Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Layar

Oleh

image-gnews
Iklan
Di setiap ruang pasar modal, ada sebuah dunia yang hiperaktif dan sebuah paradoks: dunia yang sibuk itu juga sebuah dunia yang pasif. Di ruang itu layar komputer bergetar oleh angka-angka yang lamban atau berjingkrak, dan jutaan investor, entah di mana, entah siapa, dari detik ke detik, memutuskan apa yang harus dibeli dan apa yang harus dijual, seakan jutaan tangan malaikat yang tak kelihatan, seakan sebuah deus ex machina yang melintasi ruang dan zona waktusesuatu yang membuat bahkan para penguasa yang paling gagah pun gentar. Di ruang itu, hidup seluruhnya serangkaian keputusan, di tengah pertaruhan dan pertarungan, dan manusia adalah hanya akal dan aksi. Tapi pada saat yang sama, layar itu sebenarnya juga mengisyaratkan sesuatu yang lain: di sepanjang proses transaksi yang tecermin di layar itu, politik telah mati. Politik mati ketika sebuah sikap pasif meluas. Politik mati ketika tak ada lagi terasa sebuah ruang, sebuah negeri, sebuah rantau, tempat para warga merasa bisa bergabung dan bersaing untuk membuat ruang itu tak sekadar nyaman, tapi juga punya makna. Di sini saya tak hendak ber-bicara tentang globalisasisuatu proses yang menyebabkan sebuah rantau bersama, dengan bentuk yang jelas dan pasti, buyar-batas. Di sini saya cuma ingin berbicara tentang privatisasi. Kata ini tentu saja bukan hanya berarti pemindahan milik publik menjadi milik pribadi. Bagi saya, kata ini mengandung arti perubahan hubungan antara subyek dan dunia sosialnyayakni perubahan dari "wilayah-sesama" menjadi "wilayah-sendiri-sendiri". Transformasi paling drastis terjadi pada tahun 1990: di negeri-negeri kapitalis nun di sana, para buruh dan pegawai tak lagi mengatur masa depan pensiunnya dengan menghimpun tabungan dalam sebuah dana gabungan, yang oleh perusahaan diinvestasikan, dan kelak hasilnya akan diberikan setelah masa pensiun buruh itu tiba. Sejak 1990, sebuah sistem baru pun dengan cepat mengambil tempat: para buruh memasukkan uang tabungannya ke dalam sebuah investment fund yang kelak akan membayar hasil investasi itu sesuai dengan nilainya di pasar ketika saat pensiun tiba. Dengan cara baru ini, seluruh risikomisalnya harga saham turun, inflasi naikditanggung oleh masing-masing buruh. Risiko, seperti halnya keuntungan, kini keasyikan masing-masing. Dan proletariat pun tak ada lagi. Ketika buruh jadi investor, ketika ia mempertaruhkan dana pribadinya ke dalam percaturan pasar untuk ikut diperdagangkan dari detik ke detik, pertentangan kelas yang pernah sengit pun boyak. Kesadaran sebagai "kaum yang terhina, kaum yang lapar", susut, kemudian surut. Ada yang mengatakan, di situ bangkit "kapitalis-pekerja". Kurang lebih 25 tahun yang lalu Peter Drucker sudah menunjukkan bahwa para karyawan Amerika adalah "pemilik" yang sebenarnya dari alat produksi. Melalui uang pensiun mereka, kata Drucker, mereka memiliki, mengontrol, dan mengarahkan dana kapital negeri mereka. Statistik memang kemudian menunjukkan bahwa ketika upah tak naik, pendapatan rumah tangga tetap meningkat: investasi di pasar modal memberikan buah yang lebih besar ketimbang gaji. Tujuh tahun yang lalu, saya pernah berjalan berdua dengan seorang profesor tua di sebuah kota kecil di Belanda. Jalanan sepi. Yang tampak cuma orang yang asyik bersepeda atau berlayar atau duduk-duduk di restoran, atau membaca di taman. "Tak ada lagi orang yang bekerja rupanya di negeri ini," kata profesor itu, seperti cemas. Ia mungkin tak perlu cemas: yang tak bekerja itu adalah orang yang beruntung.... Tak mengherankan bila di Kanada dan Amerika Serikat, kini lebih dari 50 persen rumah tangga ikut bertaruh di pasar modal. Pelbagai firma kecil sibuk menawarkan seminar bagi masyarakat untuk memahami lika-liku investasi. Pada akhir tahun 1990-an, bahkan pemerintah mulai aktif membuat program pendidikan agar buruh dan masyarakat umum tak buta huruf dalam perkara yang dulu hanya dipahami orang di Wall Street itu. Anak-anak bahkan sudah disiapkan: buku pelajaran ditulis, antara lain berjudul Wow the Dow! The Complete Guide to Teaching Your Kids How to Invest in the Stock Market. Tapi, ada yang agaknya luput dari antusiasme itu: proses privatisasi itu adalah proses tersisihnya apa yang dalam bahasa Inggris disebut the commons, yang dalam bahasa Jawa disebut bebrayan: ruang yang terbuka untuk siapa saja, area hidup yang bermutu yang tak menjadi komoditi. Taman-taman kota yang rindang, museum yang kaya dan murah, perpustakaan kota yang komplet, sekolah yang mendidik dan mengajar dengan bagus, rumah sakit yang berdokter tekun, gedung kesenian dan galeri yang piawai, siaran radio dan televisi yang menyajikan selera sehat dan kreativitas yang bebas.... Semua itu memerlukan ongkos, dan ongkos memerlukan pajak. Di dunia kapitalis kini, dengan neo-liberalisme yang menanjak, hubungan antara "pajak" dan "publik" seakan-akan najis. Di mana-mana subsidi dikurangi, juga untuk program televisi yang bermutu, untuk kegiatan seni yang memelopori kreativitas, bahkan untuk pendidikan di sekolah. Bahkan para buruh pun, yang ikut menikmati kapitalisme yang menjalar itu, cenderung tak ingin pajak mereka dikurangiseakan-akan the commons pada gilirannya tak penting bagi hidup mereka. Sebab, bila yang bebrayan surut, dan hidup ditentukan dari layar komputer yang tanpa gelora dan tanpa empati, politik memang segera mati. Tapi benarkah hanya dia yang akhirnya tak ada lagi? Goenawan Mohamad
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

