Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nada

Oleh

image-gnews
Iklan

PELAYAN tua itu berdoa, ''Nada kami yang ada di nada, nadalah namamu dan kerajaanmu nada…."

Apakah arti ''nada", tak seorang pun tahu. Seperti juga tak seorang pun tahu apa arti ''Godot". Juga tak penting pula untuk dimaknakan. Dalam cerita Hemingway ini, A Clean, Well-Lighted Light (pernah diterjemahkan separuh oleh Chairil Anwar), doa orang Kristen itu berubah dengan peran Tuhan yang hilang, juga namanya, juga surganya. Our nada who art in nada, nada be thy name thy kingdom nada. Ketiadaan seakan-akan menggantikan Tuhan, atau mungkin tak menggantikan apa-apa. Akhir doa pelayan tua itu hanya berbunyi, ''Terpujilah tiada penuh tiada, tiada bersama paduka." Hail nothing full of nothing, nothing is with thee.

Nothing, kekosongan? Ketidakpercayaan kepada Tuhan sering menakutkan, sebagaimana kekosongan menimbulkan rasa cemas yang dalam. Tuan berdiri di ketinggian bukit di sebuah malam, memandang ke batas langit yang hitam dan jauh, dan tuan cenderung akan takjub, gentar, bingung, dan merasa bahwa mustahil seluruh alam semesta hanya sesuatu yang gelap.

Mungkin sebab itu atheisme bukanlah paham yang populer. Jangan-jangan sebenarnya tak pernah ada atheisme dalam artinya yang murni, sebab setiap orang cenderung menampik ketiadaan. Sebuah paradoks, memang: kesadaran manusialah yang menemukan ketiadaan, seakan-akan seekor ular kecil yang tersembunyi dan mengancam hasrat kehidupan. Tapi kita takut. Dari sinilah mungkin Tuhan hadir—juga seandainya disebut dengan sebuah nama yang tak jelas artinya.

Itu sebabnya ada sebuah lelucon. Di sebuah tembok kampus, pada suatu malam seorang mahasiswa menulis, ''Tuhan telah mati—begitulah kata Nietzsche!" Esok malamnya seorang dosen menulis di bawah huruf-huruf itu, ''Nietzsche telah mati—begitulah kata Tuhan!"

Dewasa ini tampak semakin banyak orang akan menyetujui kalimat kedua. Kian banyak yang dengan bersemangat hendak mengatakan bahwa Nietzsche salah. Kini tampaknya orang cenderung menganggap bahwa memilih sikap hidup yang menampik Tuhan bukanlah sebuah sikap yang gagah berani, yang bersedia mempertanggungjawabkan sendiri nilai dan aksi yang dipilih. Bagi banyak orang kini, atheisme bukanlah ekspresi keteguhan menerima sepi, melainkan pendirian yang tak hendak punya dasar pertanggungan jawab.

Tidak hanya di Indonesia. Di Amerika Serikat—negeri yang disebut sekuler dan uang logamnya bertuliskan In God We Trust—Tuhan dan agama kian jadi unsur penting pemasaran politik. Semua calon presiden yang naik ke atas kini menampakkan diri sebagai orang yang beribadah. Tanpa iman, tanpa agama, seakan-akan negeri itu dan dunia akan runtuh dilanda narkoba, dirundung kekerasan, diganggu ketidaksenonohan tingkah laku seorang presiden dan ganasnya pornografi di internet. Pendeknya dunia telah tidak lagi normal, ia telah jadi tempat yang berbahaya, maka lebih baik kembali kepada sesuatu yang tak lekang oleh panas, tak lapuk oleh hujan: Tuhan dan tradisi. Joseph Lieberman, calon wakil presiden Partai Demokrat yang beragama Yahudi, ikut berpidato, ''George Washington memperingatkan kita, jangan pernah berleha-leha dengan anggapan bahwa moralitas dapat dipertahankan tanpa agama."

Tapi benarkah? Benarkah moralitas hanya dapat dipertahankan dengan agama? Orang memang akan mempertanyakan ini, bahkan memprotes, di sebuah masa ketika George Washington sudah lama mati, ketika dunia bukan lagi dunia presiden pertama Amerika itu, ketika menjelang awal abad ke-21 atas nama agama di negeri itu seorang dokter yang menyetujui aborsi ditembak mati, ketika di Israel seorang perdana menteri yang ingin berdamai dengan Palestina dibunuh, dan ketika Salman Rushdie, yang menulis sebuah novel yang aneh dan provokatif, hampir mati oleh karena fatwa seorang ayatullah besar.

