Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bunuh Diri

Oleh

image-gnews
Iklan

Kini mungkin tak ada lagi yang ingat Dhanu. Gadis itu mati pada tanggal 21 Mei 1991. Biarlah saya bacakan kembali yang terjadi dengan dirinya.

Kurang-lebih sebulan sebelum kematiannya, ia datang dari Jaffna ke Madras, kota di India bagian selatan itu. Di situ ia tampak mencoba menikmati sebanyak-banyaknya apa saja yang bisa didapat. Dalam buku Dying to Win: The Strategic Logic of Suicide Terrorism oleh Robert A. Pape diceritakan kembali hari-hari terakhir Dhanu, sebagaimana disusun kembali oleh polisi yang kemudian membongkar perbuatannya: Gadis itu ke pasar, ke pantai, mengunjungi restoran tiap hari, mereguk kemewahan yang jarang dijumpai orang di hutan-hutan nun di Jaffna. Dibelinya pakaian, perhiasan, kosmetik, dan bahkan sepasang kacamata yang pertama kali dimilikinya sepanjang hidup. Dalam masa duapuluh hari terakhir hidupnya, ia menonton enam film di bioskop setempat.

Pada tanggal 21 Mei ia datang ke rapat umum untuk menyambut Rajiv Gandhi, ketua Partai Kongres India waktu itu. Beberapa menit sebelum rapat dimulai, Dhanu berjalan mendekat ke arah Gandhi, dan mempersembahkan sebuah karangan kembang. Tapi pada saat itu juga ia menekan tombol yang memicu sabuk bahan peledak di tubuhnya. Ledakan pun terdengar. Terbunuhlah Gandhi, Dhanu sendiri, dan beberapa orang di sekitar itu, termasuk salah satu anggota komplotan yang bertugas membuat dokumentasi video kejadian itu. Mereka orang-orang Tamil Elam, gerilyawan pembebasan di Sri Langka.

Sejak itu, metode Dhanu dipakai sampai hari ini: satu atau beberapa orang menyediakan diri untuk jadi semacam senjata, ibarat torpedo yang meledak menghancurkan diri sendiri bersama sasaran dalam sebuah lingkungan yang tak disangka-sangka.

Tentu saja setelah Dhanu, ada perubahan di sana-sini. Sasaran Dhanu jelas fokusnya: Rajiv Gandhi. Sasaran serangan bunuh diri akhir-akhir ini - yang paling dramatis adalah 11 September 2001 -- lebih luas, yakni apa saja yang bisa dianggap sebagai "mewakili" musuh. Termasuk orang yang tak belum tentu sejalan dengan sang musuh, bahkan anak-anak. Bila Dhanu, sebagimana para pembom bunuh diri Palestina, didorong semangat yang bertaut dengan pahitnya kehilangan kedaulatan atas sebuah cita-cita, kini, seperti tampak sejak "11 September" sampai dengan "bom Bali", yang terdengar adalah pekik "jihad": sesuatu yang terkait dengan iman, asas-asas yang kukuh tentang kebaikan dan kemungkaran.

Pada Dhanu, yang berlaku adalah amarah yang relatif terbatas; parameter-nya tentang "kawan" dan "lawan" dibentuk oleh konfrontasi politik di suatu masa, di suatu tempat, dan tak lebih dari itu. Kini yang terdengar berbeda: yang disampaikan bukan saja perasaan dizalimi orang lain, ("Barat"), tapi juga anggapan bahwa diri paling suci dan orang lain hanya najis, dengan dalil-dalil yang diagungkan sebagai mutlak dan kekal. Para pembom bunuh diri kini lebih keras; saya tak pernah dengar mereka menghabiskan hari terakhir mereka dengan berbelanja.

