Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Suta

Oleh

image-gnews
Iklan
Demokrasi jadi penting bukan karena dari sanalah bangkit sesuatu yang cemerlang. Seorang penulis Inggris pernah mengatakan bahwa demokrasi itu pemerintahan oleh orang-orang yang tak terdidikdan aristokrasi pemerintahan oleh mereka yang terdidik secara buruk. Tokoh dalam cerita kali ini kita panggil saja Suta, seorang anggota Parlemen yang tak pernah lulus SMA. Sebelum pemilihan umum 1999 ia tinggal di W, di dekat ibu kota provinsi, dan sehari-hari bekerja sebagai seorang wakil komandan satpam di sebuah toserba "M" yang megah di kota besar itu. Sejak dua pemilihan umum sebelum masa akhir "Orde Baru", ia sudah jadi seorang aktivis Partai X. Dan ia segera saja menonjol, karena ia bisa memimpin rapat dengan tertib, dan pandai menyiapkan pawai. Ia juga disukai orang karena ia ketua RT yang tak pernah gagal membantu para tetangga bila ada kematian dan sakit. Lebih-lebih lagi, tak jarang ia menolong anak-anak muda di kampung itu mendapatkan kerja sebagai pelayan restoran atau petugas pengepakan di sekitar toserba "M". Setelah berakhir "Orde Baru", dan politik merambah masuk ke lapis paling bawah, Suta dengan segera naik dari ketua ranting menjadi ketua cabang. Suta tak tahu sebenarnya apa yang hendak diperjuangkan Partai X, kecuali yang dirumuskan dalam kalimat yang berkali-kali ia dengar: "keadilan untuk rakyat kecil". Ia sendiri tertarik masuk partai itu karena mengikuti teman-temannya dan ia merasa betah di sana karena ia tak merasa asing dengan para pengurusnya. Di sana ada seorang pemilik toko beras, seorang mandor bengkel mobil, seorang penjaga karcis bioskop, seorang pegawai bank, dan seorang guru SMP. Dalam pemilihan 1999 partai X mendapatkan suara yang besar sekali di provinsi itu, dan ketika dengan tergopoh-gopoh satu daftar calon legislator disusun, nama Suta tercatat. Dan ia menjadi anggota DPR yang terpilih. Apakah demokrasi bagi hidupnya? Pasti sesuatu yang tak layak dikeluhkan. Bukan saja ia mendapatkan fasilitas yang lebih enak sebagai legislator, tapi juga karena ia salah satu dari mereka yang tiba-tiba tak diabaikan, kalangan kelas bawah yang menemukan celah untuk naik ke lapisan elite. Di Senayan ia memang banyak diam. Ia gentar sebenarnya. Tapi ia merasa bangga ketika para legislator bersatu untuk menggunakan "hak interpelasi" (ia tak tahu pasti apa itu, tapi ia tahu pasti itu adalah bagian dari hak) dan menantang seorang presiden yang terkenal pandai tapi menganggap Parlemen sebagai "taman kanak-kanak". Ia tahu, atau ia menduga, banyak yang bodoh dan busuk di antara para legislator di sekitarnya. Tapi ia selalu ingat seorang penjual bakso yang menjadi ketua pemilihan umum di RT-nya, yang pada saat penghitungan suara dengan suara bergetar mengatakan, "Bang Suta, kita jangan sampai disepelekan lagi." Tak seorang pun, juga seorang presiden, boleh menyepelekan apa yang dipilih rakyat. Tapi nasib dari demokrasi ialah bahwa ia penting bukan karena dari sanalah bangkit sesuatu yang cemerlang. Di tahun 1830 seorang aristokrat Prancis datang untuk menyaksikan sebuah eksperimen besar: bagaimana demokrasi dipraktekkan, pertama kalinya, dalam sebuah wilayah luas dan di muka bumi modern: Amerika Serikat. Alexis de Tocqueville berkeliling di negeri baru itu, dan kemudian menuliskan observasinya yang cemerlang dalam sebuah karya klasik yang di tahun 1940 sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Democracy in America.De Tocqueville punya simpati besar kepada eksperimen yang bermula sejak paruh kedua abad ke-18 itu. Tapi ia juga punya catatan perbandingan, yang agaknya berlaku buat Indonesia di hari ini: "Orang-orang yang dipercayai untuk mengarahkan perikehidupan publik di Amerika Serikat sering lebih rendah mutunya, baik dalam kapasitas maupun dalam moralitas, dibandingkan dengan mereka yang ditumbuhkan oleh lembaga-lembaga aristokratis." Soalnya bukan karena semata-mata rakyat tak mampu membedakan mana tokoh yang kepandaian dan mutu dan mana yang tidak, tapi juga karena mereka acuh tak acuh. Juga pemilihan umum menyebabkan sering terjadinya pergantian, apalagi jika para pemilih menghendaki variasi kepemimpinan. Maka, tak ada karir dalam kehidupan politik. Tak ada tradisi. Tak ada pengetahuan yang sudah dihimpun oleh satu lapisan elite untuk dialihkan ke lapisan elite yang baru. Tiap habis pemilihan akan muncul sederet Suta baru. Mereka yang karena baru menduduki posisi itu, sering terbentur-bentur, dan karena sadar mereka tak akan selama-lamanya di sana (sebagai presiden atau sebagai anggota parlemen) akhirnya tak hendak memandang jauh ke depan. Kepentingan sepihak, sezaman, separtai, menjadi lebih utama ketimbang kepentingan yang lebih luas, lebih berjangka panjang. Tapi yang menarik dari pengamatan de Tocqueville ialah bahwa semua itu tak perlu meniadakan pentingnya demokrasi. Demokrasi penting karena ia proses belajar bersama, yang tak habis-habisproses yang bermula dari kesadaran bahwa presiden dan para legislator bisa salah, tapi toh kita semua bisa belajar dari tiap kesalahan. Aristokrasi mungkin akan melahirkan elite yang punya tradisi memerintah, teknokrasi mungkin mampu membentuk kelas penguasa yang cerdas dan berencana. Tapi hidup yang berubah menyebabkan tradisi dan kecerdasan itu cepat aus dan lapukmenjadi buruk. Sebaliknya demokrasi adalah sistem yang bermula dari kesadaran bahwa yang tak sempurna tak selamanya harus dikatakan sebagai sia-sia, dan ditenggelamkan. Goenawan Mohamad
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

