Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gatholoco

Oleh

image-gnews
Iklan

Tiap sistem keimanan akan didatangi seorang Gatholoco—sebuah sosok negatif. Dalam khazanah Islam di Jawa, nama tokoh ini berasal dari sebuah puisi naratif panjang yang kontroversial.

Ia kadang digambarkan sebagai orang berbadan pendek kurus, berambut keriting, berkulit muka bopeng bekas cacar, bermata juling. Di mulutnya yang kecil terpasang gigi yang ruwet. Kupingnya lebar, dadanya cacat dan perutnya buncit. Kulitnya kotor seakan-akan bersisik (mbesisik mangkak), dan napasnya tersengal-sengal.

Dengan kata lain, Gatholoco tampil sebagai seseorang yang akan sulit sekali diterima orang ramai. Dan itulah yang terjadi, ketika dalam kisah ini, tiga orang kiai dari Pondok Pesantren Rejasari menemuinya di jalan menuju Pondok Cepèkan. Segera mereka menampik Gatholoco sebagai sebuah bentuk yang luar biasa buruk, menggelikan, dan malah layak dikutuk: dengan tenangnya makhluk ini selalu memegang bedudan, pipa bambu untuk mengisap candu.

"Astagfirullah!" seru para kiai. Maka salah seorang dari mereka bertanya siapa nama orang ini, dan di mana pula rumahnya.

"Namaku Gatholoco," katanya dengan suara tenang dan penuh percaya diri. "Aku manusia lelaki sejati, dan rumahku di tengah jagat."

Ketika ketiga kiai itu tertawa mendengar nama yang tak lazim itu, Gatholoco tanpa tersinggung menjelaskan. Gatho, katanya, berarti "kepala yang rahasia" (sirah kang wadi), dan loco berarti untuk digosokkan (pranti gosokan).

Tampak ada asosiasi antara nama itu dengan phallus, dan para kiai tahu ada yang saru—aib, jorok dalam kaitannya dengan yang seksual—dalam ekspresi Gatholoco. Nama itu bukan saja buruk, tapi juga "haram, najis, lan mekruh". Dengan kata lain, seluruh diri Gatholoco adalah sebuah kontravensi. Ia sebuah penolakan.

Dan itulah yang dilakukannya—atau itulah yang dilakukan oleh penulis naskah ini. Sang tokoh dengan bangga mengatakan, kepada dirinya sendiri, bahwa "ingsun seneng bantah ilmu", ia senang berbantah tentang ilmu, dan "ora mundur bantah kawruh", tak akan mundur berbantah dalam perihal pengetahuan. Terutama dengan ortodoksi yang berkuasa di kalangan muslim, yang dalam naskah ini dilambangkan dalam diri para kiai di pondok-pondok.

Bagaimana sebenarnya agama Gatholoco sendiri tak begitu jelas—dan mungkin, sebagai sebuah kontravensi terhadap segala yang bersih, lurus, dan terang, ia harus tidak jelas. Terkadang ia mengutarakan keinginan untuk mengembalikan ke-Jawa-an yang asli, semacam "nasionalisme" kebudayaan yang memang tak jarang muncul dalam perbincangan di Jawa sampai pertengahan abad ke-20.

"Agama Nabi Muhammad," katanya, "adalah agama orang Arab." Dan Tanah Jawa rusak, juga agama lamanya, karena dibawahkan "orang lain" itu (kabawah mring liyan jinis).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tapi di bagian lain, ia menganggap Nabi Muhammad seakan-akan sebuah kekuatan yang menguasai dirinya: "Pangucap pangélingingsun, pangganda pamiyarsa, déné lésan lawan dhiri, kabèh kagungané Rasulullah" (ucapan dan ingatanku, pencium dan penglihatanku, lisanku dan diriku, semua itu milik Rasulullah). Dalam kesusastraan mistik atau suluk, acap kali memang "Muhammad" atau "Nur Muhammad" disebut sebagai sebuah kekuatan batin atau ruhani tempat manusia menemukan dirinya yang rindu untuk menyatu dengan Allah.

Semangat ala Gatholoco memang tampak dalam pandangan mistisisme di mana-mana, juga dalam sejarah Kristen dan Yahudi: suatu dorongan dan hasrat untuk membuat iman jadi sebuah peristiwa internal seutuhnya, ketika agama telah jadi sejenis lembaga yang mengatur perilaku orang. Sebab, "perilaku" hanyalah sesuatu yang lahiriah—satu-satunya hal yang dapat diawasi dan dibuat beraturan dengan hukum.

Itu pula yang dikatakan Gatholoco kepada para kiai yang mengecamnya. Bagi laki-laki yang merasa lebih unggul pengetahuannya ketimbang para kiai ulung itu, beribadat dengan rapi mengikuti aturan waktu salat bukanlah sikap menyembah Tuhan, melainkan "mung mangéran marang wayah", hanya mempertuhankan waktu. Ketika Kiai Hasan Besari dari Pondok Cepèkan menunjukkan bahwa Gatholoco tak pernah bersembahyang, sang tamu pun menjawab tangkas: "Sembahyangku kekal dan tak pernah henti." Ia bersujud ke hadapan Tuhan bersama dengan napasnya, katanya, dan tak cuma diperintah oleh jadwal.

Discourse Gatholoco tentu saja tak mudah dikisahkan kembali. Percakapan tentang pengalaman mistik menemukan problem dalam pem-bahasa-an. Ketika bahasa bergerak lebih ke arah sifatnya yang komunikatif, dan bukan sifatnya yang ekspresif, pengalaman yang paling batin tak akan bisa diartikulasikan.

