Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nehru sang demokrat yang jujur

Oleh

image-gnews
Iklan
SEORANG penulis Barat mengunjungi Diwan-i-Khas dan ia terpesona. Gedung yang terletak di Agra ini dibangun oleh Kaisar Akbar, penguasa India utara dalam abad ke-16. Di sana ada sebuah ruang yang disebut sebagai ruang audiensi pribadi. Pusatnya adalah sebuah pilar besar, berdisain Hindu dan Muslim. Memahkotai pilar itu adalah tempat duduk Kaisar. Ke empat sudut ruang ada jalan terentang. Di ujung-ujungnya terletak kursi buat tiap menteri. "Rupanya", tulis pengunjung itu kemudian, "Akbar memang melibatkan diri dalam perbenturan pendapat. Di sinilah citra yang sempurna tentang kekuasaan politik dalam lingkupan dialog yang bebas". Tamu itu kemudian menceritakan kesannya kepada Nehru. Itu terjadi 21 tahun yang lalu. Waktu itu sang Perdana Menteri masih mengagumkan tapi orang sudah berbicara tentang tanda-tanda bahwa ia capek. Jawaharlal ternyata tidak ingat Diwan-i-Khas. *** AKBAR memang biasa disebut seorang kaisar besar. Ia Islam, tapi kerajaannya ia dasarkan pada rasa hormat kepada kebudayaan dan agama Hindu. Ia menghapuskan pajak khusus atas orang bukan-Muslim, menganjurkan agar penyembelihan sapi tidak dilakukan, ikut serta dalam festival Hindu dan menggalakkan studi karya klasik Sansekerta. Dan ketika usianya baru 33 tahun, Akbar mendirikan ibadat-khana di Fatehpur Sikri. Di dalamnya orang Islam dari pelbagai mazhab, Para pastur Jesuit dari Goa, kaum Zoroaster, para pandit Hindu dan para yogi, mendiskusikan masalah agama dengan Akbar sendiri. Di abad ke-20, dalam kedudukan dan nama harum yang begitu rupa (dia adalah seperti Bung Karno bagi Indonesia waktu itu) pernahkah Nehru melibatkan diri dalam perbenturan pendapat? Nehru nampak capek, kata sebuah teori, karena ia kesepian. Ia tak dilingkungi oleh orang-orang yang setanding dengan dirinya. Mungkin ia bosan. Tapi mungkin juga ia tak memerlukan lingkungan yang terdiri dari pikiran-pikiran gesit, tajam dan cemerlang. Cukup terkenal tulisan di sebuah berkala di Calcutta di bulan Nopember 1937. Tulisan ini memperingatkan rakyat India akan bahaya kediktaturan Nehru. Tulisan itu ditulis oleh Nehru sendiri, tanpa mencantumkan namanya. *** MUNGKIN kebesaran Nehru bukanlah karena ia pada dasarnya seorang demokrat. Kebesaran Nehru ialah bahwa kesempatan untuk menyeleweng yang ada padanya ia kontrol sendiri kencang-kencang. Ketika partainya dalam krisis kepemimpinan dan pemilu diselenggarakan di tahun 1951, ia tetap berpesan: "Lebih baik kita berhasil menjaga sukma kita dan kalah pemilu, ketimbang menang lewat cara yang salah". Puterinya kini mungkin akan belajar dari kata-kata itu. Juga orang lain. Tapi baral1gkali pula ada yang akan berkata bahwa mudah bagi orang seperti Nehru untuk berbicara seperti tadi, karena ia belum pernah merasakan kekalahan. Kekalahan dalam politik tidak hanya pahit, tapi juga bisa mengandung risiko. Di beberapa negeri, beda antara pihak yang kalah dengan pihak yang menang sering ditandai oleh penjara atau kuburan massal. Nehru memang mungkin tidak membayangkan itu. Tapi mengapa ia harus?
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Presiden PKS Apresiasi Keberanian 3 Hakim MK Dissenting Opinion

2 menit lalu

(Dari kiri) Mantan calon presiden nomor urut 01 Anies Baswedan bersama Presiden PKS Ahmad Syaikhu, mantan calon wakil presiden Muhaimin Iskandar, dan Sekjen PKS Aboe Bakar Al Habsyi ketika memberikan keterangan pers di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Defara
Presiden PKS Apresiasi Keberanian 3 Hakim MK Dissenting Opinion

Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, mengapresiasi 3 dari 8 hakim Mahkamah Konstitusi yang telah memberikan pendapat berbeda atau dissenting opinion dalam putusan sengketa hasil pilpres 2024.


Tiga Konten Kreator Prank yang Berakhir di Balik Jeruji Besi, Terakhir Galih Loss

4 menit lalu

Tiktoker Galihloss3 memegang HP yang digunakan untuk mengunggah konten yang diduga bermuatan SARA. Dokumentasi Polda Metro Jaya
Tiga Konten Kreator Prank yang Berakhir di Balik Jeruji Besi, Terakhir Galih Loss

Sebelum penangkapan kreator konten Galih Loss , ada dua Youtuber lainnya yang dicokok karena konten prank yang dibuatnya.


Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

8 menit lalu

Cina akan garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.
Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

Indonesia kembali menggandeng Cina di proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Jangan sampai menggunakan APBN lagi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung.


Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

16 menit lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.


Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

19 menit lalu

The Black Dog, Vauxhall, London. Instagram.com/@theblackdogvauxhall
Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

The Black Dog, pub di London mendadak ramai dikunjungi Swifties, setelah Taylor Swift merilis album barunya


Dua Remaja Dipergoki Curi Baut Bantalan Rel Kereta Api

21 menit lalu

Ilustrasi pencuri. Dok.TEMPO/Fully Syafi;
Dua Remaja Dipergoki Curi Baut Bantalan Rel Kereta Api

Mereka berencana menjual baut bantalan rel kereta api itu kepada penadah barang bekas.


Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

22 menit lalu

Ilustrasi anak marah atau berteriak. shutterstock.com
Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.


Atmosfer Bergejolak, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan,

24 menit lalu

Ilustrasi gelombang Rossby. Aasnova.org
Atmosfer Bergejolak, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan,

BMKG mendeteksi faktor-faktor atmosfer pemicu kenaikan curah hujan di berbagai wilayah. Masyarakat harus mewaspadai cuaca ekstrem.


Ketakutan Raisa Sebelum Bikin Film Dokumenter Harta Tahta Raisa

24 menit lalu

Produser Dipa Andika, Raisa, dan Soleh Solihun setelah menghadiri konferensi pers peluncuran poster dan trailer film dokumenter Harta Tahta Raisa, di Jakarta, Selasa, 23 April 2024. Tempo/Marvela
Ketakutan Raisa Sebelum Bikin Film Dokumenter Harta Tahta Raisa

Raisa mengungkapkan ketakutannya sebelum memutuskan untuk membuat film dokumenter berjudul Harta Tahta Raisa.


Pembunuhan di Kedai Anak Mami, Pelaku Tinggalkan Korban dalam Kondisi Pendarahan Saat Mengugurkan Janin

25 menit lalu

Agustami (27 tahun), tersangka pembunuhan wanita hamil di Kelapa Gading, meminta maaf dan berbela sungkawa atas kematian korban, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Pembunuhan di Kedai Anak Mami, Pelaku Tinggalkan Korban dalam Kondisi Pendarahan Saat Mengugurkan Janin

Seorang wanita menjadi korban pembunuhan. Jasadnya ditemukan di sebuah Kedai Anak Mami di Kelapa Gading. Hendak menggugurkan janin.