Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Qutb

Oleh

image-gnews
Iklan
PADA tahun 1948 Sayyid Qutbyang kemudian dikenal sebagai salah satu pemikir Islam yang paling berpengaruh pada abad ke-20berangkat naik kapal dari Iskandariyah. Ia menuju New York. Pemerintah Mesir, di bawah Raja Faruk, memberinya beasiswa untuk mempelajari sistem pendidikan Amerika. Umurnya 42 waktu itu. Syahdan, suatu malam, dalam perjalanan laut itu, seorang "perempuan mabuk, setengah telanjang" muncul di kabinnya. Godaan yang dikirim pemerintah Amerika untuk membuatnya bejat? Tanda peradaban yang jorok? Tentu saja ia menampik. Seluruh hidupnya memang terdiri dari penampikan seperti itu. Sebagaimana ditulisnya dalam buku yang terbit pada 1965, Mallem Fittareek (Tonggak-Tonggak Perjalanan), Qutb tinggal di Amerika Serikat dengan sikap seorang yang memandang negeri itu dengan syak. Jazz, football, gulat, film, omongan tentang mobil dan uang, perempuan mabuk penggodasemua itu gejala "kehidupan jahiliah, kosong dan penuh dengan kontradiksi, cacat, dan kebusukan". Kita bisa membayangkan Qutb berjalan sendiri di antara toko dan bar dan iklan-iklan seronok, seraya merenung, seperti dituliskannya: "Dari ketinggiannya, sang Mukmin memandang ke orang-orang yang tenggelam dalam najis dan lumpur. Ia mungkin mukmin satu-satunya di sana; tapi ia tak merasa murung dan sedih." Di negeri modern itu bahkan ia lihat yang-badani menggantikan yang-rohani. Pada satu hari ia datang ke sebuah gereja di Greeley, Colorado. Yang dilihatnya di sana mengejutkannya. Sang pastor, bertindak sebagai DJ, memutar piringan Baby, It's Cold Outside. Sementara lampu meredup, memberikan efek "romantis dan melamun", para hadirin pun berdansa. " Di ruangan itu kaki tampak di mana-mana. Lengan saling merangkul, bibir bertemu bibir, dada bertemu dada." Qutb memutuskan untuk tak lebih lama lagi berada di Amerika. Agustus 1950, ia kembali ke Mesir. Dalam banyak hal ia mengingatkan kita kepada mereka yang dengan kecewa dan murka menemukan modernitas dalam sosoknya yang keji. Dan di Amerika, modernitas itu bisa diwakili oleh ruang dan waktu yang dibentuk kapitalisme dan industri: kota besar. Dua dasawarsa sebelum Qutb, pada bulan Juni 1929 Federico Garca Lorca tinggal di New York. Inilah kesimpulannya, yang ia ucapkan setelah ia kembali ke Spanyol pada Maret 1930: "Aku suka keluyuran di jalan-jalan, tapi aku kenal New York sebagai dusta terbesar dunia. New York adalah Senegal dengan mesin...." Dan tak hanya New York. Seluruh Amerika ia lihat seperti yang kurang-lebih kemudian dilihat Qutb: yang diberikan Amerika Serikat kepada dunia, kata Lorca, hanyalah "pencakar langit, jazz, dan koktail". Hanya itu, tambahnya. Tampaknya tiap masa melahirkan pandangan "anti-Amerika" seperti itu, dengan variasi yang luas. Bahkan ada "anti-Amerika" dari dalam Amerika sendiri. Jika "Amerika" berarti kebudayaan yang dijadikan industri, sang pengecam bisa mengutip Adorno dari New School di New York, seorang pemikir yang bahkan tak menyukai musik jazz. Jika "Amerika" berarti teknokrasi yang mengendalikan hidup manusia, orang bisa mengingat Marcuse dan para penggerak counterculture pada tahun 1960-an, yang menganggap modal, Pentagon, dan teknologi sebagai represi total. Jika "Amerika" adalah kata lain dari "kebebasan yang kebablasan" hingga membiarkan seks berkelana ke segala arah, orang bisa mengutip kaum Pat Robertson dan Jerry Faldwell dari Kristen Kanan, dua pastor penyebar kebencian bukan saja kepada kaum homo dan feminis, tapi juga kepada Islam. Tentu saja, "Amerika" tak bisa direduksikan ke dalam gambar sederhana itu. Amerika juga telah melahirkan ide-ide demokrasi Jefferson, kearifan Lincoln, keberanian Martin Luther King, musik John Cage, novel Faulkner, dan puisi Whitman, filsafat Peirce dan Rorty. Tapi seperti Lorca yang menuliskan dengan rindu alam Andalusia, Qutb yang berasal dari Dusun Musha di Kota Qaha di Provinsi Assyout, mendambakan hidup yang bersih suci. Berangkat dari gambar yang tak lengkap tentang modernitas ("Amerika", "Barat"), ia menawarkan sesuatu yang dahsyat: Islam sebagai pengganti bagi "kepemimpinan umat manusia" yang di tangan "orang Barat" sekarang "tengah merosot". Baginya, masa berlakunya sistem Barat telah berakhir, terutama "karena ia terlepas dari nilai-nilai yang memberi hidup." Bagi Qutb, Islam adalah jawabannya. Ia memang anak dari sebuah zaman yang masih percaya bahwa ada satu pandangan dunia yang komprehensif dan agung yang bisa menciptakan masyarakat yang tak bercacat. Masa itu, di pelbagai pojok bumi, Marxisme-Leninisme dianut dengan keyakinan yang setara. Demikianlah dari 1939 ke 1951, pandangannya semakin ke arah ideologi Islam. Pada 1948, bukunya, Keadilan Sosial dalam Islam, terbit. Di sini ia pertegas bahwa keadilan sosial yang sejati hanya bisa dilaksanakan dalam Islam. Pada 1951 ia masuk gerakan Ikhwanul Muslimin. Ketika gerakan itu dituduh mau menggulingkan pemerintahan, pada 1954 pemerintahan Nasser menangkapnya. Ia dihukum 15 tahun kerja paksa di Penjara Jarah dekat Kairo. Ia kemudian dilepas, tapi pada 1965, setelah Mallem Fittareek terbit, ia ditangkap lagi. Tanggal 29 Agustus 1966, ia dihukum gantungsebuah langkah yang menjadikannya seorang syuhada. Ia meninggalkan 24 buku, di antaranya novel dan kritik sastra. Juga: 30 jilid tafsir Quran. Pikirannya tetap bergema sampai di Indonesia abad ke-21. Tapi berbeda dengan Marxisme, ia belum teruji. Bisa saja sebuah desain akhirnya hanya bersifat agung sebelum ia secara luas terlibat dalam realitas yang cela dan centang-perenang. Qutb wafat sebelum ia bertanya: mungkinkah Islam bisa dijalankan tanpa distorsi, ketika untuk itu kekuasaan manusia dipakai? Mungkinkah yang sempurna terjadi di muka bumi? Goenawan Mohamad
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gibran Bakal Evaluasi KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

