Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kaya

Oleh

image-gnews
Iklan

Di kampung saya semasa kecil, kami sering menghabiskan jam-jam menjelang berbuka puasa di sebuah masjid di dekat sungai. Di ruang kiri ada orang dewasa yang mengajarkan membaca Quran, dan di sela-sela itu beberapa menit kami menembangkan lagu yang sering disebut sebagai "puji-pujian" bagi Tuhan.

Pada dasarnya nyanyian itu hanya bentuk hafalan dari sejumlah diktum dan petuah. Saya ingat satu baris yang agak ganjil, dalam bahasa Jawa:

Ing donya sugih dosa
Ing akerat dipun siksa

Setelah agak dewasa kami tahu bahwa kedua kalimat itu kurang-lebih berarti "siapa yang penuh dosa di dunia, di akhirat ia akan disiksa." Tapi waktu itu, seperti galibnya anak-anak, kami tak semuanya paham kata-kata yang kami lagukan, dan teristimewa kalimat itu membingungkan: dalam melodinya, ada pause sejenak antara kata "sugih" dan "dosa". Tentang itu, seorang teman yang lebih tua dan lebih lanjut bacaan Qurannya mengatakan bahwa arti kedua baris itu adalah "barang siapa yang kaya di dunia" (ing ndonya, sugih), ia akan menanggung "dosa" (dosa) dan kelak akan disiksa di neraka.

Kami tak membantahnya, mungkin juga karena teman ini datang dari sebuah rumah dengan lantai tanah, dinding anyaman bambu, tiang yang sudah aus, dan ruang dalam yang gelap. Kini saya dapat membayangkan bagaimana dia harus mampu mendapatkan argumen bagi keadaan dirinya, bagi nasibnya, sebagai seorang anak keluarga yang melarat sejak kakek-neneknya. Sementara ia taat beribadat. Atau ia merasakan ada sesuatu yang tak adil bila para pedagang di antara tetangga kami, dengan pekarangan luas, toko lengkap, rumah besar, dan pakaian bagus, bisa hidup menikmati kehidupan dunia sekarang dan, insya Allah, juga kehidupan akhirat nanti.

Atau mungkin ada sebab lain. Jauh di lubuk tiap sikap religius, yang juga menyangkut sikap ethis, selalu ada tendensi zuhud yang melihat keduniawian sebagai cela. Pada umumnya orang Islam di sekitar saya tak punya anggapan semacam itu. Tapi kami selamanya ingat bahwa Nabi, yang datang dari keluarga tak berpunya, meskipun kemudian menikah dengan seorang wanita berada, sering pergi menjauhi Mekah yang komersial itu dan ber-takhanus di Gua Hira. Mencari kekayaan dapat menyesatkan, dan contoh terburuk adalah membungakan uang dalam riba—satu hal yang jauh sebelum Islam juga telah dicela oleh ulama Yahudi dan Gereja Kristen.

Di masa kecil di Jawa Tengah itu, ada unsur lain. Di sini, para ningrat memandang rendah wong ati saudagar, seperti disebut dalam syair Wulangreh. Ini hampir tak ada bedanya dengan sikap kaum mandarin di Cina, yang menunjukkan keunggulan kelas sosial mereka dengan budi pekerti yang halus dan tangan lentik yang terawat. Mereka ini, sebagaimana para samurai Jepang yang anggun dan penuh dekorum, menganggap para pedagang hanya sejumlah makhluk kasar, licin, dan loba. Dan sebagaimana dalam susunan kasta di India, kaum waisya dianggap lebih rendah ketimbang kaum brahmana dan kesatria, di zaman Yunani kuno Aristoteles juga menganggap bahwa warga sebaiknya tak mengikuti cara "yang vulgar dan kaum pedagang." Ia memperingatkan orang akan bahaya pleonexia, tamak dan berlebihan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Si kaya, dengan harta benda yang bertimbun melalui perdagangan, memang tak selalu diterima dengan nyaman di sepanjang sejarah. Seperti Yesus yang mengatakan bahwa lebih gampang bagi seekor unta untuk masuk ke liang jarum ketimbang seorang kaya memasuki kerajaan Tuhan, teman saya di masjid kampung dulu juga percaya bahwa "sugih [kuwi] dosa."

