Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sudah Lunturkah Sosialisme ?

Oleh

image-gnews
Iklan
GOLF, kawan Leonid? Tidak mau? Setahun yang lalu, seorang gurubesar ilmu ekonomi Universitas California membuat satu esai. Ia, Armen A. Alchian, berbicara tentang golf, kapitalisme dan sosialisme. "Satu teka-teki telah terpecahkan," tulisnya dalam artikel yang dimuat Asia Wall Street Journal 25 Juli 1977. "Walaupun ada minat yang dalam kepada olahraga, di blok Sosialis-Komunis tidak ada lapangan golf." Sebabnya? "Sebab golf bukan cuma sebuah sport. Ia adalah juga sebuah kegiatan, sebuah gaya hidup, sebuah tingkahlaku, sebuah manifestasi dari kerohanian manusia yang esensiil. Etika golf, asas-asasnya, peraturan dan prosedur permainannya sama sekali bersifat kapitalistis." Kita tak tahu apakah Armen A. Alchian sendiri bermain golf. Tapi dalam tulisannya yang dituangkan dengan ringan melayang-layang itu nampaknya ia suka akan semangat kapitalisme sebagaimana yang dibayangkannya -- dan agaknya juga ia kagum pada semangat golf sebagaimana yang dibayangkannya. "Golf menghendaki kepercayaan pada diri sendiri," katanya, "juga sikap independen, bertanggungawab, integritas dan kepercayaan." Dalam golf, konon, seorang pemain adalah penciptanya sendiri. Dan juga perusaknya sendiri. Ini adalah pertandingan oleh diri sendiri dan sementara itu juga melawan diri sendiri. Tak ada kambing hitam yang bisa disalahkan. Seperti yang terdapat dalam kapitalisme, beberapa risiko dan gangguan dapat diketahui sebelumnya. Bunker, pohonan, air kolam dan angin dengan cerdik menawarkan suatu usaha coba-coba -- yang mungkin mendatangkan hasil atau membawa sial. Seorang pegolf tidak menang dan lebih penting lagi tidak kalah --karena sukses, atau kegagalan, orang lain. Begitu individualistiskah golf? Alchian mengatakan memang begitu. Tapi golf baginya hanya "anti-sosialis", namun tldak antl-sosial. Seorang pegolf bersikap hormat kepada pegolf yang lain. Adatnya sangat beradab. Peraturannya juga pada dasarnya tidak sering berubah. "Golf itu konservatif," kata sang profesor ekonomi. Kita tak usah seratus persen percaya kepada pendapat yang memang tidak dimaksudkan sebagai hasil penelitian ilmiah ini. Apalagi ketika Armen A. Alchian mencoba meramal. Di masa depan yang masih remang, katanya, jika golf sampai masuk ke sela-sela blok sosialis, pasti itu akan terjadi di tempat di mana semangat kapitalistis paling kuat (meskipun ditekan). Yaitu di Armenia. Tapi ternyata, menurut berita terakhir, di tahun 1978 ini Uni Soviet paling sedikit akan punya satu lapangan golf. Ceritanya bermula pada Juni 1974. Dr. Armand Hammer, kepala Perusahaan Occidental Petroleum, menemui Leonid Brezhnev. Dr. Hammer pernah kenal Lenin di hari-hari awal berdirinya Uni Soviet. Maka dia, yang datang untuk bisnis, diterima dengan prestise tinggi. Tiba-tiba ia bertanya kenapa Uni Soviet tak mengakui golf. Kita tak tahu apa jawaban Brezhnev yang dikenal sebagai tokoh komunis yang suka humor, hangat dan hidup mentereng itu. Tapi syahdan, Dr. Hammer menawarkan bantuannya di bidang keahlian dan peralatan golf. Empat tahun kemudian pembangunan lapangan golf itu pun dimulai. Letaknya hampir 30 km di sebelah barat laut Moskow. Arsitek Amerika termashur Robert Trent Jones didatangkan untuk merancangnya. Maka setahun atau dua lagi siapa tahu kawan Leonid kita akan asyik di lapangan itu. Sebab agaknya Alchian salah jika ia menamakan prinsip ini hanya asas kapitalisme: "Tidak ada nilai tertinggi untuk ikhtiar -- yang ada hanya untuk hasil. Hanya jumlah pukulan yang jadi hitungan, bukan bagaimana anda melakukannya." Ataukah anda mau bilang bahwa sosialisme sudah luntur?
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Film Djakarta 66, Kisahkan Kelahiran Supersemar, Hubungan Sukarno-Soeharto, dan Kematian Arif Rahman Hakim

38 hari lalu

Film Djakarta 1966. imdb.com
Film Djakarta 66, Kisahkan Kelahiran Supersemar, Hubungan Sukarno-Soeharto, dan Kematian Arif Rahman Hakim

Peristiwa Surat Perintah Sebelas Maret atau Supersemar disertai gelombang demo mahasiswa terekam dalam film Djakarta 66 karya Arifin C. Noer


53 Tahun Majalah Tempo, Profil Goenawan Mohamad dan Para Pendiri Tempo Lainnya

43 hari lalu

Wartawan Senior TEMPO Fikri Jufri (Kiri) bersama Kepala Pemberitaan Korporat TEMPO Toriq Hadad dan Redaktur Senior TEMPO Goenawan Mohamad dalam acara perayaan Ulang Tahun Komunitas Salihara Ke-4, Jakarta, Minggu (08/07). Komunitas Salihara adalah sebuah kantong budaya yang berkiprah sejak 8 Agustus 2008 dan pusat kesenian multidisiplin swasta pertama di Indonesia yang berlokasi di Jl. Salihara 16, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. TEMPO/Dhemas Reviyanto
53 Tahun Majalah Tempo, Profil Goenawan Mohamad dan Para Pendiri Tempo Lainnya

Majalah Tempo telah berusia 53 tahuh, pada 6 Maret 2024. Panjang sudah perjalanannya. Berikut profil para pendiri, Goenawan Mohamad (GM) dan lainnya.