35 detik lalu

Wakil presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, mengunjungi kawasan Rumah Susun (Rusun) Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara pada hari ini, Rabu, 24 April 2024. Agenda ini merupakan kunjungan pertama usai KPU menetapkan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden terpilih pemenang pilpres 2024. TEMPO/Defara
Gibran Bakal Evaluasi KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Rakabuming Raka menyebut akan mengevaluasi program Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) agar lebih tepat sasaran.


Bamsoet Dorong Kerjasama Wirausahawan Muda Indonesia - Tiongkok

9 menit lalu

Bamsoet Dorong Kerjasama Wirausahawan Muda Indonesia - Tiongkok

Bambang Soesatyo mendukung rencana para pengusaha muda China yang tergabung dalam China International Youth Exchange Center dalam membangun kerjasama wirausahawan muda Indonesia - Tiongkok.


Perludem Sebut MK Masih Jadi Mahkamah Kalkulator

10 menit lalu

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Suhartoyo (kanan) didampingi Hakim Konstitusi Saldi Isra (tengah) memimpin jalannya sidang putusan perselisihan hasil Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin, 22 April 2024. TEMPO/Febri Angga Palguna
Perludem Sebut MK Masih Jadi Mahkamah Kalkulator

Perludem menyatakan bahwa MK masih menjadi 'mahkamah kalkulator' karena putusan sengketa pilpres masih berlandaskan selisih hasil suara.


KPU Tetapkan Prabowo-Gibran jadi Presiden-Wapres RI, Program Makan Siang Gratis Mulus Masuk RAPBN 2025?

13 menit lalu

Pasangan presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka hadir dalam rapat Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu Tahun 2024 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu 24 April 2024. KPU menetapkan Prabowo-Gibran sebagai calon presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024 - 2029. TEMPO/Subekti.
KPU Tetapkan Prabowo-Gibran jadi Presiden-Wapres RI, Program Makan Siang Gratis Mulus Masuk RAPBN 2025?

Apakah program makan siang gratis yang dijanjikan sebelumnya dapat segera dibahas masuk RAPBN menyusul penetapan Prabowo sebagai presiden terpilih?


Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

15 menit lalu

ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.


Shin Tae-yong Waspadai 3 Pemain Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

16 menit lalu

Pelatih timnas U-23 Indonesia, Shin Tae-yong. Kredit: Tim Media PSSI
Shin Tae-yong Waspadai 3 Pemain Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

Pelatih Timnas U-23 Indonesia Shin Tae-yong telah menyiapkan strategi untuk permainan Korea Selatan di perempat final Piala Asia U-23 2024.


Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

30 menit lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.


Terbukti Kendalikan Peredaran Narkotika dari Penjara, Nasrun Divonis Hukuman Mati

34 menit lalu

Ilustrasi penjahat narkoba. TEMPO/Iqbal Lubis
Terbukti Kendalikan Peredaran Narkotika dari Penjara, Nasrun Divonis Hukuman Mati

Pengadilan Negeri Medan menjatuhkan vonis mati terhadap Nasrun alias Agam, terdakwa pengedar narkotika jenis sabu-sabu seberat 45 kilogram.


Surya Paloh Tegaskan Kerja Sama dengan PKS Tetap Terjalin

35 menit lalu

Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu tiba di NasDem Tower bersama jajaran Partai NasDem dan PKS dalam konferensi pers usai pertemuan kedua partai di NasDem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Surya Paloh Tegaskan Kerja Sama dengan PKS Tetap Terjalin

Presiden PKS Ahmad Syaikhu sempat berbincang dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh saat bertemu hari ini. Bicara soal kerja sama politik.


Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

40 menit lalu

Perpustakaan Stuttgart. (Unsplash.com/Gabriell Sollman)
Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

Banyak perpustakaan konvensional unik di setiap negara yang menjadi tempat impian bagi para pecinta buku.