Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Athena

Oleh

image-gnews
Iklan
POLITIK pada mulanya adalah sebuah ruang bersama. Pengertian kita tentang ruang bersama itulah yang menentukan apakah politik pada akhirnya hanya sebuah sambungan dari usaha menegakkan dan mempertegas hak dan kebenaran, atau apakah politik sebenarnya adalah sebuah proses memaafkan. Seorang anak muda membunuh ibunya. Ia membalas kematian ayahnya karena si ibulah yang melakukan kejahatan itu. Anak muda itu kemudian masuk ke dalam sebuah kota, dan ia diburu. Di dalam sebuah tragedi Yunani yang ditulis oleh Aeschylus di tahun 458 Sebelum Masehi, di bagian terakhir dari trilogi Oresteia, nasib anak muda itu harus diputuskan. Yang muncul adalah sebuah dilema. Tiga dewi Amarah datang mengancam untuk melakukan pembalasan karena yang benar dan yang adil harus ditegakkan. Kalau tidak, kejahatan akan diulangi, dan dunia ambruk. Tetapi jika itu yang terjadi, dan anak muda itu, Orestes, dibunuh, kapan balas-membalas itu akan selesai? Dan tidakkah kota, ruang bersama itu, juga akan ambruk? Pertanyaan itulah yang dihadapi oleh Athena, dewi pelindung kota yang datang karena Orestes yang terdesak itu berseru memanggil. Tetapi memang tidak mudah untuk menjadi hakim. Ada 12 warga kota yang dimintai pendapat, tapi ketiga dewi Amarah itu mempunyai perannya sendiri: "Mari, Amarah, menari! Pagutkan lengan, tari bergandengan. Kini kita nyatakan kemahiran kita, teror kita. Kini kita maklumkan hak kita… Kitalah yang adil, kitalah yang teguh!" Ketika yang adil dengan teguh mendesak, agar kehidupan bersama bisa terjamin dari perbuatan sewenang-wenang, mereka berseru atas nama pihak yang dijahanami. Kata-kata dewi Amarah dalam lakon ini berulang-ulang menyebut "di atas kepala korban". Korban adalah sebuah peran masa lalu yang punya arti bagi masa depan. Tetapi apakah arti sebuah masa depan bilamana kota, sebagai ruang bersama, dibangun dari kepedihan dan pembalasan? Dalam karya Aeschylus ini akhirnya Athena memilih untuk lebih menyelamatkan kota ketimbang mengikuti keadilan—dalam hal ini karena keadilan berarti pembalasan. Para dewi Amarah pun meratap: Athena telah memakzulkan Keadilan, sementara para pendukung Keadilan seharusnya tahu bahwa mereka tak akan terbujuk oleh godaan kesejahteraan dunia. Hidup tak akan aman lagi ketika kompromi segampang itu dilakukan. Namun Athena menganggap bahwa para dewi Amarah hanya melayani "bentuk" keadilan, dan bukannya "laku" keadilan. Dalam An Ethic for Enemies, penyusunnya, Donald W. Shriver, Jr., melanjutkan argumen Athena dengan menunjukkan bahwa dendam harus tunduk kepada perundang-undangan dan institusi. Dendam dibatasi, dan sikap yang menganggap prinsip yang murni itu sesuatu yang suci berpindah ke dalam sikap yang menganggap justru kebersamaan hidup itulah yang suci. Dan dendam, juga amarah, pun berubah jadi peradaban, ketika sang penuntut keadilan diletakkan di bawah Aeropagus; dengan kata lain, di bawah tatanan hukum. Yang tak dipersoalkan di sini ialah apa yang terjadi jika Athena tak diakui sebagai pelindung kota, dan mitos tentang sesuatu yang lebih luhur tak berlaku dalam kehidupan bersama. Di sini barangkali kita harus melihat maaf sebagai sebuah alternatif. Pada akhirnya, bila politik adalah sebuah gerak dan laku untuk menyelenggarakan sebuah ruang bersama, politik akan terdorong memasukkan unsur maaf itu. Maaf adalah sebuah cara untuk tidak meneruskan pembunuhan, ketika pembunuhan dan kekerasan akan menghancurkan bangunan yang ada. Namun, semua kita sadar, betapa tidak mudahnya sikap itu. Sejarah Indonesia adalah sebuah sejarah yang luka-luka. Dalam sebuah sejarah yang traumatis, persoalan tentang manakah yang diutamakan—kebenaran ataukah perdamaian—tidak segera bisa dijawab. Tiap jawaban akan mengandung rasa getir—dan juga kenangan—kita ma- sing-masing. Dari mana akan dimulai cerita kekerasan dan pembunuhan itu? Dari gerilya Darul Islam Kartosuwiryo di ujung tahun 1940-an sampai 1960-an? Dari perang mengalahkan PRRI-Permesta di tahun 1958? Dari pembasmian orang-orang yang dituduh komunis di tahun 1965-1966? Atau ketika tentara menembak mati kerumunan pemrotes di Tanjungpriok di tahun 1980-an? Atau di Timor Timur? Aceh? Papua? Mau tak mau, setiap masa lalu selalu dipilihkan batas. Mau tak mau, setiap batas masa lalu akan ditentukan oleh apa yang akan kita gunakan dengan itu semua. Apabila pada akhirnya rekonsiliasi atau keadaan saling berbaik kembali menjadi penting, barangkali batas itu tidak bisa dibiarkan dipatok hanya di satu masa, di satu tempat. Kesewenang-wenangan dalam sejarah Indonesia punya teror yang beragam, aktor dari pelbagai penjuru, juga penderita yang tak sama. Yang menyatukan hanya wajah korban dalam kesakitan dan penderitaan—dan anggapan bahwa setiap korban diciptakan setara. Bagi saya, jalan tengah yang diambil Athena lebih merupakan cara pragmatis untuk menyelamatkan sebuah kota yang telah berdiri—sebuah sikap konservatif. Bagi saya, yang penting bukanlah hanya sebuah kota yang aman sejahtera. Yang penting adalah sebuah ruang bersama yang aman sejahtera di mana yang paling lemah, dan sebab itu tak bisa jadi dewi Amarah, tidak terbungkam. Goenawan Mohamad
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rencana Jokowi Bertemu Megawati, Ditanggapi Gibran Dikomentari Hasto

