Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Takut

Oleh

image-gnews
Iklan

Dunia bertambah ketakutan: dunia bertambah konservatif. Di Roma, dinding-dinding masih menampakkan sisa-sisa poster Paus Yohanes Paulus II yang baru mangkat, yang membawakan kata-katanya yang terkenal, "Jangan takut." Tapi kalimat itu akan segera tenggelam, mungkin terhapus. Kini, di atas takhta yang mewakili posisi yang 2.000 tahun lebih umurnya itu, penggantinya, Benediktus XVI, paus yang ke-265, adalah seorang pembesar agama yang memperingatkan: "Kita bergerak ke arah kediktatoran relativisme".

Ia cemas. Ia khawatir bila kini manusia "tak mengenal apa yang pasti dan hanya membiarkan ego serta hasrat sendiri sebagai ukuran terakhir".

Harus saya tambahkan di sini: suaranya bukan satu-satunya yang menyatakan rasa waswas. Para pemimpin agama, yang selalu punya kecenderungan untuk jadi penyusun rasa takut, kini memang risau menyaksikan perubahan yang semakin lama semakin cepat dan semakin beraneka ragam. Tak adakah gerangan yang akan bertahan tinggal, yang layak dirawat dan dibiarkan lestari? Adakah kini dan nanti ukuran yang mantap untuk kehidupan bersama? Tak ada lagikah yang tak lekang oleh panas, tak lapuk oleh hujan?

Pertanyaan itu mencerminkan sebuah frustrasi, tapi sebenarnya menunjukkan bahwa ternyata ada yang tak lekang dan tak lapuk, yang bertahan dalam riwayat manusia—dan itu adalah rasa takut akan nihilisme. Ia tak hanya muncul pada awal abad ke-21. Ia tak hanya datang dari Benediktus XVI.

Syahdan, pada suatu pagi, seorang datang ke sebuah tempat orang ramai bertemu. Ia mengumumkan: "Tuhan telah mati. Tuhan tetap mati. Dan kita telah membunuhnya." Si pembawa kabar, tentu saja dianggap "gila", membawa sebuah lentera yang bernyala. Ia tahu, "kematian Tuhan" mau tak mau menimbulkan pertanyaan yang mengusik, dalam kegelapan yang semesta, ketika seakan-akan bumi telah dilepaskan rantai pengikatnya dari matahari.

Adegan di atas tentu saja saya ambil dari Nietzsche, persisnya dari Ilmu Ceria (Die fröhliche Wissenschaft) yang terbit pada tahun 1882. Bagi Nietzsche, kematian Tuhan yang dikabarkan oleh orang "gila" itu adalah sebuah kejadian dahsyat: akan hancur arah, terguncang ukuran, jungkir-balik nilai-nilai. "Ke manakah kini ia bergerak? Ke manakah kita bergerak? Menjauh dari semua surya? Tidakkah kita tengah hanyut seakan-akan melalui ketiadaan yang tanpa batas?"

Kita bayangkan rasa takut akan nihilisme di wajah si pembawa lentera, tapi ia tak marah. Ia menerima kenyataan ini: orang akan selalu menghendaki adanya sumber yang tunggal dan kekal, tapi akan selalu gagal menemukannya. Setelah Buddha tak ada lagi, tulis Nietzsche, "bayang-bayangnya masih diperlihatkan selama berabad-abad di sebuah gua." Setelah Tuhan mati, katanya pula, hal yang sama akan terjadi.

Nietzsche mengatakan bahwa "kita masih harus menaklukkan bayang-bayang itu", dan pada hemat saya itu berarti bahwa manusia tak bisa membiarkan diri teperdaya oleh "bayang-bayang". Ia harus mencari, menemukan—dan sebab itu si pembawa kabar di atas memegangi sebuah lentera yang bernyala: ia tak menyerah. Ia siap berjalan dalam gelap.

Dengan demikian ia sebenarnya berangkat dari nol, terbang dengan kemerdekaan yang penuh, justru karena tak ada menara kontrol, tak ada juga pangkalan untuk kembali, bahkan tak ada pelabuhan yang sudah dirancang pasti akan dimasuki.