Tak jadi soal seberapa jauh sebenarnya dalil-dalil agama tak bergeming, kukuh dan abadi. Bagi para ideolog Al-Qaedah, tak ada pertanyaan itu. Mereka tak akan mengakui bahwa dalam sejarah dalil itu selalu berubah dan berbeda -- melalui tafsir -- karena keadaan selalu berubah, juga keharusan menjawab keadaan itu. Dulu "bunuh diri", apapun motifnya, dianggap bertentangan dengan Islam. Kini "bunuh diri" sebagaimana yang dilakukan para pengikut Azahari dianggap "mati syahid". Kini sebagian besar ulama di Indonesia mengganggap jalan yang ditempuh Imam Samodra sesat, tapi Imam Samodra akan menganggap para ulama yang bersuara semacam itu-lah yang sesat. .

Tak ada yang baru dalam hal itu. Dalil pada akhirnya adalah tafsir. Yang kekal pada akhirnya disalin jadi yang fana, yang mutlak diterjemahkan jadi yang nisbi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di situ tampak, dunia dan manusia yang fana adalah sebuah realitas yang keras kepala, yang bisa membuat dalil-dalil berjalan zigzag, meliuk-liuk. Sebuah niat untuk jadi kekal, jadi "supra-manusia" yang "maha-tahu" tentang apa yang suci dan yang najis, yang baik dan yang buruk, pada akhirnya hanya dapat dijalankan dengan cara manusia yang terbatas.

Mau tak mau, ada ketegangan antara niat untuk melebihi manusia biasa dan keterbatasan insani sehari-hari. Ada rasa kekurangan yang tak habis-habisnya melecut. Demikianlah maka manusia rindu kepada yang heroik dan menciptakan mitos dan tragedi. .

Sebagaimana di atas pentas, tiap hero muncul di tengah kekosongan. Para tokoh dalam lakon Sophocles jadi penting karena dewa-dewa tak hadir. Mereka selalu hanya memakai perantara, dengan orakel di Deplhi atau seorang penujum buta. Oedipus tak kunjung mengerti apa yang dikehendaki para dewa dan Antigone tak dibisiki oleh Langit. Dalam kekosongan, ketika ketabrak Nasib, bingung, dan tak berdaya, manusia rindu akan sesuatu yang dapat memperkuat diri.

Ketika itu tak kunjung dapat, mereka Oedipus dan Antigone - bertindak sendiri: menghadapi dan mengatasi kekuasaan duniawi, menaklukkan takut dan kesepian, menyongsong sengsara dan Maut. Seperti dalam lakon Mahabharata, ketika para dewa tak hadir untuk mencegah agar manusia tak tamak dan penuh egoisme, Bhisma pun muncul: dia-lah yang selalu siap berkorban..

Dengan segala cacat, para hero menjadikan diri pengganti para dewa dan kedahsyatan yang absen.

Tapi hanya itukah yang kita butuhkan?. Anda dan saya akan mengatakan, "tidak". Dalam kekosongan, hidup juga dibentuk oleh perdagangan, perjanjian, percintaan, hutang-budi, percakapan mesra, dan pelbagai hal sepele. Manusia memang tetap berada dalam keadaan bingung. Namun yang dahsyat, menggetarkan, mengerikan, mengagumkan, tak selalu akan melipur mereka - terutama jika mereka yang ingin heroik, dan merasa "maha-tahu", akan melecehkan apa yang diberikan kepada kita: kehidupan sehari-hari.

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Luhut hingga Sri Mulyani Kerja di IKN Mulai September, Rumah Jabatan Siap 80 Persen

3 menit lalu

Pembangunan Rumah Tapak Jabatan Menteri di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara oleh Kementerian PUPR. ANTARA/HO
Luhut hingga Sri Mulyani Kerja di IKN Mulai September, Rumah Jabatan Siap 80 Persen

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan hingga Menkeu Sri Mulyani akan bekerja di IKN mulai Spetember 2024.


Google Kembangkan Tombol Identifikasi Penelepon Tak Dikenal di Android

5 menit lalu

Ilustrasi Google Meet di smartphone. Shutterstock
Google Kembangkan Tombol Identifikasi Penelepon Tak Dikenal di Android

Google memperkenalkan tombol Lookup di aplikasi Google Phone, membuat lebih mudah untuk mengetahui siapa yang menelepon.