5 menit lalu

Presiden Joko Widodo memberi pengarahan dalam acara Peringatan 22 Tahun Gerakan Nasional Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) di Istana Negara, Jakarta, Rabu 17 April 2024. Indonesia telah dinyatakan secara aklamasi diterima sebagai Anggota Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrorism Financing (full membership). Keberhasilan tersebut diperoleh dalam FATF Plenary Meeting di Paris, Perancis yang dipimpin oleh Presiden FATF, MR. T. Raja Kumar pada Rabu, 25 Oktober 2023. TEMPO/Subekti.
Rencana Jokowi Bertemu Megawati, Ditanggapi Gibran Dikomentari Hasto

Gibran Rakabuming Raka berharap ada peluang untuk pertemuan antara Jokowi dan Megawati


Tembus 2,5 Juta Penonton di Hari ke-9, Siksa Kubur Akan Tayang di 7 Negara

18 menit lalu

Poster film Siksa Kubur. Dok. Poplicist
Tembus 2,5 Juta Penonton di Hari ke-9, Siksa Kubur Akan Tayang di 7 Negara

Film Siksa Kubur juga direncanakan akan tayang di tujuh negara di Asia dan Luar Asia.


Serangan Militer Israel di Tepi Barat Tewaskan Lima Warga Palestina

20 menit lalu

Kendaraan militer melaju di jalan selama serangan Israel di Tulkarm, di Tepi Barat yang diduduki Israel, 18 Februari 2024. REUTERS/Raneen Sawafta
Serangan Militer Israel di Tepi Barat Tewaskan Lima Warga Palestina

Setidaknya lima warga Palestina, termasuk seorang remaja, tewas dalam serangan militer Israel di kota Tulkarem, Tepi Barat yang diduduki.