Yang umumnya dicemaskan ialah kemungkinan manusia akan tak mampu menggunakan kemerdekaan itu. Kemerdekaan akan melahirkan kekacauan, atau "relativisme", anggapan bahwa segala aturan bersifat serba nisbi. Para penguasa agama marah dan sedih bila tak ada lagi pengakuan akan adanya tradisi dan akidah. Lihat, kata mereka, itu menara kontrol, itu pangkalan tempat berangkat dan itu tempat datang!

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kecemasan seperti ini sebenarnya tak mengakui adanya kemerdekaan—dan di situlah salahnya.

Kemerdekaan adalah momen di tengah gurun: tak ada rambu, perbatasan yang dijaga, bendera yang ditaati, kesempitan yang mengapit. Bila pada saat itu tak ada Tuhan, sebenarnya yang musnah adalah konsep tentang Tuhan—karena tiap konsep bersifat membekukan, membentuk, seperti membuat patung dari batu untuk "menangkap" sebuah sosok. Tentang ini Jean-Luc Marion, seorang filosof Katolik, berbicara tentang "pemberhalaan konsep" ketika satu konsep Tuhan ditegakkan.

Agaknya sebab itu Nietzsche berbicara dengan antusias tentang Yesus. Kekuatan iman Yesus adalah karena ia "hidup dan menolak formula". Bagi Nietzsche, Yesus tak hendak mempedulikan apa yang "tetap", sebab "apa saja yang tetap bersifat membunuh". Menjalani hidup baginya merupakan oposisi dari kata, rumus, hukum, keyakinan, dogma.

Tapi kemudian Yesus tak ada lagi. Gurun diubah jadi kota, dengan rambu-rambu, aturan, dan tentu saja kekuasaan. Yang tak diakui ialah bahwa semua itu lahir dengan kekerasan, sebagaimana tercatat dalam sejarah agama-agama yang melembagakan diri.

Kita ingat bagaimana Sang Inkuisitor Agung dalam Karamazov Bersaudara Dostoyewski menyalahkan Yesus. Dalam cerita Ivan Karamazov ini, Sang Penebus turun ke bumi untuk menghalangi kekerasan Gereja kepada mereka yang dianggap menyalahi ajaran. Tapi Yesus kalah. Penguasa Gereja itu menangkapnya.

"Tuan menghasratkan cinta bebas manusia, agar ia dapat mengikuti Tuan dengan merdeka," kata Sang Inkuisitor mengecam. "Sebagai pengganti hukum lama yang tegar, Tuan beri manusia kesempatan untuk dengan hati bebas menentukan untuk diri sendiri apa yang baik dan yang buruk—hanya dengan berpedoman citra Tuan." Bagi Sang Inkuisitor sepuh, Yesus telah meletakkan dasar kehancuran Kerajaan-Nya sendiri.

Maka petinggi Gereja itu takut—seperti Paus pada awal abad ke-21 takut akan "relativisme". Tapi sejarah juga selalu mencatat bagaimana orang lain juga takut: ada yang brutal dalam ambisi kepastian, tertib, dan otoritas.

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Daftar Shopee Video Top Creator untuk Pemula yang Mudah

1 menit lalu

Sebagai pengguna Shopee, Anda bisa mendaftar Shopee Video Top Kreator dengan cara berikut ini. Ketahui juga beberapa persyaratannya berikut. Foto: Canva
Cara Daftar Shopee Video Top Creator untuk Pemula yang Mudah

Sebagai pengguna Shopee, Anda bisa mendaftar Shopee Video Top Kreator dengan cara berikut ini. Ketahui juga beberapa persyaratannya berikut.


Bapanas Siap Dukung Program Makan Siang Gratis, Sudah Mulai Studi Banding

2 menit lalu

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, ketika ditemui dalam acara CNBC Economic Outlook 2024, di The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis, 29 Februari 2024. TEMPO/Defara Dhanya
Bapanas Siap Dukung Program Makan Siang Gratis, Sudah Mulai Studi Banding

Bapanas menyatakan siap mendukung program makan siang gratis. Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan sudah menyiapkan studi soal pelaksanaan makan siang gratis di berbagai negara.