1 detik lalu

Paiya Mountain, Cina (dpxq.gov.cn)
Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

Warganet menyayangkan sikap turis di Cina tersebut karena tidak hanya membahayakan diri sendiri tetapi juga pihak lain.


Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

4 menit lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.


Setelah Jadi Tersangka 3 Kasus Korupsi, Bupati Kepulauan Meranti Kini Jadi Tersangka Gratifikasi dan TPPU Puluhan Miliar Rupiah

12 menit lalu

Tersangka Bupati Kepulauan Meranti (nonaktif), Muhammad Adil, menjalani pemeriksaan lanjutan, di Gedung KPK, Jakarta, Selasa, 27 Juni 2023. Muhammad Adil diperiksa dalam kasus dugaan korupsi pemotongan anggaran seolah-olah sebagai utang kepada penyelenggara negara atau yang mewakilinya tahun anggaran 2022 s/d 2023, serta tindak pidana korupsi penerimaan fee jasa travel umrah dan dugaan korupsi pemberian suap pengkondisian pemeriksaan keuangan tahun 2022 di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Kepulauan Meranti. TEMPO/Imam Sukamto
Setelah Jadi Tersangka 3 Kasus Korupsi, Bupati Kepulauan Meranti Kini Jadi Tersangka Gratifikasi dan TPPU Puluhan Miliar Rupiah

KPK kembali menetapkan Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil sebagai tersangka gratifikasi dan pencucian uang.


KPK Dalami Temuan Catatan Proyek Kementan dari Rumah Pengusaha Pakaian Dalam Hanan Supangkat

18 menit lalu

Ilustrasi KPK. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Dalami Temuan Catatan Proyek Kementan dari Rumah Pengusaha Pakaian Dalam Hanan Supangkat

KPK menemukan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan proyek-proyek di Kementerian Pertanian saat menggeledah kediaman CEO PT Mulia Knitting Factory Hanan Supangkat.