Cara Cek Hasil Seleksi Rekrutmen Bersama BUMN 2024

28 menit lalu

Situs Rekrutmen Bersama FHCI BUMN menyampaikan pengumuman tahap tahap 1 berupa registrasi online dan seleksi administasi yang akan berakhir pada esok hari, Rabu, 11 Mei 2022. (Sumber: rekrutmenbersama.fhcibumn.id)
Cara Cek Hasil Seleksi Rekrutmen Bersama BUMN 2024

Jika Anda termasuk pelamar rekrutmen bersama BUMN, wajib mengetahui cara cek hasil rekrutmen bersama BUMN 2024. Berikut daftarnya.


Kilas Balik Hari Hansip yang Berganti Nama Jadi Linmas atau Perindungan Masyarakat

32 menit lalu

Ratusan PAM TPS mengikuti apel di Silang Monas, Jakarta, Selasa (17/4). Sekitar 35.000 lebih sukarelawan hansip diturunkan untuk lakukan pengaman langsung di sekitar 15.000 Tempat Pemungutan Suara saat Pilkada DKI Jakarta digelar pada tanggal 11 Juli 2012. Tempo/Tony Hartawan
Kilas Balik Hari Hansip yang Berganti Nama Jadi Linmas atau Perindungan Masyarakat

Pada 12 Agustus 1972 keluar Kepres No. 55 tahun 1972 tentang penyempurnaan organisasi Hansip, fungsi utamanya perlindungan masyarakat (Linmas)


5 Poin Pertemuan Prabowo dan Wang Yi

34 menit lalu

Menteri Pertahanan Indonesia dan Presiden terpilih Prabowo Subianto, menyambut Menteri Luar Negeri China Wang Yi saat pertemuan mereka di Jakarta, 18 April 2024. REUTERS/Willy Kurniawan
5 Poin Pertemuan Prabowo dan Wang Yi

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang juga calon presiden tepilih telah bertemu Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi


Meski Sakit, Giovanna Milana Ngotot Ingin Hadir dalam Laga Red Sparks vs Indonesia All Star

37 menit lalu

Pevoli Reds Spark Giovanna Milana. Instagram
Meski Sakit, Giovanna Milana Ngotot Ingin Hadir dalam Laga Red Sparks vs Indonesia All Star

Kehadiran Giovanna Milana di laga Red Sparks vs Indonesia All Star akan bergantung pada rekomendasi dokter yang merawatnya.


Harga Bawang Merah di Kota Solo Melonjak, Eceran Ada yang Tembus Rp 80 Ribu per Kilogram

39 menit lalu

Pekerja mengupas bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Senin, 4 Maret 2024. Melansir data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Senin (4/3/2024), berbagai jenis bawang tercatat naik signifikan. Harga bawang merah naik sebesar 8,75 persen menjadi Rp36.770 per kilogram dan bawang putih bonggol naik 6,79 persen menjadi Rp41.670 per kilogram. TEMPO/Tony Hartawan
Harga Bawang Merah di Kota Solo Melonjak, Eceran Ada yang Tembus Rp 80 Ribu per Kilogram

Harga bawang merah untuk pembelian secara eceran bahkan mencapai Rp 80 ribu per kg.


Ungkap Hasil Visum Mayat Perempuan di Pulau Pari, Polisi Sebut Ada Luka di Dada dan Leher

39 menit lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi pada saat Konferensi Pers di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2024. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Bea dan Cukai telah berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku kasus peredaran gelap narkotika jenis kokain cair, serbuk MDMA dan narkotika jenis sabu jaringan internasional. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Ungkap Hasil Visum Mayat Perempuan di Pulau Pari, Polisi Sebut Ada Luka di Dada dan Leher

Polda Metro Jaya mengungkap hasil visum terhadap mayat perempuan berinisial R yang ditemukan di Pulau Pari,


10 Sneakers Termahal di Dunia yang Pernah Dijual, Mencapai 130 Miliar

43 menit lalu

Sepatu Air Jordan 13 milik bintang NBA Michael Jordan yang dia kenakan selama Game 2 Final NBA 1998 menuju gelar kejuaraan NBA keenam dan terakhirnya. (twitter.com/Sothebys)
10 Sneakers Termahal di Dunia yang Pernah Dijual, Mencapai 130 Miliar

Sneakers kini menjadi barang mewah, bahkan dijadikan investasi. Berikut sneakers termahal di dunia yang harganya mencapai Rp130 miliar.