Tapi sejarah berjalan dengan harta bertimbun. Pada akhirnya, lambat laun, sikap religius dan ethis menyesuaikan diri dengan pelbagai tendensi pleonexia itu. Gereja Lutheran yang tetap melarang riba sampai tahun 1139 dan Geraja Katolik yang menegaskan ajaran yang sama sampai tahun 1745 harus menghadapi kenyataan yang diungkapkan secara lucu oleh seorang penulis Italia abad ke-14: "Mereka yang menjalankan riba masuk neraka, mereka yang gagal menjalankan riba masuk ke kemiskinan."

Sebuah buku yang terbit tahun lalu, The Mind and the Market, yang ditulis dengan bahasa yang terang oleh Jerry Z. Muller, merekam perubahan sikap dan pemikiran Eropa tentang "kapitalisme" dalam sejarah yang panjang itu. Buku ini adalah sebuah kombinasi antara sejarah yang penuh anekdot dan sebuah argumen. Dari dalamnya kita bisa tahu bagaimana Voltaire bukan saja pintar memainkan uangnya, terkadang dengan cara curang, dan menjadi cendekiawan terkaya Eropa pada abad ke-18. Kita juga tahu bagaimana Adam Smith, penganjur "masyarakat komersial" yang kemudian disebut "kapitalisme" itu, meninggal pada tahun 1790 dengan milik yang minim karena telah mendermakan seluruh hartanya dengan diam-diam.

Juga kita tahu bagaimana orang-orang Yahudi Eropa, yang oleh Gereja dilarang memiliki tanah, dan oleh gilda-gilda pertukangan dan keahlian disingkirkan (karena mereka bukan Kristen), pada akhirnya harus menjadi kaum pedagang dan bankir—dan justru sebab itu memperoleh stigma sebagai tukang riba yang dibenci. Dari Muller kita juga menemukan semacam sebuah pleidoi bagi kapitalisme, atau setidaknya sebuah sikap yang menerima bahwa kapitalisme akan bersama kita untuk waktu yang panjang, dan bahwa para saudagar dan pencari harta akan mengerumuni sejarah sampai entah kapan.

Tak semua akibatnya buruk. Tak semuanya berupa dosa. Bahkan mungkin garis demarkasi antara yang "dosa" dan "bukan" telah luruh, perbatasan antara yang "suci" dan "tak suci" akhirnya cair. Melalui distribusi dan teknologi, khotbah dan dakwah, gereja dan kuil, buku sufi dan risalah radikal, pelan atau cepat berkait dengan apa yang juga bergelimang di jalanan dengan keringat orang jujur, kelicikan para penipu, penjudi, pelacur, pencuri—dengan kata lain, uang, modal, pasar, dan dunia yang tak putus-putusnya resah.

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

1 menit lalu

Pasangan calon presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka hadir dalam rapat Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu Tahun 2024 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu 24 April 2024. KPU menetapkan Prabowo-Gibran sebagai calon presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024 - 2029. TEMPO/Subekti.
Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

Muhammadiyah menyatakan belum ada pembahasan soal formasi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.


Prabowo-Gibran Dilantik Oktober 2024, Ini Sosok yang Pertama Kali Menggagas Sumpah Jabatan

5 menit lalu

Enam penjabat Walikota dan Bupati diambil sumpah saat dilantik oleh penjabat Gubernur Bey Machmudin di Aula Barat Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, 20 September 2023. Enam kepala daerah sisa masa jabatan 2023-2024 yang dilantik adalah Pj Walikota Bekasi Gani Muhammad, Pj Walikota Sukabumi Kusmana Hartadji, Pj Walikota Bandung Bambang Tirtoyuliono, Pj Bupati Bandung Barat Arsan Latif, Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman, dan Pj Bupati Purwakarta Benny Irwan. TEMPO/Prima Mulia
Prabowo-Gibran Dilantik Oktober 2024, Ini Sosok yang Pertama Kali Menggagas Sumpah Jabatan

Ritual sumpah jabatan, yang akan dilakukan Prabowo dan Gibran pertama kali dilakukan pada ribuan tahun lalu. Ini sosok yang mencetuskannya


Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

8 menit lalu

Ilustrasi Logo Meta. REUTERS/Dado Ruvic
Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.


Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

10 menit lalu

Pembangunan Rumah Tapak Jabatan Menteri di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, 26 Februari 2024. ANTARA/HO-Bagian Hukum dan Komunikasi Publik Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR
Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

Selain soal sesar gempa di sekitar IKN dan syarat TOEFL untuk pelamar kerja di PT KAI, ada pula prediksi ketibaan musim kemarau di Jawa Barat.


75.572 Visa Jemaah Haji Reguler Sudah Terbit

11 menit lalu

ilustrasi visa (pixabay.com)
75.572 Visa Jemaah Haji Reguler Sudah Terbit

Kemenag mengatakan ada 75.572 visa jemaah haji reguler yang sudah terbit. Diketahui Jemaah haji Indonesia akan mulai terbang ke Arab Saudi pada 12 Mei


Prabowo-Gibran Akan Dilantik, Begini Aturan Memasang Foto Presiden dan Wapres

20 menit lalu

Foto presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024 - 2029 di jual di lapak penjual bingkai foto di Pasar Baru, Jakarta, Selasa 23 April 2024. Pasangan Prabowo - Gibran resmi keluar sebagai pemenang Pilpres 2024 setalah dalam sidang putusan PHPU Pilpres 2024 Mahkamah Konstitusi menolak semua permohonan sengketa pemilu yang diajukan oleh pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar dan pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud MD. TEMPO/Subekti
Prabowo-Gibran Akan Dilantik, Begini Aturan Memasang Foto Presiden dan Wapres

Foto Prabowo dan Gibran akan segera terpajang di berbagai kantor, lembaga dan instansi


Liverpool Keok di Kandang Everton, Jurgen Klopp: Kami Terburu-bruu dan Tidak Cukup Baik

21 menit lalu

Ekspresi pemain Liverpool Mohamed Salah setelah pemain Everton Dominic Calvert-Lewin mencetak gol dalam pertandingan Liga Inggris di Goodison Park, Liverpool, 25 April 2024. Everton berhasil kalahkan Liverpool dengan skor 2-0 pada derby Merseyside. Action Images via Reuters/Lee Smith
Liverpool Keok di Kandang Everton, Jurgen Klopp: Kami Terburu-bruu dan Tidak Cukup Baik

Manajer Liverpool Jurgen Klopp meminta maaf kepada para penggemar setelah kekalahan 2-0 dari Everton dalam Derby Merseyside.


Bhutan Hapus Syarat Asuransi Perjalanan yang Diwajibkan saat Pandemi

22 menit lalu

Paro Taktsang atau Tiger's Nest di Bhutan (Pixabay)
Bhutan Hapus Syarat Asuransi Perjalanan yang Diwajibkan saat Pandemi

Penghapusan syarat asuransi ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah pengunjung untuk menjelajahi budaya, bentang alam, dan warisan unik Bhutan.


Mahasiswa ITPLN yang Diduga Plagiarisme Minta Maaf, Dosen Cambridge Tak Akan Perpanjang Kasusnya

27 menit lalu

Ilustrasi plagiat
Mahasiswa ITPLN yang Diduga Plagiarisme Minta Maaf, Dosen Cambridge Tak Akan Perpanjang Kasusnya

Dalam email permintaan maaf kepada Ilias Alami, dosen ITPLN terkesan seperti menyalahkan mahasiswa.


Lagu Like Crazy Jimin BTS Puncaki Hot 50 World Song

28 menit lalu

Jimin BTS. Foto: Instagram/@bts.bighitofficial
Lagu Like Crazy Jimin BTS Puncaki Hot 50 World Song

Lagu Like Crazy Jimin itu sudah sembilan kali menduduki posisi puncak 50 Hot World Song