Menlu Cina Sindir Sikap Amerika Serikat di Dewan Keamanan PBB

6 menit lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi tiba di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 18 April 2024. Wang Yi melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo usai Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto, melawat ke China pada awal April lalu dan bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping. Keduanya berbagi pandangan mengenai kedamaian regional dan berkomitmen untuk mempererat hubungan. TEMPO/Subekti.
Menlu Cina Sindir Sikap Amerika Serikat di Dewan Keamanan PBB

Menteri Luar Negeri Cina menyindir sikap Amerika Serikat yang kerap memveto resolusi Dewan Keamanan PBB tentang gencatan senjata di Gaza.


Tiket VVIP Konser Westlife di Candi Prambanan Habis Terjual dalam 4 Hari

9 menit lalu

Westlife akan menggelar konser With Love Tour 2024 di Candi Prambanan, Yogyakarta pada Jumat, 7 Juni 2024. Dok. Otello Asia
Tiket VVIP Konser Westlife di Candi Prambanan Habis Terjual dalam 4 Hari

Tiket termahal konser Westlife di Candi Prambanan sudah habis terjual atau sold out hanya dalam 4 hari sejak penjualan dibuka.


Kumba Digdowiseiso Publikasi 160 Jurnal di 2024, KIKA Duga Ada Praktik yang Salah

9 menit lalu

Satria Unggul Wicaksana Dosen UM Surabaya. um-surabaya.ac.id
Kumba Digdowiseiso Publikasi 160 Jurnal di 2024, KIKA Duga Ada Praktik yang Salah

KIKA meragukan gelar guru besar yang disematkan kepada Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Nasional (Unas) Kumba Digdowiseiso


Pemecatan Ratusan Nakes di Manggarai, Edy Wuryanto Khawatir Berdampak Kepada Layanan Kesehatan

21 menit lalu

Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto. Foto: Kresno/vel
Pemecatan Ratusan Nakes di Manggarai, Edy Wuryanto Khawatir Berdampak Kepada Layanan Kesehatan

Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto mengatakan ini merupakan masalah struktural yang harus diatasi pusat maupun daerah.


Sederet Fakta Erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara

28 menit lalu

Erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Foto: X/@infomitigasi
Sederet Fakta Erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara

Gunung Ruang di Sulawesi Utara mengalami erupsi. Berikut sederet fakta erupsi Gunung Ruang, mulai dari evakuasi hingga Bandara Sam Ratulangi ditutup.


Arus Balik Lebaran, Astra Infra Beri Diskon Tarif Tol 20 Persen hingga Besok

29 menit lalu

Suasana arus lalu lintas Tol Tangerang-Merak pada kilometer 93 yang mengalami kemacetan sebelum Gerbang Tol Merak di Banten, 30 Mei 2019. Kemacetan disebabkan oleh meningkatkan jumlah kendaraan pada mudik H-6 Lebaran. TEMPO/Amston Probel
Arus Balik Lebaran, Astra Infra Beri Diskon Tarif Tol 20 Persen hingga Besok

Astra Infra kembali memberlakukan diskon tarif tol 20 persen di Tol Tangerang-Merak, Cikopo-Palimanan, dan Jombang-Mojokerto.


Daftar Negara Arab yang Prihatin atas Serangan Iran ke Israel

34 menit lalu

Pemandangan menunjukkan drone atau rudal berlomba-lomba mencari sasaran di lokasi yang dirahasiakan di Israel utara, awal 14 April 2024. Menurut IDF tentara Israel pada awal 14 April Iran meluncurkan rudal dari wilayahnya menuju wilayah Negara Israel. IDF menyerukan masyarakat untuk waspada dan bertindak sesuai dengan pedoman Home Front Command. EPA-EFE/ATEF SAFADI
Daftar Negara Arab yang Prihatin atas Serangan Iran ke Israel

Sejumlah negara arab menunjukkan keprihatinan pada Israel saat rudal-rudal Iran menyerang negara tersebut.


Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

38 menit lalu

Ilustrasi memotret dengan ponsel diam-diam. Foto : Youtube
Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

Di era digital penting untuk melindungi data pribadi sebagai hak privasi. Siapa saja pihak-pihak yang berperan besar melindungi data diri?