Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Soto

Oleh

image-gnews
Iklan

Tiap 28 Oktober saya teringat soto. Hari itu, di tahun 1928, ketika para pemuda menyatakan bersumpah untuk memiliki "satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa", tak terdengar ada kesepakatan untuk punya "satu soto, soto Indonesia".

Demikianlah kini kita masih bisa merasai soto Bandung, soto Banjar, soto Betawi, soto Kudus, soto Pekalongan (yang terakhir ini belum juga mau disebut soto, melainkan "tauto", karena ada unsur tauco di dalamnya), soto Madura, dan seterusnya, sehingga dari barat sampai ke timur berjajar soto-sotoitulah Indonesia.

Soto agaknya satu hal yang mustahil diatur. Maksud saya, ia sulit untuk dilebur dalam sebuah "kesatuan". Saya tak tahu, sejauh mana kalangan intelijen menganggap soto Bandung, soto Banjar, soto Madura dan lain-lain itu sebagai ancaman dan menyebarkan informasi: Awas, soto adalah pendukung diam-diam federalisme dan pelawan "NKRI".

Adapun akronim ini sekarang dipakai sebagai bahasa resmi untuk menyebut Republik kitaacap kali disebut dengan setengah menggertakkan geraham, khususnya ketika sampai di huruf "K". Tapi kita tahu, lidah kita tak bisa merasakan soto dari mana pun pada saat kita menggertakkan geraham.

Mungkin karena soto akan senantiasa luput dari bahasa resmi. Ia bertaut erat dengan kelaziman perut dan lidah, yang umumnya terbentuk oleh pengalaman dari sejak masa kanak-kanak. Orang yang sejak berumur 6 tahun dihibur ibunya dengan makan soto bersantan gaya Bandung, tak akan dengan gampang mencintai soto bening gaya Madura.

Dengan kata lain: soto berhubungan dengan selera, hasrat, kenikmatan, ingatan, bawah-sadar, banyak hal jasmani yang tersimpan dari masa lalu, yang kadang-kadang muncul, dan agaknya disebut jouissance dalam psikoanalisis Lacan. Soto bertautan dengan sesuatu yang mengandung hal-ihwal yang tak selamanya dapat dibuat terang dan rapi. Soto yang tak dapat dijadikan bagian dari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober itu menunjukkan bahwa dalam hidup memang ada hal-hal yang tak dapat dijangkau oleh tata simbolikoleh bahasa, hukum, konvensi bersama, dan agama.

Yang menarik ialah bahwa 28 Oktober 1928 justru sebuah peristiwa dalam tata simbolik, ketika nama jadi demikian penting. Contoh yang paling jelas adalah dalam salah satu yang disebut dalam Sumpah itu: "satu bahasa, bahasa Indonesia". Bahasa ini bukanlah sesuatu yang baru pada saat ia disepakati untuk dipakai. Bahasa ini telah beredar sekian abad sebelumnya, umumnya disebut sebagai bahasa "Melayu", tapi tak lagi persis seperti yang dipergunakan suku Melayu, sebab khazanah dan lidah orang lainterutama kaum peranakan Cina, yang banyak berperan dalam perdagangan dan mediaikut membentuknya. Maka yang terjadi pada tanggal 28 Oktober 1928 itu adalah mengubah nama "Melayu" menjadi "Indonesia".

Apa arti sebuah nama? Ini pertanyaan yang sering diulangi sejak Shakespeare menulis Romeo and Juliet. Bagi Romeo, nama tak penting; kembang mawar tetap kembang mawar seandainya pun ia disebut "dadap". Romeo mendahului teori linguistik Saussure, jika "nama" kita samakan dengan "kata": arti sepatah kata bukanlah sesuatu yang berdiam atau tersimpan dalam kata itu sebagai satu hakikat. Arti itu selamanya tergantung pada kata lain yang maknanya berbeda. Maka X = mawar, sebab ia bukan Y bila Y = melati, dan Y = melati, sebab Y bukan Z bila Z = alamanda, dan seterusnya. Maka apa itu "mawar"? Kita cuma bisa angkat bahu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tapi tak selamanya kita bisa menyamakan "nama" dengan "kata". Nama sering punya sejarahnya sendiri. Ketika nama "Indonesia" dipilih, yang simbolik tak hanya bunyi netral. Ia digerakkan dan menggerakkan sebuah cita-cita, sebuah harapan, mungkin sebuah rancangan. Jika kita lihat kini, itulah cita-cita tentang sebuah negeri yang baik, tempat orang yang berbeda-beda memutuskan untuk tak saling melempari bom.