Iman dan intoleransi memang tak selamanya berjalan bergandengan, tetapi iman yang diteriakkan dalam persaingan politik akan menjadi dekat dengan kekuasaan—dan kita tahu bagaimana bisa berbahayanya kekuasaan. Iman juga punya bahayanya sendiri. Yakni ketika tak disadari bahwa ia tak mungkin membuat sebuah masyarakat akan mencapai penuh idealnya—karena dunia tak pernah akan jadi surga. ''Keadilan", seperti halnya ''ketertiban", adalah ''penanda yang kosong", empty signifiers, untuk memakai pengertian Ernesto Laclau. ''Kosong" di sini bukannya sama dengan kata-kata hampa, melainkan sesuatu yang tak dengan sendirinya punya isi yang positif, karena yang dimaksudkan hanya kebalikan dari batas kehidupan yang dialami dalam sejarah: ''keadilan" menandai sesuatu yang tak ada dalam suasana tak-adil yang meluas, juga ''ketertiban" menandai sesuatu yang tak ada di tengah kekacauan umum. Bagaimana bentuk keadilan dan ketertiban itu, akan bergantung pada pergulatan hegemonik dari semua partisipan proses politik. Di ujungnya, ada yang akan menang, tapi toh akhirnya tak akan unggul selama-lamanya.

Iman dan moralitas juga penanda seperti itu: makna keduanya pada akhirnya akan diisi oleh siapa yang buat sementara, dalam sejarah, memegang hegemoni. Tuhan sering dianggap berada di pihak kita, tanpa kita bertanya jika demikian siapa yang sebenarnya bertanggung jawab atas laku kita. Tapi imankah itu? Mungkin bukan. Barangkali pelayan tua dalam cerita Hemingway itu justru yang benar: manusia baru bisa untuk tak melibatkan Tuhan dalam sejarah yang sering meleset ketika ia berdoa, ''Hail nothing full of nothing, nothing is with thee."

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

1 menit lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.


Cak Imin Serahkan 8 Agenda Perubahan PKB ke Prabowo

7 menit lalu

Mantan calon wakil presiden sekaligus Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyambut kedatangan presiden terpilih Prabowo Subianto di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Cak Imin Serahkan 8 Agenda Perubahan PKB ke Prabowo

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyampaikan delapan agenda perubahan partainya ke presiden terpilih Prabowo Subianto.


Prabowo dan Cak Imin Ingin Gerindra-PKB Bekerja Sama setelah Pilpres Usai

18 menit lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menyampaikan keterangan pers usai bertemu di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Prabowo dan Cak Imin Ingin Gerindra-PKB Bekerja Sama setelah Pilpres Usai

Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di Kantor DPP PKB, membahas kerja sama ke depan pada Rabu, 24 April 2024


Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Simak Peringatan Dini Hujan, Petir, dan Angin Kencang

23 menit lalu

Ilustrasi awan mendung/cuaca buruk. TEMPO/Aditia Noviansyah
Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Simak Peringatan Dini Hujan, Petir, dan Angin Kencang

Berikut prediksi cuaca BMKG untuk Jabodetabek dari pagi ini sampai malam nanti.


Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

24 menit lalu

Kapolres Sukoharjo Ajun Komisaris Besar Polisi Sigit menanyai RM, tersangka pembunuhan Serlina, 22, yang jasadnya ditemukan di sebuah parit di Kabupaten Sukoharjo, Senin, 22 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

Para tersangka sepakat akan menjalankan rencana pembunuhan terhadap wanita itu saat malam takbiran.


Usai Ditetapkan Presiden-Wapres Terpilih, Prabowo-Gibran Temui Jokowi Selama Dua Jam

28 menit lalu

Pasangan presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka hadir dalam rapat Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu Tahun 2024 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu 24 April 2024. KPU menetapkan Prabowo-Gibran sebagai calon presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024 - 2029. TEMPO/Subekti.
Usai Ditetapkan Presiden-Wapres Terpilih, Prabowo-Gibran Temui Jokowi Selama Dua Jam

Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menemui Presiden Joko Widodo alias Jokowi selama dua jam, pada Rabu malam, 24 April 2024.


Jadwal Proliga 2024 Dimulai Kamis Ini 25 April: Lavani dan Bandung Bjb Tampil, Megawati Hangestri Juga Beraksi

30 menit lalu

Atlet voli putri Indonesia Megawati Hangestri. TEMPO/Randy
Jadwal Proliga 2024 Dimulai Kamis Ini 25 April: Lavani dan Bandung Bjb Tampil, Megawati Hangestri Juga Beraksi

Kompetisi bola voli profesional Indonesia, Proliga 2024, akan mulai bergulir mulai hari ini, Kamis, 25 April 2024. Megawati Hangestri tampil.


Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

34 menit lalu

Video viral di media sosial berisi aksi belasan warga berebutan melempar sampah ke bak sebuah truk yang melintas di jalanan sekitar depo sampah Pasar Ngasem Kota Yogyakarta pada Rabu 24 April 2024. Dok. Istimewa
Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.


Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan Malam Ini: Bagaimana Perasaan Shin Tae-yong Menghadapi Negara Sendiri?

45 menit lalu

Shin Tae-yong. Foto: Tim Media PSSI
Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan Malam Ini: Bagaimana Perasaan Shin Tae-yong Menghadapi Negara Sendiri?

Timnas U-23 Indonesia menghadapi Korea Selatan di perempat final Piala Asia U-23 2024 Kamis malam ini. Shin Tae-yong menghadapi negara sendiri.


Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

48 menit lalu

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengunggah sejumlah foto ketika bersama Menlu Cina Wang Yi sebelum memulai Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama Keempat Indonesia-China (HDCM) di Labuan Bajo, Sabtu, 20 April 2024. Instagram
Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.