Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Qin

Oleh

image-gnews
Iklan

Para pahlawan datang, karena para pendongeng telah datang. Tapi sebelum mereka: hadirin. Anda bisa mengatakan bahwa dalang bercerita, maka Arjuna ada; bahwa Homeros bersyair, maka Archilles lahir. Tapi tidak hanya itu. Pertempuran pertama dan penghabisan dalam epos yang mana pun, termasuk film Zhang Yimou mutakhir, Hero, adalah peperangan melawan dua sosok besar dalam hidup: waktu dan lupa.

Epos digubah karena ada orang-orang yang diharapkan untuk mengingat. Mengingat jadi penting karena waktu berjalan dan manusia terbatas. Epos digubah karena ada sebuah komunitas yang tak boleh lupa akan cerita-cerita keberanian (epos, dalam bahasa Indonesia, disebut juga "wiracarita") di masa lalu.

Tapi tentang kegagahberanian masa lalu, apa yang kita ingat sepenuhnya tertambat dengan masa kini. Itu sebabnya sebuah wiracarita seperti Hero disusun sebagai sebuah legenda. Ia berlebihan. Agaknya ia punya hak untuk berlebihan. Di hari-hari ini, ketika yang masih hidup tak mungkin ditampilkan sebagai makhluk yang menakjubkan (dan sebab itu "pahlawan" dengan sendirinya berarti sosok yang sudah mati), Zhang Yimou jadi seorang pendongeng yang menakjubkan.

Dengan kata lain, ia berbicara kepada sebuah hadirin yang telah kehilangan. Saya kira ia selalu menginginkan itu. Sutradara ini, seperti tampak dari filmnya yang terdahulu, selalu memandang mesra ke arah hal-hal yang tak lagi ada: upacara kematian dalam film Judou (1990), penggunaan lampion yang terpajang di gedung-gedung tua dalam Lampion Merah (1991), permainan wayang dalam Hidup (1994). Tapi seperti umumnya dalam nostalgia, yang dulu banal pun jadi bagus, yang bersahaja jadi seakan-akan dalam, dan yang terancam punah seakan-akan jadi azimat. Kita tak peduli lagi bila yang dianggap pernah ada jangan-jangan hanya sebuah fantasi.

Cerita wu-xia dengan mudah berbicara kepada hadirin yang telah kehilangan. Ia gabungan antara sebuah epos dan nostalgia. Ia pertautan sebuah fabel dengan sebuah ekspresi zaman ini. Sinematografi mutakhir, seperti kita lihat dalam Crouching Tiger, Hidden Dragon (Macan Merendek, Naga Sembunyi) yang disutradarai Ang Lee, demikian pula dalam Hero, menyulap kungfu jadi sebuah persenyawaan antara yang estetik dan yang brutal.

Dalam film Tiger, Dragon: Li Mu Bai bertempur dari pucuk ke pucuk bambu yang lentur dan meliuk-liuk; geraknya gerak seorang penari piawai yang tenang. Dalam Hero, yang estetik tampil di tiap bagian yang ganas. Dalam silat sengit yang dihiasi hujan. Dalam tebas-menebas senjata besi yang diiringi musik dawai seorang buta. Dalam pertarungan dua perempuan bergaun merah di musim gugur, ketika loncatan tubuh dan kelebat pedang merontokkan ribuan daun ke warna magenta. Dalam adegan duel penghormatan di air lazuardi sebuah danau.

Seakan-akan semua itu belum cukup, kita masih menyaksikan sebuah tarung pedang yang keras di balairung raja, di antara gelombang kelambu hijau yang berjuntai. Di akhir pergulatan, kain sutra itu pun runtuh, lepas, lembar demi lembar….

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Telah saya katakan di atas, Zhang Yimou punya hak berlebihan. Bukankah ia hendak menghadirkan sebuah dongeng, sebagaimana kisah Sinbad dalam Seribu Satu Malam dan Odysseus dalam syair Homeros? Tapi persoalan kita dengan Hero ialah: ketika yang estetik begitu berkuasa, begitu memukau, benarkah para hadirin tak akan terlampau silau, dan epos itu pun kehilangan tujuannya, yakni memanggil ingatan?

Mungkin ingatan akan terbit. Dari layar lebar Zhang Yimou mungkin orang akan sadar tentang sebuah masa yang telah tak ada lagi. Tapi saya kira yang akan didapat dari Hero bukanlah sebuah rekaman epik, di mana keberanian merupakan bagian yang esensial dalam pengorbanan, dan pengorbanan bagian yang penting bagi keadilan. Saya duga yang akan teringat ialah seperti yang orang ingat tentang Indonesia di masa lalu: sebuah "mooie Indie", "Hindia molek" dalam penampilan fotografi kolonial. Saya kira, film Zhang Yimou ini adalah sebuah penyajian Tiongkok molek, Tiongkok yang diperindah, ketika Cina dengan cepat berubah, mula-mula melalui sebuah revolusi sosialis yang ingin memaksa yang estetik jadi traktor, kemudian ke sebuah transformasi "ekonomi pasar" yang mengubah yang estetik jadi gincu.

