah Vivi, Mahasiswa Baru Termuda Unesa yang Lulus SNBP di Usia 16 Tahun

11 hari lalu

Siti Khodijah bersama anaknya, Lutviana Dwi Jannati yang menjadi peserta termuda yang lolos UNESA jalus SNBP 2024. Unesa.ac.id
Inilah Vivi, Mahasiswa Baru Termuda Unesa yang Lulus SNBP di Usia 16 Tahun

Begini kiat Vivi bisa lulus SNBP 2024 program studi Manajemen Informatika Unesa sebagai calon mahasiswa baru termuda.


Kemendikbudristek Sebut 87 Persen Sekolah Sudah Bentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan

14 hari lalu

Ilustrasi Sekolah Tatap Muka atau Ilustrasi Belajar Tatap Muka. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Kemendikbudristek Sebut 87 Persen Sekolah Sudah Bentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan

Kemendikbudristek sudah menyiapkan petunjuk teknis dan panduan untuk membantu mencegah kekerasan di sekolah.


2 WNI Dapat Penghargaan Kepala Perwakilan di Luar Negeri Jepang

18 hari lalu

Bendera Jepang dan Indonesia. Shutterstock
2 WNI Dapat Penghargaan Kepala Perwakilan di Luar Negeri Jepang

Lussy Novarida Ridwan mendapat penghargaan atas kontribusinya mempromosikan dan meningkatkan kualitas pendidikan bahasa Jepang


Berikut Daftar 14 PSN yang Disetujui Jokowi Termasuk BSD dan PIK 2, Sepanjang 2013-2023 Telah Rampung 190 PSN

20 hari lalu

PIK 2. pik2.com
Berikut Daftar 14 PSN yang Disetujui Jokowi Termasuk BSD dan PIK 2, Sepanjang 2013-2023 Telah Rampung 190 PSN

Pada 2024, Jokowi menyetujui 14 PSN Baru termasuk BSD milik Sinar Mas dan PIK 2 dari Agung Sedayu Group. Rentang 2013-2023 telah rampung 190 PSN.


Hari Ini Pengumuman SNBP 2024, Simak Cara Registrasi Siswa yang Lolos Seleksi

24 hari lalu

Tangkapan layar-Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2024, Prof. Ganefri dalam sosialisasi SNBP yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin, 12 Februari 2024. (ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari)
Hari Ini Pengumuman SNBP 2024, Simak Cara Registrasi Siswa yang Lolos Seleksi

Jumlah pendaftar Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi atau SNBP 2024 mencapai 702.312 siswa.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

28 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


Kemendikbudristek dan Australia Kerja Sama Luncurkan Program INOVASI Fase Ketiga

28 hari lalu

Peluncuran program INOVASI (Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia) fase ketiga, pada 21Maret 2024 di Jakarta. Ini merupakan kemitraan pendidikan antara Pemerintah Australia dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Kemendikbudristek dan Australia Kerja Sama Luncurkan Program INOVASI Fase Ketiga

Program INOVASI fase ketiga merupakan kemitraan bidang pendidikan antara kedua negara untuk meningkatkan pembelajaran dan keterampilan murid SD.


Kesetaraan Gender, UNFPA Indonesia Serukan Isu Perempuan Jadi Prioritas

28 hari lalu

Tersangka kasus pencabulan anak di bawah umur, Suradi (20) bersama pasangannya dan keluarga berdoa usai prosesi pernikahan di kantor Satreskrim Polres Malang, Jawa Timur, Kamis 12 Maret 2014. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Kesetaraan Gender, UNFPA Indonesia Serukan Isu Perempuan Jadi Prioritas

UNFPA Indonesia berharap isu kehamilan di kalangan remaja dan pernikahan anak menjadi priortias Pemerintah karena dampaknya ke kesetaraan gender


Ditjen Bimas Hindu Serahkan 9 SK Peralihan Pasraman ke Widyalaya

30 hari lalu

Ditjen Bimas Hindu Serahkan 9 SK Peralihan Pasraman ke Widyalaya

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama RI, menyerahkan 9 Surat Keputusan atau SK Peralihan Pasraman menjadi Pendidikan Widyalaya, di Provinsi Kalimantan Tengah, Senin, 18 Maret 2024.