Ada yang pragmatis di situ: seandainya sebagian kita bersikap seperti Imam Samudra, tak akan banyak lagi di antara kita yang hidup, lebih banyak lagi yang dalam ketakutan. Sebab orang seperti Imam Samudrayang dengan berapi-api menulis pembelaan atas perannya dalam mengatur pengeboman di Balitak peduli tentang Indonesia. Ia tak perlu Indonesia. Ia ingin menegakkan masyarakat Islam yang tak terbatas pada "satu bangsa dan satu tanah air" ini. Dan ia merasa tahu pasti apa yang "Islam" itu. Dan dengan klaim itu, ia sah membunuh yang "bukan Islam". Islam, dalam pandangan ini, selalu menghunus empat pedang.

Tapi tak ada sebuah kehidupan bersama yang bakal tahan dalam ancaman empat pedang yang terus-menerus. Ini bukan hanya karena rasa jeri. Sesuatu yang lebih dalam tersimpan dalam pragmatisme itu: "satu nusa, satu bangsa, satu bahasa" adalah ekspresi dari sebuah panggilan ke arah sesuatu yang universal.

Setidaknya, dilihat di tahun 2005, Sumpah Pemuda bukanlah ambisi mendapatkan kekuatan politik dan keluasan geografis. Sumpah itu buah kesadaran: tak pernah ada kelompok (agama, suku, gender, dan lain-lain) yang bisa mapan dan selesai dalam mencapai identitasnya. Yang disebut "orang Jawa", juga yang disebut "umat Islam", sebenarnya tak pernah jelas apa artinyasebab di dalamnya keanekaan berkecamuk, meskipun sering tak diakui.

Pada saat yang sama, kita tahu sudah takdir kita: meskipun penghuni 17.000 pulau ini tak hadir serentak di satu ujung jalan, kita tahu bahwa tiap saat kita bersentuhan dengan orang yang lain. Bahkan Imam Samudra harus mencoba meyakinkan orang yang "lain" itu, dan sebab itu ia bicara, berseru, menulis.

Dalam tiap seru, tersirat asumsi bahwa ada yang universal dalam kehidupan bersama ini. Ada hal-hal dalam "milik" kita yang khas yang kita harapkan dapat diterima dan dinikmati siapa saja, entah kapan. Setidaknya begitulah kearifan penjual soto: ia tak bermaksud menawarkan soto Kudus semata-mata buat orang di kota di utara Semarang itu. Dan kita bersyukur.

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemerintah Godok Satgas Pemberantasan Judi Online

1 jam lalu

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) RI Hadi Tjahjanto (kanan), Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo (kiri) saat menghadiri upacara serah terima jabatan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) dari Marsekal TNI Fadjar Prasetyo kepada Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono di Lapangan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jumat, 5 April 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Pemerintah Godok Satgas Pemberantasan Judi Online

Kemenkopolhukam menggodok pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Judi Online bersama sejumlah kementerian dan lembaga


KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden dan Wapres Terpilih Pagi Ini, Anies dan Ganjar Diundang

1 jam lalu

Foto presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024 - 2029 di jual di lapak penjual bingkai foto di Pasar Baru, Jakarta, Selasa 23 April 2024. Pasangan Prabowo - Gibran resmi keluar sebagai pemenang Pilpres 2024 setalah dalam sidang putusan PHPU Pilpres 2024 Mahkamah Konstitusi menolak semua permohonan sengketa pemilu yang diajukan oleh pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar dan pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud MD. TEMPO/Subekti
KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden dan Wapres Terpilih Pagi Ini, Anies dan Ganjar Diundang

KPU RI akan menetapkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden terpilih


Pertemuan PKB dan NasDem tanpa PKS, Cak Imin: Koalisi Perubahan Lagi Cari Waktu

1 jam lalu

Mantan Cawapres nomor urut 01 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menggelar konferensi pers bersama Ketum NasDem Surya Paloh usai pertemuan keduanya terkait putusan MK. Pertemuan tersebut dilakukan di NasDem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Pertemuan PKB dan NasDem tanpa PKS, Cak Imin: Koalisi Perubahan Lagi Cari Waktu