Dan Hero adalah sebuah gincu layar lebar. Keindahannya tak tumbuh dari kepedihan. Tiongkok yang tampak melalui kamera Zhang Yimou sebenarnya tak bergerak, tak bergulat, tak merasakan luka dan sakit, meskipun bagian sejarah yang dikisahkan di sana adalah sejarah pembangunan "negara kesatuan" yang brutal di bawah Maharaja Qin. Para pendekar yang melawan, termasuk si Tanpa Nama, berbicara tentang dendam, tapi kita tak merasakan mereka sebagai korban. Dalam satu adegan, ribuan anak panah yang ditembakkan meluncur dari langit bagaikan mega maut yang gelap. Orang-orang terbunuh. Tapi seakan-akan yang pedih dapat dilupakan dengan yang elegan: lihat, guru tua itu duduk dengan patutnya dan terus menorehkan kaligrafi, ketika besi-besi tajam itu menghunjam. Lihat, di atap, si Salju Terbang bagaikan menari tak henti-hentinya ketika ia dengan pedangnya menangkis beratus-ratus tembakan.

Tak mengherankan bila epos ini akhirnya bukan sebuah konfrontasi berdarah yang menyebabkan sebuah dunia berubah, seperti epos Revolusi Tiongkok. Para pahlawan Zhang Yimou adalah mereka yang mengukuhkan apa yang stabil, atas nama "perdamaian". Tanpa kita tahu bagaimana prosesnya, sang pembangkang—dimulai oleh si Pedang Patah yang berkontemplasi dalam silat dan kaligrafi—akhirnya berkesimpulan bahwa yang penting bukanlah keadilan, melainkan kekuasaan tunggal. Satu "di bawah langit", katanya. Dan hadirin pun bertepuk senang. Sang pendongeng tahu: kini revolusi tak bisa dipasarkan.

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

1 detik lalu

Paiya Mountain, Cina (dpxq.gov.cn)
Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

Warganet menyayangkan sikap turis di Cina tersebut karena tidak hanya membahayakan diri sendiri tetapi juga pihak lain.


Kemenhub Ungkap Persiapan dan Jumlah Armada Transportasi Mudik Tahun Ini

28 menit lalu

Jalan Pantura Kudus-Demak, Jawa Tengah yang rusak akibat banjir mulai diperbaiki untuk persiapan arus mudik lebaran 2024 pada Kamis 28 Maret 2024. Perbaikan dan pengaspalan dilaksanakan dari jembatan batas antar kabupaten sampai depan Pasar Karanganyar, tepatnya di kilometer 44+500 B - 45+900 B arah Kudus-Demak. Tempo/Budi Purwanto
Kemenhub Ungkap Persiapan dan Jumlah Armada Transportasi Mudik Tahun Ini

Kemenhub sebut pekerjaan proyek di sekitar ruas jalan yang dimanfaatkan sebagai jalur mudik akan dihentikan mulai 31 Maret hingga 21 April 2024.


Ini Alasan Jokowi Enggan Bahas Perpanjangan Ekspor Konsentrat Freeport, meski Kehilangan Rp30 T

58 menit lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan rombongan berkunjung ke Tambang Grasberg milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, 1 September 2022. Tambang Grasberg milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Distrik Tembagapura, terletak di ketinggian 3.325-4.285 meter di atas permukaan laut (mdpl). Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
Ini Alasan Jokowi Enggan Bahas Perpanjangan Ekspor Konsentrat Freeport, meski Kehilangan Rp30 T

Presiden Jokowi tidak akan membahas perpanjangan izin konsentrat tembaga PT Freeport, meskipun direkturnya mengingatkan bisa kehilangan Rp30 triliun


Kemenhub Sebut Potensi Pemudik Capai 193,6 Juta Orang Tahun Ini

1 jam lalu

Sejumlah penumpang angkutan kapal laut tujuan Tanjung Priok, Jakarta menunggu keberangkatan di terminal keberangkatan Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau, Rabu 27 Maret 2024. PT Pelni (Persero) Cabang Batam menyiapkan tiket mudik lebaran gratis sebanyak 1.172 lembar untuk kuota keberangkatan 27 Maret, 7 dan 13 April 2024 menggunakan KM Kelud kelas ekonomi rute Batam-Belawan, Sumatera Utara dan Batam-Tanjung Priok, Jakarta. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna
Kemenhub Sebut Potensi Pemudik Capai 193,6 Juta Orang Tahun Ini

Angka tersebut meningkat dibandingkan potensi pergerakan masyarakat pada musim mudik lebaran 2023, yakni 123,8 juta orang.