28 hari lalu

Pekerja berada di depan layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu, 26 April 2023. Usai cuti bersama Lebaran 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (26/4) dibuka menguat 60 poin (0,88 persen) ke 6.877. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.


Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

54 hari lalu

Surat Utang Negara adalah surat berharga berupa surat pengakuan utang yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh pemerintah. Berikut ulasannya. Foto: Canva
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.


Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Logo Microsoft terlihat di Los Angeles, California A.S. pada Selasa, 7 November 2017. (ANTARA/REUTERS/Lucy Nicholson/am.)
Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.


Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Tiga pialang memperhatikan pergerakan harga saham di bursa saham Sao Paulo, Brasil, (8/8). Indeks saham di Brasil mengalami penuruanan tajam akibat turunnya peringkat utang Amerika Serikat. AP/Andre Penner
Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas


Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Tamu undangan tengah mencoba fitur New IDX Mobile saat peluncuran New IDX Mobile di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis 13 Juli 2023. IDX Mobile merupakan salah satu layanan BEI dalam bentuk mobile application yang menyediakan data real-time, seperti harga saham, indeks, berita perusahaan tercatat, laporan keuangan, komoditas, dan lainnya. Serta terdapat beberapa fitur antara lain fitur Capital Market Info yang merupakan informasi real-time pergerakan saham di pasar modal, fitur Stock Heatmap menggambarkan visualisasi kinerja saham untuk memudahkan analisis. Tempo/Tony Hartawan
Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.


BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

Para tamu undangan menghadiri peluncuran Bursa Karbon Indonesia (IDX Carbon) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 26 September 2023. Pada perdagangan perdana Bursa Karbon, BEI mencatat terdapat 13 transaksi dengan jumlah volume emis yang diperdagangkan mencapai 459.914 tCO2e. Selain itu, jumlah pengguna jasa bursa karbon saat ini baru mencapai 16 perusahaan. Tempo/Tony Hartawan
BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.


2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

Tamu undangan tengah mencoba fitur New IDX Mobile saat peluncuran New IDX Mobile di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis 13 Juli 2023. IDX Mobile merupakan salah satu layanan BEI dalam bentuk mobile application yang menyediakan data real-time, seperti harga saham, indeks, berita perusahaan tercatat, laporan keuangan, komoditas, dan lainnya. Serta terdapat beberapa fitur antara lain fitur Capital Market Info yang merupakan informasi real-time pergerakan saham di pasar modal, fitur Stock Heatmap menggambarkan visualisasi kinerja saham untuk memudahkan analisis. Tempo/Tony Hartawan
2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.


Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

7 Oktober 2023

Pialang memperhatikan Tampilan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (24/10/2017).Foto Agung Rahmadiansyah/Tempo
Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan alasan nilai transaksi harian di pasar modal Indonesia yang jeblok dibandingkan tahun lalu.


Ini Kata OJK Soal Evaluasi Perdagangan Bursa Karbon

2 Oktober 2023

Presiden Jokowi beserta jajarannya meresmikan peluncuran Bursa Karbon di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa, 26 September 2023. Cr: Youtube Indonesia Stock Exchange
Ini Kata OJK Soal Evaluasi Perdagangan Bursa Karbon

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) buka suara perihal evaluasi perdagangan bursa karbon selama pekan pertama usai peluncuran.


IHSG Menguat Hingga 7050, Cermati 4 Rekomendasi Saham dari Samuel Sekuritas

21 September 2023

Pekerja memotret layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu, 26 April 2023. Usai cuti bersama Lebaran 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (26/4) dibuka menguat 60 poin (0,88 persen) ke 6.877. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
IHSG Menguat Hingga 7050, Cermati 4 Rekomendasi Saham dari Samuel Sekuritas

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masuk level 6970-7050. Indeks kemarin berhasil menguat. Namun ada tekanan jual intraday, sehingga rawan terkoreksi