Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Burhanuddin Abdullah: "Saya Siap Mengambil Langkah Drastis"

Oleh

image-gnews
Iklan
JAS di kursi Burhanuddin Abdullah kembali disampirkan ke tubuhnya. "Agar terbiasa kalau nanti terpilih menjadi Gubernur BI," katanya sembari tertawa. Rileks dan optimistis. Begitulah pembawaan urang Sunda kelahiran Garut 10 Juli 1947 ini, menghadapi sengitnya perebutan posisi nomor satu di bank sentral. Resepnya sederhana saja. "Saya menikmati jadi pensiunan," ujarnya lagi kepada Karaniya Dharmasaputra dan Iwan Setiawan dari TEMPO. Berikut petikan wawancara dengan mantan Deputi Gubernur BI dan Menteri Koordinator Perekonomian di era Presiden Abdurrahman Wahid ini. Jika terpilih, apa prioritas program Anda? Yang terpenting adalah bagaimana mengupayakan stabilitas moneter untuk mendorong daya kompetisi ekspor kita. Selain itu, saya menargetkan akan menyelesaikan persoalan BLBI pada tahun ini. Saya juga berniat mengkaji kembali berbagai ketentuan yang menurut saya telah menghambat fungsi intermediasi perbankan, khususnya dalam mengucurkan kredit ke usaha kecil dan menengah. Selama ini hubungan BI dengan pemerintah, khususnya Departemen Keuangan, terkesan kerap tak sejalan. Apa rencana Anda? Di mana pun di dunia ini, hubungan bank sentral dengan departemen keuangan memang sulit akur. Tugasnya kan bertolak belakang. Bank sentral memelihara kestabilan moneter, sebaliknya departemen keuangan lebih mengutamakan ekspansi kebijakan fiskal. Kalau mau jujur, BI tak bisa menganalisis sendiri berbagai faktor ekonomi untuk menentukan target pertumbuhan. BI perlu duduk bersama dengan pemerintah. Dulu kan ada yang disebut Dewan Moneter. Karena itu, saya berencana membentuk semacam komite bersama yang bertemu secara rutin, mungkin seminggu sekali, untuk menjaga keseimbangan di antara keduanya. Bagaimana pendapat Anda tentang OJK? Pada saat krisis seperti ini, kita punya banyak persoalan. Kita harus membuat prioritas apa yang mesti didahulukan. Apakah OJK merupakan prioritas? Untuk mendirikannya, dibutuhkan dana begitu besar. Persoalan berikutnya, bagaimana kapabilitas orang-orang yang mengelolanya nanti. Harus diakui, kita tak pandai merancang organisasi dalam situasi krisis. Jadi, Anda tak setuju? Kajian yang dibuat Bank for International Settlement tentang OJK sebenarnya tidak konklusif. Disebutkan, ada bank sentral yang efektif mengawasi perbankan. Tapi, di negara lain, ada juga yang lebih baik jika fungsi pengawasannya dipisah. Di Indonesia, ide ini muncul karena kita punya beban masa lalu, ketika bank sentral sering diintervensi. Menurut saya, sebaiknya OJK tak diterapkan saat ini. Mungkin 5-10 tahun lagi. Tapi kasus Bank CIC dan Lippo membuktikan pengawasan BI masih begitu kedodoran. Apa yang terjadi dalam kasus Bank CIC dan Lippo harus saya dalami lebih detail. Memang harus diakui, BI mesti memperbaiki fungsi pengawasannya. Sekarang kan sudah mulai mengarah ke sana. BI, misalnya, telah mengadopsi Kesepakatan Basel 1996 untuk memasukkan risiko pasar dalam perhitungan kecukupan modal bank. Apa kiat Anda untuk membersihkan BI dari korupsi? Saya siap melakukan berbagai langkah drastis untuk menegakkan disiplin. Untuk membersihkan BI, mau tak mau saya harus keras menegakkan aturan. Doakan saja. Selain PPP, partai mana yang mendukung Anda? Saya bertemu dengan anggota Dewan dari berbagai partai, tidak hanya PPP. Termasuk PDIP? PDIP, Golkar, PKB, dan lainnya jelas harus mendukung saya, dong, ha-ha-ha.... Beredar rumor, saat menjadi pengurus yayasan karyawan BI, Anda ikut menyetujui proyek pabrik kertas uang yang kini macet. Saya sedikit pun tidak tahu-menahu tentang rencana pendirian pabrik kertas uang itu. Soalnya, dari dulu sampai sekarang saya tidak pernah menjabat pengurus Yayasan Karyawan BI. Pabrik kertas uang itu kan proyek yayasan karyawan. Saya hanya pernah menjadi Ketua Umum Ikatan Pegawai BI (semacam serikat pekerjaRed.) dari Desember 1998 sampai tahun 2000. Anda diberi tugas pemerintah mengawasi kas APP. Ada konglomerat mendukung pencalonan Anda? Setahu saya, pemilik APP justru gatal-gatal selama saya duduk di sini mengawasi kas keuangan mereka. Jangan coba-coba, deh, konglomerat mengajak saya berkolusi. Tidak akan mempan. Try me.
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ekonom: Rupiah Hadapi Tekanan, BI Sebaiknya Tak Naikkan Suku Bunga Acuan

2 jam lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersama jajaran Deputi Bank Indonesia saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00% tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Ekonom: Rupiah Hadapi Tekanan, BI Sebaiknya Tak Naikkan Suku Bunga Acuan

Rupiah saat ini sedang menghadapi tekanan mata uang yang sangat besar dan lonjakan arus keluar modal.


Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

16 jam lalu

Ilustrasi Pinjaman Online. Freepix: Rawpixel.com
Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

Selain 537 entitas pinjol ilegal, Satgas PASTI juga menemukan 48 konten penawaran pinjaman pribadi dan 17 entitas yang menawarkan investasi.


Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

20 jam lalu

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani ketika ditemui di Kemenko Marves pada Selasa, 22 Agustus 2033. TEMPO/Riri Rahayu
Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.


Menkeu Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah di Tengah Konflik Iran-Israel

2 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) berbincang dengan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat mengkiuti rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 22 Juli 2019. Rapat kerja tersebut beragendakan pembahasan laporan realisasi semester I dan prognosis semester II pelaksanaan APBN TA 2019 serta Laporan dan pengesahan hasil pembahasan panja perumus kesimpulan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Menkeu Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah di Tengah Konflik Iran-Israel

Menteri Keuangan atau Menkeu Sri Mulyani Indrawati menyiapkan strategi untuk menjaga nilai tukar rupiah di tengah konflik Iran-Israel.


Rapat Dewan Gubernur BI Akan Turut Evaluasi Perkembangan Ekonomi Global

3 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kiri) bersama Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kedua kanan), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar (kiri), Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa (kanan) memberikan keterangan pers terkait hasil rapat berkala KSSK tahun 2022 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin, 1 Agustus 2022. Namun KSSK juga mewaspadai sejumlah risiko dari perekonomian global yang dapat berdampak pada sistem keuangan dan ekonomi di dalam negeri. Tempo/Tony Hartawan'
Rapat Dewan Gubernur BI Akan Turut Evaluasi Perkembangan Ekonomi Global

Asisten Gubernur BI Erwin Haryono mengatakan dalam Rapat Dewan Gubernur Bulanan di antaranya akan membahas perkembangan ekonomi global.


Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

4 hari lalu

Suasana gedung-gedung bertingkat di Jakarta, Selasa, 14 Maret 2023. Bank Indonesia (BI) menyebutkan utang luar negeri (ULN) Indonesia meningkat dari 396,8 miliar dolar AS pada kuartal IV 2022 menjadi 404,9 miliar dolar AS pada Januari 2023. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

BI mencatat jumlah utang luar negeri Indonesia jumlahnya naik 1,4 persen secara tahunan.


Penjualan Eceran Maret Meningkat, Indeks Penjualan Riil Tumbuh 3,5 Persen

5 hari lalu

Penjualan minyak dalam kemasan di salah satu Pusat Perbelanjaan di Jakarta, Kamis, 17 Maret 2022. Pemerintah mencabut aturan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng kemasan. Selanjutnya, harga minyak goreng kemasan akan diserahkan ke mekanisme pasar dengan menyesuaikan nilai keekonomiannya. Tempo/Tony Hartawan
Penjualan Eceran Maret Meningkat, Indeks Penjualan Riil Tumbuh 3,5 Persen

BI memprediksi kinerja penjualan eceran bulan Maret 2024 tetap tumbuh. Indeks Penjualan Riil Maret 2024 tercatat sebesar 222,8 atau tumbuh 3,5 persen secara tahunan.


Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

14 hari lalu

Kondisi penukaran uang baru yang digelar Bank Indonesia (BI) di Istora Senayan, Sabtu, 30 Maret 2024. Bank Indonesia menyediakan kuota penukar sebanyak 5 ribu orang dengan maksimal nilai tukar sebesar Rp 4 juta. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.


Waspada Uang Palsu Jelang Lebaran, Cegah dengan Tips Ini

15 hari lalu

Ilustrasi pekerja menerima THR. Pexels
Waspada Uang Palsu Jelang Lebaran, Cegah dengan Tips Ini

Waspada peredaran uang palsu saat bagi-bagi THR menjelang Lebaran.


Waspada Peredaran Uang Palsu, Begini Cara Bedakan Uang Asli dan Palsu

15 hari lalu

Uang palsu yang peredarannya diungkap oleh Polres Metro Jakarta Barat. ANTARA/HO-Polres Jakbar
Waspada Peredaran Uang Palsu, Begini Cara Bedakan Uang Asli dan Palsu

Kebutuhan terhadap uang tunai mendekati lebaran meningkat. Namun, perlu waspada peredaran uang palsu. Ingat lagi bedakan uang asli dan palsu.