Bentuk tembang untuk perjalanan Gatholoco sebenarnya bukan medium yang sesuai untuk apa yang hendak disampaikan di sana—yakni sebuah perdebatan. Perdebatan mengasumsikan ada konvensi bersama tentang pemberian makna. Dengan kata lain, ada sifat yang tetap dan dapat diandalkan. Tapi dalam tembang, dalam puisi, kata sering bukan mengikuti subyek yang berdaulat dalam menetapkan makna; acap kali kata bergerak mengikuti "dorongan" puitik. Puisi mengandung sesuatu yang majenun.

Gatholoco sendiri majenun dan ia tahu. Tapi, katanya, "ingsun edan urut margi, nunut margané kamulyan" ("aku gila sepanjang jalan, mengikuti jalan dalam kemuliaan").

"Gila sepanjang jalan" memang mengisyaratkan sesuatu yang kacau dan membingungkan—bukan sebuah arah yang dengan ajek dan mantap didatangi. Tapi ada yang mulia di sana: ada kerinduan kepada Yang Maha Benar yang tak digantikan oleh para pemasang rambu-rambu. Dengan segala niat baik, para pengatur ingin menyelamatkan manusia. Tapi ia hanya menggantikan Tuhan dengan Regulasi. Pada saat itu, tiap iman akan kedatangan seorang Gatholoco.

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Susunan Pemain Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

28 menit lalu

Selebrasi timnas dalam pertandingan Indonesia vs Yordania, Minggu, 21 April 2024. HUMAS PSSI
Susunan Pemain Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan akan tersaji pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024. Shin Tae-yong melakukan perubahan.


KASN Ingatkan ASN Tak Terlibat Politik Praktis di Pilkada 2024, Begini Aturannya

48 menit lalu

Ilustrasi PNS atau ASN. Shutterstock
KASN Ingatkan ASN Tak Terlibat Politik Praktis di Pilkada 2024, Begini Aturannya

KASN menyebut ASN masih berpotensi melanggar netralitas di Pilkada 2024.


Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

1 jam lalu

Agen gas tengah melayani pembeli gas LPG ukuran 3 kg dengan menunjukkan KTP di kawasan Pasar Rebo, Jakarta, Kamis, 25 Januari 2024. Pemerintah terus mencari berbagai skenario untuk mengatur secara ketat pendistribusian gas elpiji bersubsidi atau LPG 3kg.  TEMPO/Tony Hartawan
Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

Bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai pembeli LPG 3 kg harus menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) di pangkalan atau penyalur resmi.


Tim Piala Thomas dan Piala Uber Indonesia Jalani Latihan Perdana, Simak Kondisi Terkini Para Atlet

1 jam lalu

Pasangan ganda putra Indonesia Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin jelang Piala Tjomas-Uber 2024 di Chengdu, China, Kamis (25/4/2024). (ANTARA/HO/PP PBSI)
Tim Piala Thomas dan Piala Uber Indonesia Jalani Latihan Perdana, Simak Kondisi Terkini Para Atlet

Tim bulu tangkis Piala Thomas dan Piala Uber Indonesia menggelar latihan perdana di Chengdu Hi Tech Zone Sports Center Gymnasium.


Skenario Gol Cepat Bisa Jadi Penentu Hasil Laga Timnas Indonesia vs Korea Selatan di Piala Asia U-23

1 jam lalu

Duel Timnas U-23 Korea Selatan vs Indonesia akan tersaji pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024. Doc. AFC.
Skenario Gol Cepat Bisa Jadi Penentu Hasil Laga Timnas Indonesia vs Korea Selatan di Piala Asia U-23

Peri Sandria mengatakan gol cepat bisa menentukan hasil laga perempat final Piala Asia U-23 2024 antara Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan.


Pengaruh Ras dan Keturunan pada Alergi Anak

1 jam lalu

Ilustrasi anak alergi. fearlessparent.org
Pengaruh Ras dan Keturunan pada Alergi Anak

Ada beberapa faktor yang ikut mempengaruhi terjadinya alergi pada anak selain alergen, termasuk ras dan keturunan.


USU Adakan Seleksi Mandiri Menggunakan Skor UTBK: Jadwal, Aturan, Hingga Pendaftaran

1 jam lalu

Para peserta yang melaksanakan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2023 di kampus Universitas Sumatera Utara (USU). ANTARA/HO-Humas USU
USU Adakan Seleksi Mandiri Menggunakan Skor UTBK: Jadwal, Aturan, Hingga Pendaftaran

Meskipun jadwal pendaftaran Seleksi Mandiri masih belum dibuka, pada tahun 2023 sekitar bulan Juli USU sudah melaksanakan UTBK.


IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

1 jam lalu

Ilustrasi anak demam. webmd.com
IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

Hal ini karena saat anak mengalami kenaikan suhu tubuh saat demam sebenarnya sistem imun sedang memerangi virus dan bakteri.


Rekap Hasil, Top Skor, Klasemen Liga 1: Persib Bandung Menang, Arema FC Kalahkan PSM Makassar 3-2

1 jam lalu

Logo BRI Liga 1 2023-2024.
Rekap Hasil, Top Skor, Klasemen Liga 1: Persib Bandung Menang, Arema FC Kalahkan PSM Makassar 3-2

Arema FC berhasil memetik kemenangan dramatis saat menjamu PSM Makassar pada pekan ke-33 Liga 1.


Sinopsis Serial Baby Reindeer, Kisah Nyata Sang Pemeran Utama Diteror Stalker

2 jam lalu

Baby Reindeer. Dok. Netflix
Sinopsis Serial Baby Reindeer, Kisah Nyata Sang Pemeran Utama Diteror Stalker

Baby Reindeer adalah kisah nyata yang pernah dialami Richard Gadd, penulis sekaligus pemeran utama dalam serial tersebut.