Beda Pendapat Ketum Projo dan Gibran soal Wacana Jokowi Bertemu Mega

2 menit lalu

Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi usai acara buka bersama di Lapangan Anatakupa, Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat pada Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Desty Luthfiani.
Beda Pendapat Ketum Projo dan Gibran soal Wacana Jokowi Bertemu Mega

Gibran berharap masih ada peluang untuk pertemuan Jokowi dan Megawati. Sementara Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi meragukan pertemuan tersebut.


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

4 menit lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


BMKG sebut Badai Siklon Tropis Tingkatkan Curah Hujan Beberapa Kota Besar di Indonesia

5 menit lalu

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi kemunculan bibit siklon tropis baru 96S di sekitar Laut Sawu (10.2oLS 121.0oBT) dan diidentifikasi menunjukkan kecenderungan menguat secara perlahan dalam beberapa hari kedepan. BMKG
BMKG sebut Badai Siklon Tropis Tingkatkan Curah Hujan Beberapa Kota Besar di Indonesia

Waspada curah hujan akan semakin tinggi di beberapa kota besar Indonesia, akibat siklon tropis. Ini peringatan dari BMKG.


Gunung Ruang Erupsi, Sejumlah Penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Manado Dibatalkan

8 menit lalu

Batik Air. Dok. Lion Group
Gunung Ruang Erupsi, Sejumlah Penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Manado Dibatalkan

Sejumlah penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta (CGK) tujuan Manado (MDC) Sulawesi Utara dan sebaliknya dibatalkan dampak dari Gunung Ruang Erupsi.


Film Menjelang Ajal Tayang 30 April 2024, Teror Akibat Pedagang Pakai Penglaris

13 menit lalu

Film Menjelang Ajal. Dok. Rapi Films
Film Menjelang Ajal Tayang 30 April 2024, Teror Akibat Pedagang Pakai Penglaris

Film Menjelang Ajal tayang di bioskop mulai 30 April 2024. Film horor karya sutradara Hadrah Daeng Ratu ini dibintangi oleh Shareefa Daanish.


Kesadaran Hak Konsumen Indonesia Masih Level Tiga, Dipengaruhi Adat Ketimuran

13 menit lalu

Petugas Direktorat Jendral Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kementerian Perdagangan merapihkan barang bukti permen ilegal yang akan dimusnahkan di kawasan industri Keroncong, Tangerang, Banten, Jumat 9 Juni 2023. Kementerian Perdagangan memusnahkan barang impor ilegal berupa busbar tembaga, hasil hutan, permen, bibit minyak wangi yang di impor dari Tiongkok dan Thailand senilai Rp13,3 miliar selama periode Januari hingga Mei 2023. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Kesadaran Hak Konsumen Indonesia Masih Level Tiga, Dipengaruhi Adat Ketimuran

Kesadaran hak konsumen Indonesia masih pada level mampu alias level tiga. Adat ketimuran membuat konsumen nrimo dengan keadaan.


Patroli di Kiwirok, Personel Operasi Damai Cartenz Sebut Agar Masyarakat Tak Diganggu TPNPB-OPM

13 menit lalu

Pasukan TNI-Polri menembak mati satu anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) saat akan menyerang pesawat sipil yang hendak mendarat di Bandara Oksibil di Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan, Jumat, 22 September 2023. [Penerangan Kogabwilhan III)
Patroli di Kiwirok, Personel Operasi Damai Cartenz Sebut Agar Masyarakat Tak Diganggu TPNPB-OPM

Personel Operasi Damai Cartenz 2024 melaksanakan patroli di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang memastikan masyarakat tak diganggu TPNPB-OPM


TNI AL Kerahkan Kapal Perang untuk Evakuasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

14 menit lalu

Erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Foto: X/@infomitigasi
TNI AL Kerahkan Kapal Perang untuk Evakuasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

TNI AL mengerahkan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Kakap-811 untuk mengevakuasi masyarakat terdampak erupsi Gunung Ruang.