Elite PKB dan elite Partai NasDem menggelar pertemuan di NasDem Tower tanpa ada perwakilan PKS


NasDem-PKB Oposisi atau Gabung Prabowo, Surya Paloh: Pemerintah Perlu Dukungan

2 jam lalu

Mantan Cawapres nomor urut 01 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menggelar konferensi pers bersama Ketum NasDem Surya Paloh usai pertemuan keduanya terkait putusan MK. Pertemuan tersebut dilakukan di NasDem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
NasDem-PKB Oposisi atau Gabung Prabowo, Surya Paloh: Pemerintah Perlu Dukungan

Surya Paloh mengatakan Partai NasDem dan PKB mengapresiasi kemenangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024


Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

2 jam lalu

Marina Beauty Journey 2024/Marina
Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.


Zulhas Ungkap Arahan Prabowo untuk Bahas Koalisi Lanjutan setelah Penetapan KPU

2 jam lalu

Calon Presiden terpilih Prabowo Subianto (kiri) bersama Ketua Umum PAN Zulkfili Hasan (kanan) menunggu waktu berbuka puasa dalam acara buka puasa bersama DPP PAN di Jakarta, Kamis 21 Maret 2024. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan buka puasa bersama pertama usai Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka diputuskan oleh KPU dalam Keputusan KPU Nomor 360 Tahun 2024 menjadi pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih. ANTARA FOTO/ Rivan Awal Lingga
Zulhas Ungkap Arahan Prabowo untuk Bahas Koalisi Lanjutan setelah Penetapan KPU

Partai NasDem dan PPP santer dirumorkan akan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju di pemerintahan Prabowo-Gibran


UGM Buka Pendaftaran Seleksi Mandiri, Simak Syarat dan Panduan Pendaftaran

2 jam lalu

Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan UGM Djagal Wiseso Marseno meninjau pelaksanaan UTBK Gelombang Pertama di Kampus UGM, Sabtu (13/4/2019). (ANTARA/Luqman Hakim)
UGM Buka Pendaftaran Seleksi Mandiri, Simak Syarat dan Panduan Pendaftaran

Universitas Gajah Mada buka pendaftaran online seleksi mandiri UGM sejak 17 April hingga 7 Mei 2024. Lokasi ujian mandirinya?


Cak Imin Sungkan Tanya Surya Paloh soal Posisi NasDem Usai Pemilu, Oposisi atau Gabung ke Pemerintah

2 jam lalu

Mantan Cawapres nomor urut 01 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) saat ditemui di area NasDem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat usai pertemuannya dengan Ketum NasDem Surya Paloh pada Selasa, 23 April 2024 terkait hasil putusan sengketa Pilpres 2024 di MK. TEMPO/Adinda Jasmine
Cak Imin Sungkan Tanya Surya Paloh soal Posisi NasDem Usai Pemilu, Oposisi atau Gabung ke Pemerintah

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menemui Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh hari ini. Apa saja yang dibahas?


Incubus Gelar Konser Malam Ini, Fans Padati Tennis Indoor Senayan Sejak Sore

2 jam lalu

Para penggemar Band Metal asal Amerika Serikat, Incubus antusias dalam antrean foto di sebuah standing banner bergambar anggota Incubus, mulai dari Brandon Boyd, Mike Einziger, Jos Pasillas, Chris Kilmore, dan Ben Kenney, untuk mengabadikan momen saat menonton konser yang diselenggarakan di Tennis Indoor Senayan pada Selasa, 23 April 2024. Foto: TEMPO| Yuni Rahmawati.
Incubus Gelar Konser Malam Ini, Fans Padati Tennis Indoor Senayan Sejak Sore

Malam ini merupakan kali keempat Incubus menyambangi dan menghibur penggemarnya yang berada di Indonesia.


Hotman Ungkap Ada Pihak yang Adu Domba Prabowo dan Jokowi

3 jam lalu

Wakil Ketua Tim Pembela Prabowo-Gibran, Otto Hasibuan (kanan) dan Anggota Tim Pembela Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Hotman Paris Hutapea saat memberikan keterangan di konferensi pers pada jeda sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat pada Jumat, 5 April 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Hotman Ungkap Ada Pihak yang Adu Domba Prabowo dan Jokowi

Pada pertemuan tim hukum Prabowo-Gibran hari ini di rumah dinasnya, Prabowo Subianto berpesan soal isu adu domba dia dengan Jokowi.