Ini Taktik Jokowi Melawan Larangan Ekspor Bijih Nikel oleh WTO

1 jam lalu

Presiden Joko Widodo memberi sambutan usai meresmikan pembangunan pabrik Smelter PT Virtue Dragon Nikel Industri (VDNI) di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Senin, 27 Desember 2021. Pembangunan smelter milik PT. VDNI merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan nilai investasi di kawasan tersebut mencapai Rp47 triliun dan sampai saat ini telah menyerap tenaga kerja sebanyak 16.515 orang. ANTARA FOTO/Jojon
Ini Taktik Jokowi Melawan Larangan Ekspor Bijih Nikel oleh WTO

Jokowi akan menggunakan taktik mengulur-ulur waktu untuk melawan larangan hilirisasi nikel oleh Organisasi Perdagangan Dunia (WTO)


Apresiasi Polda Metro Hentikan Kasus Aiman Witjaksono, IPW Singgung Pemeriksaan Ratusan Kades di Jateng

1 jam lalu

Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud, Aiman Witjaksono saat menghadiri sidang Praperadilan soal penyitaan barang bukti ponsel dalam kasus dugaan 'Polisi Tak Netral' di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa, 27 Februari 2024. Hakim tunggal menolak seluruh gugatan praperadilan yang diajukan Aiman Witjaksono soal penyitaan ponsel dalam kasus dugaan 'polisi tak netral' dan menyatakan penyitaan ponsel itu tetap sah. TEMPO/M Taufan Rengganis
Apresiasi Polda Metro Hentikan Kasus Aiman Witjaksono, IPW Singgung Pemeriksaan Ratusan Kades di Jateng

IPW mengapresiasi Polda Metro Jaya karena menghentikan kasus Aiman Witjaksono soal polisi tidak netral pada pemilu 2024.


Polisi Belum Mau Buka Identitas Mahasiswa Pelapor Kasus TPPO Ferienjob: Masih Dilindungi dan Diperiksa

2 jam lalu

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Trunoyudo Wisnu Andiko memberikan keterangan pers di lingkungan Markas Besar Polri pada Rabu, 6 Maret 2024. Tempo/ Adil Al Hasan
Polisi Belum Mau Buka Identitas Mahasiswa Pelapor Kasus TPPO Ferienjob: Masih Dilindungi dan Diperiksa

Dugaan TPPO di balik program ferienjob ini bermula dari pengaduan empat mahasiswa ke KBRI di Jerman.


Tidak Ajukan Eksepsi, Dirut PT Sansaine Exindo Terima Dakwaan Rugikan Negara Rp 8 Triliun di Kasus Korupsi BTS 4G

2 jam lalu

Suasana sidang lanjutan kasus korupsi proyek pengadaan BTS 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 Bakti Kominfo di PN Jakarta Pusat pada Selasa, 28 November 2023. Jaksa penuntut umum menghadirkan tujuh orang saksi untuk terdakwa Windi Purnama dan Muhammad Yusrizki Muliawan. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Tidak Ajukan Eksepsi, Dirut PT Sansaine Exindo Terima Dakwaan Rugikan Negara Rp 8 Triliun di Kasus Korupsi BTS 4G

Kuasa hukum Dirut PT. Sansaine Exindo, Jemy Sutjiawan menyatakan menerima dakwaan dan tidak mengajukan eksepsi di kasus korupsi BTS 4G.


Tim Hukum AMIN Duga Jokowi Gerakkan Para Menteri Menangkan Prabowo-Gibran, Ini Jejak Mereka

2 jam lalu

Petugas kepolisian bersenjata melakukan pengamanan disekitar Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Selasa 26 Maret 2024.  Satu hari jelang sidang perdana sengketa perselisihan hasil Pemilu 2024 pada hari Rabu 27 Maret 2024, pengamanan gedung MK diperketat.  TEMPO/Subekti.
Tim Hukum AMIN Duga Jokowi Gerakkan Para Menteri Menangkan Prabowo-Gibran, Ini Jejak Mereka

Presiden Joko Widodo disebut-sebut Tim Hukum AMIN menggerakkan atau membiarkan menteri di kabinetnya kampanyekan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024


Gunung Semeru Erupsi Disertai Gempa Awan Panas Guguran Selama 27 Menit

2 jam lalu

Gunung Semeru erupsi pada Sabtu, 9 Maret 2024, pukul 08.28 WIB (ANTARA/HO-PVMBG)
Gunung Semeru Erupsi Disertai Gempa Awan Panas Guguran Selama 27 Menit

Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Gunung Semeru melaporkan adanya erupsi disertai gempa awan panas guguran selama 27 menit, Kamis sore, 28 Maret 2024,