53 Tahun Majalah Tempo, Berdiri Meski Berkali-kali Alami Pembredelan dan Teror

44 hari lalu

Goenawan Mohamad dikerumuni wartawan di depan gedung Mahkamah Agung setelah sidang gugatan TEMPO pada Juni 1996. Setelah lengsernya Soeharto pada 1998, majalah Tempo kembali terbit hingga hari ini, bahkan, saat ini Tempo sudah menginjak usianya ke-50. Dok. TEMPO/Rully Kesuma
53 Tahun Majalah Tempo, Berdiri Meski Berkali-kali Alami Pembredelan dan Teror

Hari ini, Majalah Tempo rayakan hari jadinya ke-53. Setidaknya tercatat mengalami dua kali pembredelan pada masa Orde Baru.


Goenawan Mohamad Sebut Jokowi Tak Paham Reformasi, Merusak MA hingga Konstitusi

9 Februari 2024

Sastrawan Goenawan Mohamad dalam acara peluncuran buku
Goenawan Mohamad Sebut Jokowi Tak Paham Reformasi, Merusak MA hingga Konstitusi

Pendiri Majalah Tempo Goenawan Mohamad atau GM menilai pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat ini seolah pemerintahan Orde Baru.


Goenawan Mohamad Sampai Pada Keputusan Tak Jadi Golput, Ini Alasannya

9 Februari 2024

Sastrawan Goenawan Mohamad dalam acara peluncuran buku
Goenawan Mohamad Sampai Pada Keputusan Tak Jadi Golput, Ini Alasannya

Budayawan Goenawan Mohamad bilang ia tak jadi golput, apa alasannya? "Tanah Air sedang menghadapi kezaliman yang sistematis dan terstruktur," katanya.


ArtSociates Gelar Pameran Goenawan Mohamad di Galeri Lawangwangi Bandung

2 Februari 2024

Pengunjung melihat karya-karya Goenawan Mohamad dalam pameran tunggalnya di Lawangwangi Creative Space bertajuk Sejauh Ini... di Bandung, Jawa Barat, 2 Februari 2024. Sastrawan, budayawan, sekaligus pendiri Majalah Tempo ini memamerkan lebih dari 100 karya seni rupa yang dibuat sejak tahun 2016 sampai 2024. TEMPo/Prima mulia
ArtSociates Gelar Pameran Goenawan Mohamad di Galeri Lawangwangi Bandung

Karya Goenawan Mohamad yang ditampilkan berupa sketsa drawing atau gambar, seni grafis, lukisan, artist book, dan obyek wayang produksi 2016-2024.


Jelang Masa Kampanye Pemilu 2024, Forum Lintas Generasi Buat Seruan Jembatan Serong

27 November 2023

Ilustrasi Pemilu. ANTARA
Jelang Masa Kampanye Pemilu 2024, Forum Lintas Generasi Buat Seruan Jembatan Serong

Forum Lintas Generasi meminta masyarakat bersuara jujur dan jernih dalam Pemilu 2024.


Ratusan Tokoh Deklarasikan Gerakan Masyarakat untuk Kawal Pemilu 2024: Dari Goenawan Mohamad hingga Ketua BEM UI

21 November 2023

Sejumlah orang dari berbagai latar belakang mendeklarasikan gerakan masyarakat untuk mengawasi Pemilu 2024. Gerakan yang dinamai JagaPemilu itu diumumkan di Hotel JS Luwansa, Jakarta Pusat pada Selasa, 21 November 2023. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Ratusan Tokoh Deklarasikan Gerakan Masyarakat untuk Kawal Pemilu 2024: Dari Goenawan Mohamad hingga Ketua BEM UI

Gerakan tersebut diawali dari kepedulian sekelompok orang yang tidak berpartai dan independen terhadap perhelatan Pemilu 2024.


Anies Baswedan di Ijtima Ulama Sebut Tak Kompromi dengan Komunisme

18 November 2023

Calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan memberikan sambutan saat deklarasi relawan Garda Matahari di Jakarta, Jumat 17 November 2023. Relawan Garda Matahari mendeklarasikan dukungan terhadap calon presiden dan wakil presiden dari koalisi perubahan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar pada Pilpres 2024. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Anies Baswedan di Ijtima Ulama Sebut Tak Kompromi dengan Komunisme

Anies Baswedan mengatakan, pihaknya memahami betul bahwa Indonesia adalah sebuah negeri yang berdasar Pancasila.


Fakta-fakta Para Tokoh Bangsa Temui Gus Mus Soal Mahkamah Konstitusi

14 November 2023

Gedung Mahkamah Konstitusi. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Fakta-fakta Para Tokoh Bangsa Temui Gus Mus Soal Mahkamah Konstitusi

Aliansi yang tergabung dalam Majelis Permusyawaratan Rembang itu menyampaikan keprihatinan mereka ihwal merosotnya Mahkamah Konstitusi atau MK.