194 Tahun Lalu Pangeran Diponegoro Ditangkap Belanda, Ini Kilas Peristiwanya

22 menit lalu

Pangeran Diponegoro. ikpni.or.id
194 Tahun Lalu Pangeran Diponegoro Ditangkap Belanda, Ini Kilas Peristiwanya

Pangeran Diponegoro ketika itu bersedia menyerahkan diri dengan syarat sisa anggota laskarnya yang tersisa dibebaskan.


KPK Setor Rp 5,7 Miliar ke Kas Negara, Uang Pengganti dari Bekas Bupati Buru Selatan

25 menit lalu

Mantan Bupati Buru Selatan, Tagop Sudarsono Soulisa mengenakan rompi tahanan KPK usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Rabu, 26 Januari 2022. KPK menduga Tagop menerima fee Rp10 miliar dalam kasus tersebut. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
KPK Setor Rp 5,7 Miliar ke Kas Negara, Uang Pengganti dari Bekas Bupati Buru Selatan

Bupati Buru Selatan Tagop Sudarsono Soulisa dihukum enam tahun penjara karena terbukti menerima suap dan gratifikasi.


Korupsi BTS 4G, Dirut PT Sansaine Exindo Didakwa Rugikan Negara Rp 8 Triliun

35 menit lalu

Dua terpidana kasus korupsi Proyek Strategis BTS 4G Bakti Kementerian Komunikasi dan Informatika, Galumbang Menak (kiri) dan Eks Menteri Kominfo Johnny G Plate (kanan) memenuhi panggilan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Agung untuk menjadi saksi mahkota untuk terdakwa Windi Purnama dan Yusrizki Muliawan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi atau Tipikor pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Senin, 15 Januari 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
Korupsi BTS 4G, Dirut PT Sansaine Exindo Didakwa Rugikan Negara Rp 8 Triliun

Terdakwa korupsi BTS Jemy Sutjiawan disebut memberikan komitmen fee sebesar USD 2,5 juta untuk pekerjaan paket 1 dan 2 BTS 4G Tahun 2021.


KPK: Ahmad Sahroni Telah Tambah Pengembalian Dana dari SYL Rp 40 Juta

41 menit lalu

Anggota DPR RI juga Bendahara Partai Nasdem, Ahmad Sahroni, seusai memenuhi panggilan penyidik untuk diperiksa sebagai saksi, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 22 Maret 2024. Ahmad Sahroni, mengakui Partai Nasdem menerima aliran uang sebanyak Rp.800 juta dan 40 juta dari mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, kembali dijerat sebagai tersangka dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang, terkait pengembangan perkara penyalahgunaan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
KPK: Ahmad Sahroni Telah Tambah Pengembalian Dana dari SYL Rp 40 Juta

Tim penyidik KPK sebelumnya meminta dana bekas transfer dari Syahrul Yasin Limpo itu segera dikembalikan Ahmad Sahroni, genapi dana Rp 860 juta.


Ragam Respons Atas Resolusi DK PBB Agar Gencatan Senjata di Gaza Selama Ramadan

57 menit lalu

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) akhirnya menyetujui resolusi gencatan senjata segera antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas.
Ragam Respons Atas Resolusi DK PBB Agar Gencatan Senjata di Gaza Selama Ramadan

Resolusi DK PBB ini disahkan dengan skor 14-0 usai Amerika Serikat abstain, tidak menggunakan hak vetonya.


Harga Tiket dan Benefit Konser NCT Dream di GBK, Presale Mulai 4 April 2024

1 jam lalu

NCT Dream. Foto: Instagram/@nct_dream
Harga Tiket dan Benefit Konser NCT Dream di GBK, Presale Mulai 4 April 2024

Penjualan tiket konser NCT Dream di GBK akan terbagi menjadi dua periode, Presale dan General Sale. Harganya mulai dari 1 jutaan.